Kecelakaan besar yang disengaja, membuat Yura Afseen meninggal dunia. Akan tetapi, Yura mendapat kesempatan kedua untuk hidup kembali dan membalas dendam atas perbuatan ibu tiri beserta adik tirinya.
Yura hidup kembali pada 10 tahun yang lalu. Dia pun berencana untuk mengubah semua tragedi memilukan selama 10 tahun ke belakang.
Akankah misinya berhasil? Lalu, bagaimana Yura membalas dendam atas semua penindasan yang ia terima selama ini? Yuk, ikuti kisahnya hanya di noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27 : SALING MENYALAHKAN
“Putrimu? Mana ku tahu, memangnya ini panti asuhan!” ketus lelaki yang ada di ujung telepon.
“Bagaimana bisa kamu tidak tahu? Ini ponsel putriku! Apa yang kalian lakukan padanya?” berang Rehan penuh amarah.
“Hei, Pak! Ini ponsel dikasih sama anakmu waktu nangis-nangis di halte. Aku enggak apa-apain, dia kasih sendiri suruh jual katanya! Ini baru dicek, mau dijual!” jelas lelaki itu lagi.
DEG!
Tubuh Rehan membeku, membayangkan putrinya menangis sendirian di luar sana. Ia tidak jadi makan dan berlari keluar untuk mencari Yura. Jika sebelumnya mengira Yura akan segera kembali usai merenungkan perbuatannya, kini Rehan kalang kabut karena tidak bisa menghubungi putrinya lagi.
“Yura, bagaimana cara ayah mencarimu? Ayah tidak bermaksud....” desis Rehan mencengkeram setir mobilnya. “Aaaargh!” teriaknya memukul setir mobil lalu melajukannya.
Tujuan pertamanya adalah halte di dekat rumah. Berharap, putrinya masih berada di sana. Meski kemungkinan itu sangat kecil, apalagi malam kini mulai menyapa.
“Yura! Yura!” teriak Rehan ketika turun dari mobil. Tubuhnya berputar dengan pandangan yang mengedar ke segala penjuru. Orang-orang hanya melihatnya aneh, saat Rehan menanyakan di mana putrinya.
Cukup lama Rehan berdiri di sana. Menatap kendaraan yang berlalu lalang bahkan bus kian berganti. Lelaki itu terduduk lemas, matanya mengembun.
“Yura, kamu benar-benar marah sama Ayah? Sampai-sampai tidak ingin Ayah hubungi lagi? Ayah cuma ingin kamu merenungi kesalahanmu, dan kembali pulang setelah kamu tenang. Ayah menunggumu Yura,” ungkapnya menyeka air mata yang menetes dari sudut mata, kemudian menatap tangan lebarnya yang telah menyakiti putrinya. “Maaf, Nak,” monolognya dengan dada yang sesak.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Berbalik dengan mansion Zefon, semuanya panik dan saling menyalahkan. Tapi, tidak dengan Jourrel yang langsung menghubungi Luna, dokter pribadi keluarga mereka.
“Ze, dia kenapa ini?” Cheryl panik sambil menggosok-gosok tangannya lalu menempelkan pada jemari Yura, berharap tubuhnya menjadi hangat.
“Mama sih! Datang-datang bikin kejut jantung. Gimana enggak pingsan coba ni bocah, kaget denger suara Mama yang kaya halilintar!” cebik Zefon mencari minyak angin di kamar dan mengolesnya pada ujung hidung juga kening Yura.
“Heh! Sembarangan kamu kalau ngomong! Mama memang udah lama pengen kamu nikah, tapi enggak boleh icip-icip atau DP duluan. Kamu kayak siapa sih? Papamu aja kalem,” sindir Cheryl menjewer telinga putranya dengan kesal, hingga kepala Zefon bergerak ke arahnya.
“Aarrghh! Sakit, Ma. Ceritanya panjang. Tapi sumpah, aku belum pernah apa-apain dia, Ma. Aku selalu ingat pesan Mama!” elak Zefon.
Cheryl tampak mengembuskan napasnya penuh kelegaan. Bersyukur, karena apa yang ada di pikirannya tidak benar. Ia mengusap lembut puncak kepala Zefon, namun tak lama kemudian menjambak rambut Zefon dan mengarahkan pandangan padanya. “Kamu normal ‘kan, Ze?” selidik Cheryl dengan wajah khawatir.
Ia takut jika ternyata putranya memiliki kelainan. Bagaimana bisa satu ruangan dengan seorang gadis tetapi tidak ngapa-ngapain? Tidak tahu saja Zefon yang berusaha keras menahannya.
“Astaga! Mama!” geram Zefon dengan frustrasi. “Sudah berapa kali aku katakan, Ma. Aku normal. Lihat aja setelah nikah nanti akan aku buatkan banyak cucu buat Mama!” sahut lelaki itu memicingkan mata. Kesal sekali dengan sang mama yang kerap membingungkan dan suka menerka-nerka sendiri.
“Kak, siapa yang sakit?” suara lembut Luna mulai menyapa telinga mereka. Wanita berjas putih itu melenggang anggun diantar oleh Jourrel, yang tadi menjemputnya di luar.
Cheryl segera menyingkir memberikan jalan, begitu pun dengan Zefon. Manik bulat Luna membeliak ketika melihat gadis yang pernah ia periksa dulu.
Buru-buru Luna memasang stetoskopnya untuk memeriksa detak jantung, dilanjut denyut nadi gadis yang masih terpejam itu. Matanya menyipit saat menemukan pipi Yura yang memar.
“Kamu menamparnya, Ze?” selidik Luna menautkan alisnya.
Buru-buru Zefon menggeleng sambil menggerakkan kedua tangannya, “Bukan, Aunty. Tapi ayahnya,” tebak Zefon, ia belum sempat memeriksa apa yang terjadi. Hanya saja, menangkap dari cerita Yura ketika mengatakan ia diusir sang ayah dan sempat berdebat.
“Ah, ya Tuhan. Kasihan sekali!” Cheryl menatapnya iba. Ia membelai kepala gadis itu, menatapnya nanar.
“Syukurlah! Biarkan dia istirahat dulu. Sepertinya syok berat. Vitamin sama obat yang pernah aku kasih masih, ‘kan?” tanya Luna membuat Zefon menelan salivanya gugup. Ia melirik sang mama yang masih sibuk membelai Yura dengan sayang.
“Masih, Aunty. Yang ini ‘kan?” Zefon menarik lengan Luna keluar kamar. Pura-pura menanyakan obatnya.
“Ze!” panggil Jourrel mengekor di belakang mereka. Ia hanya diam mengamati sedari tadi. Namun tatapannya mengintimidasi.
Luna paham, ia segera pamit keluar dari mansion. Membiarkan mereka berbicara empat mata. Ia sendiri tidak mau ikut campur, hanya menjalankan tugasnya sebagai seorang dokter.
“Ya, Pa!” sahut Zefon berbalik.
“Papa mau bicara. Papa tunggu di ruang kerjamu!” Jourrel berucap tanpa menatapnya. Melenggang dengan santai namun tegas di setiap langkahnya.
“Tapi Yura, Pa!” elak Zefon menunjuk ke kamar tamu itu.
“Ada Mama!” sahutnya singkat meniti anak tangga yang sangat tinggi dan memutar itu.
Mau tak mau Zefon turut beranjak. Meski masih tidak percaya dengan sang mama. Takut jika Yura semakin tertekan nantinya jika sudah sadar.
Bersambung~
Kali aja ada yang belum kenalan dengan mama Cheryl. Seberapa lincah, cerdas, galak dan kecenya mama cheryl ada di sini ya, Best. Pria Bayaran dan Gadis Mafia. udah tamat 💋