Terpaksa Menikah Dengan Playboy

Tuan Arjuna akhirnya tinggal di rumah Thara. Setelah beberapa hari beredar di media sosial dan di media massa, Tuan Arjuna dikabarkan telah meninggal dunia. Sontak saja Tuan Arjuna, Thara, Darren dan kedua orang tuanya kaget mendengarnya. Elvan sangat yakin pasti ini rencana seseorang yang ingin menyingkirkan Tuan Arjuna.

Tuan Arjuna telah meninggalkan surat wasiat. Untuk sementara posisi CEO di perusahaan Arjuna Grup akan diambil alih putranya yang bernama Ruri.

"Kurang ajar! Siapa yang membuat surat wasiat palsu! Pak Elvan bolehkah saya minta tolong?" pinta Tuan Arjuna.

"Apa yang bisa saya bantu?"

"Saya ingin Anda bertemu dengan pengacara David. Ponsel saya hilang, semua kontak penting ada di sana. Saya ingin pengacara David membacakan surat wasiat asli secepatnya. Maaf Pak Elvan sudah merepotkan Anda." Tuan Arjuna mengatupkan kedua tangannya.

"Kita keluarga, jangan sungkan." Elvan dan Delisha langsung berpamitan untuk segera menemui pengacara David.

"Thara, Kakek menyesal. Karena keegoisan Kakek, kamu menderita. Sekarang saatnya kamu belajar bisnis. Darren apa kamu bisa mengajari Thara?" tanya Kakek.

"Tentu Kek, saya akan mengajarinya." Jawab Darren.

"Baiklah, Kakek permisi istirahat dulu di kamar."

Thara membantu kakek masuk ke dalam kamar. Thara memberikan obat untuk kakek. Kakek kemudian tertidur setelah meminum obat. Thara kembali ke ruang tamu dan duduk di seberang Darren.

"Thara, aku ingin memutuskan kontrak. Aku ingin serius hidup bersamamu. Thara, aku menyukaimu."

Thara menatap tak percaya ke arah Darren. Thara takut Darren akan mempermainkannya. Thara sama sekali belum pernah merasakan cinta kepada lawan jenis. Thara takut Darren akan mencampakkannya.

"Thara, aku menyukaimu," Darren mengulangi ucapannya.

"Maksudnya Tuan menyukai saya seperti apa?"

Darren berpindah duduk di samping Thara. Darren menarik napas panjang. Darren butuh kesabaran ekstra untuk gadis seperti Thara. Darren harus menunjukkan kesabaran dan ketulusan.

"Thara, aku ingin kita menjalani pernikahan tanpa ada perjanjian kontrak apapun. Izinkan aku menjadi Suami untukmu. Izinkan aku menyayangimu. Izinkan aku mencintaimu. Aku akan berusaha menjadi kekasih yang baik untukmu," Darren meraih jemari Thara.

"Hmmm, maaf Tuan. Saya takut, kekasih Tuan Darren banyak. Saya takut mereka akan menyerang saya seperti Sila," Thara dengan cepat menarik tangannya.

"Thara, maafkan aku. Jujur aku masih belum mengingat dirimu. Mengapa kita nikah kontrak. Apa yang terjadi sebelum aku kecelakaan. Thara aku serius, aku ingin menjalani pernikahan kita dengan normal. Aku akan berubah untuk dirimu."

"Dan satu lagi. Jangan panggil aku Tuan. Kamu tidak bekerja untukku. Kamu istriku. Setelah kamu lulus sekolah, kita akan menyelenggarakan pesta pernikahan," ujar Darren.

Thara masih meragukan ucapan Darren. Darren tidak tahu, selama beberapa hari yang lalu, Thara memergoki Darren bermesraan di sebuah Cafe bersama seorang gadis. Tidak hanya sekali, Thara juga melihat Darren mesra di dalam mobil dengan gadis yang berbeda. Thara tidak yakin Darren bisa merubah sifatnya.

Melihat Darren yang begitu meyakinkan dirinya, hati Thara luluh. Thara memberikan kesempatan kepada Darren untuk membuktikan kesungguhannya. Thara mulai membuka hati untuk Darren.

Tak terasa waktu cepat berlalu. Pengacara David menemui para petinggi di perusahaan Arjuna Grup. Pak David membacakan surat wasiat dari Tuan Arjuna. Sudah diputuskan pemilik saham tertinggi di perusahaan Arjuna Grup adalah Thara. Ruri, putra Arjuna tidak terima. Selama ini Ayahnya tidak mengakui Thara sebagai cucunya.

Ruri protes, Ruri meragukan keaslian surat wasiat dari David. Ruri menyerahkan surat wasiat yang asli dari Arjuna. Pengacara David memeriksa keaslian surat wasiat itu. Pengacara David menyatakan surat dari Ruri palsu. Tidak ada tanda tangan atau cap dari Tuan Arjuna. Tanda tangannya dipalsukan.

Ruri mengamuk, dia tidak terima surat wasiat darinya dibilang palsu. Ruri tidak terima jika perusahaan Ayahnya akan diambil alih oleh Thara. Di tengah keributan, pintu ruang meeting terbuka. Tuan Arjuna masuk ke dalam ruangan meeting menggunakan tongkat. Elvan, Darren dan Thara berada di belakangnya.

"Hentikan!"

Semua peserta meeting mengarah ke Tuan Arjuna. Semua tersentak, mereka tidak percaya Tuan Arjuna masih hidup dan berdiri di depan mereka.

"A ... ayah, masih hi ...."

"Aku sudah mati! Itu yang kamu ingin!" Arjuna menghentakkan tongkatnya.

"Ayah, kenapa dia yang menjadi CEO? Anak bau kencur mana bisa pimpin perusahaan." Ruri menunjukkan tangannya ke depan wajah Thara.

PLAK!

Tuan Arjuna meninggalkan bekas tangannya di pipi Ruri. Ruri memegang pipinya yang panas dan memerah. Ruri marah dan menendang tongkat Arjuna. Tuan Arjuna hampir saja jatuh. Darren menahan tubuhnya.

"Anak durhaka!" bentak Arjuna.

"Apa Ayah tidak sadar. Ayah juga ayah durhaka. Ayah mana yang tega memisahkan satu keluarga hanya karena alasan dia miskin. Ayah juga tidak mengakui Thara sebagai cucu. Para petinggi sahan yang terhormat. Tahukah Anda, dia adalah Thara. Thara adalah anak dari Adik saya yang sudah tiada. Selama bertahun-tahun dia jadi pembantu di rumah kami. Hanya karena Ayahnya orang miskin."

Semua yang ada di ruang meeting terkejut. Mereka tidak menyangka Tuan Arjuna begitu tega terhadap cucunya. Thara hanya tertunduk diam. Begitu juga dengan Tuan Arjuna.

"Dan sekarang seorang pembantu menjadi CEO? Apa yang Ayah lakukan! Dia masih bocah. Thara juga bukan anggota keluarga. Nama Thara tidak pernah tercantum di silsilah keluarga. Dan Ayah bukannya sudah meninggal? Mengapa Ayah bangkit lagi!" Ruri menyorot tajam ke arah Arjuna.

"Ruri, apa kamu ingin mengambil kekayaan Ayah? Hanya karena itu kamu ingin menyingkirkan Ayah?"

Ruri hanya diam. Semua yang ada di ruang meeting menatap ke arah Ruri. Pengacara David kemudian memutar sebuah rekaman ke layar monitor yang ada di ruang meeting. Sebuah rekaman dimana seseorang pria melakukan sesuatu ke mobil Arjuna.

Tiba-tiba saja mobil Tuan Arjuna menabrak bahu jalan. Sopirnya terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit. Sedangkan Tuan Arjuna dibawa pergi entah kemana oleh beberapa orang. Dan rekaman itu berhasil menyorot seseorang. Lagi-lagi semua yang ada di ruangan meeting dibikin terkejut. Semua tatapan mengarah ke sekretaris Ruri, Dinda.

"Dinda apa yang kamu lakukan? Apakah kamu dalang dibalik semua ini?" tany Ruri.

Dinda menutup mulutnya. Dinda tidak menunjukkan ekspresi apapun.

"Dinda! Jawab! BRAKKK!" dengan penuh emosi Ruri memukul meja.

"I ... Iya, Tuan." jawabnya.

"Apa alasanmu!" tanya Ruri.

"Maaf Tuan, saya disuruh Nyonya Oya. Nyonya Oya ingin sekali menyingkirkan Tuan Arjuna. Karena selama ini Tuan Arjuna hanya berpura-pura membenci Nona Thara. Diam-diam Tuan Arjuna sudah menyiapkan wasiat. Nyonya marah karena bagian Anda sedikit. Jasmin harus mendapatkan semua kekayaan Kakeknya. Karena Thara hanya seorang pembantu," ujar Dinda.

"Apa yang kamu lakukan pada Ayah?"

"Saya menculiknya dan menyuruh orang untuk memukulinya, tapi Tuan Arjuna berhasil kabur," jawab Dinda.

"Tangkap dia!" Pengacara David memerintahkan pangawalnya untuk menangkap Dinda.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...