Bercerita seorang yang dahulu di beri julukan sebagai Dewa Pengetahuan dimana di suatu saat dirinya dihianati oleh muridnya dan akhirnya harus berinkarnasi, ini merupakan cerita perjalanan Feng Nan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anonim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10: Kedatangan di Sekte Teratai Bambu
Setelah melewati gerbang Kota Gu, Feng Nan, Liu Shi, dan Liu Ming berjalan menyusuri jalanan kota yang ramai. Deretan pedagang menjajakan berbagai barang—mulai dari kain sutra, rempah-rempah langka, hingga senjata dan pil kultivasi. Liu Ming, dengan matanya yang berbinar, sesekali berhenti untuk melihat makanan yang menggoda di sepanjang jalan.
Namun, Feng Nan tetap tenang. Meskipun sebelumnya dia merasakan Tatapan-tatapan mencurigakan yang dia rasakan sejak mereka masuk ke kota masih mengganggu pikirannya. Dia tahu mereka belum benar-benar lepas dari bahaya.
Liu Shi, yang sudah familiar dengan Kota Gu, berjalan di depan, memandu mereka menuju cabang Sekte Teratai Bambu, salah satu sekte dengan pengaruh besar di daerah itu. Meskipun sekte ini hanya cabang tapi harus di ketahui jika sekte ini merupakan salah satu cabang dari sekte terbesar di dataran ini, hubungan baiknya dengan keluarga Liu di masa lalu membuatnya menjadi tujuan yang ideal bagi mereka.
Setelah berjalan hampir setengah jam, mereka akhirnya tiba di depan sebuah bangunan luas dengan arsitektur khas sekte. Gerbang kayu berwarna hijau zamrud dengan ukiran bambu yang elegan berdiri kokoh, sementara dua penjaga mengenakan jubah hijau tua berdiri di depan, mengawasi setiap orang yang masuk.
Liu Shi mengambil napas dalam sebelum maju dan menyapa penjaga dengan sopan.
"Salam penjaga Luo, " sapa Liu Shi sopan.
"Oh ternyata Nona Liu, " ucap penjaga itu yang mengenali Liu Shi.
Salah satu penjaga menatapnya sejenak, kemudian melirik plakat sekte yang tergantung di pinggang Liu Shi. Setelah mengangguk, Penjaga Luo memberi isyarat pada rekannya untuk membukakan gerbangnya.
Dan saat memasuki tempat itu Feng Nan bisa merasakan kepadatan qi yang berbeda dari dunia luar, meskipun tempat ini tidak bisa di bandingkan dengan asalnya dahulu.
Tak butuh waktu lama sebelum seorang pria paruh baya muncul di hadapan mereka. Dengan jubah hijau yang sedikit berkibar tertiup angin, pria itu menatap Liu Shi dengan sorot mata tajam.
"Liu Shi?" Suaranya terdengar penuh ketegasan, namun ada sedikit nada terkejut di dalamnya.
Liu Shi menundukkan kepalanya dengan hormat. "Guru."
Dan tepat di depan mereka yang tak lain adalah guru dari Liu Shi yaitu Master Hua, dan juga tak lain adalah pemimpin cabang Sekte Teratai Bambu di Kota Gu, melangkah maju. Matanya memperhatikan Liu Shi dengan seksama, seolah memastikan bahwa muridnya benar-benar berdiri di hadapannya.
"Masuklah."ucap Master Hua.
Setelah melewati pelataran utama sekte, mereka dibawa ke sebuah aula yang luas. Cahaya lentera berpendar lembut di dalam ruangan, menerangi rak-rak buku di sepanjang dinding dan meja kayu tempat Master Hua biasanya mengajar murid-muridnya.
Liu Shi duduk dengan tenang, sementara Liu Ming berdiri di sampingnya, masih menggenggam tangan kakaknya. Feng Nan tetap berdiri dengan tangan disilangkan, menatap Master Hua dengan ekspresi netral.
"Sekarang, ceritakan semuanya," kata Master Hua, suaranya penuh wibawa.
Liu Shi menghela napas dalam sebelum mulai berbicara. Dia menceritakan semua kejadian sejak keluarga Liu dihancurkan, bagaimana dia dan Liu Ming melarikan diri, serta pertemuannya dengan Feng Nan. Saat dia menjelaskan tentang keterlibatan keluarga Zhao dan rencana mereka untuk menggunakan energi Yin miliknya, wajah Master Hua berubah muram.
Ketika cerita mencapai bagian di mana Feng Nan berhasil mengalahkan seorang kultivator dari ranah Inti Perak, Master Hua mengerutkan kening dan menatap pemuda itu dengan lebih serius.
"Kau… berhasil mengalahkan seseorang dari ranah Inti Perak?" tanyanya dengan nada ragu.
Feng Nan hanya mengangguk. "Benar."
Master Hua menatapnya dalam diam. Seorang pemuda yang belum pernah dia dengar namanya, dengan usia yang tampaknya tidak jauh dari Liu Shi, bisa mengalahkan kultivator sekuat itu? Butuh waktu puluhan tahun bagi sebagian besar kultivator untuk mencapai ranah tersebut, dan bahkan lebih lama lagi untuk bisa bertarung melawan seseorang di tingkat itu.
Merasa ada yang perlu dibuktikan, Feng Nan mengangkat tangannya. Seberkas energi merah melingkupi jemarinya, menekan udara di sekitarnya.
Suara "crack" terdengar di udara, seperti ruang yang terdistorsi sesaat.
Mata Master Hua melebar. Meskipun itu hanya sekilas, energi yang terpancar dari pemuda ini jelas jauh lebih kuat dari yang dia duga.
Setelah beberapa detik, Master Hua akhirnya menghela napas panjang. "Aku mengerti."
Dia menatap Feng Nan dengan sorot mata yang lebih serius. "Aku tidak tahu dari mana asalmu, tetapi aku berterima kasih karena telah melindungi Liu Shi dan adiknya."
Feng Nan hanya mengangguk kecil. Dia tidak tertarik dengan pujian atau rasa terima kasih.
Master Hua lalu mengalihkan pandangannya ke Liu Ming, yang sejak tadi diam dan hanya mengamati. Setelah beberapa saat memperhatikan gadis kecil itu, ekspresinya berubah sedikit lembut.
"Energi bawaan dalam tubuhnya… menarik," gumamnya.
Liu Shi menoleh dengan terkejut. "Apa maksud Guru?"
Master Hua tersenyum tipis. "Hahaha Liu Shi sungguh beruntung adikmu, adikmu memiliki energi bawaan di tubuhnya, dan itu sebuah keberuntungan jika anak ini mulai berkultivasi dia akan dengan cepat naik ranah, "
Liu Shi menatap adiknya dengan mata sedikit berkaca-kaca. Setelah semua yang mereka lalui, mengetahui bahwa adiknya memiliki masa depan yang lebih baik adalah sesuatu yang membuatnya lega.
Master Hua melanjutkan, "Aku bisa membimbinya jika kau setuju?"
Liu Ming menatap kakaknya dengan wajah penuh harap. "Kakak Liu, bolehkah aku belajar di sini?" tanyanya pelan.
Liu Shi menggenggam tangan adiknya, lalu mengangguk. "Jika ini bisa membuatmu lebih kuat dan lebih aman, maka aku akan mendukungmu."
Master Hua mengangguk puas. "Baik, mulai besok dia akan mulai berlatih di sekte ini."
Meskipun Liu Ming sudah mendapatkan bimbingan dari Master Hua, Liu Shi sendiri tetap ingin belajar lebih lanjut dari Feng Nan.
Malam itu, setelah semua urusan dengan Master Hua selesai, Feng Nan membawa Liu Shi ke halaman belakang sekte, tempat yang cukup sepi.
"Kau sudah memahami dasar pengendalian energi Yin, tapi itu belum cukup," kata Feng Nan dengan nada serius. "Kekuatanmu masih belum stabil, dan itu bisa membahayakanmu jika bertemu musuh yang lebih kuat."
Liu Shi mengangguk. Dia tahu bahwa Feng Nan jauh lebih kuat darinya, dan meskipun dia belum mengetahui asal-usulnya, dia percaya bahwa pemuda itu bisa membimbingnya.
Feng Nan mengulurkan tangannya. "Sekarang, serang aku dengan semua yang kau punya."
Liu Shi sedikit ragu. "Tapi—"
"Tanpa ragu-ragu. Jika kau tidak bisa melukaiku sedikit saja, maka kau masih terlalu lemah."
Mendengar tantangan itu, Liu Shi mengambil napas dalam. Dia mengumpulkan energi Yin di tangannya, lalu melancarkan serangan ke arah Feng Nan.
Namun, dalam sekejap, Feng Nan menghilang dari tempatnya dan muncul di belakangnya.
"Terlalu lambat."ucap Feng Nan.
Liu Shi menggigit bibirnya dan mencoba lagi, tetapi setiap serangannya ditepis dengan mudah.
Malam itu, latihan mereka berlangsung lama. Liu Shi mulai menyadari kelemahannya, dan Feng Nan dengan sabar membimbingnya untuk memperbaiki tekniknya.
Sementara itu, tanpa mereka sadari, di dalam Kota Gu, seseorang telah mengirimkan kabar kepada keluarga Zhao bahwa gadis dari keluarga Liu kini berada di Sekte Teratai Bambu.