NovelToon NovelToon
SISTEM DEWA NAGA TERKUAT

SISTEM DEWA NAGA TERKUAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Budidaya dan Peningkatan / Dunia Lain
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rumah pena

Dimas Seorang pekerja supir truk yang gak sengaja menabrak pekerja kantoran, tapi anehnya pandanganya gelap dan dia muncul didunia lain.

Sistem dewa naga terkuat menemani perjalananya menuju puncak kekuatan, dengan berbagai misinya Dimas mendapatkan berbagai harta yang sangat kuat.

Bagaimana perjalanan Dimas, Ikuti kisah keseruanya.

Gas... gua bakal up tiap hari sesuai mood, mungkin 2 chapter sampai 5 chapter perhari, kalau lagi mood bisa lebih.

Maaf jika ada kesalahan pada cerita, karena author hanya manusia, bukan nabi Boy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumah pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15 - Pertarungan

Pertempuran kembali berkecamuk di tengah hutan yang sunyi, menciptakan denting logam saling beradu dan pekikan tajam yang memecah keheningan. Aroma darah yang menguar memenuhi udara, bercampur dengan tanah basah yang terinjak-injak oleh langkah kaki para pejuang.

Adu serangan berlangsung dengan sengit. Walaupun pihak Ling Yuan jelas kalah jumlah dibanding kelompok bandit Serigala Hitam, mereka tidak menunjukkan sedikit pun tanda-tanda menyerah. Justru, tekad mereka semakin menguat seiring waktu berjalan. Mereka bertiga, Ling Yuan, Alexa, dan Dong San, tampak seperti tombak tajam yang mengoyak barisan musuh tanpa henti.

Ling Yuan berada di garis depan, tubuhnya melayang dengan kelincahan luar biasa. Setiap ayunan pedangnya menghasilkan lengkungan perak di udara, diikuti semburan darah dari tubuh bandit yang tidak sempat menghindar. Tangannya yang kokoh mengayunkan pedang dengan presisi mematikan. Nafasnya teratur, namun sorot matanya tajam bagaikan elang yang memburu mangsanya. Sekali tebas, dua kepala bandit langsung terlepas dari tubuh mereka dan jatuh ke tanah dengan suara berat.

Di sisi lain, Alexa bertarung seperti bayangan yang sulit ditangkap. Gerakannya cepat dan sulit ditebak. Ia melompat di antara pepohonan, berputar lalu melesat kembali ke tengah kerumunan musuh. Pedang rampingnya menari, melesat seperti kilatan cahaya. Beberapa bandit mencoba mengepungnya, namun hanya membutuhkan beberapa detik hingga mereka roboh dengan luka yang dalam di bagian dada atau leher. Meski rambut panjangnya berantakan dan wajahnya berkeringat, matanya tetap dingin, penuh ketegasan.

Dong San adalah benteng yang berdiri kokoh di tengah-tengah mereka. Dengan tombaknya yang panjang, ia mengayun ke kiri dan kanan, menciptakan celah dalam formasi lawan. Setiap kali tombaknya menghantam, suara tulang patah terdengar jelas. Ia bertarung dengan tenaga besar, bahkan ada beberapa bandit yang terpental jauh sebelum akhirnya membentur pohon dan tak bangun lagi. Nafasnya berat, tetapi semangatnya tidak surut. Ia terus bergerak, menjaga punggung Ling Yuan dan Alexa agar mereka tidak diserang dari belakang.

Mereka bertiga membentuk kombinasi yang solid. Ling Yuan menyerang cepat di garis depan, Alexa melancarkan serangan dari sisi yang tidak terduga, dan Dong San menjadi pelindung sekaligus pemecah formasi. Meskipun dikepung dari berbagai arah, mereka perlahan memukul mundur para bandit.

Di sisi lain, Dimas masih duduk santai di dalam kereta kuda. Ia menyaksikan pertarungan itu dengan tenang, kedua matanya mengamati dengan tajam setiap gerakan yang dilakukan Ling Yuan, Alexa, dan Dong San. Tangannya bersilang di dada, dan sesekali ia memejamkan mata sejenak, seperti sedang menilai pertarungan itu sebagai latihan yang berharga. Ia tahu mereka sanggup menghadapi ini, selama tidak ada hal yang benar-benar di luar perkiraan.

Serangan para bandit yang awalnya seperti gelombang yang tak terhentikan, kini mulai goyah. Banyak dari mereka yang ragu, melihat kawan-kawan mereka tumbang satu demi satu. Namun, pemimpin mereka, Huo, tak tinggal diam. Pria bertubuh besar dengan jubah hitam itu berdiri di atas batu besar, menatap tajam ke arah Ling Yuan dan yang lainnya. Wajahnya dipenuhi luka lama, membentuk garis kasar yang memperkuat aura ganasnya. Ia adalah kultivator Nascent Soul tahap akhir, kekuatan yang jauh di atas rata-rata anggotanya.

Huo melompat turun dari batu dengan kecepatan luar biasa. Tubuhnya melesat seperti anak panah yang dilepaskan dari busur raksasa. Begitu kakinya menyentuh tanah, tanah itu retak dan debu beterbangan. Tekanan kuat langsung terasa di sekitar area pertarungan, membuat beberapa pohon kecil roboh seketika.

Melihat itu, Ling Yuan langsung melompat ke depan. Ia menangkis serangan pertama Huo dengan pedangnya, namun dampaknya membuat kaki Ling Yuan terseret mundur beberapa langkah, meninggalkan bekas gesekan di tanah. Alexa segera datang dari sisi kanan, pedangnya menusuk cepat ke arah leher Huo. Tapi pria itu hanya mendengus, mengangkat tangannya lalu menangkis dengan mudah, membuat Alexa terpental beberapa meter ke belakang.

Dong San tidak tinggal diam. Ia menerjang maju, tombaknya berputar menciptakan pusaran angin yang kuat. Huo menyambutnya dengan tinju kosong, tapi energi yang terkumpul di kepalan tangan itu luar biasa besar. Benturan antara tombak Dong San dan pukulan Huo menghasilkan gelombang kejut yang memaksa Dong San mundur dua langkah, bibirnya mengeluarkan darah segar.

Ketiganya kini berdiri berdampingan, napas mereka terengah-engah. Luka-luka mulai tampak di tubuh mereka, meskipun tidak fatal, tapi jelas mengganggu. Huo berjalan pelan mendekati mereka, wajahnya tersenyum dingin, sementara aura membunuhnya semakin tebal.

“Cuma segini? Kalian pikir bisa mengalahkanku hanya dengan jumlah kecil seperti ini?” ejek Huo sambil mengangkat pedang besarnya yang lebar. Bilahnya berlumuran darah, memantulkan cahaya merah yang suram.

Ling Yuan menggenggam pedangnya erat. “Jangan mundur. Kita bertiga harus menahannya!” katanya dengan suara tegas.

Dong San mengangkat tombaknya lagi, meski tangannya gemetar. Alexa membersihkan darah di sudut bibirnya lalu kembali dalam posisi bertarung. Mereka bersiap menghadapi serangan lanjutan Huo, meskipun mereka tahu ini tidak mudah.

Huo mengangkat pedang besarnya tinggi-tinggi, lalu mengayunkannya dengan kekuatan penuh. Tanah di bawah mereka terbelah, menciptakan retakan yang menyebar ke segala arah. Ling Yuan melompat ke samping, Alexa bergerak memutar, sementara Dong San menahan serangan itu dengan tombaknya secara langsung. Namun, kekuatan yang disalurkan Huo terlalu besar. Dong San terlempar ke belakang, menabrak batang pohon hingga pohon itu retak.

Melihat keadaan mereka bertiga mulai kewalahan, tatapan Dimas yang sedari tadi tenang berubah sedikit lebih dalam. Ia menghela napas pelan, lalu membuka kedua matanya. Mata itu bersinar samar, rona keunguan muncul di kedalaman pupilnya. Perlahan, ia berdiri dari duduknya dan melangkah keluar dari kereta. Tak ada suara langkah kaki yang terdengar, namun hawa dingin menyelimuti area itu seketika.

Huo yang hendak kembali menyerang tiba-tiba merasakan sesuatu aneh. Ia menghentikan langkahnya, lalu secara naluriah menoleh. Tatapan Dimas dan Huo bertemu dalam satu garis lurus. Mata Dimas bersinar, dan seketika dunia di sekitar Huo berubah drastis.

Dimas telah melepaskan kekuatan mata ilusinya.

Huo terdiam. Matanya membelalak, keringat dingin menetes di wajahnya yang keras. Ia tidak lagi melihat hutan, tidak lagi melihat Ling Yuan, Alexa, atau Dong San. Di hadapannya kini hanya ada kegelapan, lalu perlahan muncul bayangan-bayangan samar. Suara tangisan, jeritan, dan tawa miring menggema di telinganya. Ia melihat masa lalunya kembali, saat ia masih menjadi manusia biasa, saat keluarganya dibantai di depan matanya. Ia melihat dirinya yang kecil menangis, berlumuran darah, menatap langit yang kelam tanpa harapan.

Kenangan pedih itu terus berulang, menghantam batinnya seperti ombak menghancurkan karang. Semakin lama, Huo merasa dirinya tak lagi kuat. Tubuhnya gemetar, kedua tangannya terkulai lemas, pedang besarnya jatuh membentur tanah dengan dentuman berat.

Dong San melihat peluang itu. Ia menggertakkan giginya, menghapus darah di dagunya, lalu berteriak keras. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia menggenggam tombaknya dengan erat, kemudian melesat maju. Tombak itu bergetar, mengeluarkan suara siulan tajam ketika ditembakkan ke depan.

Ling Yuan dan Alexa hanya sempat melirik sekilas. Mereka tahu Dong San sudah mengambil keputusan.

Tombak Dong San menembus pertahanan Huo tanpa hambatan. Mata Huo masih kosong, terjebak dalam ilusi Dimas yang menyayat jiwa. Ujung tombak menembus dadanya, mengoyak jantungnya dalam sekejap. Darah menyembur keluar, membasahi wajah Dong San yang tak bergeming sedikit pun.

Tubuh besar Huo perlahan jatuh ke tanah dengan suara berat, menciptakan getaran halus di tanah sekitarnya. Matanya masih terbuka, namun tanpa kehidupan. Ia mati tanpa sempat mengeluarkan suara terakhir.

Dong San berdiri tegak di samping jasad itu, tombaknya masih menancap dalam. Nafasnya berat, dadanya naik turun cepat. Namun, di matanya ada kepuasan tersendiri, karena ia telah menyelesaikan tugasnya.

Ling Yuan perlahan menurunkan pedangnya, Alexa menarik nafas lega. Mereka bertiga bertatapan, sejenak diam dalam keheningan. Dimas berjalan mendekat tanpa berkata-kata, lalu menepuk bahu Dong San ringan. Tidak ada pujian, tidak ada celaan, hanya pengakuan yang tersirat dari tindakannya.

Pertempuran usai.

Mereka segera mengobati lukanya, sebelum melanjutkan perjalanan.

 

satu hari kemudian, mereka sampai di Kota Manggang. Kota itu ramai seperti yang mereka dengar sebelumnya, hiruk-pikuk para pedagang dan pelancong memenuhi jalanan. Bau rempah dan aroma makanan lezat memenuhi udara. Namun, di mata mereka, perjalanan ini baru saja dimulai. Kota Manggang hanyalah pintu gerbang menuju sesuatu yang lebih besar.

Mereka melangkah memasuki kota, meninggalkan jejak di jalanan berbatu, bersiap menghadapi tantangan berikutnya.

 

BERSAMBUNG..

1
Rumah Pena
Campur oy
Dean Adam
Ini Kultivator Atau Dunia Fantasy Barat, heran Gue
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!