NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Cinta Suamimu

Akan Kurebut Cinta Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Cinta Terlarang / Pelakor
Popularitas:110.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yunita Yanti

✅ Cerita ini mengisahkan konflik rumah tangga penuh drama.
✅ Bagi yang belum cukup umur apalagi masih bau kencur, silahkan mundur dengan teratur!

****

Kegetiran senantiasa menyertai perjalanan hidup seorang wanita bernama Mayuri Akhila.
Menyandang status janda di usia yang masih terbilang muda, membawa Yuri ke dalam banyak masalah.

Karena status itu pulalah, dia diusir warga di lingkungan tempat tinggalnya dan dituduh sebagai perempuan penggoda suami orang. Namun, pengusiran itu justru mempertemukan Yuri dengan seorang pria beristri yaitu Pandu Manggala.

Dekat dengan Pandu, membuat Yuri merasa menemukan kenyamanan dan diam-diam menaruh hati terhadap pria yang juga selalu memberi perhatian istimewa terhadapnya tersebut.

Mungkinkah Yuri dan Pandu bisa bersatu?
Haruskah Yuri menjadi seorang pelakor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunita Yanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 27. Kejutan Sesungguhnya

Senyum kian melebar di bibir wajah nan rupawan milik Hansel, melihat Tamara dengan rasa penasarannya.

"Kamu benar-benar ingin tahu kejutan apa yang akan aku berikan untukmu?" Hans bertanya sambil merapikan ujung jasnya dengan gaya angkuh.

"Tentu saja, Hans! Kamu jangan buat aku jadi penasaran dong!" sergah Tamara.

Hans lalu beranjak dari tempat duduknya dan mendekati Tamara. Perlahan, Hans kembali meraih tangan Tamara dan mengajaknya ikut berdiri dari tempat duduknya.

Hans segera menggandeng tangan Tamara. "Ayo, ikut denganku!" ajaknya seraya merangkul pundak Tamara dan membawanya keluar dari lounge itu, karena mereka juga sudah menyelesaikan makan malamnya.

"Kau akan membawaku kemana, Hans?" tanya Tamara heran.

"Lihat saja nanti!" Hans tidak ingin menanggapi pertanyaan Tamara. Dia tetap menggiring tubuh wanita itu untuk berjalan mengikuti langkahnya.

"Hans! Kenapa kamu membawaku kesini?" Mata Tamara kembali membelalak lebar dan sangat tersentak ketika Hans membawanya ke sebuah suite room yang ada di hotel yang sama dengan tempat restaurant fine dining itu.

Tamara merasa sangat heran, terlebih ketika dari dalam saku jasnya, Hans mengeluarkan sebuah key card dan menempelkannya di pintu untuk membukanya.

"Masuklah! Kejutannya ada di dalam sana!" Hans menengadahkan tangannya dan mempersilahkan Tamara untuk masuk terlebih dahulu.

"Tapi, Hans ... " Tamara menggeleng. "Kita, tidak akan ... "

"Kamu tidak usah khawatir, Tamara. Aku tidak akan melakukan hal buruk terhadapmu. Di dalam sana, ada sesuatu yang ingin aku berikan kepadamu. Dan ... sesuatu itu akan menjadi sesuatu yang tidak akan pernah kamu lupakan sepanjang hidupmu!" ujar Hans memotong ucapan ragu Tamara.

Tamara mengangguk dan dengan berjuta rasa penasaran yang masih memenuhi kepalanya, dia bersedia masuk ke kamar itu sesuai keinginan Hans.

Hans memasukkan kartu akses kamar itu pada key card holder di dinding kamar, sehingga kamar yang tadinya gelap seketika terang benderang dengan sorot dari semua lampu yang menyala bersamaan.

"Wow ... apa semua ini kejutannya, Hans?" Mata Tamara kian melebar sempurna dan sangat terperangah ketika melihat kamar itu dihias dengan berbagai macam bunga dan lilin aromaterapi layaknya sebuah kamar pengantin.

"Hmm ... apa kamu menyukainya?" Hans kembali melengkungkan senyuman menggoda di bibirnya berharap akan ada kata pujian untuknya keluar dari bibir Tamara.

"Kejutan macam apa ini, Hans?" Tamara menggeleng dan merasa bingung, tidak paham akan tujuan Hans memberinya kejutan seperti itu.

"Yang ini hanya kejutan kecil, Tamara. Sebenarnya aku punya sesuatu yang sangat spesial, akan aku berikan untukmu."

Dari atas bedside table di kamar itu, Hans meraih sebuah kotak berwarna merah dan dia serahkan kepada Tamara.

"Aku punya hadiah untukmu, dan aku semoga saja kamu akan menyukai hadiah dariku ini," ucapnya.

"Ini beneran buatku, Hans? Apa isinya?" Tamara meraih kotak itu dari tangan Hans dan semakin penasaran dibuatnya.

"Bukalah!" Hans mengangguk kecil dan menengadahkan tangannya, berharap agar Tamara segera membuka kota pemberiannya.

"Wah ... kalung permata?!" Untuk kesekian kalinya, mata Tamara membulat dan sangat terkejut dengan hadiah yang diberikan oleh Hans untuknya.

"Hans ... kalung ini indah sekali. Kamu serius memberikan ini untukku?" Tamara menggelengg seolah tidak percaya dengan barang mahal yang kini ada di genggamannya. Sepanjang hidupnya, baru kali ini dia melihat secara langsung serta memegang benda yang selama ini hanya ada dalam angannya saja, dia tidak pernah bermimpi untuk bisa memiliki barang semahal itu.

"Aku membeli kalung ini khusus untuk wanita paling cantik sedunia." Hans berucap seraya menatap wajah Tamara dengan senyum serta sorot mata yang kian menunjukkan banyak arti.

"Apa kamu suka kalung ini?" tanyanya tentu denga rasa percaya diri yang sangat tinggi. Baginya, wanita manapun pasti akan sangat menyukai perhiasan mahal seperti yang dia berikan untuk Tamara.

"Iya, Hans. Aku sangat menyukainya. Kalung ini sangat indah dan pasti harganya juga sangat mahal." Tamara tersenyum sumringah. Dia sangat senang mendapatkan hadiah itu dari Hans.

"Itu tidak seberapa, Tamara. Kalau kamu suka, aku bisa memberikan lebih banyak lagi untukmu," sombongnya.

"Terima kasih banyak, Hans. Semua ini benar-benar istimewa. Dan kamu juga sangat memahami apa yang diinginkan seorang wanita." Tamara ikut menatap mata Hans dengan matanya yang berbinar, sangat senang akan pemberian spesial dari Hans.

"Izinkan aku memakaikan kalung itu untukmu, Tamara!" Hans mengambil alih kalung itu dari tangan Tamara lalu memutar tubuh Tamara dengan posisi membelakanginya. Dengan kedua tangannya, Hans memasangkan kalung permata itu di leher Tamara.

"Kamu semakin cantik mengenakan kalung ini," puji Hans seraya menggiring tubuh Tamara ke depan cermin dressing table di kamar itu.

Senyum lebar juga tergambar di bibir Tamara kala dia melihat bayangannya di pantulan cermin. Dengan kalung mahal itu, dia merasa kalau penampilan semakin terlihat elegan.

"Kecantikan kamu memang tidak terbantahkan, Tamara." Hans kembali memuji sambil berdiri di belakang Tamara, dan ikut menatap bayangan mereka di cermin.

Dengan nakal, Hans menyelipkan sedua tangannya di pinggang Tamara dan mendekapnya erat.

"Hans ... " lirih Tamara, sambil berusaha melepaskan pelukan Hans dari pinggangnya.

"Tamara, dari dulu aku sangat terobsesi sama kamu. Aku sungguh sangat tergila-gila padamu," bisik Hans, tidak mau melepaskan pelukannya.

"Aku ingin memberimu kejutan yang sesungguhnya, Tamara. Kalau dulu aku tidak bisa memberikannya kepadamu, aku ingin bisa mendapatkannya sekarang." Dengan senyum genit dan pupil mata yang melebar, Hans menempelkan wajahnya di wajah Tamara serta mengecup pipinya dengan mesra.

"Jangan, Hans! Tolong lepaskan aku! Kau tidak boleh berbuat seperti ini terhadapku," ronta Tamara berupaya keras melepaskan pelukan Hans.

"Aku tidak akan melepaskan kamu, Sayang. Aku sangat mencintaimu dan aku ingin kita menikmati malam ini berdua." Hans kembali berbisik genit dan mengeratkan pelukannya.

"Tidak, Hans! Kita tidak boleh melakukan ini. Kau sudah punya istri dan aku juga sudah berkeluarga. Tidak seharusnya kita berada disini berdua saja, Hans." Tamara terus menolak dan mengelak dari wajah nakal Hans yang semakin mendesak dan terus berusaha menciumnya.

"Memangnya ada yang salah kalau kita sudah sama-sama memiliki pasangan?" tanya Hans menyeringai. "Selama kita berdua bisa merahasiakannya, ku rasa semua ini tidak akan menjadi masalah."

"Tapi, Hans ... ini perbuatan salah, kita tidak boleh melakukan dosa ini."

"Perduli setan dengan dosa, Tamara. Selama kita menikmatinya, kita tidak perlu memikirkan macam-macam."

Tanpa mempedulikan semua alasan Tamara untuk menolaknya, Hans terus melancarkan serangannya, mencium semua yang ada di wajah Tamara lebih berani.

"Hans ... " Tamara juga kembali berbisik. Entah mengapa dia tidak kuasa lagi menolak semua perlakuan Hans terhadapnya.

Hans lalu memutar tubuh Tamara sembari tetap memeluknya. Dalam posisi saat ini, keempat mata mereka mereka bisa saling menatap sangat lekat.

"Kamu sangat cantik, Tamara. Aku ingin memilikimu malam ini," harap Hans sambil mengangkat dagu Tamara dengan dua jarinya.

Hans lalu mengarahkan wajahnya lebih dekat ke wajah Tamara dan dia sungguh tidak tahan untuk segera bisa mengecup mesra bibir ranum di hadapannya.

Untuk sesaat, kecupan Hans mampu membuat Tamara melayang. Jantungnya berdebar tidak beraturan dan tubuhnya terasa menghangat, sehingga dia juga menyambut kecupan itu tanpa sedikitpun rasa ragu.

Merasakan Tamara sudah tidak lagi menolaknya, Hans semakin berani mengecupnya lebih intens.

"Ini kejutan sesungguhnya yang ingin aku berikan kepadamu, Tamara," lirih Hans seraya menatap gemas wajah yang selalu membuatnya tersepesona itu.

Hans mengedipkan sebelah matanya semakin genit, hasrat kini membuncah memenuhi jiwanya.

1
Giyeem Endut
suruh sadar posisi di thor😂
Simply Yunita: Nah betul tuh Kak...
selain komen, sekalian tinggalkan jempolnya juga dong, siapa tahu bisa menambah semangat authornya bisa menulis lagi ❤❤
total 1 replies
Giyeem Endut
pemandangan sejuk y thor
Simply Yunita: semriwing sih tepatnya 😅😅
total 1 replies
Giyeem Endut
sisca,,, suka kamu
Simply Yunita: Berpura² bodoh juga diperlukan untuk menjadi lebih pintar Kak 🤣
total 1 replies
Giyeem Endut
hanya author yg bisa menjodohkan pandu dan yuri🤣
Simply Yunita: Hmm ... bisa gak ya? 🤔🤔💜
total 1 replies
Giyeem Endut
tamara jd kayak janda yg kehausan, padahal yg janda si yuri🤣
Simply Yunita: rumput tetangga emang kadang terlihat lebih hijau sih Kak 😁😁
total 1 replies
Giyeem Endut
hati" y yuri, lanjut thor
Herli Yati
rasa kan yuri kebodohan mu 😁
Simply Yunita: Padahal aslinya di prank sama Pandu 😁😁
total 1 replies
Safa Almira
wow
Oma Umi
lanjuuuttt....
ratna fury soraya
bagus beud storynya
Simply Yunita: terima kasih kakak 🙏
jangan lupa juga mampir di karyaku yg sudah tamat
Deburan Gairah Sang Segara
dan yang ongoing
Janda Bolong Tak Lagi Trending
kedua cerita itu alurnya dijamin nagih 🙏🙏
total 1 replies
Ana Susana
,👍
Diana Susanti
happy new year kak love you full 😚😚😚😚😍😍😍😍😍and happy family
Diana Susanti: 😍😍😍😍😍😚😚😚🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Simply Yunita: ❤❤❤❤❤🌹
total 4 replies
Pemenang YAWW 9 😴🤕
kok aku tersedak Thor ... selamat berkarya othor terbaikku 🤣😂🤭
Simply Yunita: happy new year 2023 🥰❤❤
total 1 replies
Pemenang YAWW 9 😴🤕
padahal aku sangat tergiur, kamu bisa bekerja secara online membantu nona Sisca, Yuri. jaman sudah canggih, jadi jangan mempersulit langkah mu 😬😬🤧
Pemenang YAWW 9 😴🤕
aku diet masih gempal, 😤😤😥

kamu terlalu Sisca 😂😂😂
Pemenang YAWW 9 😴🤕: itu enak 🤣🤣🤣 aku suka 🤣🤣🤣😂😂😂
Simply Yunita: aku biar kata miskin ttp seneng sedot es boba 🤣🤣🤣🤣🙏🙏
total 4 replies
Diana Susanti
nanti kalau kamu kerja punya pembantu,,pandu tergoda,,rugi kamu Yuri,,kenapa lah dah susah susah ndapati pandu dr Tamara
Simply Yunita: betul kak... jgn sampai tergoda lg untuk yg kedua kalinya. kucing kalau disodori ikan pasti langsung di hap lah 🤣🤣
total 1 replies
Diana Susanti
tapi bg aku utk apa Tamara harus berada di rumah yg membuatnya sakit,,,dia seperti itu siapa penyebabnya siapa dan apa,,,maka sudah aku komentari jng memasukkan wanita atau pria ke dalam rumah kita atas naka pertolongan atau balas budi karena suatu saat kita suami atau istri akan berubah sifat dan perlakuan nya,,,, CONTOH NYA AKU,,,,,,,,,,,,AKU DULU MEMASUKKAN ADIK IPAR LAKI LAKI IKUT SAMA AKU BIAR DIA BISA KERJA SEMUANYA BERUBAH DR KEUANGAN DAN SEGALA MACAMNYA LEBIH BAIK BANTU DIA SAJA JNG MASUK KE DFALAM RT KITA RUNYAM,,, JANGAN KAN ORANG LAIN SAUDARA AJA TEGA BISA CEMBURU SAMA KITA KOK NYATA LOH
Pemenang YAWW 9 😴🤕
pandu sok bijak. padahal bisa aja kamu nafkahi Tamara. walaupun dia pernah melakukan kesalahan, tapi setidaknya di maafkan, dan di nafkahi pandu. bagaimanapun Tamara itu ibu dari chia.

dahlah ... selamat buat pandu dan Yuri.

chia udah besar ketemu sama mama tamara ya nak. apapun ibu mu, dia tetap ibumu 😑😑🤭🤭
Pemenang YAWW 9 😴🤕
kok aku nangis😭😭😭

kasihan melihat Tamara, semoga dia akan bahagia bersama kehidupan yang lain. selamat jalan Tamara 🥲🤧
Don't Ask Myname
cepat laporkan aja penjahat itu ke polisi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!