Menjalani kepahitan hidup bertubi-tubi, membuat Anya akhirnya terjebak dalam dunia malam yang tak pernah dibayangkannya. Suatu hari sepulang bekerja dalam keadaan setengah mabuk, Anya menabrak seorang pria. Pria itu ternyata kengalami amnesia hingga Anya terpaksa menampungnya untuk sementara waktu.
Siapa sangka jika pria tanpa identitas yang sebelumnya papa dan sebatang itu termyata adalah seorang pengusaha kaya yang dinyatakan hilang dalam sebuah kecelakaan misterius, bahkan sudah dianggap meninggal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izzati Zah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Saat diusir dari rumah, Anya sempat hidup menumpang di rumah beberapa orang temannya secara bergantian. Tapi Anya sadar dia tak bisa selamanya hidup menumpang. Anya memutuskan pergi ke ibu kota dengan berbekal sedikit uang tabungan yang dimilikinya. Anya berniat mencari pekerjaan disana. Tapi ternyata mendapatkan pekerjaan di Ibukota tidak semudah diharapkannya. Tanpa ijazah, tanpa bekal kemampuan yang cukup, tanpa koneksi, apalagi kodisinya Anya yang tengah hamil membuat Anya kesulitan mendapatkan pekerjaan. Dan akhirnya Anya hanya terlunta-lunta di ibukota. Uang perbekalannya semakin menipis. Dan Anyapun tak lagi mampu membayar uang sewa kontrakan, meskipun itu hanya di sebuah tempat kumuh. Hingga pada suatu hari Anya diusir dari rumah kontrakannya dengan hanya membawa beberapa lembar baju di dalam tasnya. Hari itu adalah hari paling kelam dalam hidup Anya. Anya berjalan dengan hanya membawa tubuhnya tanpa tujuan yang jelas. Sampai kemudian Anya merasa lelah dan memilih beristarat di sebuah halaman minimarket. Anya merasa pandangannya berkunang-kunang dan kakinya amatlah letih. Anya memejamkan matanya dan seketika semuanya menjadi gelap. Anya tak sadarkan diri dan entah apa yang terjadi.
Saat terbangun Anya berada di sebuah ranjang dalam ruangan bernuansa serba putih. Seorang wanita cantik paruh baya dengan pakaian modis duduk di samping tempat tidurnya.
"Perkenalkan, nama saya Bela, tadi saya menemukan kamu pingsan di depan minimarket lalu saya minta tolong pada orang sekitar untuk membawamu ke rumah sakit ini...ternyata kamu mengalami keguguran karena kelelahan"
Begitulah awal pertemuan Anya dengan Tante Bela, seorang mucikari yang telah berbaik hati untuk menolongnya. Bahkan kemudian Tante Bela membayar semua biaya rumah sakit, lalu memberinya tempat tinggal dan menampungnya untuk sementara waktu.
Tapi ternyata semua kebaikan yang dilakukan Tante Bela pada dirinya tidaklah gratis. Sebab kemudian Anya harus membayar semua pertolongan yang sudah di dapatkannya dengan tubuhnya. Anya tidak punya pilihan lain, dan setelah itu Anya hanya mengikuti saja alur hidupnya yang telah digariskan.
Begitulah awalnya sampai Anya harus terjebak di dunia hitam. Dunia yang sebelumnya tidak pernah dibayangkannya, sangat berbeda dengan kehidupannya dirumahnya dengan segala kemudahan dan nilai-nilai luhur yang diterapkan.
Anya memang melakukan sebuah kesalahan dan karena hal itu mungkin Tuhan menjatuhkan hukuman dengan berbagai musibah yang dialaminya. Tapi Anya bukanlah orang jahat. Semua nilai-nilai agama dan kebaikan yang ditanamkan keluarganya sejak kecil masih tersimpan dalam dirinya. Maka dari itu meski harus berkubang dalam pekerjaan haram dan kotor, tapi Anya tak pernah meninggalkan sholatnya. Ya, karena sholat adalah sebuah ibadah wajib yang telah dikerjakannya sejak kecil. Kebiasaan yang telah mendarah daging dan tak mudah ditinggalkannya. Dan sholatnya pula yang menjadi pegangan Anya di masa-masa sulitnya.
Sejak itulah Anya mulai menjalani hari-harinya menjadi pelac*r. Pertama-tama Anya harus melayani lima orang pria dalam satu minggu berturut-turut untuk melunasi hutangnya. Setelah hutangnya lunas, Anya melanjutkan pekerjaan haram itu untuk menyambung hidupnya.
Disingkirkannya jauh-jauh perasaan jijik hingga perlahan-lahan Anya mulai terbiasa. Anya mulai bangkit dari keterpurukan dan menata hidupnya kembali meski harus berjuang sebatang kara.
Sesekali Anya mencoba keluar untuk mencari pekerjaan lain yang lebih halal, tapi ternyata tidak semudah itu. Sebab tanpa pernah disetujuinya Anya telah terikat kontrak dengan Tante Bela, untuk mengabdi menjadi anak buahnya sampai tujuh tahun kedepan. Tante Bela dan orang-orang di belakangnya tidak akan melelaskan Anya begitu saja, kecuali Anya mampu menebus dirinya sendiri dengan jumlah yang fantastis.