EKSLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!
FB: Erna Liasman
IG: Erna Less22
Melisa adalah agen rahasia yang terkuat, sayangnya ia malah mati di tangan sang kekasihnya karena atas perintah ketua agennya.
Namun, ia di beri kesempatan kedua hidup di tubuh seorang wanita lemah yang mati akibat jatuh dari tangga.
Di saat kesempatan kedua ini lah ia pun membalaskan dendamnya kepada kekasih dan ketua agen rahasia itu, dan juga membalas mereka yang menyiksa pemilik tubuh yang ia tinggali itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bagaimana hubungan ia dan sepupunya? Yuk simak kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Semua mata tertuju ke arahnya.
"Benar, anak kurang ajar ini sudah menamparku, inilah akibat kalau tidak punya ibu, nggak ada yang mengajar untuk menghormati yang lebih tua," ucap Mila melihat Grameisya dendam.
Deval tertegun saat mendengar ucapan Mila.
"Grameisya, kenapa kamu lakukan itu?" tanya Deval.
"Dia menyiram Bi Ena dengan makanan lalu dia juga memukul ku, apa aku harus tinggal diam dan menangis di sudut ruangan menunggu orang lain untuk membela ku?" tanya Grameisya.
"Oh, kau sering memukulnya rupanya Mila, kamu ini Mila, sudah tahu dia tidak punya ibu kenapa kau melakukannya, kau ini benar-benar Tante keterlaluan ya," ucap Lina tertawa kecil, dari suaranya ia mengejek antara kedua orang itu.
"Mila, dia tidak menganggu mu, kenapa kau lakukan itu?" tanya Deval melihat iparnya itu dengan tatap sayup dan sedih.
"Eh, kamu jangan salahkan istriku! Istriku bilang benar, kalau sudah tidak ibu lagi nggak ada yang mengajari dia sopan santun kepada yang lebih tua, makanya kau tau istrimu sudah mati, kau ajari anakmu ini agar menjadi anak yang terdidik," ucap Joy ketus membela istrinya.
"Aku lebih baik tidak punya ibu dari pada punya ibu sepertinya, karena punya ibu sepertinya lebih parah dari pada nggak punya ibu. Anak di ajar untuk menindas orang lain, di ajarkan tidak minta maaf, di ajarkan etika buruk sehingga nanti akan menghancurkan diri sendiri. Dia tidak pantas di sebut ibu," ucap Grameisya menatap Joy tajam.
"Apa kamu bilang!" Mila terbelalak.
"Dasar anak kurang ajar! Kau …." Joy ingin keluar dari kursinya dan ingin pergi ke kursi Grameisya.
"Cukup!" teriak Andes memukul meja. Ia adalah kakek sekaligus kepala keluarga besar rumah itu.
"Kalian ini, setiap kali di meja makan terus aja berdebat, kapan keluarga kita akan akur! Aku sangat ingin seperti keluarga lainnya, saat waktu makan ya makan bersama. Ini setiap kali di meja makan kalian terus membahas hal yang tidak penting, membuat selera makanku jadi hilang. Bi Mega, antarkan makanan ku ke dalam kamar," ucap Andes kepada pelayan itu.
"Baik Tuan besar," ucap pelayan itu mengangguk.
"Aku juga tidak selera makan," ucap Lina berdiri.
"Kamu antarkan makanan ku ke dalam kamar, sepertinya emang tida cocok makan bersama orang-orang seperti mereka, menjijikkan!" ucap Lina ketus memandang jijik semua orang.
Satu persatu pun bubar dari meja makan dan memilih untuk makan di kamar saja.
"Grameisya, ikut Papa sebentar," ucap Deval.
Deval pun berdiri dan pergi entah kemana, Grameisya mengikuti pria itu dari belakang.
Tak lama, mereka berdua pun sampai di taman belakang rumah, di taman itu ada gapura yang terbuat dari bunga menjalar.
Deval menatap langit yang kelam itu berdiri dengan tangan di belakangan. Sedangkan Grameisya berdiri di belakang pria asing yang kini menjadi papanya itu.
"Grameisya, maafkan Papa, selama ini Papa tidak pernah memberi perhatian kepadamu, sehingga Papa tidak tahu apa yang sudah terjadi padamu. Semenjak kepergian Ibumu, Papa terasa hampa, maka dari itu, Papa terus bekerja dan bekerja agar mengusir rasa sedih Papa. Papa harap kamu mengerti tentang ini ya, Papa juga bekerja demi kamu, demi kebutuhan sekolah kamu, jadi bertahanlah sedikit saja menjelang proyek Papa selesai, setelah itu Papa ingin mengajak ku pergi berlibur," ucap Deval membalikkan badannya melihat ke arah Grameisya.
Makanya jangan hobi bully orang
kan ame jg hobi bully
tanggung dong ...
kan udah bawa2 pasukan