Sheva harus memenuhi janji keluarganya dengan cara menerima perjodohan antara dua keluarga,sebagai pembalasan hutang pada masa lalu karena telah membantu membangkitkan perusahaan keluarganya yang hampir bangkrut. Di usianya yang baru menginjak dua puluh dua tahun itu ia harus menerima di jodohkan dengan laki-laki yang dulu pernah ia kenal sebagai teman masa lalunya. Meski begitu karena sempat tidak bertemu selama lima tahun,sikap dan penampilan keduanya berubah drastis. Padahal di sisi lain Sheva telah memiliki seorang kekasih dan keduanya telah menjalin hubungan kurang lebih tiga tahun ini.
Akankah Sheva bisa memenuhi permintaan keluarganya itu?
Atau ia harus membuat keluarganya mengerti bahwa dirinya mempunyai pilihan lain untuk masa depannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rindu Setia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPISODE 27
"Jadi selama ini,bu Anggun tahu kalau saya ada hubungan dengan Mr.Marcell?" tanya Sheva dengan terisak
"Ya,saya tahu semuanya tentang kamu dan pak Marcell. Dia bahkan janji buat melepaskan kamu setelah kembali dari Jepang,papa saya juga yang membantunya untuk mendapatkan posisi rektor di kampus. Sebagai imbalannya dia harus bersedia menikah dengan saya,dan dalam dua bulan ke depan kami berdua akan menikah"
Sheva benar-benar sakit hati mendengar penuturan Anggun,ia tidak menyangka bahwa laki-laki yang selama ini ia cintai tega mengkhianatinya hanya demi sebuah jabatan.
"Sekarang lebih baik kamu pulang Va" ucap Marcell lagi
"Ternyata penilaian saya soal kamu selama ini salah,bahkan kamu lebih pantas di sebut binatang dari pada binatang itu sendiri"
"Sheva sudah" bujuk Hana
Hana membawa sahabatnya itu pergi dari sana,Morgan juga mendengarkan itu semua dari jarak jauh. Ia merasa tidak tega melihat Sheva yang begitu sakit hati karena apa yang Marcell lakukan kepadanya. Morgan menghampiri mereka yang akan masuk ke dalam lift
"Saya antar kalian pulang ya?" ucap Morgan
"Iya kak" jawab Hana
Sesampainya di bawah Morgan segera berlari mengambil mobilnya,Hana dan Sheva masuk. Selama perjalanan Sheva hanya diam dan menangis di bahu Hana,ia sekarang tidak bisa berkata apa-apa lagi semua impiannya hancur begitu saja.
Sesampainya di rumah Hana ia turun dan meminta Sheva pindah ke depan,Hana melambaikan tangannya mengiringi kepergian Morgan dan Sheva. Di dalam mobil Sheva masih diam saja dan menatap ke arah luar jendela
"Va,semuanya mungkin harus kamu lewati demi untuk melihat kalau laki-laki itu memang tidak baik untuk kamu" tutur Morgan
Sheva masih tetap diam,ketika sampai di halaman rumahnya ia segera turun dan masuk ke dalam rumah. Tuan Robert dan nyonya Lista yang berada di ruang keluarga terkejut melihat Sheva pulang dengan tangis di wajahnya
"Sheva,sayang kamu kenapa?"
"Siang om,tante" sapa Morgan yang membuat mereka sedikit terkejut
"Morgan,ada apa ini?" tanya tuan Robert
"Maaf om saya datang dan mengantarkan Sheva dengan keadaan seperti itu"
"Om tahu kalau kalian sedang menyelesaikan kesalahpahaman ini,tapi apa yang membuat Sheva sampai begitu?"
"Morgan tidak bisa menceritakannya om,tante. Biar Sheva sendiri nanti yang menceritakannya"
"Kamu bukannya ke US ?"
"Belum tante,rencana setelah semester ini"
"Ouh"
"Kalau memang semuanya masih bisa di perbaiki,maka perbaiki saja Morgan. Om juga masih mendukung kamu untuk kembali bersama Sheva meski beberapa waktu kamu sempat mengecewakan kami"
"Nggak bisa begitu dong pi,mau bagaimana pun Morgan adalah alasan Sheva menjadi seperti ini. Mau di bawa kemana rumah tangga mereka jika nantinya terus seperti ini"
"Mi,semuanya akan baik-baik saja, Percayalah sama papi"
"Maaf om,tante Morgan ijin pulang"
"Iya Morgan,hati-hati. Kamu sering-sering saja main kemari sebelum kembali ke US. Tapi om harap kamu akan berubah pikiran"
"Permisi om,tante"
Setelah Morgan pergi tuan dan nyonya Robert menghampiri Sheva di kamarnya,mereka ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada putrinya itu.
"Sheva,buka pintunya sayang. Mami sama papi mau bicara" ucap nyonya Lista
"Sayang,apa yang Morgan lakukan sampai kamu seperti ini?" tanya nyonya Lista lagi
"Sayang,jangan buat papi sama mami cemas" ucap tuan Robert
Berulang kali mereka memanggil tetapi masih tidak ada jawab sama sekali,akhirnya tuan Robert mengajak istrinya untuk meninggalkan Sheva dan mencobanya kembali besok.
Keesokan harinya saat sarapan Sheva juga tidak keluar dari kamarnya,mereka takut jika kejadian tempo hari akan terulang karena putrinya yang mempunyai penyakit asam lambung akut.
Setelah selesai sarapan,nyonya Lista membawakan nampan berisi jus dan nasi goreng ke kamar Sheva. Namun putrinya itu enggan membuka pintu kamarnya,tuan Robert ikut cemas melihat kondisi tersebut. Ia terpaksa meminta scurity untuk mencari kunci cadangan kamar putrinya. Setelah berhasil di buka,mereka melihat Sheva duduk bersandar pada tempat tidurnya sambil menangis.
"Sheva sayang,astaga kamu kenapa nak? cerita sama mami" ucap nyonya Lista sembari memeluk putrinya
"Papi minta maaf jika Morgan kembali datang dan membuat kamu seperti ini,mungkin selama ini papi tidak memikirkan bahwa ia bisa membuat kamu seperti ini"
"Mami juga tidak menyangka bahwa Morgan akan kembali sayang,mami janji tidak akan membiarkan siapapun menyakiti kamu termasuk Morgan"
"Mi,Pi.. ini semua bukan karena Morgan"
"Maksud kamu?"
"Sheva punya masalah sendiri,kebetulan Morgan lewat dan mengantarkan Sheva pulang. Udah itu aja,dia bahkan sama sekali tidak bersalah"
"Terus siapa yang buat kamu seperti ini?"
"Papi dan mami nggak perlu tahu, Sheva sekarang sudah besar mi jadi Sheva berhak memilih mana yang perlu Sheva ceritakan dan tidak"
"Tapi Sheva,mami khawatir..."
"Mi,sudahlah mungkin anak kita juga butuh di mengerti. Sekarang ia bukanlah anak kecil lagi. Dia sudah hampir dua puluh dua Mi"
"Tapi mami khawatir Pi"
"Pi....."
"Iya sayang,kenapa?"
"Kapan Sheva bisa mulai kerja di kantor papi?"
"Kamu maunya kapan? papi akan atur posisi untuk kamu"
"Hari ini juga,Sheva juga ingin mengangkat Hana menjadi asisten pribadi Sheva"
"Sayang kamu yakin akan memulainya secepat ini?" tanya nyonya Lista yang masih khawatir
"Baiklah kalau begitu papi akan berikan posisi kepala Manager kepada kamu,dan kamu boleh mengangkat Hana menjadi asisten kamu"
"Terima kasih ya Pi,Sheva akan bersiap satu jam lagi dan menyusul papi ke kantor"
"Iya sayang,kalau begitu papi ke kantor dulu ya" ucap tuan Robert sambil mencium kening putrinya