NovelToon NovelToon
Dibuang Suami Dan Dinikahi Boss

Dibuang Suami Dan Dinikahi Boss

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:75M
Nilai: 4.8
Nama Author: Kolom langit

Dia pikir, dibuang oleh suaminya sendiri akan membuat hidupnya berantakan dan menderita. Namun, takdir berkata lain, karena justru menjadi awal kebahagiaannya.

Daniza, seorang istri yang bagi suaminya hanya wanita biasa, justru sangat luar biasa di mata pria lain. Tak tanggung-tanggung, pria yang menyimpan rasa terhadapnya sejak lama adalah pria kaya raya dengan sejuta pesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

APA YANG KAMU LAKUKAN?

"Pakaian pasien penuh darah, Pak! Tolong dibantu untuk menggantikan pakaiannya," pinta sang suster.

Alvin mematung di tempat. Haruskah ia membantu mengganti pakaian Daniza?

"Tapi, Sus ...."

"Tolong cepat, Pak! Kondisi pasien mengkhawatirkan."

Ucapan sang perawat membuat Alvin tak ada waktu untuk berpikir. Pria itu ikut masuk ke sebuah ruangan berdinding serba tirai.

Melihat Daniza terbaring dengan wajah pucat dan berlumur darah saja sudah membuatnya lemas.

Di ranjang pasien sudah tersedia pakaian khusus pasien rumah sakit. Alvin mendekati Daniza dan mengusap puncak kepalanya penuh kasih. Seandainya saja ia tidak kehilangan jejak Daniza dulu, mungkin segalanya akan berbeda.

Kasihan kamu, Daniz. Harus mendapatkan suami seperti Revan. Tapi tenang saja, aku pasti akan merebutmu dari dia.

Bersama seorang perawat, Alvin mengganti pakaian Daniza. Laki-laki itu harus beberapa kali menutup mata demi tak melihat bagian paling pribadi tubuh Daniza, membuat sang perawat keheranan dibuatnya. Karena Alvin begitu gemetar saat menyentuh Daniza.

***

Suasana lebih tenang sekarang setelah kejadian menegangkan itu. Kini, Alvin sedang berada di ruangan dokter yang menangani Daniza untuk mengkonsultasikan kondisi Daniza.

"Maaf, saya harus sampaikan ini. Janin dalam kandungan istri Bapak tidak bisa dipertahankan, karena saat tiba di rumah sakit, janin sudah ada di jalan lahir. Jadi, terpaksa seluruh jaringan kami keluarkan," Jelas sang dokter.

Sepasang mata Alvin terpejam. Dadanya terasa penuh sesak. Meskipun janin dalam kandungan Daniza bukan benihnya, tetapi ia merasakan kesedihan mendalam. Terlebih, jika mengingat Daniza yang mungkin akan terpukul kehilangan anak.

"Tapi kondisi istri saya bagaimana, Dok?"

Istri orang maksudnya.

"Bu Daniza kehilangan banyak darah. Kami sudah menghubungi semua bank darah di kota ini, tapi stok untuk golongan darah AB sedang kosong."

"Kebetulan golongan darah saya AB. Apa saya bisa menjadi pendonor?" tawarnya.

Sang dokter tampak menghela napas lega dan tersenyum. "Tentu saja. Tapi harus diperiksa dulu di lab."

"Baik, Dokter. Sebanyak apapun darah yang dibutuhkan ambil saja. Yang penting istri saya selamat," ucapnya mantap dengan mengakui istri orang sebagai istrinya.

*

*

*

*

Di tempat lain, Revan baru tiba di apartemennya. Ia merebahkan tubuhnya di sofa sambil mengusap wajahnya yang lebam oleh tangan Alvin.

"Lain kali pasti akan kubalas." Revan menggeram. Tanpa bekas kasih, Alvin menghajarnya habis-habisan.

Revan lantas mengeluarkan ponsel dari saku celana. Ia akan menghubungi orang suruhannya untuk membalas perbuatan Alvin. Tetapi pemberitahuan yang tampil pada layar ponsel membuat dahinya berkerut. Ada banyak panggilan dari nomor Daniza.

"Daniza?" Revan sedikit heran. Sebab selama berpisah, tidak pernah sekalipun Daniza menghubungi dirinya.

Tiba-tiba perasaan aneh merasuk ke hati Revan yang membuat napasnya terasa berat.

"Jangan-jangan terjadi sesuatu dengan Daniza." Entahlah, Revan tiba-tiba teringat anaknya yang sedang tumbuh di rahim Daniza.

Laki-laki itu bangkit menyambar kunci mobil dan bergegas menuju rumah Daniza. Namun, saat tiba di sana, kesunyian menyambut. Bahkan tak satupun lampu yang menyala, menandakan rumah dalam keadaan kosong.

"Daniz!"

Revan mengetuk pintu beberapa kali. Berharap Daniza segera membuka pintu. Tetapi, setelah beberapa saat tak ada siapapun. Hanya seorang tetangga yang berada satu dinding dengan Daniza.

"Daniza tidak ada, Pak!" Suara yang tiba-tiba muncul membuat Revan menoleh.

"Ke mana dia?"

"Sekitar dua jam lalu dia dilarikan ke rumah sakit. Daniza pendarahan," jawab sang tetangga, membuat sepasang mata Revan membulat.

"Pendarahan?" tanyanya nyaris tak percaya.

"Iya, Pak. Memang Bapak ini siapanya Daniza, ya?"

"Saya suaminya. Ke rumah sakit mana Daniza dibawa."

Wanita itu terdiam selama beberapa saat seperti sedang berpikir. "Wah, saya kurang tahu, Pak. Tadi ada laki-laki yang datang dan membawa dia ke rumah sakit."

Revan mendengkus. Ia yakin lelaki yang dimaksud tetangga itu adalah Alvin.

"Baik, terima kasih, saya akan coba cari ke rumah sakit terdekat dari sini."

Setelah berpamitan, Revan menuju rumah sakit terdekat. Namun, sayang Daniza tidak ada di sana, sehingga Revan harus memeriksa beberapa rumah sakit, hingga akhirnya menemukan nama Daniza Amaria dalam daftar pasien sebuah rumah sakit bersalin.

***

Alvin berjalan dengan gontai menuju ruangan Daniza dirawat. Sekarang ia memiliki tugas berat, yaitu menjelaskan kepada Daniza bahwa janin dalam kandungannya tak terselamatkan. Alvin yakin Daniza pasti akan sangat terguncang. Ia tahu Daniza sangat menginginkan anaknya lebih dari apapun.

Begitu memasuki ruangan, ia memilih duduk di samping ranjang pasien. Menatap dalam wajah Daniza yang belum juga tersadar.

Alvin melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangan. Waktu telah menunjukkan pukul 11 malam.

"Daniz, kamu harus kuat. Aku akan tetap bersama kamu dalam keadaan apapun," bisiknya dengan lembut, sambil membelai puncak kepala.

Entah mengapa Alvin begitu terpaku memandangi wajah wanita itu. Baginya Daniza adalah wanita tercantik di dunia. Polos, sederhana dan pemalu.

"Kamu sangat berharga bagiku, Daniz!"

Walaupun kamu adalah istri orang.

Didorong oleh perasaan cinta yang kuat, Alvin mendekatkan wajahnya. Mengecup kening ratu dalam hatinya itu. Dalam dan lembut.

Sebuah perlakuan yang mengalirkan segenap perasaan cinta yang ia miliki.

Tanpa disadari oleh Alvin, sepasang mata tengah menatapnya penuh amarah. Revan yang baru tiba di rumah sakit menangkap basah Alvin sedang membelai dan menciumi kening istrinya.

"Apa yang kamu lakukan kepada istri saya?"

*****

Sepi amat lapak Daniza. Kemana kaliand wahay Readerlicious Cantikly??? 🤧🤧🤧

1
Sulastri
hhmmmm... bagus bermain cantik kala membalas
Nurmi Surahmat
anak orang kaya dan hanya tamat SMA... miris sekali
Sisilia Prastiwi
ya ampun kak Chicaaa....aq udah beberapa x baca PCSM, dr Allanicious, dr Willy juragan pil setan dll tapi Alvin baru x ini aq baca...Lagi bingung sendiri knapa kelewat..

Baca ini ngakaknya ngelebihin dr Allan yg suka modusly. Kereeen...kereen /Kiss/
Julia Juliawati
mampir
Ferdian Sahir
Biasa
Ferdian Sahir
Buruk
Afif Mujahidin
Luar biasa
Siti Nurbaidah
Luar biasa👍👌
Nenk Nonk
kerikil tuh enaknya kita tendang tendang sampe menggelinding jauh krn ga berguna....
Nenk Nonk
aq baru gabung nih... smoga suka dg novel ini /Angry/
Tindek_shi
aduh ya Allah lebih pro dari dari dokter Allan rupanya🤣🤣🤣
Mamahnya Rayhan
Luar biasa
Ayu
Kok crita nya nanggung thor. kelanjutan nya gimana.
Ayu
Ha.. ha.. ha.. senjata mkn tuan. eric sm alvin kena prank mm nya.
Ayu
Alhamdullillah alvin sdh sadar dan ingt semua nya bersama daniza
Ayu
Thor.. tk kirain setelah alvin dan daniza menikah. mereka hidup bhgia dgn anak2 nya. ini kok di buat alvin amnesia segala. kan kshn daniza tuh kok jdi sedih trz
Ayu
Waduh.. klau sampai alvin amnesia kahn si daniza
Ayu
Semoga saja si alvin slmt ya thor
piwka
bagus banget
Ayu
Ha.. ha.. ha.. kshn kamu alvin. batal sdh mlm pertama nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!