hafiza khayra lubna biasa di panggil kai atau khayra. gadis 17 tahun ini cucu dari kyai pemilik pondok pesantren Al hikmah. sang kakek menyuruh Muhammad Azam Ibrahim atau Gus Azam abi nya khayra untuk kembali ke Indonesia dan mereka pun kembali ke Indonesia.
dan khayra menerus sekolahnya di pesantren milik kakeknya sampai dia menemukan jodohnya di pesantren.
kira-kira siapa ya jodohnya khayra?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. bilang ke sahabat 2
" emang pas awal Ning masuk nggak tertarik sama ustad Gibran." tanya Sarah.
" nggak malah aku kesel banget. soalnya ustad Gibran kaku, dingin, nyeremin. aku selalu berusaha menghindari dia."
" kalau sekarang nyeremin gak Ning." ledek nada.
" memang benar istilah don't judge a books by its cover. ternyata nggak semenyeramkan kalau lagi ngobrol berdua."
" Ning awas loh berduaan takut ada fitnah." ucap nada.
" aku tahu nada berduanya lewat video call doang paling kalau lagi suruh bawain tugas anak-anak ke ruangannya tapi itu juga cuma sebentar doang."
" ustad Gibran romantis ga?." tanya Sarah
" kepo."
" terus nikahnya kapan Ning?."
" aku sih pengennya nanti tapi keluarga memutuskan lebih cepat lebih baik jadi dua bulan setelah Tante Ais nikah." jelas Kai.
" serius nih, sekolah Ning khayra gimana?."
" ya masih sekolah kan tinggal berapa bulan lagi juga."
" berarti Ning khayra nggak tinggal di sini lagi dong."
" aku masih di sini. kalian tahu dua rumah yang lagi di renovasi itu."
" yang di belakang sini Ning."
" iya, itu satu punya Tante Ais dan satu lagi nanti aku yang akan nempatin.'
" wah berarti kita masih bisa ke temu."
" bisalah."
tak lama pesanan makannya pun sampai setelah membayar aku pun memberikan ke pada nada, gina dan Sarah untuk di makan tak lupa aku pun membelikan untuk adik dan mbak maysaroh.
" assalamualaikum."
" walaikum salam."
" wah kakak beli McD ya, Zahra di beliin ga?." tanya Zahra yang baru pulang sekolah.
" nggak, nggak dibeliin. ngapain kakak beliin kamu." canda Khayra
" ih kak Kai Zahara."
" dih nama sendiri di sebut-sebut."
" Zahara kakak bukan Zahra."
" oh..., nih buat zafra sama mbak maysaroh." Kai memberikan kantung plastik ke zafra
" kok zafra sama mbak may di kasih Zahra nggak. biarin aja adik nggak akan ngasih titipan calon kakak ipar." ucap Zahra sambil memperlihatkan sebuah paper bag.
"sini dek, itu amanah loh dek."
" beliin Zahra McD dulu."
" itu di dalam kantong ada punya kamu juga, sini paper bag nya."
" kak isinya novel sama coklat, Zahra bagi ya kak coklatnya."
" iya nanti kakak bagi. udah sini paper bag nya." Zahra pun memberikan paper bag setelah itu dia ikut masuk menyusul kembarannya.
" cie..cie yang dapat hadiah." ledek mereka bertiga.
" isinya apa Ning."
" coklat sama novel."
" pasti coklatnya mahal ya Ning."
" nggak juga, kalian belum pernah nyoba." mereka menggeleng." nanti aku kasih biar nyobain."
" asik akhirnya bisa nyobain coklat mahal." ucap Sarah.
" sudah kalian makan aku mau chat ustad Gibran dulu mau ngucapin makasih." mereka pun mulai makan.
Kai : assalamualaikum, mas Gibran makasih kirimannya.
tak lama ustad Gibran langsung membalasnya.
ustad Gibran : walaikum salam, sama-sama. udah gih sana makan yang banyak.
Kai yang membaca balasan ustad Gibran kaget dari mana ustad Gibran tahu kalau dia lagi makan. Kai pun langsung mencari keberadaan ustad Gibran ternyata ustad Gibran sedang ada di teras masjid bersama para ustad yang lainnya.
Kai : iya, mas sudah makan.
ustad Gibran : Alhamdulillah sudah, sudah lanjut makannya nanti malam mas telpon.
" Ning kenapa senyum-senyum sendiri." tanya gina.
" ah... gak nggak ada apa-apa. sudah ayo kita makan habis makan kita nonton Drakor katanya kalian mau nonton Drakor." elak Khayra yang ketauan senyum-senyum sendiri.