NovelToon NovelToon
Duda Ganteng Ku

Duda Ganteng Ku

Status: tamat
Genre:Tamat / Ibu Pengganti / Pengganti / Cinta Paksa
Popularitas:761k
Nilai: 4.7
Nama Author: Ditaa

Delisa Pratama, menelan kehidupan pahit yang di deritanya di umur 19 tahun. Ia terpaksa bekerja keras setelah di usir Ibu tirinya dari rumah selepas Ayahnya meninggal dunia.

Kehidupannya berubah ketika Delisa bertemu dengan gadis kecil yang memiliki paras wajah cantik dan menggemaskan, membuat dirinya melupakan semua kejadian buruk di hidupnya.

Siapa sangka, Gadis kecil itu adalah seorang anak CEO ternama bernama Revano Akashy Malik, seorang duda yang memiliki wajah tampan tanpa keburukan sedikit pun, serta di gandrungi banyak para wanita.

Selamat membaca,
Jangan lupa Like, Komen & Vote nya🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ditaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 27

Delisa melangkahkan kakinya masuk padahal sekarang ia ingin pulang saja.

Entahlah Revano saat ini tidak ada di sana. Hanya ada Lilis, Roy dan Aurel yang sedang memakan cokelat dengan muka yang belepotan, Delisa tersenyum geli melihatnya.

Roy yang sedang fokus melihat handpone nya mendengar langkah kaki kepala nya langsung terangkat dan tersenyum melihat Delisa yang berjalan kearah mereka.

"Duduk sini Del." kata Roy sambil menepuk kursi di sebelahnya, Aurel yang mendengar kata 'Delisa' membuat anak kecil itu menoleh. Lilis yang sedang membaca majalah menurunkan kacamatanya lalu memukul Roy menggunakan majalah yang tadi ia baca.

"Aww ... Aww ... " Roy meringis sambil menutupi muka nya dengan kedua tangan nya untuk menghindar dari serangan Lilis yang bertubi-tubi.

"Kalau ada Delisa bukan nya disuruh masuk malah di diemin di depan pintu udah kayak patung museum." kata Lilis berhenti memukuli Roy dan menggiring Delisa agar masuk dan duduk bersamanya.

"Roy juga baru liat Oma, ya anak mu sendiri si Revano meninggalkan Delisa di pintu, kok Roy yang di pukulin." Dengus Roy sambil menatap Lilis. Roy dengan Lilis begitupun Anton sama-sama sudah akrab dengan Lilis, tidak dengan Revano dan Sanjaya, mereka menganggapnya hanya sebatas patrner kerja selama bertahun-tahun lama nya.

"Sama saja." kata Lilis.

"Masuk Del ngapain disana? Dasar Revano memang sama sekali tidak peka." kesal Lilis dan menyuruh Delisa masuk.

"Iya Oma hehehe" Delisa masuk dan duduk dekat dengan Roy, dengan cepat si kecil Aurel duduk di pangkuan Delisa sambil melanjutkan makan cokelat nya.

"Makan nya yang bersih sayang" ujar Delisa terkekeh lalu mengambil tisu yang ada di depannya kemudian mengelap mulut Aurel yang penuh cokelat itu.

"Hmmm ... Mmtt" Aurel menggeleng kepalanya ke kanan dan ke kiri.

"Delisa mau minum apa?" tanya Lilis yang masih berdiri.

"Apa saja Oma ..."

"Jangan apa saja Del, banyak menu disini, Mintalah yang kamu inginkan." ujar Roy yang melentangkan tangan nya ke belakang badan Delisa.

"Ya sudah, Oma bikin jus saja ya ..." Delisa menganggukkan kepala nya begitu juga dengan Roy yang sama-sama mengikuti gerakan Delisa.

"Delisa bantu Oma," Delisa beranjak berdiri dan mengikuti Lilis di belakangnya, tak lupa Aurel yang masih nempel di badan Delisa juga ikut mengikutinya.

"Yah sendirian dong." Roy menggerutu.

Mereka memasuki dapur, disana masih ada para ART yang masih sibuk membuat makanan untuk makan siang, karena hari ini weekend jadilah makan siang nya di rumah.

"Bi Rina tolong buatkan jus alpukat untuk tiga orang saja." kata Lilis, padahal ia ingin membuatnya sendiri tapi dapur sudah penuh dengan para ART.

"Baik Nyonya."

"Sudah Ayo Del balik lagi saja, sudah ada bi Rina." ujar Lilis, Delisa menganggukkan kepalanya.

***

"Loh balik lagi? Cepet amat." tanya Roy bingung melihat Delisa dan Aurel yang menghampiri mereka.

Disana bukan hanya ada Roy tetapi juga ada Revano yang sudah mengganti baju nya dengan kaos rumahan di tambah rambut nya basah. Ternyata tadi ia masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuh nya yang penuh dengan keringat.

Delisa duduk di samping Roy, Revano hanya diam saja tidak berucap tetapi mata nya melihat kearah mereka.

"Daddy mandi?" tanya Aurel yang sudah menghabiskan coklatnya satu batang penuh.

"Astagaa Aurel makan coklat nya jangan banyak-banyak nanti gigi mu sakit." Delisa tersenyum kikuk.

"Kau! di bilang jangan membelikan banyak-banyak malah di belikan banyak sekali, di mana otakmu itu." ujar Revano yang sedikit menekan kata-kata nya di dekar telinga Delisa karena Revano ingin mengambil anak nya.

"Aaaa tidak mau Dad ... Mau sama tante Delisa." ujar Aurel menepis tangan Revano.

"Sudahlah Van biarkan saja." sahut Lilis dari belakang yang sudah membawa jus alpukat di tangan nya.

"Iya, itu anak lagi anteng jangan di bikin nangis Bos." tambah Roy sambil terkekeh tetapi ia menutup mulutnya.

"Tahu apa kau." Revano melirik Roy dengan tajam.

"Daddy muka nya merah seperti hantu hiiii ... " kata Aurel yang membuat semua orang tertawa.

"Benar tuh kata anak mu Van, jadi orang bawaan nya jangan emosi terus. Kalau banyak pekerjaan jangan melampiaskan ke anak mu, kasihan." nasehat Lilis.

Mereka mengobrol dengan riang, di tambah Aurel yang bisa mengoceh seperti orang dewasa membuat suasana semakin ramai dan hangat. Lilis sangat bersifat humble membuat Delisa dan Roy nyaman berbincang dengan nya.

Revano hanya diam saja sambil melihat anaknya yang sesekali memeluk dan mencium Delisa, ia hanya menghembuskan nafas nya pelan sambil sesekali mengecek iPad yang ada di tangan nya.

Tak terasa waktu sudah menunjukkan jam tiga sore membuat Roy ingin segera pulang karena tidak enak bertamu sampai lama sekali.

"Kalau begitu Roy pulang dulu ya Oma, sampai jumpa besok Bos." Roy mencium punggung tangan Lilis, lalu mendekati Delisa.

"Ayo Del pulang sama Aa aja." ajak Roy sambil mengulurkan tangan nya kepada Delisa. Revano melirik dan mendengus kesal.

"Kemari Aurel dengan Daddy, tante Delisa ingin pulang dulu." ujar Revano lembut lalu menghampiri anaknya, tetapi Aurel menghindar dan memeluk leher Delisa semakin erat.

"Tidak." cicit Aurel sambil menggeleng pelan.

"Aurel mau ikut sama tante Delisa, mau ikut pulang." imbuh nya membuat Revano tersenyum.

"Kan rumah Aurel disini kenapa pulang?" tanya Revano kepada anaknya yang masih menyembunyikan muka nya di ceruk leher Delisa.

"Mau sama tante Delisa." ucap nya lagi.

"Sini cucu Oma ... tante Delisa mau pulang dulu nanti main lagi." kata Lilis sambil berjalan mengambil alih Aurel di gendongan nya.

"No Oma noo .... Huaaa ... Huaaa." teriak Aurel dengan kencang lalu menangis.

"Sudah kalian pulang saja biarkan Aurel menangis nanti juga berhenti sendiri." kata Revano, sebenarnya ia juga kesal lantaran Roy pulang bersama Delisa.

"Baik Bos, Roy pulang dulu, permisi." ujar Roy sambil menundukkan kepalanya.

"Delisa juga Pak, permisi." Revano mengganguk pelan.

"Del." celetuk Revano membuat Delisa dan Roy berbalik badan yang hendak ingin keluar.

"Iya?" Delisa bingung apalagi Roy.

"Kau pulang sendiri hm?" tanya Revano sambil berdiri dan melipat kedua tangan nya di dada.

"I-iya Pak memangnya kenapa?" tanya Delisa heran.

"Kau tidak mencari ini?" kata Revano sambil merogoh kantong nya dan melayangkan kunci motor di atas kepala nya.

"Eh iya lupa Pak, hehehe." Delisa menggaruk leher nya yang tidak gatal, lalu ia berjalan menuju Revano untuk mengambil kunci motor nya.

Revano kembali duduk di tempat nya, Delisa mengambil tetapi saat ingin mengulurkan tangan nya ia tersandung lalu jatuh di pangkuan Revano dengan muka yang berhadapan dan tidak sengaja sekilas mencium bibi Revano.

Cupp!

"Oh Shitt!" kata Revano ternganga.

Dari kejauhan Roy menutup muka nya, dan berteriak "Sadar woy sadar." teriakan Roy tersebut membuyarkan lamunan kedua nya.

"Eh aduh emm maaf Pak ... Sa-saya tidak sengaja." Delisa ingin menghilang saja saat ini atau tenggelam di lautan yang dalam.

"Ekhm" Revano berdeham sambil menetralkan kembali detakan jantungnya.

Buru-buru Delisa mengambil kunci motor di tangan Revano dan berlari keluar menuju rumahnya, ia juga melewati Roy yang sudah menunggu nya di ambang pintu, Roy tertawa cekikikan.

"Bonus Bos hahaha." kata Roy tertawa puas sambil melihat muka Revano yang masih menegang di tempat nya di tambah muka nya sudah memerah membuat dirinya mengingat perkataan Aurel tadi.

1
Meda
Opanya selingkuh sama Rosa kayanya😂😂😂
Cut Risnawati
Luar biasa
Jamilatul Fauziah
jadi vano nikah muda dong
usia 27 th udah punya anak umur -+ 6 th🤔
Azzahra Azka Lestari
kok punya motor?
Azzahra Azka Lestari
kepo habis berapa duit delisa????
Azzahra Azka Lestari
kirain mainan abang2 yg di taman????
Azzahra Azka Lestari
duda muda dong 27 thn
Azzahra Azka Lestari
perjuangan hidup
Yuli Ana
Luar biasa, ceritanya bagus...
Susi Momnya Anas
jomblo meureun...
Susi Momnya Anas
ada rahasia apa ya..
Nur Soleh
Gusti Aa ..Roy ..acak adul kena gempa 🤣🤣😅
Thor bisa aja' bkn mules perut...👍👍👍
Moertini
Revano seorang suami setia dan ayah yang bertanggung jawab penyayang dan baik hati Delisa seorang isteri setia ibu lemah lembut dan penyayang menggambarkan keluarga harmonis dan bahagia bagus mantap ceritanya thor ada drama sedikit terus berkarya thor semangat
Hera
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Rhenii RA
Ceritanya bagus, cuma saran aja ya thor kalau bisa bahasanya pakai yang baku semuanya. Biar ngga kadang baku kadang ngga jadinya pas baca kurang nyaman
Ditaa: iya, terimakasih kak sarannya🙏🏻
total 1 replies
Rhenii RA
Daddy
Nurjani Lambu
saya mampir thor
Supri Yanti
ok
Titik Sofiah
awal yg menarik ya Thor
Siti Aminah
🎉
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!