Apa arti hidup bagi Ashkar...
Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...
Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...
Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...
Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...
Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...
Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...
"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kakak beradik
Pekerjaan Ashkar berakhir ketika tirai hitam akan menutup langit di ujung cakrawala, rembulan tiga warna menjadi penerang malam di atas dunia Dios.
Meskipun terasa lelah, tapi fisik iblis memiliki ketahanan lebih kuat dari pada manusia biasa, ditambah lagi dengan kemampuan regenerasi pada tubuh iblis membuat semua luka dari pekerjaan mereka lebih cepat sembuh.
Ashkar yang sudah memasuki asrama, kini siap mengambil posisi untuk beristirahat, mata pun terpejam setelah menyelesaikan makan malam.
"Ash, apa kau tidur..."
"Apa yang kau inginkan Ron." Jawab Askar tanpa perlu membuka mata.
"Bagaimana jika kita pergi untuk mencari udara segar." Ucapnya.
"Aku lelah, aku ingin beristirahat sekarang." Malas Askar mengikuti ajakan Ron.
"Aku dengar kalau para iblis yang pergi perang sudah kembali." Ron mengatakan alasan untuk mengajak Ashkar pergi.
"Memangnya itu menarik ?."
"Kau harus tahu kalau mereka membawa hadiah dari raja kota." Jawab Ron.
"Kita hanya akan jadi penonton, lupakan saja." Ashkar tidak memiliki alasan untuk sekedar melihat iblis lain bersenang-senang.
Namun Ron mengatakan hal lain..."Mereka iblis-iblis betina muda yang cantik-cantik."
Mata Askar cepat terbuka dan langsung bangkit...."Gasss...."
Ashkar tidak munafik untuk urusan syahwat, meski pun kurang yakin jika ada yang mampu menyamai kecantikan Rea, tapi itu cukup membuatnya bersemangat.
Ternyata memang di tengah desa, ada banyak iblis berkumpul dan menikmati pesta dengan banyak makanan beserta iblis betina menari-nari.
Kegiatan ini dilakukan, mana kala iblis yang ikut dalam perang kembali membawa kemenangan.
Sekitar dua Minggu sebelum Askar dibangkitkan.
Kepala Desa Ers han, Han Huo mengirim 120 iblis pemburu sebagai pasukan bagi kelompok dari kota Vonnir.
Dimana kota Vonnir sendiri tergabung di wilayah kekaisaran Algardian, sehingga raja Nigel selaku penguasa kota Vonnir diwajibkan ikut serta dalam peperangan melawan Kekaisaran Iblis Cortez atas perintah kaisar iblis Algard.
Bukan hal baru, kalau iblis dari desa Ers han memang terlatih dalam pertarungan, mereka pun memberikan kontribusi cukup memuaskan dengan membunuh 300 prajurit kekaisaran Cortez dan sehingga kekaisaran Algardian berhasil menduduki wilayah perbatasan.
Sebagai bentuk imbalan atas pekerjaan dari pasukan iblis desa Ers han, raja kota Nigel menghadiahkan budak-budak iblis betina beserta upah sesuai perjanjian.
Ashkar tidak tertarik untuk urusan peperangan yang terjadi antara kekaisaran Algardian dan Kekaisaran Cortez.
Namun menurut informasi dari Ron yang begitu memuja sosok kaisar iblis Algard, dia mulai bercerita tentang sejarah sebelum berdirinya kekaisaran Algardian.
Dimana seratus tahun lalu, wilayah hutan Ernesta dan kota Vonnir masih berada dalam kekuasaan kaisar iblis Cortez.
Ketika Kaisar iblis Algard mulai bergerak membentuk sebuah wilayah, disaat itulah, dia mulai menginvasi kekaisaran Cortez dan merebut hampir separuh kekuasaan mereka.
Peperangan yang berlangsung selama seratus tahun, masih berkobar hingga sekarang, dan siapa sangka kekuatan kaisar Algard melampaui ekspetasi para kaisar iblis lain.
Kekaisaran Algardian mampu bertahan dan semakin kuat untuk mengobarkan api peperangan.
Ashkar mendengarkan Ron bercerita, tapi dia pula tidak mau melewatkan pertunjukan seni tari dari para iblis-iblis betina muda nan cantik dengan lekukan tubuh yang aduhai.
"Ash, kau di sini ?." Sapa Rug yang melihat Ashkar berdiri di belakang barisan penonton.
"Oh tuan Rug." Ashkar membungkuk sebagai bentuk rasa hormatnya.
"Bagaimana pekerjaan pertama mu, apa semua baik-baik saja."
"Ya begitulah." Senyum pahit di tunjukan oleh Ashkar.
Ashkar tidak bisa mengeluh karena lelahnya pekerjaan kepada Rug, bagaimana pun juga Rug sudah berbaik hati membawa dia ke desa Ers han untuk mendapat tempat tinggal.
"Aku tahu kau pasti sangat lelah, tapi memang seperti inilah hidup di desa Ers han, selama kau tidak kehilangan tangan atau pun kaki. Maka itu adalah hal baik." Ungkap Rug dengan santainya.
"Jangan bicara seakan itu adalah biasa terjadi." Lemas Ashkar membayangkan.
"Apa kau datang kesini sendirian ?."
"Aku bersama Ron dan temannya..." Jawab Ashkar.
Hanya saja, ketika dia mencari keberadaan Ron, sosoknya sudah lenyap dari hadapan Ashkar.
Jelas sekali kalau Ron menghindari Rug karena suatu alasan, walau begitu, urusan antara mereka berdua adalah masalah keluarga sehingga dia tidak berhak untuk ikut campur.
"Bocah itu selalu saja pergi kalau melihat ku datang."
"Apa perlu aku mencarinya ?."
"Tidak perlu, biarkan saja dia." Jawab Rug dengan sabar.
Perhatian Ashkar kembali ke tempat pertunjukan, setelah iblis-iblis betina muda nan aduhai itu menyelesaikan tarian mereka, beberapa sosok iblis bertubuh kekar berjalan ke sebelah api unggun.
Di ikuti oleh kepala desa Han Huo dan iblis bernama Hoza yang Ashkar temui saat perkelahian dengan Zod di dalam asrama.
Kepala desa Han Huo memberi sambutan serta pidato penuh semangat, sebagai bentuk rasa bangga atas prestasi iblis pemburu setelah menyelesaikan tugas dan membawa kemenangan bagi kota Vonnir.
Ashkar melewatkan pidato tersebut...
Sedangkan Rug menunjukkan langsung ke arah para iblis yang tengah menikmati minuman di sekitar api unggun.
"Lihat mereka, Ash, iblis-iblis disana adalah pemburu tingkat atas yang menjadi kebanggaan desa Ers han ini." Ucap Rug tersenyum.
"Apa mereka kuat ?."
"Itu pertanyaan bodoh, tentu saja mereka kuat, iblis yang sudah melewati pelatihan keras dari desa Ers han tidak bisa dianggap remeh, satu dari mereka saja bisa mengalahkan tiga Salamander duri." Ungkap Rug penuh rasa hormat.
"Itu luar biasa, bagaimana denganmu tuan Rug, kenapa anda tidak ikut sebagai prajurit utama." Tanya Ashkar.
"Tingkat status ku masih terlalu rendah, aku sekarang tidak lebih sekedar kesatria iblis. Tapi mungkin dimasa depan nanti, setelah aku memasuki fase evolusi ke tingkat Jendral Iblis sejati, aku barulah memenuhi syarat untuk bergabung bersama prajurit utama."
Sosok yang memimpin prajurit utama desa Ers han adalah saudara lelaki tertua dari tuan muda Hoza, dia adalah Haza.
Haza duduk di kursi kehormatan, di kelilingi oleh para betina yang merayu-rayu sembari menggoyang-goyangkan benda keramat, tapi dirinya sibuk mengunyah sepotong paha daging panggang.
Tidak seperti Hoza yang di berkahi oleh dewa jahat dan bakat tinggi.
Di usia Haza yang ke 30 tahun, dia hanya berstatus sebagai jendral iblis sejati tiga bintang, itu semua karena pelatihan keras, pengalaman berburu dan keahlian beladiri.
Kekurangan atas bakat tertutupi oleh semua pencapaian melalui kerja keras. Harusnya itu sudah sangat luar biasa dalam tolak ukur iblis tanpa berkah dari dewa jahat.
Tapi antara kakak beradik selalu saja dibanding-bandingkan tentang siapa sosok pengganti kepala desa.
Hoza bersama Zod dan pengikut lainnya, memberi salam sapa sebagaimana hubungan saudara.
"Selamat atas kemenangan anda, saudara Haza."
"Hoza, kau datang, kemari lah dan nikmati pesta ini."
"Tentu saja."
Hubungan keduanya tidaklah sampai menunjukkan permusuhan, namun fraksi pendukung Haza sebagai calon kepala desa berikutnya, menganggap bahwa Hoza tidak pantas dan hanya karena keberuntungan mendapat berkah dewa.
Sedangkan Haza adalah bukti nyata tentang perjuangan yang nyata.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...