Seorang Dewa perang yang begitu di takuti di kerajaan Langit, tiba-tiba terkena kecelakaan saat ia sedang mengemban misi untuk mencari tanaman obat di bumi.
Saat ia terbangun ia terkejut karena mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang menantu keluarga konglomerat yang sangat kejam.
Lalu bagaimana sang dewa perang yang sedang amnesia menjalani kehidupannya, apakah dia akan mendapatkan tanaman obat yang dicarinya dan kembali ke kerajaan Langit, atau dia akan terjebak selamanya menjadi manusia??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27. Vaksinasi
Laila segera bersiap-siap pergi ke lembaga pemasyarakatan setelah kue pesanan Indra tiba.
"Kasian sekali ayah, harus merayakan ulang tahunnya di tahanan. Semua ini gara-gara Indra, kalau bukan karena dia ayah pasti tidak akan masuk penjara," gerutu Laila
Wanita itu segera menyuruh asistennya membawa semua bawaannya kedalam lapas setibanya di sana.
Ia membagi-bagikan makanan yang dibawanya kepada para petugas yang berjaga.
"Tolong jaga suamiku," bisik Laila memberikan amplop coklat kepada kepala sipir penjara
Surya segera menghampiri istrinya, "Kenapa kau membuat perayaan ulang tahunku segala, harusnya tidak perlu lagipula aku sudah terlalu tua untuk merayakan pesta seperti ini," ujar Surya
"Tetap saja aku tidak bisa membiarkan kau sedih di hari ulang tahun mu," jelas Laila
Surya menghela nafas panjang, ia terkesiap menatap kue ulang tahunnya yang masih dibiarkan tergeletak di depannya.
Laila segera menyalakan lilin di kue ulang tahun itu dan meminta Surya meniup lilinya.
"Selamat ulang tahun kami ucapkan, selamat panjang umur kita kan doakan, selamat sejahtera sehat sentosa, selamat panjang umur dan bahagia...."
Semua orang tiba-tiba menoleh kearah seseorang yang datang sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Laila hanya mendengus kesal saat melihat kedatangan Indra.
Kenapa berandalan itu lagi, sepertinya sekarang hidup kami jadi tidak tenang karena tikus got itu,
Orang-orang seketika melanjutkan nyanyian pemuda itu dengan menyanyikan lagu tiup lilin hingga membuat Surya langsung meniup lilinnya.
Suara tepuk tangan seketika bergemuruh saat Pria tua itu berhasil mematikan semua lilinya.
Tiba-tiba sebuah lilin kembali menyala membuat Surya kembali membungkuk untuk memadamkannya.
Melihat Surya kesulitan untuk mematikan lilin itu karena tak kunjung padam membuat Indra langsung membantunya memadamkan lilin itu.
Hanya dengan satu tiupan seketika lilin itu mati. Asap mengepul mengiringi suara gemuruh tepuk tangan orang-orang yang kemudian memberikan isyarat kepada Surya untuk memotong kuenya.
"Potong kuenya, potong kuenya, potong kuenya sekarang juga, sekarang juga, sekarang juga!"
Laila segera memberikan sebuah pisau kepada suaminya untuk memotong kuenya.
"Harusnya kau benar-benar mematikan api itu benar-benar mati sebelum memotong kue, karena ketika api kembali menyala maka akan sulit untuk memadamkannya," bisik Indra
Surya seketika menoleh kearah Indra yang seketika mengambil kue di tangannya.
Apa maksudnya ia berkata seperti itu, apa dia hendak menyindirku, karena aku sudah membiarkan dia hidup.
"Dasar menantu kurang ajar, beraninya dia mengambil kue ku!" gerutu Laila berusaha mengambil kuenya dari Indra, dan pemuda itu selalu menghindar darinya.
Surya segera menahan wanita itu saat berusaha merebut kue Indra.
"Berhentilah bersikap kekanakan!" serunya membuat semua orang langsung menoleh kearahnya
"Maaf sayang, aku hanya tidak suka jika seseorang mengambil milikku," jawab Laila
Surya menatap lekat kearah Indra yang kemudian meninggalkan tempat itu.
Dia benar-benar sudah menabuh genderang perang denganku, sebenarnya apa yang terjadi padanya, kenapa ia begitu frontal pasca kecelakaan itu??
Berbagai pertanyaan mulai mengganggu pikiran Surya, lelaki itu kemudian memerintahkan asistennya untuk menyelidiki apa yang terjadi kepada Owen sebelum kecelakaan.
Ia meminta untuk mengorek kehidupan Pemuda itu sebelum menjadi menantu di rumahnya dan kenapa ayahnya bersikeras untuk menikahkan putrinya dengan seorang tunawisma sepertinya.
"Pasti ada rahasia yang ayah sembunyikan dariku hingga ia sampai memberikan warisannya kepada bocah itu, dan juga dari semua cucu wanitanya kenapa harus putriku yang ia pilih. Aku harus menemukan jawabannya segera. Cari tahu tentang Owen dan jangan sampai ada yang terlewat," tutur Surya
Meskipun ia seorang narapidana namun dengan kekuasaan yang dimilikinya, Surya memang diberi keistimewaan hingga ia bisa menjalankan bisnisnya dari balik jeruji besi.
Saat semua orang sudah terlelap seorang wanita datang menemui Surya.
Wanita itu segera berdiri saat melihat kedatangan Surya.
"Bagaimana keadaan anda?" tanya Tasya
"Aku baik-baik saja," jawab Surya segera duduk
"Maaf karena kecerobohan ku anda harus menanggung akibatnya," ucap wanita itu
"Sudahlah jangan di bahas lagi, sekarang bagaimana, apa kau sudah membuat obat seperti yang aku minta?" tanya lelaki itu
Tasya kemudian memberikan sebotol kecil obat temuannya kepada Surya.
Tasya menjelaskan jika itu adalah vaksin yang ditemukan oleh Indra dan sudah ia campur dengan bahan kimia berbahaya yang bisa mematikan jika disuntikkan ke tubuh manusia.
"Karena kandungannya sedikit jadi bahan ini akan sulit di deteksi kecuali oleh orang-orang tertentu yang memang yang biasa mengkonsumsi obat-obatan terlarang," tutur Tasya
"Apa kau memasukkan narkoba ke dalamnya?"
"Sejenis narkoba tapi obat ini jarang sekali digunakan pada narkoba karena kandungannya yang sangat berbahaya dan memiliki efek mematikan," jawab Tasya
Surya terkekeh mendengar jawaban Tasya. Pria itu benar-benar tak mengira jika gadis kecil yang ia asuh dari panti asuhan telah menjelma menjadi seorang Iblis yang mengerikan.
"Kau memang tak pernah mengecewakan, tak sia-sia aku menghabiskan banyak uang untuk menguliahkan mu ke luar negeri. Aku janji setelah projek ini berhasil aku akan menjadikan mu sebagai seorang ahli farmasi terbaik di negeri ini," ujar Surya
"Terimakasih Tuan," jawab Tasya
"Sekarang lakukan semua sesuai rencana,"
"Baik Tuan," jawab Tasya
***********
Hari pertama pelaksanaan vaksin hanya sedikit warga yang antusias mengikuti program pemerintah tersebut.
Tentu saja karena vaksin tersebut masih pro dan kontra membuat para yang masih ketakutan enggan melakukan vaksin meskipun sudah diwajibkan oleh pemerintah.
Cibiran dan tanggapan negatif dari para influencer negeri ini semakin membuat para warga enggan melakukan vaksin. Mereka lebih memilih mengobati dari pada mencegah seperti selogan bangsa ini.
Meskipun vaksinnya kurang diminati namun tak membuat Indra berkecil hati. Ia tetap mengembangkan temuannya untuk memperbaiki vaksin temuannya untuk menarik minat para warga agar mau menggunakan vaksin buatannya.
Karena Vaksin Indra kurang diminati, pihak pemerintah kemudian mengimpor vaksin dari luar negeri untuk menarik atensi masyarakat agar mau Melakukan vaksin.
Kedatangan vaksin dari luar negeri membuat antusias warga mulai meningkat untuk melakukan vaksin. Wajar saja memang penduduk negeri ini lebih mencintai produk asing padahal produk dalam negeri lebih baik kualitasnya.
Namun sebuah berita yang mengabarkan bahwa sebuah desa berhasil survive dan tak satupun warganya yang terserang wabah karena sudah melakukan vaksin meskipun semua desa sekitarnya sudah terjangkit wabah.
Tentu saja hal ini membuat vaksin Indra mulai diminati.
Bahkan vaksin besar-besaran mulai di adakan di seluruh pelosok ibu kota setelah kejadian tersebut.
Melihat situasi ini Tasya dibantu oleh anak buah Surya segera melakukan rencana mereka dengan mendistribusikan vaksin ciptaannya.
Wanita itu menyeringai setelah berhasil mendistribusikan hampir seluruh vaksin buatannya ke semua warga.
"Sekarang tamatlah riwayat mu Indra!"
