NovelToon NovelToon
My Startling Destiny

My Startling Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:79.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arsy_La13

Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.

Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.

Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.

Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.

Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.


__

Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”

Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba

❤️My Startling Destiny❤️

#Arsy_La13:-*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 27 [Ternyata Istriku Bar-bar]

Lany benar-benar dibuat kesal oleh perkataan mamak yang meminta Ia pergi secepatnya.

Lany yang tadinya berniat bantu berkemas malah mendapat ucapan pedas nyelekit dari si -penyihir- yang tak tahu diri itu. Seenaknya mengusir padahal yang membangun rumah adalah dirinya. Seharusnya ia yang lebih berhak atas rumah itu bukan?

Memang wanita itu selalu saja seenaknya, tidak tahu malu dan tidak tahu diri. Bahkan di saat seperti ini, baru sehari melangsungkan pernikahan, dia sudah disuruh minggat, seolah Lany tidak punya hak tinggal di sana. Huh, sangat menyebalkan!

“Tanpa di usir pun aku akan tetap pergi, aku punya rumah yang kalian tidak tahu..” gerutu Lany sambil melangkah keluar dari dapur, meninggalkan si -penyihir dan duplikatnya-.

“Bagi-bagikan makanan ini ke tetangga, Melany!” teriak Mamak dari dapur.

“Iya..” ketus Lany tanpa menoleh sedikitpun.

Lany pun pergi ke kamar, sesampainya di sana ia langsung meraih hoodie hitam miliknya, sebab cuaca pagi di kampung itu cukup dingin dan sekalian ia berniat untuk mengajak Andra, karena biar bagaimanapun, Lany masih punya sedikit perasaan iba pada suaminya itu. Ia tak ingin meninggalkan Andra sendiri di lingkungan keluarga lucknut ini.

Namun matanya sama sekali tak melihat. keberadaan Andra di sana.

“Kenapa tidak ada, perasaan tadi dia masih di sini?” gumam Lany sambil matanya melirik ke seantero ruang dan tertuju pada tas travel milik Andra yang ada di sudut kamar.

Ia pun keluar dari sana dan mencari di sekitar ruang mainnya Ara.

“Tante Lany cari apa?" Ara tiba-tiba mucul dan membuat Lany terkejut.

“Ya Allah, Ara..” ujar Lany sambil memegang dadanya, namun gadis itu malah tersenyum tanpa beban.

“Tante Lany cari apa?”

“Cari om Andra, Ara ada lihat dia ndak?”

“Om ganteng yang kemarin duduk sama tante Lany itu?" tanya Ara lugu “Jadi namanya om Andra?”

Lany pun hanya mengangguk, mengiyakan.

“Dia di bawah sama nenek bapak dan bapaknya Ara, sedang berbenah..”

...---...

“Bagaimana Andra, kamu berhasil cetak berapa gol?” Andra menoleh begitu mendengar seorang pria paruh baya mendekatinya dan memberi pertanyaan seperti itu. Ia yang sedikit terkejut langsung menoleh ke arah Bapak mertuanya, merasa malu jika beliau mendengar pembahasan itu. Syukurnya bapak tidak mendengarnya, dia terlihat sibuk mengerjakan hal lain.

“Kalau saya waktu pengantin baru dulu, ndak mau keluar kamar selama sehari.”

“Lebih baik mengurung diri di kamar ya pak, ya?”

“Iya, pokoknya ambil jatah sampai puas lah..”

“Tuh dengar, nak Andra. Seharusnya kamu jangan keluar kamar, bersenang-senang saja dengan Lany..”

Para bapak-bapak itu terus menguyur Andra dengan guyonan perihal malam pertama. Dengan senyum merekah dan gelengan kecil Andra terlihat menahan tawa mendengar setiap guyonan mereka, sedangkan pikirannya terus tertuju pada kegiatan -mengasyikkan- yang Ia dan Lany lakukan semalam.

Di sisi lain, Lany yang sudah ada di teras langsung mencari sosok pria jakung itu. Tidak sulit menemukan sosok Andra yang berada di halaman tengah berbaur dengan para bapak-bapak, saling membantu membongkar tenda dan membersihkan sisa-sisa pesta kemarin.

“Andra!” teriak Lany pada pria berkaos hitam itu, yang keberadaannya selalu lebih dominan daripada yang lain.

Andra yang berada di sisi pagar langsung menoleh pada Lany yang berada di teras.

“Saya kesana dulu ya, pak!" ucap Andra sopan pada bapak-bapak yang bersamanya tadi.

“Silahkan, silahkan..” Bapak Itu menepuk bahu Andra sambil menggerakkan tangan dengan gestur mempersilahkan “Jangan lupa minta jatah ya nak Andra, ya!”

Dengan wajah memerah, Andra tersenyum menggeleng sambil berlalu dari sana.

Apa semua pengantin baru akan diberi pertanyaan seperti ini? Andra masih tersenyum geli.

“Andra, sini!" teriak Lany lagi, namun kali ini dengan tangan melambai agar Andra segera menghampiri.

“Iya?” tanya Andra saat sudah berada di hadapannya.

Lany hampir saja terkekeh saat melihat keringat yang bercucuran di wajah Andra, seperti sudah kerja berat saja!

“Lap dulu..” dengan senyum merekah, Lany menyodorkan sapu tangan dari saku Hoodie-nya. Andra pun menerimanya sambil tersenyum kemudian megusap wajahnya.

“Ngobrol apa? Kelihatannya seru banget!” cecar Lany sambil menoleh ke tempat Andra berdiri tadi.

“Biasalah, dengerin bapak-bapak ngejokes!” sunggut Andra sambil menggaruk tengkuknya. Ia tak ingin memberi tahu topik pembahasannya. Tentu Lany akan kembali marah jika mengingat kejadian semalam, toh saat ini kelihatannya wanita itu sedang dalam mode ceria. Jadi moodnya harus dijaga dengan baik.

“Ada apa?” Tanya Andra mengalihkan pembicaraan.

“kita pergi antar ini, yuk.” Lany menunjukkan satu kantong kresek yang berisi beberapa jenis hidangan yang sudah dibungkus-bungkus dan akan dibagikan sesuai perintah Mamak.

“Untuk?”

“Mau di bagi ke tetangga..” Lany meraih sapu tangan dari Andra kemudian memasukkan kembali ke dalam saku hoodie.

“Oh..” sahut Andra singkat.

“Oh iya, kamu sudah sarapan belum?”

Pertanyaan Lany itu membuat Andra tersenyum bangga, sebab merasa Lany menaruh perhatian padanya, Ia pun menggeleng dengan wajah yang dibuat semanis mungkin. Kan mau diperhatiin Ayang.

“Sama kok, Aku juga belum.. hehe” Lany terkekeh sambil memakai sendal jepitnya, Ia memegangi bahu Andra ketika satu sendalnya begitu sulit di raih.

“Kirain mau ngajak makan, ternyata nanya doang..” gerutu Andra sambil memegang tangan Lany agar tak jatuh dari emperan teras.

“Makannya nanti aja, barengan! kalau ini sudah beres." ujarnya yang kini sudah berhasil memakai sendal dan berdiri satu langkah di hadapan Andra “Yuk.." Lany mulai berjalan, melalui bapak-bapak yang masih sibuk berbincang sambil bekerja.

“Nggak naik motor?" kini langkah Andra sudah sejajar dan berada tepat di samping Lany.

“Nggak perlu, dekat kok..” Andra pun hanya mengangguk.

Kini mereka sudah keluar dari gerbang, dan berjalan ke sisi kanan. Dimana tepat di samping rumah Lany, terdapat rumah panggung yang cukup besar terbuat dari kayu Ulin. Terkesan mewah dan ada beberapa mobil yang berjejer di depannya. Ya, itu adalah rumah milik Haji Lina, tetangga Lany, yang setiap gayanya ingin ditiru oleh mamak. Oh, tentu tidak bisa!

Dan tepat di depan gerbang, ada beberapa ibu-ibu tengah mengelilingi penjual sayur keliling. Tatapan mereka semua langsung tertuju pada keberadaan Andra dan Lany.

Dari kejauhan, sepasang pengantin baru itu bisa mendengar ibu-ibu itu mulai bergibah. Tentu menggosipkan hubungan mereka, dengan congor yang komat Kamit seperti Mbah dukun baca mantra, mereka mulai saling menimpali. Mulai menghakimi kesalahan orang lain, seolah diri begitu sempurna dan bersih dari dosa. Hmmmnt.

“Eh, itu pengantin baru lewat..” bisik Ibu yang satu, membuka ajang pergibahan.

“Ih, Ndak tau malunya!”

“Ya, begitu lah kalau urat malu sudah putus. Menikah tidak baik-baik tapi masih tebal muka keluar rumah..”

“Kalau saya itu malu mka keluar..”

Andra memegang bahu Lany, seolah tengah memberi kekuatan. Namun sejuruh kemudian ia malah bertanya dengan kata-kata pancingan.

“Dia gibahin kita, Kamu nggak marah?.”

"Nggak perlu, aku hanya akan berbicara kalau mulut mereka bisa menghasilkan uang, tapi sayang sekali mulutnya nggak menghasilkan apa pun, melainkan hanya

bikin sakit telinga!” ucap Lani acuh.

Dia yang dulunya selalu membalas perkataan orang-orang, kini semakin cuek, ia sama sekali tidak perduli lagi dengan ucapan mereka.

“Biarin aja, mereka semua tuh emang ahli gibah di kampung ini!” Andra tersenyum mendengar ucapan Lany, ia bangga istrinya tak mudah terpancing.

“Kalau congor mereka bisa menghasilkan uang, baru deh ku ladenin..” kini Lany mulai terkekeh menyadari ucapannya, yang begitu tertarik jika menyangkut uang.

“Uang mulu, nih dipikrannya..” Andra mencoba merangkul Lany.

“Ya jelas lah, Sekarang harus lebih kerja keras lagi biar jadi orang kaya. Apalagi kerjaan kamu kan cuma pelayan bar” Lany tersenyum kecut mengingat cita-cita tak tergapainya. Ck, apa kamu benar-benar bermimpi jadi istri Presdir Lan?

Sedangkan Andra, bukannya marah mendengar ucapan Lany, ia justru malah ikutan terkekeh, “Iya juga ya, tapi kalau kita sama-sama kerja keras bareng. Aku yakin bisa kaya.." ucap Andra yakin.

“Susah Ndra, ya kecuali UMR nya besar kayak waktu di kapal pesiar.. hmmmt” Lany terdiam mengingat kapal pesiar. ya, tempat kerja yang begitu menyenangkan baginya. meski mungkin mudah, namun ia begitu senang bekerja di sana.

Andra pun terdiam, ia selalu merasa bersalah setiap kali melihat wajah murung Lany jika menyangkut masalah pemulangan yang disebabkan oleh hubungan satu malam dengannya.

Saat tengah larut dalam pikiran masing-masing. Mereka langsung

dibuat tersentak saat lewat tepat di samping kumpulan ibu-ibu tadi. Keduanya semakin mendapat tatapan jelek, bahkan telinganya kian menangkap ucapan pedas nyelekit yang membuat hati perih. Nyata Dan blak-blakan, mereka bahkan berani bergibah di hadapan orangnya langsung. Sungguh besar nyalinya!

“Dia sudah kena pergaulan bebas di tempatnya kerja, makanya begitu..” ibu-ibu berjilbab itu kian unjuk kemampuan bergibahnya.

“Iya ya, kata mamaknya dia memang hamil makanya laki-laki itu mau tanggung jawab. "

“Mana katanya suaminya kerja di bar, tempat minum-minum begitu.."

“Ih, sama-sama ndak beres ya!"

“Susah kalau salah pergaulan ya begitu. Dari dulu dia itu memang tidak benar, Liar dan jarang di rumah, makanya sekarang dapat jodoh begitu dan bahkan menikahnya pun jalur...” ibu-ibu yang satu nampak berpikir.

“Jalur apa haji?” tanya mereka penasaran.

“Itu jalur, apa lagi sebutannya, Aduh lupa!” emm bahasa gaulnya orang-orang sekarang.. Ma- ma- married.. Ck, ah..” Ibu yang disebut haji itu nampak kesal sendiri saat tak bisa mengingat istilah yang ingin ia sebut. Sok inggris sih Lo!

“Maried by accident ya, haji?" Sahut si tukang sayur cowok yang keliatan sedikit gaul itu, tentu saja, penjual sayur itu memang masih cowok.

“Nah itu, married by accident..” sahut haji itu membenarkan. Yap, dia adalah haji Lina. Si kang gibah, saingan berat mamak.

Ibu-ibu lain yang tidak mengerti mulai menyahut “Apa di bilang? Ndak mengerti Ki eh (Maksudnnya apa? Kita nggak ngerti nih!)”

“Married by accident itu maksudnya menikah ya karena hamil luar nikah ibu-ibu..”

“Uh kasihan"

“ jauh- jauh ke kapal malah dapat suami yang kerjanya ndak bagus. Percuma ganteng kalau tidak ada uangnya..” Mereka yang tahu pekerjaan Andra mulai terkekeh sambil menatap rendah Lany dan Andra.

Sedangkan Lany, Ia merasa telinganya sudah begitu panas. Dia yang awalnya berniat cuek justru malah terpancing mendegar ucapan mereka, perihal pekerjaannya dan terutama tentang hamil di luar nikah. Itu membuatnya tak terima.

Dengan wajah kesal, dipenuhi amarah yang siap meledak. Lany menyerahkan kantong kresek itu pada Andra, kemudian melangkah mendekati mereka.

“Mau apa, Lan?” Andra yang melihat Lany dengan wajah seperti itu, hanya melotot heran. Ia tak menyangka Lany akan terpancing oleh omonhgan mereka.

“Heh, ibu-ibu paggosip! jangan sembarangan! Saya tidak menikah karena married by accident, saya tidak hamil. jadi bedakan itu!! ” Tangan Lany tergerak membombardir keranjang sayur. Melemparkannya ke sembarang arah, membuat para ibu-ibu kang gibah mundur dengan wajah panik.

“Yang kerja di kapal tidak selamanya buruk! mau di kapal atau diamana kalau tidak bisa jaga diri ya tergantung kita. Biar di desa juga bisa married bay accident.."

“Mamak mu sendiri yang bilang kamu hamil, Lany! Kita ndak mungkin bergosip kalau tidak sesuai fakta..!” Sahut Haji Lina yang cukup bernyali dibanding ibu-ibu yang lain. Mereka ketakutan melihat aksi barbar Lany.

“Fakta apanya!” sekali lagi Lany menggebrak keranjang sayur itu, membuat isinya berhamburan. Bahkan si cowok pedagang sayur itu pun tak berani mencegah.

“Saya tegaskan ki, saya sama sekali tidak hamil.. Dan selama ini saya jarang di rumah karena memang saya kerja, cari uang! Daripada tinggal di rumah, cuma tahu gibah!” Sarkas Lany.

“Urus saja urusan ta ibu, Kalian juga punya anak gadis kan? Jaga saja baik-baik supaya tidak married by accident..” cebik Lany dan pergi begitu saja.

Andra yang melihat itu, langsung segera menyusul.

“Duh, ternyata istriku bar-bar juga ya...” ujar Andra mencoba menghibur Lany, namun bukannya membuat Lany senag, ia justru kena semprot juga.

"Aku bilang juga apa, pernikahan ini tidak ada gunanya, mereka hanya akan menganggap ku remeh, coba saja kamu nggak maksa nikah sama aku. Mungkin aku akan mendapatkan suami orang kaya, tentu aku akan dengan mudah menutup mulut mereka" oceh Lany seraya terus berjalan.

“Kalau kamu kaya, mau menikah dengan cara apapun kita. Pasti akan dihargai!”

Sementara Andra hanya tersenyum sambil terus menatap istrinya yang mengomel sambil jalan. Lihatlah, bukannya sakit hati mendegar ucapan pedis Lany, ia malah tersenyum seperti itu. Oh, Andra, terbuat dari apa hatimu?

Dengan sabarnya, Andra pun berkata "Kamu menyesal ya nikah sama aku?"

"Tidak, aku sama sekali nggak menyesal, lagi pula menyesal sekarang juga nggak ada gunanya.." Lany menatap wajah Andra dengan tatapan yang sulit diartikan. Antara marah, kesal dan kecewa membaur jadi satu.

1
Andariya 💖
lany kamu ini yg sabar ya, Andra ada bersama kamu 👍😘
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Andariya 💖
rivak, tertangkap...wah rasakan itu hukuman buat kamu val😅😅
Andariya 💖
tetap setia dan menunggu kisah lany dan Andra selanjutnya ☺️🤗
Andariya 💖
lany, yg sabar ya 😂
Elisabeth Ratna Susanti
sip 👍
Ghina Novita
Alhamdulillah up juga 🤗
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi di karya keren ini 😍
Ghina Novita
tambah seru
Rival menikah dengan Riana aja
Ghina Novita
Alhamdulillah up lagi..
lanjut terus kak 💪🤗
Ghina Novita: kembali kasih 🤗🥰
Arsy-Khalid: Iya kak, Alhamdulillah 🥰
makasih masih mau lanjut baca🥰
total 2 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Makin Seru Kk
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Adila Ardani
adu Gusti akhirnya up juga, hampir lupa sama alur ceritanya.. kasian lany udh tinggal aja di apartemen lany dari pada tinggal sama mertua yg tdk mau menerima keadaan mu
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Hwaiting Ya Kk
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Setiap manusia yg hidup pasti punya masalah tersendiri Kk
Jd Kk harus semangat dan melewati semuanya
Kk pasti bisa melewati semuanya
Kk Author tanpa Outline yg hilang pasti bs melanjutkan Alur novel ini
Arsy-Khalid: Makasih Ry💜
iya nih Ry, akhir² ini banyak masalah dan gak bisa up, lebih lagi outline novel ini hilang 😭
total 2 replies
Lia Aja
tetap lanjut donk
Sun_Lee
ahhh kenapa harus balik ke rumah keluarga Antara sih. aku jadi sedih😪
Adila Ardani
udh enak tinggal di apartemen malah balik lg kerumah neraka itu lg si andranya lg ni nga benar,,udh tau keluarganya nga suka sama lany yg ada nanti lany setres
Andariya 💖
Andra..Andra jadwal kamu padat banget ya 👍💖
Andariya 💖
wah.mlany jadi serba salah nih..kasihan banget neng..yg sabar ya👍👍😘
Andariya 💖
vote buat adiiku 😘😘😘😘
Ary Cantora
gimana mau betah dirumah sama orang macam situ bertiga
Rhesinta Saipul
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!