NovelToon NovelToon
Ayah Darurat Untuk Janinku

Ayah Darurat Untuk Janinku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Nikah Kontrak / Menikah Karena Anak / Ayah Darurat
Popularitas:31k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

Notes : zona dewasaaaaaa!

“Om nikahin temenku ya? Ntar dapet istri sekaligus anak di hari pertama kalian menikah!”

Ide gila yang muncul dari Tari, membuat masa depan Lea yang hancur lebur menjadi indah.

Siapa sangka? Luca, pria yang Lea nikahi sebagai ayah darurat dari janinnya, telah merubah kehidupannya menjadi lebih berwarna dan berarti.

Akankah Luca menutup mata dengan siapa ayah kandung dari janin di perut istrinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. Pandangan Pertama

...“Mungkin, saya jatuh cinta pada pandangan pertama sama anak Bapak.” — Luca Harrison...

“Maaf, kemaren saya nggak bisa mengendalikan emosi saya.” Johan terlihat menyesal usai menampar Luca semalam. Meskipun ia harus kehilangan pekerjaan, ia tak akan menyesal jika pria itu yang telah merusak anaknya.

Tapi ternyata … bukan Luca yang merusak anaknya.

“Saya … sudah tau, janin yang diperut anak saya ….” Johan tak mampu melanjutkan pembicaraannya. Ia malu sebagai kepala keluarga yang gagal.

“Saya juga kalau jadi Pak Johan, saya akan menampar orang yang merusak anak saya.” Luca mengatakannya dengan gamblang. “Tapi, bukan itu permasalahannya sekarang.”

Johan mengangkat wajahnya. Rasa bersalah karena salah sasaran itu, seketika sirna. Pria yang ada di depannya saat ini, terlihat serius dengan masalah yang anaknya hadapi.

“Sebelum semua orang menyadari ini, sebaiknya kita mengatur pernikahan se—”

“Sejak kapan, Pak Luca kenal dengan anak saya?” potong Johan penasaran. “Dan, atas dasar apa Bapak—”

“Luca, panggil nama saja. Karena kedepannya kita akan menjadi keluarga, Bapak bisa berbicara santai dengan saya.”

Johan terbelalak. Percaya diri pria di depannya tinggi sekali. Meskipun ia belum menyetujui pernikahan itu, tapi kenapa ia sudah yakin bahwa pernikahan ini akan tetap berjalan dengan mulus?

Johan hanya bisa mengangguk pelan. Kemudian ia menghela nafas berat.

“Jadi, sejak kapan kamu kenal dengan anak saya?”

“Atas dasar apa kamu menikahinya? Kalian ‘kan tidak saling mencintai?”

Di saat Johan bertanya tanpa henti, Renata dan Lea terlihat menuruni tangga menuju ruang tamu, tanpa sepengetahuan dua orang pria itu.

Lea, gadis itu enggan mandi. Pikirnya, untuk apa berpenampilan rapi di depan pria yang tidak ia cintai? Toh pernikahan mereka juga sebatas kontrak.

“Mungkin akan terdengar aneh. Karena, seumur hidup, saya belum pernah pacaran ataupun suka sama seseorang.”

Johan mengerutkan dahinya seraya membatin. “Jawaban apa itu? Lantas, kau menikahi anakku karena apa?!”

“Tapi, sejak pertama ketemu Lea, saya tak bisa berhenti memikirkannya.” Luca mengatakannya dengan mimik wajah yang serius. Tak ada sedikit pun keraguan yang tersirat. Bahkan saat ia mengatakan hal tersebut, ia menatap mata Johan, calon ayah mertuanya.

“Mungkin, saya jatuh cinta pada pandangan pertama sama anak Bapak.”

Seketika, Lea dan Renata yang ingin memasuki ruang tamu, ibu dan anak itu menghentikan langkahnya, begitu mereka mendengarkan pernyataan lugas Luca tanpa basa basi.

“Mungkin, saya jatuh cinta pada pandangan pertama sama anak Bapak.”

Deg! Deg! Deg!

Saat itu juga, jantung Lea berdetak dengan sangat kencang. Seperti ada bom yang ingin meledak. Entah karena terkejut, atau karena ia belum terbiasa dengan sesuatu yang disebut cinta?

Lea melangkah mundur. Ia mengurungkan niatnya untuk pergi ke ruang tamu. Sementatar Renata, ia menoleh ke belakang, melihat ke arah anaknya sembari tersenyum lega.

“Mama harap, kamu bahagia, Sayang,” lirih Renata pelan. Kemudian, Renata memasuki ruang tamu meninggalkan Lea. Ia sengaja memberikan waktu untuk anaknya berfikir dengan tenang.

Johan yang semula berfikiran negatif terhadap Luca, ia mulai melunak. Meskipun ia tak bisa percaya sepenuhnya. Karena bagaimanapun, ia juga seorang pria.

Tapi … pria di depannya itu sangat gentle. Dia berani menyatakan perasaannya langsung dan meminta langsung anaknya untuk dinikahi. Ada sedikit lega di sela-sela rumitnya permasalahan yang ia hadapi akhir-akhir ini.

“Tentukanlah, kapan kalian ingin menikah,” seloroh Johan menyerahkan semua keputusan kepada Luca.

Luca dan Renata menghela nafas lega. Perselisihan antara mereka bertiga, pada akhirnya menemukan titik terang. Dan awal yang baru untuk kehidupan putri mereka.

“Tolong jaga Lea kami,” pinta Renata yang baru saja duduk di sampin Johan. “Kami membesarkannya dengan sangat manja.”

“Saya akan berusaha menjadi suami yang baik … Ma.” Luca tersenyum kikuk. Karena, ia sudah resmi diterima di keluarga itu. Jadi, panggilan pun berubah menjadi Mama dan Papa.

Sementara Luca dan kedua orangtuanya sibuk berbincang di ruang tamu, Lea kembali ke kamarnya. Ia bergegas mandi, kemudian memilih pakaian yang menurutnya bagus dan indah.

“Mungkin, saya jatuh cinta pada pandangan pertama sama anak Bapak.”

Lagi-lagi kalimat itu berkeliaran di fikiran Lea. Sejak tadi, jantungnya tak pernah sekalipun berdetak dengan normal. Pria itu sukses membuat seluruh sel di tubuhnya menjadi berantakan.

“Dasar plin plan!” rutuk Lea kesal. Gadis itu memoles lipstick di bibir sensualnya.

“Mungkin, saya jatuh cinta pada pandangan pertama sama anak Bapak.”

Deg! Deg! Deg!

Lea menampar kedua pipinya menggunakan kedua tangannya. “Sadar Lea. Itu semua hanya sandiwara!”

Kemudian Lea menarik nafas panjang, dan menghembuskannya secara perlahan. Ia melakukannya berulang kali agar detak jantungnya kembali normal.

Tok! Tok! Tok!

Lea yang saat itu sedang berada di depan cermin meja rias, ia menoleh ke arah pintu.

Tok! Tok! Tok!

“Tumben?” pikir Lea. Kalau Yati dan Johan yang mengetok, pasti bersuara. Sedangkan ibunya, kalau mengetuk pintu, pasti langsung membuka pintu. Terus, siapa itu?

“Nggak mungkin dia,” batin Lea sembari berjalan menuju pintu kamar.

Ceklek!

“Hai!” sapa Luca kaku. Terlihat senyuman yang kikuk dan tidak natural.

“Kak Luca?” Lea terkejut. “Kok—”

“Ehem.” Luca mendehem mencoba menenangkan diri. “Tadi, saya sudah izin ke orangtua kamu untuk naik ke sini.”

“Oh.” Lea mengangguk dengan wajah tertegun. “Terus?”

“Kamu udah sarapan?” tanya Luca basa basi.

Lea mengangguk mengiyakan. Tenggorokannya tercekat dan lidahnya mendadak kelu. Rasanya sulit sekali berbicara dengan pria yang ada di depannya. Entah kenapa? Padahal, dua hari yang lalu ia masih bisa santai di depan pria itu.

“Kita … ke rumah sakit, ya?”

Lea mengangkat wajahnya. Mendongak ke arah Luca yang lebih tinggi darinya.

“Kita harus tau kondisi janinnya. Karena sejak tau kalau kamu hamil, kamu belum pernah cek ke dokter, ‘kan?”

Benar yang dikatakan Luca. Selama ini, Lea terlalu sibuk dengan dirinya sendiri. Bahkan, ia seringkali menyiksa janinnya dengan stress berlebihan dan enggan makan.

Lagi-lagi Lea mengangguk. Ia kembali ke kasur untuk mengambil ponsel dan tas selempangnya. Lalu ia beranjak pergi bersama Luca menuruni tangga.

“Izin bawa Lea ya, Ma, Pa,” ucap Luca dengan sopan.

Lea tercengang-cengang mendengarkan ucapan Luca. “Mama? Papa? Sejak kapan?”

Gadis itu berjalan mengikuti punggung kekar Luca. Ia sangat gugup hari ini. Mungkin, karena ini pertama kali baginya pergi berduaan dengan seseorang. Terlebih lagi pria itu kelak akan menjadi suaminya.

Luca membukakan pintu mobil untuk Lea. Kemudian, setelah Lea masuk, ia menutup kembali pintunya dan masuk ke kursi kemudi.

“Oh, iya,” Luca meraih sebuah paper bag yang ada di kursi penumpang. Lalu memberikannya kepada Lea. “Ini ada beberapa camilan, aman buat ibu hamil.”

“Saya sudah mencari tahu dari internet.”

Luca menyalakan mesin mobil dan mobil tersebut langsung melaju menuju tujuan.

Sorot mata pria itu begitu tegas dan menatap fokus ke depan. Kemeja lengan panjang yang ia pakai, memberikan kesan wibawa. Terlebih lagi lengan bajunya dilipat sebatas siku. Menampilkan urat-urat yang sangat indah untuk dipandang.

Lea membuka paperbag yang diberikan Luca. Kemudian ia melihat ada banyak sekali camilan di dalamnya.

“Kalau pengen makan sesuatu, katakan saja.”

“Kak, a—aku belum terbiasa,” ucap Lea. “Kakak aneh.”

Luca menyadari keraguan dan kebimbangan gadis itu. Kemudian ia menepikan mobil, dan menatap lurus ke depan. “Cobalah untuk terbiasa.”

“Sudah dipikirkan, kontraknya sampai kapan?”

Lea yang sempat hanyut dengan langkah sat set dan gentle pria itu, seketika tersentak dan dibuat sadar kalau semua itu hanya sandiwara.

“Sampai aku lahiran aja, Kak.” Lea membuang pandangannya ke kiri, menatap hamparan lapangan bola yang kosong. Sama seperti kosongnya pikiran dia saat itu.

Luca mengangguk. “Okay. Nanti kita tulis kontraknya dan … ayo menjadi pasangan seperti umumnya.”

...🌸...

...🌸...

...🌸...

...Bersambung …....

1
Susi Akbarini
cie3...
❤❤❤❤
partini
bibit bibit nih ,, aihh ko ulet bulu Thor konflik yg lain lah biar seru jangan ulet bulu boring
Erni Nofiyanti
waduh
calon pelakor
Susi Akbarini
hati2 .
jgn sering..
masih rentan...
❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
bahagianyaaaaa..
❤❤❤❤❤❤❤
Maizuki Bintang
lagi thor
Susi Akbarini
akhirnya berterus terang...
❤❤❤❤❤
Maizuki Bintang
lagi thor
Heni Mulyani
lanjut
Heni Mulyani
lanjut author
Sheninna Shen: oke kak 😍
total 1 replies
Lina
lanjut thor
Sheninna Shen: proses nih kak 😍
total 1 replies
Maizuki Bintang
lagi thor
Sheninna Shen: siappp, otw kak 😍
total 1 replies
Susi Akbarini
mungkin luca jga masih ngira2 kalo yg ia bobol lea..
berdasarkan cerita panakannya kalo lea dibobol org saat di club...

makanya walau awalnya nolak lea..
akhirnya luca mau ngaku ke pak johan kalo dia hamilin lea..
❤❤❤❤❤
Sheninna Shen: hahaha, bisa juga nih alurnya kak 😍
total 1 replies
Siti Amyati
emang jodo cuma ngga sadar untung Gery thu kak
Sheninna Shen: makanya, untung banget ada si Gerry 😭
total 1 replies
Asphia fia
oalah ternyata luca yg hamilin
Sheninna Shen: hihihi, ternyata oh ternyata
total 1 replies
Susi Akbarini
jeng3...

apa yg akan terjadi hayooiii..

😀😀😀❤❤❤❤
Susi Akbarini
semoga teeus jadi pasangan..

❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
cie3..
yg dapat pelukan dari istru kecil yg cantik..

❤❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
jeng3..

kan eamng anakmu luca..

❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
baik banget luca..

udah terlanjur kena gampar lagi..

❤❤❤❤❤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!