Warning : Tolong jangan Boom Like ya
Kimberly adalah seorang gadis berusia 25 thn, dia adalah seorang juara bela diri tingkat dunia, Kimberly berhasil menjadi juara bela diri tingkat dunia selama 5 tahun berturut turut, selain hebat dalam bela diri Kimberly juga seorang hacker yang sangat handal.Dimasa kekayaannya Kimberly tiba-tiba dinyatakan mati tanpa alasan, tapi hal aneh terjadi saat dia membuka mata Kimberly dia terbangun di sebuah kelas dan terlihat seorang guru perempuan memarahinya tanpa alasan jelas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @hartati_tati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menyingkirkan pelayan yang tidak tau diri 2
vanessa melangkah masuk kedalam mansion, saat di depan pintu langkah kakinya terhenti. Wajah vanessa menunjukkan ekspresi bingung melihat kedua orang tuanya dan ketiga kakaknya berdiri di depannya dengan tatapan tajam sekaligus khawatir, vanessa juga melihat beberapa pelayan, sopir pribadinya juga satpam yang dia minta tolong tadi berdiri dengan wajah pucat dan ekspresi yang takut yang terlihat jelas.
"ada apa ini", Tanya Vanessa yang bingung melihat situasi disekitarnya.
"dari mana saja kamu vanessa, papa sangat khawatir apa kamu baik-baik saja, apa ada bagian tubuh mu yang terluka", Tatapan Mata Zeva yang tajam berubah menjadi lembut, nada bicara zevan juga terdengar lembut.
"kamu dari mana saja dek, kakak sangat khawatir, kenapa handphone mu tidak bisa di hubungi", Tanya Elvan pada adiknya itu, saat elvan tau vanessa pergi keluar mansion tanpa sopir pribadinya rasa khawatir serta ketakutan yang besar memenuhi hatinya, vanessa adalah adik kesayangannya, jika sesuatu yang buruk terjadi pada vanessa, elvan tidak akan bisa memanfaatkan dirinya sendiri.
"maaf, aku keluar karena ada tugas kelompok", Vanessa menundukkan kepalanya dengan ekspresi bersalah yang dia buat, elvan yang mendengar jawaban adiknya itu hanya bisa menghela napas begitu juga dengan anggota keluarga lainnya, mereka yang awalnya marah hanya bisa menghela nafas mereka tidak sanggup untuk memarahi vanessa apalagi melihat ekspresi sedih dan rasa bersalah vanessa.
"tapi kenapa kamu tidak pergi dengan sopir sayang", Melinda Bertanya dengan nada lembut dan menghampiri vanessa lalu mengusap kepala vanessa dengan penuh kasih sayang.
"maaf ma, aku nggak mau menganggu waktu istirahat pak idha, Pak Idhe terlihat sangat nyenyak tidurnya aku nggak mau menganggu waktu tidur pak idha, jadi aku pesan ojek online, sebelum pergi aku udah titip pesan ke pak satpam jika ada yang cari aku bilang aja aku pergi belajar kelompok, aku tidak tau jika masalahnya akan jadi seperti ini, maaf aku nggak maksud buat mama, papa dan kakak khawatir."
Mata vanessa memerah dan berkaca-kaca, vanessa menundukkan kepalanya seolah olah dia merasa sangat bersalah, jika vanessa pergi dengan sopir rencana yang dia susunan akan gagal, keluarganya sangat ketat dalam menjaga vanessa, mereka tidak membiarkan vanessa pergi dengan bebas tanpa pengawasan mereka,keluarga vanessa sangat posesif dan protektif sejak mereka tau vanessa di bully di sekolahnya.
"sudah sayang jangan nangis oke, kami memaafkan kesalahan mu jadi jangan menangis, kakak nggak mau liat kamu sedih sayang, kami seperti ini karena sayang sama vanessa, Vanessa ngerti kan"
Vanessa hanya menganggukan kepalanya dengan kepala menunduk, vanessa hanya menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan perasaan kesalnya, bukannya tidak mengerti jika keluarganya sangat sayang padanya tapi apa harus membatasi pergerakannya, sungguh vanessa sangat kesal akan hal itu, banyak bodyguard di sekelilingnya memang meraka memantau dan menjaga vanessa dari jauh, tapi tetap saja vanessa tidak menyukai hal itu, dia tidak memiliki ruang privasi sendiri.
"ya sudah papa senang vanessa menyadari dan mengaku salah, lain kali jangan diulang ya sayang, kamu pergilah kekamar mu untuk beristirahat"
"ya pa"
Vanessa melangkah pergi menuju kamarnya di lantai 2,saat sampai dia tidak sengaja berpapasan dengan thalia pelayan yang sering disiksa oleh bi ilma, saat mereka berpapasan vanessa berbisik di telinga thalia.
"jangan lupa jam 6 sore gudang belakang, gue tunggu lo di sana", Bisik Vanessa, thalia menghentikan langkahnya dan berbalik melihat vanessa yang terus melangkah ke kamarnya, thalia melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 17 : 30.
"30 menit lagi, apa aku harus percaya pada nona, tapi bagaimana caranya nona menyingkirkan bi ilma, lupakan hal itu hal yang harus aku lakukan sekarang adalah percaya pada nona, aku akan menyingkirkan wanita tua itu"