Dira Tampubolon (17) terpaksa harus mengikuti perjodohan keluarga dengan paribannya, Defan Sinaga (27) yang lebih tua sepuluh tahun darinya. Perjodohan itu diikrarkan saat usia Dira masih dini dan masih duduk dibangku SMA.
Terpaksa Dira mengikuti keinginan bapaknya, Sahat Tambolon yang sudah berjanji pada kakak kandungnya untuk menikahkan boru panggoarannya karena memiliki hutang yang banyak pada keluarga paribannya.
Dira boru panggoaran sekaligus boru sasada dalam keluarga itu tak bisa menolak perintah bapaknya. Ia akan menikahi lelaki yang menurutnya sudah tua karena jarak usia mereka terpaut jauh.
Sifat Dira yang masih kekanak-kanakan menolak keras perjodohan itu. Tapi apa boleh buat, pesta martumpol telah digelar oleh kedua kelurga dan ia akan segera bertunangan dengan paribannya yang tua tapi juga tampan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuli Valentina Tampubolon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
malu punya istri?
"Dih siapa juga yang mau mikirin hal kotor tentang abang!! Dira tuh sukanya laki-laki yang muda! Ya sebaya Dira lah," ledeknya membalas ucapan paribannya yang sedang terbaring disampingnya.
Dira menjauhi Defan memberikan jarak antara mereka berdua. Memberikan batas ditengah-tengah ranjang menggunakan bantal kepalanya.
"Ngapain sih ditaro ditengah? Nyempit-nyempitin aja," sindir Defan tak ingin ada jarak antara keduanya.
"Nyempit-nyempitin?" beo Dira.
"Sempit apanya! Kasur seluas ini bisa cukup empat orang hahaha," ledek Dira seraya menatap kasur king size yang mereka tiduri.
Defan merasa malu dengan perkataan Dira. Padahal ia hanya ingin basa-basi saja, lalu membalikkan tubuhnya memunggungi wajah Dira. Saat itu padahal baru jam lima sore, tapi keduanya sudah merasakan kantuk yang luar biasa.
Mungkin efek penerbangan, jadi tubuh mereka berdua terasa lelah.
"Awas ya bang! Jangan sampai lewatin pembatas yang aku bikin," Dira mengingatkan kembali paribannya yang tak ada sahutan.
"Bang!" teriak Dira memekakkan telinga Defan, tapi ia sengaja tak memperdulikan lalu memejamkan matanya hendak memulai masuk kealam mimpinya.
"Abang?" panggil Dira yang penasaran mengapa Defan tak berkutik. Ia melewati pembatas penasaran apakah Defan benar sudah tertidur.
Ia menundukkan kepalanya seraya membungkukkan tubuhnya kearah wajah Defan dengan setengah terduduk. Mata Dira bertatap-tatapan dengan mata Defan yang tengah tertutup.
Tiba-tiba karena bayangan gelap yang ada dihadapannya, Defan membuka matanya dengan cepat. Wajah Dira memerah melihat Defan tiba-tiba membuka matanya.
Ia tak berkutik merasa serba salah. Defan mencondongkan tubuhnya, wajah Defan dan Dira kembali berdekatan dengan jarak lima centi.
"Ada apa sayang?" goda Defan membuat Dira semakin tak berkutik. Bukannya menyingkir ataupun menjauh, Dira diam saja terus menatap Defan.
"Kenapa malah kau yang jadi melewati batas?" ketus Defan.
Dira mengangkat wajahnya dan terduduk diam. Ia baru saja tersihir pesona kegantengan pariban dinginnya itu. "Sadar Dira! Sadar!" batinnya seraya menepuk-nepuk pelan wajahnya dengan kedua tangannya.
"Maaf bang, tadi aku cuma mau mastiin abang beneran tidur apa engga sih," jawabnya sambil menyampingkan tubuhnya memunggungi Defan.
"Aduh aduh kenapa ini!! Kenapa jantungku malah berdebar-debar serasa mau copot. Please! Stop dong," gumam Dira sambil memegangi dada kirinya.
"Udah tidur sana istirahat! Kalau lapar makan lagi aja makanan tadi," perintah Defan, lalu ia memejamkan kedua matanya. Kali ini dia benar-benar terlelap dari tidurnya.
Grook Grookk
Baru lima menit memejamkan mata, suara ngoroknya sudah mengganggu ditelinga Dira.
"Gila! Baru lima menit udah tidur aja dia. Ribut kali pula ngoroknya!" ucap Dira semakin resah dengan keributan suara ******* ngorok Defan.
Dira gelisah, bolak balik membalikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri. Membuat kasur serasa bergoyang, karena tak bisa tertidur akibat suara berisik Defan.
Karena tak bisa tertidur, lagipula sebentar lagi mau maghrib, ia mengambil ponselnya. Berseluncur di media sosial miliknya. Dia membuka postagram, media sosial yang sedang hits saat ini.
Foto-foto selebriti berada di berandanya, karena beberapa selebritis ia follow untuk mengikuti berita terbarunya. Dira penasaran bagaimana sosok Defan jika berada dimedia sosial.
Mereka memang tidak saling mengikuti di postagram. Karena Dira tak mau terusik aktivitasnya jika Defan tahu kalau Dira terlalu lebay layaknya anak SMA saat berada di media sosial.
Ia menuliskan nama lengkap Defan Sinaga di pencarian postagram miliknya. Akun Defan berada dipaling teratas. Dira langsung mengklik akun tersebut.
Ada lima ratus foto postingan miliknya. Beruntung sekali Dira, akun milik Defan tidak terkunci jadi dengan bebasnya ia bisa melihat foto itu satu persatu.
Dia berselancar mulai dari postingan paling atas. Foto-foto Defan seorang diri tampak sangat gagah. Sambil rebahan, Dira terus menyusuri akun media sosialnya memandangi satu persatu foto Defan yang gagah dan ganteng.
Defan sangat tertutup tentang keluarganya, tidak ada satupun postingan bersama keluarga maupun adik-adiknya. "Keluarganya saja tidak pernah diposting, apalagi aku istrinya," gumamnya masih penasaran dengan banyak foto diakun tersebut.
Foto terakhir yang dipostingnya adalah saat duduk di meja kerjanya dengan santai. Bergaya begitu gagah di ruangannya dengan pandangan yang tak terarah ala-ala sebgram terkini. Postingan terakhir itu sebelum pernikahan mereka.
Bahkan Defan tak menunjukkan status pernikahannya dengan memposting foto pernikahannya bersama Dira. Ya, walaupun Dira juga tak mau memposting foto pernikahannya karena masih bersifat rahasia pada teman-teman satu sekolahnya.
Sorotan nanar Dira terhenti pada beberapa foto yang memunculkan sosok perempuan. Dari lima ratus foto, ada lima foto Defan bersama perempuan yang sama. Hanya perempuan itulah yang benar-benar ada dipostingan Defan.
Lima foto dengan waktu yang berbeda, saat mereka berseragam dibangku sekolah, saat berada di kantor yang sama, bahkan tiga foto lainnya saat sedang bermain keluar berdua memakai baju casual.
Foto-foto itu menggetarkan hati kecil Dira. Seketika ada rasa cemburu yang menyelimuti dadanya. "Perasaan apa ini," lirihnya sembari menatap layar ponselnya dengan tajam.
"Ini si Dania. Apa mereka sebelumnya ada hubungan? Kenapa bang Defan mau mengekspose fotonya bersama sahabatnya? Tidak mungkin kalau tidak ada apa-apa," batin Dira meronta-ronta menolak kebersamaan suaminya dengan perempuan lain.
Perempuan yang entah kenapa sekarang begitu ia benci. Sangat tak masuk logika ada laki-laki yang bersahabat dengan perempuan seerat itu. Ia masih belum percaya dengan status Defan dan Dania.
Pikirannya mulai berkecamuk, pikiran negatif terus menyelimutinya menduga bahwa memang benar adanya hubungan antara Defan dan Dania.
"Sadar Dira!! Kenapa kau malah marah? Kau kan nggak suka sama bang Defan!" gumamnya sembari memukul-mukul kasur didepan wajahnya karena kesal dengan Dania.
Dira mengambil jepretan layar di ponselnya dan mengirimkannya ke obrolan grup watsapp kepada tiga sahabatnya.
Satu foto Defan yang sedang digandeng lengannya oleh Dania begitu mesra. Lalu mengirimkan pesan teks digrup tersebut.
Dira
Kelen lihat lah foto itu we, nggak percaya aku kalau bang Defan ini nggak suka sama si Dania.
Carol
Hah? Darimana kau dapat itu Dir?
Carol hanya melihat foto selintas saat mengunduhnya. Sehingga akun postgram milik Defan tak terlihat.
Dira
Kau kliklah fotonya itu, kan ada nama postagramnya. Ku ambil dari sana. Di postagramnya cuma ada foto dia sama si Dania doang loh!!!
Jenny
Mungkin dulu mereka pernah pacaran! Atau putus karena kau udah dijodohkan sama dia?
Dira
Enggaklah! Orang katanya mereka cuma sahabatan kok. Lagian namboru itu juga udah mastiin kalau bang Defan nggak pernah pacaran.
Shinta
Cuma sahabatannya orang itu. Apa mungkin post foto itu dipaksa si Dania? hihihi
Carol
Tapi mungkin aja mereka pernah menjalin hubungan we! Tapi untuk mempertahankan, lebih baik mereka sahabatan biasa. Apalagi abang itu dijodohin kan?
Jenny
Terus ada foto nikahan kau sama dia nggak di postagramnya?
Dira
Nggak ada loh!! Dia posting foto terakhir sebelum tanggal pernikahan kami.
Shinta
Mungkin dia nggak mau orang-orang tahu kalau dia sudah menikah. Dia kan ganteng kali woi! Banyak cewek-cewek yang suka termasuk aku. hehehe
Ting Ting Ting
Bunyi notifikasi pesan Dira berkali-kali membangunkan Defan. Padahal belum juga sejam ia tertidur, tapi karena mengira ponselnya yang berbunyi, Defan jadi terbangun.
Dia mengambil ponselnya diatas nakas, tapi tidak ada satu pesanpun yang ia terima.
Kemudian dia membalikkan tubuhnya kearah depan Dira. Dira yang tampak membelakanginya sangat sibuk, karena tangannya bergerak tak mau diam. Terlebih ada sinar yang menyinari wajahnya.
"Ehem!" suara Defan berdehem menghentikan tangan Dira yang sedang mengetik.
Dira
Mungkin dia malu punya istri anak kecil kayak aku woi! Eh eh, udah bangun kayanya dia. Tiba-tiba ada suara berdehem. Udah dulu ya weeee!!!
Dengan cepat Dira mengirimkan pesan itu ke obrolan grupnya lalu menutup layar ponselny serta meletakkannya disamping wajahnya. Ia memejamkan matanya pura-pura tertidur bahkan tak merespon suara Defan.
Ini author up episode baru sebenarnya memang untuk hari ini. Kemarin pdahal udah up satu episode tapi lama banget baru lulus seleksi dari NT jadinya g ke updatenya malamnya huhu. Malah masuk dihari ini juga.
*MAAF YA BIKIN KALIAN MENUNGGU**😅*
*Yuk jangan lupa yuk supportnya buat author. Like, Komen, Vote dan masukkan ke list favorite yaapp!!**🥰🥰🥰🥰*
tapi baru baca bab 1, sepertinya menarik ceritanya...