NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:97.9k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27

‘’Loh ma, kok kayak gitu sih? Dulu mama bukannya sayang banget sama Sana?’’

‘’Ya, sebelum dia membuat mama kesal.’’

Rayanpun bergegas, pria itu berdiri di depan mama Liana, menghalangi langkah mama Liana. ‘’Apa yang membuat mama kesal pada Sana?’’

‘’Karena dia sama seperti kamu. Kalian sudah punya pasangan masing-masing, tapi sama sekali tak menghargai keberadaan pasangan kalian. Ray suatu hari nanti, saat kamu menyesal dan sadar akan perasaan kamu, ingatlah hari ini, hari dimana kamu menyakiti seorang wanita yang begitu tulus mencintai kamu.’’

‘’Intinya mama cuman mau bilang, effort bisa menghilang kalau tak pernah dihargai perjuangannya. Kamu ngerti kan maksud mama?’’ Mama Liana kembali melangkah sedang Rayan hanya berdiri diam.

Tanpa mereka tau, dari tadi Xena mendengar pembicaraan itu. Wanita itu berdiri dibalik dinding ruangan. Xena menekan air matanya kedalam, mencoba menahan sakit yang dia rasakan. Sekarang dia benar-benar mendengar, kalau Rayan tak pernah mencintainya. Pria itu bersamanya, karena membutuhkannya, bukan karena mencintainya. Miris bukan? Tapi itulah kenyataannya, ternyata tak sekalipun Rayan pernah mencintainya.

Cinta pria itu hanya untuk Sana, walau Rayan tak pernah mengatakan langsung, tapi Xena cukup peka dan tahu kalau Rayan mencintai Sana, pacarnya Aldo yang juga adalah sahabat dari pria yang menjadi kekasihnya itu.

‘’Loh Xenanya mana?’’ tanya mama Liana mencari Xena yang tak ada di meja makan.

‘’Tadi katanya mau ke toilet tapi nggak balik-balik lagi tan. Mungkin menyelinap kali.’’

Mama Liana memandang Sana dengan wajah tak bersahabat, tidak suka saja pada ucapan Sana barusan. Entahlah, belakangan ini mama Liana jadi kurang suka pada wanita yang sudah bertahun-tahun menjadi sahabat dari putranya tersebut.

Padahal, dulu mama Liana sangat dekat dengan Sana, bahkan selalu mengajak Sana, saat dia akan ke Perancis mengunjungi Rayan. Tapi entahlah, tiba-tiba dia jadi kurang srek pada wanita itu.

‘’Kamu tuh kalo ngomong dipikirin dulu, jangan asal bunyi aja.’’ Sana tentu kaget, mendengar ucapan sinis dari mama Liana untuknya. Selama ini, mama Liana selalu memperlakukannya dengan biak, selalu memanjakannya. Dan sekarang, hanya karena Xena, mama Liana tega berbicara sinis padanya?

Sana tentu tak terima, dia lebih membenci Xena, karena wanita itu sudah mengambil semua hal yang seharusnya menjadi miliknya, Rayan ataupun kasih sayang keluarga Rayan adalah milikinya dan tidak untuk orang lain, termasuk Xena, yang bahkan belum ada sebulan sejak mama Liana mengenal wanita itu.

‘’Xena, kamu dari mana sayang?’’ Mama Liana tersenyum, melihat Xena yang sedang melangkah menghampiri meja makan.

‘’Maaf tan, tadi Xena mau ke toilet, tapi rumahnya terlalu besar jadi Xena sedikit tersesat.’’

‘’Nggak pa-pa sayang.’’

‘’Oh ya tan, Rayannya mana?’’ tanya Siena tidak melihat Rayan di meja makan. Sebenarnya tidak hanya Rayan, tapi sejak tadi dia tidak melihat rupa om Wiliams.

‘’Ada apa, kenapa mencariku?’’ Rayan berucap sembari melangkah menuju meja makan. Xena tak menjawab, dia hanya tersenyum tipis, dan langsung duduk.

‘’Ma, papanya mana?’’

‘’Papa disini.’’ Papa Wiliam muncul, dengan Aldo yang juga berjalan di samping paruh baya itu.

‘’Hai tan, selamat ulang tahun.’’ Aldo langsung mengambil tempat duduk di samping Xena.

‘’Oh astaga, maaf tan aku lupa.’’ Xena tersenyum canggung. Sejak tadi dia datang, tapi belum sama sekali mengucapkan selamat ulang tahun pada paruh baya itu.

‘’Selamat ulang tahun ya tan,’’ Xena mengambil paperbag yang dia bawa, dikeluarkannya satu pot yang berisi bunga mawar tropis, lalu memberikan bunga itu pada mama Liana.

‘’Waktu itu tante pernah membicarakan tentang bunga dan aku pikir tante pasti menyukai bunga jadi aku memilih mawar ini, untuk menemani keseharian tante, nanti.’’

Mama Liana tersenyum dengan sangat lebar. Ya, paruh baya itu sangat menyukai bunga, tapi tak pernah sekalipun dia mendapatkan bunga sebagai kado ulang tahunnya. Biasanya, sang suami dan anak tercinta selalu memberinya barang-barang mewah dan sekarang, dia cukup terharu, karena Xena sangat tahu apa yang membuatnya senang dan dia sangat menghargai perhatian Xena itu.

‘’Hadiah apa itu? Ini ulang tahun, kenapa malah memberikan barang yang tidak berharga seperti itu?’’ Sana mengejek, dia ingin mempermalukan Xena.

‘’Maaf ya tan.’’ Xena melihat tante Liana, pikirnya tante Liana juga tidak suka dengan hadiah yang dia berikan. ‘’Tadinya aku mau kasih tas, tapi sepertinya tante Liana sudah punya banyak tas dan bahkan harga-harganya pasti sangat mahal. Jadi, aku memutuskan untuk memberi bunga saja. Maaf kalau misalnya tante nggak suka.’’

Tante Liana kembali tersenyum lebar, memandang Xena dengan tatapan dalam. Semakin dia mengenal Xena, semakin dia menyukai wanita itu. ‘’Kata siapa tante nggak suka? Tante sangat menyukainya. Yang kamu berikan ini, adalah hadiah paling istimewa untuk tante, tante tentu akan menerimanya dengan senang hati. Terima kasih Xena, karena sudah memperhatikan apa yang benar-benar tante sukai.’’ Tante Liana mengangkat tangannya, mengelus lembut kepala Xena. Disaat yang bersamaan, dia merasa bersalah, karena perbuatan Rayan pada wanita cantik itu.

‘’Ck, lihatlah mamamu, dia lebih menyukai bunga dibanding kita.’’ Papa Wiliam pura-pura berdecak sedang mama Liana hanya tersenyum menatapnya.

‘’Dan kau tau itu, tapi selalu saja memberiku barang mahal padahal aku tidak terlalu memerlukannya.’’

‘’Mana aku tau, kalau kamu akan lebih senang diberi bunga dari pada barang mahal?’’

‘’Sudah berapa lama kita hidup bersama dan kamu masih tidak tau hal itu?’’

‘’Oke, oke, maaf. Mulai sekarang aku janji, tiap tahun aku akan memberimu banyak bunga.’’

‘’Ck aku tidak mengharapkan perhatian tanpa kesadaran seperti itu.’’

Mama Liana kembali menatap Xena dan kembali berterimakasih pada wanita cantik itu.

‘’Tan.’’ Aldo juga memberikan hadiahnya.

‘’Boneka? Kamu pikir tante anak kecil?’’

‘’Aku sengaja memberi boneka. Nanti, saat tante kesal pada Ray, tante tinggal melemparinya dengan boneka itu.’’

Tante Liana, Xena dan papa William langsung tertawa, mendengar saran Aldo sedang Rayan langsung menatap kesal sahabatnya itu. Sana hanya memandang datar.

‘’Santai dong, biasa aja kali ngeliatin nya.’’

Sana juga ikut memberikan kado yang dia bawa. ‘’Makasih ya,’’ ucap mama Liana tanpa membuka kado pemberian Sana dan langsung memberikannya pada pelayan, untuk dibawah ke kamarnya.

‘’Ma, kok nggak dibuka?’’ ucap Rayan.

‘’Mama udah tau, isinya pasti barang mahal kan?’’ tanya mama Liana yang langsung diangguki Sana.

‘’Terus kalian berdua, mana kado dari kalian?’’ tagih mama Liana pada suami dan putranya itu.

‘’Sudah ditata di kamarmu ma,’’ jawab papa William. Paruh baya itu memberikan kalung berlian untuk sang istri dan langsung meletakkannya di kamar.

‘’Sudah di kamar juga ma.’’ Rayan ikut menjawab, saat mamanya menatapnya. Sama seperti papanya, Rayan juga memberi kalung berlian untung sang cinta pertamanya.

‘’Tidak heran, kalian memang ayah dan anak. Sama-sama tidak romantis.’’ Mama Liana berdecak. Mana ada orang yang memberi kado ulang tahun dan langsung meletakannya di kamar? Anak dan suaminya benar-benar tidak tahu cara berlaku romantis.

‘’Ray mana tau yang seperti itu tan.’’ Aldo tertawa, kembali menggoda Rayan. Tak ada yang sadar, sejak tadi tak pernah sekalipun Aldo menatap Sana. Dia bukannya benci atau dendam, hanya sedikit kecewa saja.

‘’Yaudah makan aja, makanannya keburu dingin nanti.’’

‘’Udah dingin kali ma.’’

‘’Yaudah buruan dimakan.’’

Bersambung .....

1
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
Salsa Sal
Novel yang bagus, cerita y ringan, aku syuka, thanx untuk authornya, semangat terus /Heart/
Salsa Sal
sudah Xena gak usah bilang lagi sama Rayyan, biar kehilangan...
missyy
Luar biasa
missyy
poor xenaa...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!