NovelToon NovelToon
Selepas Kata Talak

Selepas Kata Talak

Status: tamat
Genre:Tamat / Sudah Terbit / Cintapertama / Patahhati / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:15.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ridz

Telah Terbit Cetak Bersama Platinum Publisher X NovelToon ~

"Aku menyerah karena suamiku memilih
menciptakan cap jari diatas surat gugatan perpisahan demi mengucap akad dengan wanita lain,"

Dikta Nadira, seorang Motivator Pernikahan yang menikah dengan sosok Dosen Sosiologi bernama Robby Dreantama.

Pernikahan mereka yang terjadi akibat sebuah kesepakatan berujung kecewa disaat mereka sadar bahwa Noda Merah telah tercipta diatas buku nikah mereka dan Dikta memilih diam.

Dikhianati, bahkan melihat suaminya bercinta dengan wanita lain dihadapannya benar-benar menghancurkan hidup Dikta. Sehingga sampai pada kata Talak itu keluar.

Dikta menganggap akan menemukan jalan baru dalam kehidupannya malah kehilangan pijakan hidupnya, namun satu yang menjadi masalah, disaat mereka resmi berpisah fakta mempertegas bahwa Dikta tengah mengandung anak dari Robby.

Robby yang enggan mengakuinya membuat Dikta kembali merasa terpukul dan bertekad membuka lembaran baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27. Putusan Meja Hijau

Ketika keputusan itu keluar, semuanya sudah terjadi dan tidak bisa dipungkiri, semuanya berubah drastis dan tidak ada lagi yang tersisa.

Kadang sebuah penyesalan akan datang diakhir sebuah kisah dari hadirnya ikutan.

Tidak ada yang namanya kesempatan kedua yang ada hanya tujuan dari berubah dalam setiap keinginan.

"Jadi Mas Sean ini kakak kandungnya Dikta?" tanya Mama Reni berusaha memastikan.

Sean mengangguk dengan air mata menggenang, dia tidak menyangka bahwa kini dia bisa bertemu adiknya yang hilang dua puluh tahun yang lalu.

"Dikta sekarang dimana Bu?" tanya Sean yang sudah tidak sabar ingin mendekap tubuh adiknya itu.

Mama Reni berusaha mengingat sejenak sampai dia ingat bahwa hari ini adalah sidang perceraian Dikta dan Robby. "Dikta ada di pengadilan, mereka sedang sidang perceraian."

Mendengar jawaban dari Mama Reni membuat pria berumur tiga puluh tujuh tahun itu berdiri dan ingin menyusul Dikta.

"Ibu Reni bisa tolong saya, ikut dengan saya ke pengadilan untuk menjelaskan kepada Dikta bahwa saya adalah kakak kandungnya," ujar Sean memohon kepada Mama Reni.

Mama Reni mengangguk, ia kemudian izin masuk ke kamarnya untuk mengambil tas sebelum pergi, Sean tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Allah SWT penantian selama dua puluh tahun akhirnya bisa terpenuhi.

Sementara itu dilain tempat suara ketukan palu dari sang hakim membuat Robby menghela napas panjang.

Hasil sidang sudah dibacakan dan keputusan sudah di utarakan dengan takdir berasaskan meja hijau pengadilan, atas putusan hakim dan kedua belah pihak yang tidak menentang satu sama lain, maka diputuskan bahwa Robby dan Dikta sudah resmi berpisah secara negara pada sidang pertama mereka.

Hakim tersebut kemudian keluar dari ruangan itu, sedangkan Dikta yang di dampingi Aurel berdiri dan mendatangj Robby yang tampak frustrasi.

Putusan meja hijau ini membuat hati Robby hancur disaat dia tahu bahwa dia sudah kehilangan berlian dalam hidupnya.

"Bang Robby?" panggil Dikta pada mantan suaminya itu. "Terimakasih untuk lima tahun berharga dalam kehidupanku, kuanggap kegagalan ini adalah simulasi untukku untuk menjadi lebih kau dan Bang Robby bisa mengambil pelajaran dari hal ini."

Robby mengangguk. "Terimakasih kembali untuk semuanya, Dikta. Aku menyesal pernah melepas mu semoga kau mendapatkan pria yang lebih baik dariku."

Dikta mengangguk, Robby hendak menjabat tangannya namun Dikta hanya membalas dengan tangkupan tangan seolah-olah mereka bukan mahram tapi kenyataannya memang begitu, mereka berdua sudah sah berpisah dimata agama setelah kata talak itu keluar dan negara setelah putusan hakim terucap.

Mendapat perlakuan seperti itu membuat Robby sedikit sungkan dan tidak enak hati.

"Bang Robby tidak perlu khawatir tentang anak ini, aku akan menjaganya dengan baik dan tidak akan menutupi siapa identitas ayahnya," ujar Dikta yang membuat Robby mengangguk.

Dikta bersama Aurel kemudian berjalan keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Robby yang masih frustasi disana.

Robby menatap punggung Dikta yang berjalan keluar, sedangkan tak lama kemudian dia memilih membenamkan wajahnya pada meja sembari menangis meratapi semua perbuatan bodohnya.

Kesempatan memang tidak akan datang dua kali dan Robby menyesal menyia-nyiakan banyaknya kesempatan yang pernah dia miliki.

Dikta dan Aurel berjalan dengan langkah pasti kali ini Dikta diiringi senyumannya mereka sudah berada di tempat parkir, disaat Aurel dan Dikta ingin masuk ke mobil, tiba-tiba suara dari Mama Reni membuat langkah Dikta terhenti.

Dan yang lebih mengejutkan lagi tiba-tiba aja Sean yang datang bersama dengan Mama Reni langsung memeluknya dengan perasaan sedih dan bahagia.

"M-maaf Pak, bukan mahramnya," ujar Dikta berusaha melepaskan pelukan Sean.

Sean melepas pelukannya dan memegang kedua bahu Dikta dan menatap wajahnya dalam. "Ini kakak Dikta, ini kakak kamu kak Sean."

"Kakak?"

"Iya Nak, Mas Sean ini adalah kakak kandung kamu," jawab Mama Reni meyakinkan Dikta.

Sontak Dikta dan Aurel terkejut mendengar itu terutama Dikta yang menerima fakta secara mendadak.

Disaat mereka semua terdiam dalam pikiran masing-masing, Glenca datang dengan kaki pincang dan bantuan tongkat jalan.

"Dikta berarti kakak aku? Wah kak Sean bercanda sih, dia gak mungkin wanita ini adalah saudara kita yang hilang," cetus Glenca yang entah kapan berada disana.

"Tidak Ca, Dikta adalah saudara kita, adik aku dan kakakmu," jawab Sean memperlihatkan foto masa kecil Dikta dari Mama Reni dan foto yang Sean simpan.

Dikta yang melihat itu ikut terkejut, sedangkan Glenca yang tidak terima memilih pergi dari sana dengan perasaan kesal.

Sean hendak menyusuinya sebelum sebuah suara klakson mobil bernada panjang terdengar lantang ditempat itu.

BRAK

"Glenca!" teriak mereka semua.

Kini tubuh Glenca terbaring ditengah jalan sehabis dihantam sebuah mobil dengan darah bercucuran.

TBC

1
umi istilatun
Luar biasa
wkwkwkwkw jalu
terlalu cepat karma nya datang..harusnya penyakitnya datang pas dikta sdh resmi cerai secara hukum
Indy Metta
tua ya Sean nya 😱😱😱
Nha_A
banyak typo,penempatan kalimat yang ga sesuai,juga penggunaan kata ada yang tak tepat jadi artinya menjadi lain ,walau jalan ceritanya lumayan tapi jadinya agak mengganggu semua kesalahan itu
Nha_A
kenapa selalu menyebut engsel pintu? kan jadi lain pengertiannya /Hey/
Kamiem sag
kalo di Indonesia wali hakim itu penghulu yg punya SK sbg wali hakim bisa Ka. KUA yg punya sk atau penghulu yg ditunjuk dan punya sk
jadi gak semua ustadz atau ulama thor
Kamiem sag
sebenarnya saat Sean masih waras bisa kok telpon dokter
lagian Adam juga kan ada
bejad kau Sean
Kamiem sag
biangkerok kalah telak
Kamiem sag
Sean salah pil? 😄😄😄😄
Kamiem sag
makin aja sibiangkerok eh... Bianca itu
Kamiem sag
nanti malam ya mas Adam
hari ini mo ngumpul dgn para sohib
Kamiem sag
senekat itu Biangkerok eh... Bianca maksutku
Kamiem sag
😄😄😄
TATI PUTRISOLO
Subhekanallah... sukses yaaasll jd anak baik dan sholeh Aamiin YRA
TATI PUTRISOLO
seorang perempuan jk sdh disakiti jgn harap ad kt masf ap lg dituduh selingkuh dan tdk mengakui anaknya, jgn pernah mengemis cinta jk pasangan kita sdh enggak mau disisi kita... yg ad sakit hati 😢😢😢
ByngnHtm
dari awal instal apk ini jujur ini yg terbaik yg pernah gw baca, tpi buat gw ini minusnya cuma 1 ya. g bisa di baca di kamar mandi ( jika sedang BAB ) sisanya sangat sangat bagus 😁
TATI PUTRISOLO
beda keyakinan sangat menguras energi thor... pengalaman pribadinya ..sakit akhirnya pisah
Lita Pujiastuti
author kereenn....bener² totalitas dlm membuat cerita yg mengandung ajaran agama...smpe mempelajari segitu dlm, pdhl masih SMA...semangat dik...,👍🙂
Dikdikdoank
Luar biasa
Indah Salsabila Irfan
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!