NovelToon NovelToon
Afsheera Azalea Mayesha

Afsheera Azalea Mayesha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Izarr_14

Cerita ini menceritakan tentang perjalanan kisah seorang gadis bernama Afsheera Azalea Mayesha yang mana hidupnya dipenuhi dengan banyak rahasia, walaupun dikelilingi dengan keluarga yang harmonis tidak membuat dirinya terbebas dari masalah dan ujian apalagi dalam cerita asmaranya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izarr_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 17 Rencana balapan

Denzel berjalan cepat memasuki ruangan rahasia yang ada didalam sebuah gedung lama yang tampak dari luar sangat buruk dan tidak terawat bahkan kondisinya sangat memprihatinkan namun tak ada yang menyangka kalau dalam gedung itu sangat berbeda dengan yang tampak dari luar.

Didalamnya sangat indah dengan desain gaya klasik ke arab-araban menambah kesan elegan.

Gedung ini terdiri dari 3 lantai, lantai pertama terditi dari ruang tamu, ruang makan dapur serta ruang keluarga yang tentunya luas sekali sedangkan dilantai kedua ada beberapa kamar serta ruang kerja dan ruang pelatihan yang diperuntukkan khusus bagi anggota klan dan dilantai ketiga adalah ruangan khusus denzel buat untuk dirinya dan disana hanya terdapat dua ruangan, ada kamar tidur pribadi dan ruang rahasianya.

Yang dapat memasukinya hanya orang yang dipercayainya selain itu tidak ada yang bisa di masuki siapapun termasuk sahabatnya tanpa izin darinya langsung dan kalau ditanya apakah maid bisa jawabannya tentu juga tidak bisa karena dilantai tiga dibersihkan khusus oleh orang yang sudah lulus tes itupun hanya diberi waktu 1 jam dalam mebersihkan apapun yang ada disana.

"Tolong urus semua yang terjadi hari ini, gue butuh informasi secepatnya tentang penyerangan ini dan siapa dalang dibalik itu semua gue kasih waktu 1 jam dari sekarang", katanya pada sang asisten sekaligus kepercayaannya.

"Baik tuan muda, saya permisi", balasnya dan meninggalkan ruangannya tuannya dengan tergesa karena waktu yang diberi sangat singkat.

"Gue yakin pasti ini adalah dalang sama seperti tiga tahun lalu, akhirnya tanpa harus mengeluarkan tenaga ekstra gue bisa nangkap kalian semua tanpa harus bersusah payah", gumamnya sendiri sambil menyeringai licik dengan isi kepala yang sudah penuh rencana yang rasanya tak sabar untuk dirinya realisasikan.

Tak lama terdengar dering hp..

"Hallo", kata si penelvon

"Hmm", jawab denzel datar.

"Denzel lo dimana? Nanti malam ada balap nih dideket jalan kesekolah kita lo mau join gak lumayan nih hadiahnya dan lo mau tau gak satu hal yang pasti membuat lo buat gak bakal ngebatalin balapan ini", kata darren menggebu ternyata yang menelvon adalah sahabatnya darren.

"Apa?", tanya cuek sebenarnya tidak terlalu ingin tau.

"Lo tau gak lea ada didaftar balapan nanti malam dan gongnya lagi dia bakal ikut balapan dengan rival kita zel", kata darren lagi yang saat ini sedang cikikan bersama yang lainnya yang sebenarnya sudah berkumpul dan mendengarkan semuanya.

"Shit, daftarin gue dan pastikan lea dijaga ketat oleh bodyguard, gue gak mau ada satu apapun yang membahayakannya lo paham ?", denzel berkata seperti itu dengan nada yang dingin dan sangat datar.

"Hahahaha santai bro gue pastiin lea bakal dalam keadaan aman 100% jadi lo gak perlu khawatirkan apapun oke".

"Gue gak main-main darren, lo bakal berurusan sama gue kalau semua yang lo sebut nanti gak sesuai ngerti?", peringatan denzel tak main-main.

"Nge..ngerti lo bisa pegang kata-kata gue", darren tiba-tiba meneguk salivanya pelan saat mendengar peringatan yang keluar dari mulut denzel padanya. Karena saking bahagia darren sempat lupa jika dia sedang berhadapan dengan seorang denzel yang setiap perkataan yang keluar dari mulutnya tidak pernah main-main.

Tanpa mengatakan apapun denzel mematikan panggilannya sambil menekan nomor telepon yang akan dirinya hubungi.

Sedangkan didalam kamar miliknya yang serba berwarna kuning itu lea setelah membersihkan dirinya lalu pergi merebahkan tubuhnya ke ranjang empuk miliknya sembari menatap langit-langit dan tiba-tiba..

Tutt..

Tutt..

"Hallo", katanya dari seberang terdengar suara laki-laki dari sana.

"Siapa?", jawab lea.

"Gue, gak usah ikut balapan nanti malam?", katanya lagi melarang lea mengikuti balapan.

Setelah berpikir beberapa waktu dirinya merasa sangat familiar dengan suara ini.

"Lo? Heh darimana lo dapat dari nomor gue hah? Dan siapa lo yang bisa seenaknya ngatur-ngatur gue", katanya dengan nada terkejut dan sangat terheran-heran darimana denzel mendapatkan nomornya. Sama seperti darren tadi lea seketika lupa dengan siapa berhadapan karena dalam kamus hidup seorang denzel tidak ada yang tidak bisa dia dapatkan apalagi itu menyangkut orang yang teramat berarti dalam hidupnya.

"Gue adalah orang yang berarti dalam hidup lo dan sebentar lagi akan menjadi masa depan lo", kata denzel santai.

"What lo jangan bercanda karena sekarang bukan waktunya bercanda denzel", balas lea lagi.

"Gue gak bercanda dan sangat serius",

"Oke sekarang balik ke topik, lo ada apa nge hubungin gue hah?", katanya dengan serius.

"Gue gak mau lo ikut balapan malam ini", katanya lagi.

"Gue butuh alasan", jawab lea lagi.

"Gak ada alasan",

"Ya udah berarti juga gak ada alasan buat gue batalin", katanya juga kekeh.

"Pokoknya lo hanya harus turutin gue", denzel tetap kekeh.

"Gak gue gak mau", kekehnya.

"Kalau lo tetep pergi maka jangan salahin gue buat ngasih lo hukuman buat lo", katanya denzel mulai mengancam.

"Heh emang kata lo gue takut? Gak sama sekali", kata lea menantang kembali.

"Bye udah ya gue ngantuk mau istirahat dahhh denzel", pamit lea sambil mematikan panggilannya.

Tidak tau kenapa sejak berhadapan dengan denzel lea tiba-tiba saja merasa dirinya berbeda ada sesuatu yang tidak dapat dia jelaskan namun dirinya selalu mengenyahkan pikiran tersebut karena dirinya takut jatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya.

"Gue gak mau melakukan kesalahan yang sama lagi", gumam lea dalam hati lalu menggelengkan beberapa kali kepalanya mengenyahkan pikiran-pikiran yang seharusnya. Lalu tanpa dia sadari lama kelamaan dirinya terlelap dalam tidur.

Sedangkan saat ini denzel lagi gelisah karena sangat sulit membuat lea untuk tidak pergi karena kekerasan kepalanya.

"Gue juga gak main-main lea, lo akan segera tau hukuman apa yang bakal lo dapetin kalau berani melanggar apa yang udah gue bilang", gumamnya sambil menyeringai sangat licik.

1
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anto D Cotto
menarik
Shinichi Kudo
Membuat saya ketagihan
Scar
Terhibur sekali!
Starling04
Nggak sia-sia baca ini. 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!