NovelToon NovelToon
Bahu Bakoh

Bahu Bakoh

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3.1M
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Sebuah cerita perjuangan hidup seorang ayah yang tinggal berdua dengan putrinya. Meski datang berbagai cobaan, selalu kekurangan, dan keadaan ekonomi yang jauh dari kata cukup, tapi keduanya saling menguatkan.

Mereka berusaha bangkit dari keadaan yang tidak baik-baik saja. Ejekan dan gunjingan kerap kali mereka dapatkan.

Apakah mereka bisa bertahan dengan semua ujian? Atau menyerah adalah kata terakhir yang akan diucapkan?
Temukan jawabannya di sini.

❤️ POKOKNYA JANGAN PLAGIAT GAESS, DOSA! MEMBAJAK KARYA ORANG LAIN ITU KRIMINAL LHO! SESUATU YANG DICIPTAKAN SENDIRI DAN DISUKAI ORANG MESKI BEBERAPA BIJI KEDELAI YANG MEMFAVORITKAN, ITU JAUH LEBIH BAIK DARI PADA KARYA JUTAAN FOLLOWER TAPI HASIL JIPLAKAN!❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22. Kancing Baju

"Kamu ngapain Yu?" Teguh yang selesai mandi melihat anaknya tengah fokus pada dua benda di depannya. Benang dan jarum. Ayu melihat ke arah bapaknya sesaat lalu kembali fokus pada kedua benda tadi.

"Ayu mau jahit kancing seragam pak. Seragam Ayu kancingnya ilang dua." Tangan kecil itu berkali-kali mencoba memasukkan benang ke dalam jarum tapi usaha yang sejak tadi dia lakukan tak membuahkan hasil.

Terlihat Ayu kembali memasukkan benang ke dalam mulutnya agar mudah masuk ke lubang jarum. "Susah pak." Terang Ayu yang diikuti cengiran khasnya.

"Sini.. Mana seragam sama kancing yang mau dipasang." Teguh duduk dengan rambut masih basah belum dilalui sisir. Hanya handuk kecil yang bertengger di atas kepala bapak satu anak itu.

Ayu menyerahkan benang, jarum, seragam OSIS serta dua buah kancing yang dia ambil dari kemeja lamanya yang sudah tidak dia pakai.

"Lho.. Ini kan seragam putih Yu. Masa kancingnya item. Kamu nemu dari mana kancingnya? Mana bentuknya juga beda sama yang di seragam.." Teguh berhenti saat melihat kancing yang Ayu perlihatkan padanya.

"Ini dari sini. Kan udah enggak dipake ini pak." Ucap Ayu memperlihatkan kemeja lengan panjang lama yang dia punya.

Teguh memejamkan mata sesaat. "Kamu udah belajar?" Perkataan yang dia pakai untuk mengalihkan rasa sedihnya.

"Udah pak. Udah ngerjain PR juga. Udah gambar juga. Udah semuanya."

Seragam sekolah yang kehilangan dua kancingnya itu dipegang Teguh. Tangannya mulai bergerak memasukkan benang pada lubang jarumnya. Sebagai seorang single parent, semua keahlian harus dia miliki. Dari memasak, mencuci, mengerjakan pekerjaan rumah sepele lainnya seperti memasang kancing baju juga harus Teguh kuasai. Agar dia tak perlu merepotkan orang lain jika nanti Ayu sudah dewasa. Tentu dia tak ingin tergantung pada anak semata wayangnya.

Dengan pelan Teguh membuka pintu lemari yang sudah retak kaca depannya. Dia mengambil kemeja putih yang dulu menjadi saksi saat dia mengucapkan ijab qobul menghalalkan Nur menjadi istrinya. Dia ambil dua kancing paling bawah kemeja itu, Teguh bermaksud memasang kancing kemejanya pada seragam OSIS Ayu.

"Itu kan baju bapak masih bagus. Kenapa diambil kancingnya pak? Pakai ini aja.. Ini bagus kok pak." Tangan kecil itu menggenggam dua kancing hitam yang kontras dengan seragam putihnya.

"Yu.. Nanti kamu diketawain teman-temanmu gara-gara pakai seragam beda warna kancingnya. Bapak enggak pengen kamu jadi bahan olok-olok di sekolah. Besok kalau bapak udah gajian, bapak beliin seragam baru buat kamu ya." Sambil berucap Teguh mulai memasang kancing baju itu pada seragam Ayu.

"Pak.. Di sekolah ada yang pakai seragam bekas punya sodara atau diberi tetangganya. Enggak ada yang ngolok-olok dia kok. Temen Ayu baik semua."

Bohong. Waktu dia pakai sepatu yang belum dijahit bapaknya dulu saja banyak yang mencibirnya. Meski masih anak-anak, tapi cara mereka memperlakukan Ayu di sekolah kadang dipengaruhi oleh orang tua mereka masing-masing di rumah. Ada yang terang-terangan melarang anaknya berteman dengan Ayu, Vera misalnya. Ada juga yang diam-diam memberi peringatan agar anaknya tidak bergaul dengan Ayu meski tak ditunjukkan secara gamblang. Entah kenapa mereka menganggap kemiskinan dan nasib Ayu yang kehilangan ibu di usia balita seperti akan menular kepada anak-anak mereka jika anak-anaknya berteman dengan Ayu.

"Ini. Dan kamu jangan main jarum kayak tadi. Ketusuk bisa berdarah." Teguh menyerahkan seragam itu pada Ayu.

"Pak.."

"Iya.. Laper? Masih ada nasi, makan sana." Teguh mengeringkan rambutnya tadi yang masih basah dengan handuk di tangannya.

"Bukan pak. Pak.. Senin depan Ayu harus lunasi uang SPP sama buku LKS yang belum lunas. Soalnya udah mau ujian kenaikan kelas. Kalau belum lunas, enggak boleh ikut ujian." Ayu berkata pelan sambil memperhatikan perubahan raut wajah bapaknya yang kembali mendung setelah mendengar ucapannya.

"Iya Yu. Udah makan dulu sana. Tempe nya habisin aja, bapak udah makan."

"Bapak makan apa? Baru juga pulang kerja? Ayo makan sama Ayu pak.." Teguh tersenyum kecut, dia tahu aktingnya tidak begitu bagus sampai-sampai anaknya bisa dengan mudah tahu jika dia berbohong.

_____

"Assalamu'alaikum.. Paket bu.. Paket.. Bu Mulyani.. Pakeeeeeet" Teriak Ervin tak sabar.

Sudah beberapa kali dia mondar-mandir di depan pagar rumah yang terlihat tak terawat itu. Jongkok, berdiri, jalan, balik lagi ke motor, sampai Ervin bosan dibuatnya.

"Mas..." Akhirnya dari dalam rumah dia mendengar ada suara.

"Nah! Dari tadi kek mbak." Ervin bergegas menuju rumah itu lagi.

"Ini ada paket mbak. Atas nama mbak Mulyani. Bisa buka pintunya, keluar sebentar buat tanda tangan sama ngambil paketnya? Sekalian dibayar juga..." Kalimat terakhir Ervin ucapkan sepelan mungkin.

"Hihihihi.."

Ervin mengerutkan keningnya.

"Ada yang lucu mbak?" Tanya Ervin dari balik pintu. Si empunya rumah tak membukakan pintu barang sedikit.

"Mas.. Oe mas! Ngapain di sana?" Teriak seseorang perempuan yang melihat Ervin seperti sedang mengobrol di depan pintu rumah tua.

Ervin berbalik berjalan mendekati perempuan yang memanggilnya tadi.

"Ini mbak, mau nganterin paket buat mbak Mulyani. Orangnya di dalem tapi enggak mau keluar. Padahal saya udah berkali-kali manggil."

"Kok mas tahu di dalam ada orangnya?" Tanya perempuan tersebut bergidik ngeri sesaat setelah melihat pintu rumah tersebut masih tertutup rapat.

"Ya tau, orangnya manggil saya maasss gitu kok!"

"Astaghfirullahalazim.. Serius mas? Astaghfirullah.."

Ervin mengernyitkan dahinya. "Ada apa to mbak?"

"Mas.. Rumah itu udah kosong sejak yang punya meninggal dua tahun lalu. Namanya memang Mulyani. Dan enggak mungkin orang yang udah enggak ada bisa pesen makanan onlen. Mas maaf saya buru-buru..." Terlihat keterkejutan di mata Ervin. Dia mulai merasakan kengerian menyelimuti dirinya.

"Mbak.. Eh mbak.. Ini gimana ini, saya harus antar kue ini sama siapa dong... Mbak.." Ervin ikut berjalan mengejar si mbak yang memberikan informasi kepadanya.

"Aduuuh mas.. Ya mana saya tahu, ya udah gini aja mas.. Black forest nya biar saya yang pegang. Biar saya taruh di depan rumah itu.. Dari pada nanti mas diomelin sama bosnya kalau bawa pulang makanan ini lagi ya kan?" Ucap si mbak memberi saran.

Tanpa pikir panjang, Ervin menyerahkan dus ukuran besar berisi black forest yang dipesan Mulyani tadi kepada mbaknya. Dia lantas pergi memacu motornya dengan kecepatan tinggi.

Tapi setelah sampai di luar area perumahan tadi, Ervin baru menyadari sesuatu... Ada yang salah..

"Jian_c_uk... Arep mangan roti wae leren ngapusi wong!! Tak dongakno mencret setahon kowe, se_tan!!!" (Mau makan roti aja nipu orang dulu!! Tak do'ain mencret setahun kamu. Ketan!!!") Ervin kesal sekesal kesalnya.

Dia baru sadar ada yang salah dengan mbak yang menegurnya tadi saat mbak itu menyebutkan isi makanan di dalam dus yang dia bawa. Black forest. Sedangkan sedari awal Ervin tidak menyebutkan benda apa yang ada di dalam dus tadi.

"Alamat di gencet sama budhe Efa deh kalau gini... Nasiiib nasiiib" Ervin nepok jidatnya sendiri.

1
Kaif Ĝazala
Luar biasa
Dfe: 🙏 terimakasih
total 1 replies
Nik momRiz&Ga
nyebelin nyuyok,,, 😁😁😁
Nik momRiz&Ga
thor km bener2 the best,,,
Nik momRiz&Ga
thor,,, cerita apa sih ini? knp bawang nya banyak bget,,, 😭
Nik momRiz&Ga
🥺🥺
Nik momRiz&Ga
😢🥺😢🥺,, ayu,,,
Irma Minul
Luar biasa
Diana Puji Astuti
sediihhh
Diana Puji Astuti
wkwkwk... othor
Diana Puji Astuti
wkwkwk...othor
Diana Puji Astuti
ceritanya bagus banget Thor...
Diana Puji Astuti
keren
Diana Puji Astuti: bagus banget ceritanya Thor..Dr awal mewek bacanya...mesem baca Komen othor..mewek lg...
total 1 replies
Dy
Luar biasa
Arista Putri
Luar biasa
Basriaty Ny Syahril Ginting
😭😭😭😭😭
Sativa Kyu
👍👍👍
Phoenix
mau mencet 5 bintang..tapi pas jari nggak sengaja nyentuh di tengah yang kuning bs 2 atau 3 atau 4 dan tidak bisa dikoreksi lagi jd 5..
mgkn noveltoon bs memperbaiki ini..
Dfe: Sudah saya hapus. Silahkan lanjutkan membaca dan jangan lupa tinggalkan jejak di karya saya. Terimakasih 🙏
total 1 replies
Awin Sandika
Wah cukuplah 5 tahun 6 bulan tapi itu disertai sangsi sosial bukan hnya dikurung biasa
Awin Sandika
jadi teringat almarhum istriku
Zha Fian
cerita nya bagus banget... gaya penulisan nya juga rapi daan bener² enak dibaca...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!