NovelToon NovelToon
Naina Si Gadis Panti

Naina Si Gadis Panti

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:10.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nike Julianti

Naina, seorang gadis muda berbakat, adalah salah satu penghuni panti asuhan. Saat ia bersekolah di sekolah menengah elit, dia pintar dan cantik, dinaksir oleh banyak laki-laki, dan juga iri dari banyak gadis.

Tapi dia tidak peduli dengan semua itu, situasi ekonomi ibu panti semakin memburuk, bahkan dia mendapat kesempatan untuk belajar di luar negeri, dia harus melepaskannya, dia harus lulus secepatnya dan mencari pekerjaan yang stabil untuk membantu saudara-saudaranya di panti asuhan, dan juga untuk meringankan beban ibu panti.

Namun, tidak ada yang tahu, termasuk ibu panti, bahwa Naina adalah seorang hacker dan dikenal sebagai "UZZA", yang merupakan singkatan dari "Yang Terkuat", dan menghasilkan banyak uang dari bisnis lain.

"Naina, mengapa kamu masih bekerja jika kamu begitu kaya?"
"Aku tidak ingin ibu panti mengira aku mencuri uang!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulut Ember Sintya

"Kenapa? Apa alasanmu meminta Maya yang sudah jelas-jelas sudah berbuat tidak baik padamu kemarin, untuk kembali bergabung?" tanya Ken, Naina menarik nafas dan menghembuskannya dengan pelan.

"Maaf, bila mungkin jawaban saya tidak sependapat dengan ibu ataupun bos. Setiap orang memiliki kesempatan kedua untuk berubah menjadi lebih baik, dan sekarang kak Maya sudah berubah lebih baik. Kak Maya sudah menyesali semua perbuatannya, yang sudah keterlaluan selama kerja di sini." jawab Naina

"Kamu yakin ia sudah berubah? Bagaimana bila ternyata ia hanya berpura-pura baik, demi menarik simpatimu dan juga rekan kerja yang lain?" tanya Ken lagi

Naina tersenyum, senyuman yang selalu membuat Ken lagi-lagi terpesona.

"Masalah ia berpura-pura atau tidak, biarkan itu menjadi urusan dia dan juga Tuhannya. Aku hanya tidak terbiasa untuk berburuk sangka pada orang lain, dan aku pun yakin bila kak Maya benar-benar sudah berubah." jawab Naina, jawaban yang mana membuat Sintya dan Ken kembali tersenyum

"Baiklah, ajak dia untuk kembali bergabung besok." ucap Ken pada akhirnya

"Benarkah? Bos benar-benar seriuskan? Alhamdulillah" ucap Naina kegirangan, tanpa sadar ia melompat kecil dan bertepuk tangan

"Eh, ma maaf bos, bu Sintya." ucap Naina saat ia tersadar akan kelakuannya, membuat Ken tertawa. Sintya yang melihatnya takjub, sedangkan Naina terpesona melihat wajah Ken yang semakin tampan.

"Tampan" ceplos Naina, ia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Ken refleks terdiam dan memalingkan wajahnya, karena menyembunyikan semburat wajahnya yang memerah. Sedangkan hal ini benar-benar membuat Sintya tertawa terbahak-bahak, sungguh ia tak menyangka bisa melihat perubahan mimik wajah yang belum pernah ia lihat sebelumnya, dari seorang Ken.

"HAHAHAHAHA"

"Puji Tuhan, hari ini aku benar-benar bahagia. Karena sudah melihat hal langka, yang mungkin tidak pernah di lihat oleh ibumu, Ken. Bodoh, kenapa aku tidak merekamnya." ucap Sintya di sela tawanya.

"Ma maafkan kelancangan saya bos." ucap Naina gugup

Ken kembali menatap Naina

"Ehem, tidak apa-apa. Terimakasih sudah mengatakan aku tampan." ucap Ken, Sintya memutar malas bola matanya dan mencebikkan bibirnya.

"Sudah sudah, Ken kenapa kamu tidak segera pergi ke perusahaan mu? Mengganggu pekerjaan orang saja" potong Sintya

"Kamu mengusirku, dari restoranku sendiri?" tanya Ken tak suka

"Iya, memang kenapa? Di sini sudah ada aku dan juga Naina, jadi kamu bisa segera kembali ke perusahaanmu." jawab Sintya dengan cueknya

Ken langsung melempar bolpoin pada Sintya, Naina yang memang memiliki refleks yang baik. Tangannya langsung bergerak menangkap pulpen tersebut, yang mana membuat Sintya kembali tertawa.

"Ups, ma maaf bos. A apa saya perlu melemparnya pada bu Sintya?" ucap Naina salah tingkah, karena Ken langsung menatap lekat wajah nya.

"Heh Naina, enak saja!! Mana sini pulpennya, bahaya sepertinya aku bila ada di antara kalian?" ucap Sintya yang sudah berdiri di samping Naina dan langsung mengambil pulpen tersebut, dari tangan Naina.

"Ken, sebaiknya kamu cepat kembali ke alammu. Di sini bukan duniamu.." cerca Sintya seraya menarik tangan Ken dan membawanya keluar pintu.

"Sin, kamu kurang ajar ya sama atasan. Ingin aku pecat kamu, hah?!" teriak Ken, saat ia sudah berada di luar

"Aku tidak peduli, mau pecat ya pecat saja. " jawab Sintya seraya memeletkan lidahnya dan langsung menutup pintu ruangannya.

Naina yang melihat perdebatan tersebut hanya diam tak berkutik, ingin tertawa tapi takut di pecat.

"Dasar, masih pagi sudah mengganggu waktu orang saja. Udah tau bukan pengangguran, banyak pekerjaan di kantornya. Malah ngerecokin anak gadis orang di mari, suka ya bilang suka. Bukannya diem-diem bae, tapi datang terus ke sini." gerutu Sintya

"Mmm... bu, apa tidak apa-apa mengusir bos seperti itu?" tanya Naina

"Ck. takkan terjadi apapun. Berani ia macam-macam padaku, aku akan membawamu pergi juah darinya." ceplos Sintya yang belum sadar dengan ucapannya

"Hah? Maksud ibu gimana? Kenapa saya juga di ajak pergi jauh?" tanya Naina lagi

"Karena dia sudah mencintaimu sejak pertemuan pertama kalian, makanya semenjak kamu ada di sini, ia rajin bolak balik ke sini." Jawab Sintya

"HAH?!" teriak Naina dan Sintya bersamaan

Naina yang terkejut, karena mendengar jawaban yang benar-benar di luar perkiraan. Bahkan tak terbayangkan sama sekali olehnya. Sedangkan Sintya terkejut, karena ia tersadar telah mengaucapkan yang seharusnya tidak ia ucapkan.

"Mampus gue" gumam Sintya pelan, ia menepuk-nepuk mulutnya berkali-kali

"Emang bibir ga ada akhlak. Ember..mulutmu ember bocor Sin. " ucapnya lagi

"i ibu pasti bercanda kan bu, i itu tidak mungkin" ucap Naina tergagap, ia menutup mulutnya dengan melipat bibirnya ke dalam.

"Hahhhh... aku bilang bercanda juga itu bohong Nai, yang aku ucapkan memang benar. Ken alias pemilik restoran ini sudah jatuh cinta padamu, macam mana lah aku ini." jawab Sintya

"Nai, kamu bisa berpura-pura tidak taukan? Bisa, pasti bisa dan harus bisa, ok!!" titah Sintya

"Ta tapi bu, lalu bagaimana ini? Apa aku bisa bersikap biasa saja?" tanya Naina, jujur jantunganya kini sedang terpacu dengan sangat cepat.

Perasaan yang baru kali ini ia rasakan, padahal di awal ia biasa-biasa saja. Tapi kenapa jadi seperti ini sekarang? Bahkan saat sekolah dulu, bukan hanya 1 atau 2 orang yang menyatakan cinta padanya, tapi ia biasa saja dan langsung menolaknya. Tapi ini, padahal ia tidak mendengarkan langsung dari orangnya. Namun, jantungnya.... TIDAAAAAKKK!!!

'Ya Allah, ada apa dengan perasaannku? Ini tidak benar, tidak boleh. Ia adalah seorang bos, sedangkan aku hanya seorang anak panti. Sadar Naina, sadar. Kamu dan dia, bagaikan air dan minyak. Tidak akan mungkin bisa bersatu, tidak akan.' ucapnya dalam hati

"Nai... Hei, Naina" panggil Sintya seraya mengibaskan tangan di depan wajah Naina.

"Eh, i iya bu. Maaf, ada yang bisa saya bantu bu?" tanya Naina gelagapan

"Hei, Nai. Santai saja, lagipula dia tidak tau kan, kalo kamu sudah mengetahui perasaaannya." ucap Sintya dengan wajah tanpa dosanya

GLEK

"Ta tapi bu, a apa mungkin saya harus mengundurkan diri bu?" tanya Naina, pikirannya kini sedang dalam mode TIDAK JERNIH

"Apa?! Tidak tidak, enak saja kamu bilang mau keluar. BIG NO, Naina kamu tau tidak? Bila nasibku ada di tanganmu, jadi kamu jangan macam-macam. Kamu cukup menjadi diri sendiri, santai seperti biasanya dan bersikap seolah tidak tau apa-apa. OK? Jawabannya harus ok." ucap Sintya, ia langsung mengecek pekerjaan Naina yang kemarin.

'OK? Jantungku tidak ok saat ini, semudah itu bu Sintya mengatakan hal itu. Aduh, bagaimana sikap aku nanti saat bertemu dengan pak BOS? Huaaaaa.... bundaaaaa, bagaimana ini?' Naina tengah bergelut dengan pikirannya sendiri

"Bu, apa aku boleh keluar? Membantu kak Mira dan yang lainnya?" tanya Naina mengalihkan pikirannya

"Hmm... pergilah" jawab Sintya, dirinya tetap fokus pada map-map di meja. Naina mengangguk dan berlalu keluar dari ruangan, ia melangkah dengan gontai. Pikirannya saat ini benar-benar terasa penuh dengan wajah Ken.

"TIDAAAAK" teriaknya, membuat Mira dan yang lain terkejut

...****************...

...Happy Reading all💞💞

...

1
Farni hana
langsung koit dong Nai🤭🤭🤭
Farni hana
hahhahaha... emang mak somplak ni si othor.. tengah malam buta gini aku dibuat ngakak 🤣🤣🤣
Farni hana
apa gak ada alasan lain yg lebih keren dikit En🤣🤣🤣🤣
Ramita Aprilia
Luar biasa
ule_keke: makasih kak🤗
total 1 replies
Erni Sasa
waah babang ken ke hongkong tidak berpapasan dengan saya ya😂😂
Farni hana
jd rindu pantun2 somplak nya geng Gezrek🤗🤗🤗
Siti Kusmiyati
Kecewa
ule_keke: Alhamdulillah, makasih udah mampir kak🤗
total 1 replies
Erni Sasa
sumpah mak dalam hati gue nih ye jadi ngikut logat betawi🤣🤣🤣
Erni Sasa
wkwkwkwk antara haru dan bahgya mak baca novelmu yg ini sell merinding aku😭😭😭
Erni Sasa
maaaak kirain cuma 5langkah dari panti deketnya😭😭😭
ule_keke: 🤣🤣🤣🤣😭🤣
total 1 replies
Farni hana
mak othor emang pintar membolak-balikan perasaan, td aku mewek2, eh terakhir langsung ngakak dengar kata terakhir sang ayah angkat 🤣🤣
Farni hana
oo ternyata Sam adalah anak buahnya ayahnya Naina
Farni hana
emang udah kodratnya, paling lancar ngomongin orang tp pasti gak suka kalau dia di omongin 🤭🤭🤭
Farni hana
hahhahaha... aduh, skit perutku tertawa.. ya siapa jg yg tdk jengkel, nyuruh nyari orang tp gak ada petunjuk sma sekali.. kan BODOH namanya 🤣🤣🤣
Farni hana
Luar biasa
ule_keke: Terima kasih kak🤗🤗
total 1 replies
Farni hana
nunggu penerus Zandra Up, aku mampir ksini mak thor
ule_keke: Gasss kak🤭
total 1 replies
R@tna
/Sob//Sob//Sob/
Yayu Putriamsah
ya ampun thor, sepanjang baca novel ini mrebes mili terus mataku,,
Nasrani Boru Gultom
Luar biasa
ule_keke: Terima kasih kak🤗
total 1 replies
Yayu Putriamsah
bilangnya tinggal deket kirain satu komplek, klo gak paling gak stengah jam jauhnya thor /Blush/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!