NovelToon NovelToon
Dendam Si Gadis Penggoda

Dendam Si Gadis Penggoda

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Pelakor / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi wahyuningsih

Akan ku ambil apa yang membuat kalian semua bahagia, akan ku rebut segalanya dan tertawa terbahak-bahak saat kalian menangis sedih.

Aku, adalah kesialan yang sesungguhnya untuk kalian, aku adalah kesedihan yang akan kekal berada di antara kalian. Rasakan, nikmati betapa sakitnya apa yang aku juga rasakan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi wahyuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Dan Iblis

Velo terdiam di atas tempat tidur, dia benar-benar tidak bisa tidur karena merasa tubuhnya sedang tidak baik saat itu. Entah apakah suhu badannya panas atau tidak, tapi saat dia menghembuskan nafas yang terasa agak panas sepertinya dia sedang demam. Sudah terbiasa, tentu saja dia tidak membutuhkan siapapun di saat sakit seperti ini. Dia hanya akan minum obat lalu berusaha untuk tidur.

Pernah suatu hari ketika Velo berusia sekitar tujuh belasan tahun, dia benar-benar demam tinggi, bahkan sampai tidak sadarkan diri selama dua hari, dan tidak ada orang yang mencarinya, apalagi mengkhawatirkan nya bahkan saat masuk sekolah dia hanya bisa menerima peringatan dari Guru sekolah yang memintanya untuk memberikan kabar jika tidak masuk ke sekolah. Velo tetap diam tak membalas ucapan gurunya, kenapa? karena bagi Velo hanya dirinya sendiri yang bisa menolong, tidak ada orang lain, dia juga yakin tubuhnya tidak akan cepat mati begitu saja sebelum apa yang ingin dia lakukan tercapai.

" Ibu, kadangkala di saat aku sakit begini, aku menginginkan pangkuanmu untuk meletakan kepalaku. Tapi begitu ingat Ibu sudah tidak ada lagi di dunia ini, aku hanya bisa tersenyum karena jika menangis aku sudah tidak mampu lagi. Mungkin air mataku sudah habis, jadi hanya bisa mengerakkan bibir saja untuk tersenyum mewakili air mataku. Sebenarnya aku juga bersyukur karena Ibu sudah pergi, Ibu tahu kenapa? Karena kalau Ibu tetap hidup, Ibu hanya akan menjadi wanita tidak berguna yang akan terus menangisi pria brengsek, begitu terus hingga tanpa sadar Ibu sering mengabaikan aku. Berbahagialah di sana, Ibu. Jika kehidupan kedua itu ada, semoga Ibu bertemu dengan pria yang menyayangi Ibu dan menghargai Ibu. " Velo tersenyum tipis membayangkan wajah Ibunya ketika tersenyum, menceritakan banyak hal tentang apa yang ingin Velo ketahui. Wajah polos nan cantik itu, wajah yang selalu terlihat naif sama seperti hatinya, akan terus Velo ingat di seumur hidup bahwa wanita berhati polos, baik, dan bodoh itu adalah Ibunya.

" Ibu, kalau memang ada kehidupan lagi setelah kematian, semoga aku tidak menjadi anakmu. " Velo terkekeh pelan.

" Aku tidak ingin memiliki Ibu yang memiliki hati sebaik itu, aku tidak ingin memiliki Ibu yang cantik dan polos seperti Ibu. Aku harap, aku akan lahir dari seorang iblis betina yang bisa melakukan apa yang aku inginkan. Memporak-porandakan dunia, mempermainkan manusia, haha.... " Velo tersenyum tertawa dengan ucapannya sendiri.

" Dasar wanita jahat! Bagaimana bisa dengan mudahnya meninggalkanku sendirian, membuatku hidup seperti di neraka, apa Ibu senang? Aku sedih sekali, tapi yang lebih menyedihkannya lagi adalah, aku bahkan sudah tidak bisa menangis lagi. Kalau kita bertemu di akhirat nanti, jangan menyapaku, aku tidak ingin melihat Ibu yang jahat sepertimu. " Ucap Velo perlahan suaranya semakin tidak jelas karena dia mulai tertidur.

Di tempat lain.

Rigo sudah cukup lama berdiam diri di apartemennya, dan sekarang dia harus bangkit untuk pergi ke apartemen Velo. Yah, dia tidak mau saja kalau nanti Velo mengancamnya lagi, jadi sebelum Velo menghubunginya, lebih baik dia kesana saja sekarang, batin Rigo.

Sesampainya di apartemen, Rigo langsung menuju ke kamarnya. Begitu melihat Velo sudah tidur dia segera mengambil posisi untuk berbaring di sebelahnya. Setidaknya bagus juga kalau Velo sudah tidur, jadi saat bangun pagi ada Rigo di sana, Rigo tidak akan mendengar Velo mengancam lagi kan?

Begitu tubuhnya sudah dalam keadaan berbaring, tangan Rigo tidak sengaja menyentuh tangan Velo ketika dia ingin membenahi bantal yang akan dia gunakan. Rigo mengeryitkan dahi, lalu kembali menyentuh tangan Velo. Merasa kurang puas, dia menempelkan punggung tangannya di dahi Velo.

" Gila, panas sekali suhu tubuhnya? " Rigo Segera bangkit dari posisinya. Berjalan keluar untuk menuju dapur, mengambil sebuah mangkuk yang sudah ia isi dengan air hangat, lalu handuk kecil untuk mengompres Velo.

" Sejak kapan aku jadi perhatian begini sih?! " Gumam Rigo tapi dia tak berniat membatalkan niatnya. Dengan posisi duduk di atas tempat tidur, dia perlahan menempelkan handuk kecil yang sudah dia rendam di air hangat dan dia peras. Perlahan Rigo memindahkan handuk kecil itu untuk mengompres bagian yang lain.

Satu jam, dua jam, tiga jam, Rigo sudah mulai ngantuk, dia juga sudah manggut-manggut menahan kantuknya. Dia membenahi posisi tubuhnya miring menghadap ke Velo, dan beberapa kali terbangun untuk memeriksa kain handuk kecil itu.

Pagi harinya.

Velo perlahan membuka matanya, dia terdiam melihat wajah Rigo yang masih tertidur pulas menghadap ke wajahnya padahal sinar matahari juga terlihat menembus sela-sela kain gorden. Sebentar Velo memperhatikan wajah Rigo yang begitu polos saat tertidur, hingga akhirnya dia menyadari ada kain di dahinya yang terjatuh ke pergelangan tangan Rigo. Tadinya Velo ingin menyingkirkan kain itu karena takut akan mengganggu Rigo tapi, Rigo mengambil kain itu dengan mata tertutup dan menempelkannya di dahi Velo lagi.

Velo tersenyum tipis,

Jadi dia mengompres?

Velo mengambil handuk kecil itu dari dahinya, perlahan bangkit dari posisinya dan segera menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang lengket karena keringat begitu banyak keluar dari tubuhnya. Setelah selesai mandi pun Rigo belum terbangun, padahal ini sudah pukul delapan lewat, hampir setengah sembilan.

" Apa dia tidak bekerja? " Tanya Velo kepada dirinya sendiri. Perlahan Velo berjalan mendekati Rigo, menatapnya sebentar dan tersenyum untuk berterima kasih atas apa yang Rigo lakukan untuknya sebelum mulai membangunkan Rigo.

" Sayang, ini sudah siang apa tidak ingin bangun? Sayang? " Velo mengeryit karena rupanya cara itu sama sekali tidak mampu membangunkan Rigo. Velo menghela nafas, menjulurkan lidah, lalu menggerakkan lidahnya untuk menggelitik telinga Rigo, dan yah benar saja Rigo mulai terbangun karena kegelian.

" Apa yang kau lakukan?! " Kesal Rigo seraya perlahan memaksakan matanya yang masih saja ingin tertidur.

" Ini sudah setengah sembilan, kau tidak bekerja? "

Rigo seketika membuka matanya lebar-lebar.

" Apa?! "

" Jam setengah sembilan. " Ucap lagi Velo.

" Kenapa kau tidak membangunkan ku dari tadi sih?! " Protes Rigo lalu menatap Velo yang kini tersenyum menatapnya menggunakan jubah mandi mengingatkan Rigo bahwa Velo demam tinggi semalam.

" Kau, apa kau sudah baikan? "

Velo tersenyum, lalu mengangguk.

Setelah itu Rigo buru-buru untuk mandi, karena dia harus bekerja hingga tidak ada waktu untuk melihat ponselnya seperti kebiasaan Rigo biasanya.

Velo tak sengaja melihat ponsel Rigo yang layarnya menyala, jadi dia dengan segera mengambil ponsel itu dan menerima telepon yang berasal dari Selena.

Kak, kenapa tidak membalas dan menghubungiku?

Velo tersenyum miring.

" Rigo sedang mandi, ada perlu apa, katakan saja biar nanti aku sampaikan kepada, priaku. "

Tidak ada suara untuk beberapa saat.

Wanita rendahan! Kau siapa?! Rigo adalah calon suamiku!

Velo mematikan sambungan teleponnya.

" Sekarang sudah saatnya terang-terangan, Selena. Aku datang padamu, tunjukan seberapa hebat seorang Selena si putri malaikat padaku, dan aku akan memperlihatkan seberapa hebatnya putri iblis ini. "

Bersambung.

1
Keonna Lainey Mananeke
sumph aku ngakak bacanya🤣🤣
Royani Arofat
iih jadi teringat drakor dmn suaminya yg kebetulan jg dokter membuang makanan sblm masuk rumah dan istrinya liat.
Amalia
sabar velo ,lanjut kakak
Amalia
nyesek aku bacanya lanjut deh
Miya Miya
terusin ceritanya kak episode pertama aja udah bikin nangis penulisan kat a per kata Nya juga sangat rapih dan jelas semangaaat lagi lanjutkan kak /Ok//Ok//Good//Good/
Royani Arofat
perjuanganmu berat velipe atau velove.dulu zegon jg berat memperjuangkanmu.dia melawan keluarganya, bahkan tidak mau menyentuh istrinya, namun istrinya memberinya obat dan akhirnya zegon menyentuh istrinya diluar kemauannya sampe hamil.itulah yg buat mereka pisah.demi anak zegon supaya punya keluarga yg utuh
Dewi: ❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Chia Queen
Luar biasa
Royani Arofat
sepeeti janji velove pd zegon:" dikehidupan yg akan datang, aku yg akan mengejarmu"
Dewi: iya bener, jadi agak Melo selama prose pengejaran GPP ya kak 🙏
total 1 replies
Triana Mustafa
lanjut anak Vale dan Rigo kah...
Royani Arofat: cicot velo dan zegon.sdh brp generasi ya???
Yellow Melon: mungkin ya mungkin 🤣🤣🤣🤣
total 5 replies
Mak mak doyan novel
udh nunggu bgt lanjutannya ini
Dewi: wah!!! makasih sudah setia menunggu ya, kak 🙏❤️
total 1 replies
Mey jun Susy
Luar biasa
Royani Arofat
mana cerita reinkarnasi zegon velo??
Dewi: hai, kak. sudah aku upload ya..
total 1 replies
Ho T
Buruk
Emmah Emah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Safa Almira
bagus
Safa Almira
ohhhh
Mei Sari
author hebat menjungkirbalikkan rasa penasaran ku... siapa yg akan mendapatkan hati ve
Yarnim Nim
cerita aku suka
Dewi Yuliani
Luar biasa
Safa Almira
seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!