NovelToon NovelToon
Mythtopia, Creatures From The Six Realms

Mythtopia, Creatures From The Six Realms

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College
Popularitas:346
Nilai: 5
Nama Author: Fredyanto Wijaya

Kejadian pada masa lalu diramalkan akan kembali terjadi tidak lama lagi. Tuan kegelapan dari lautan terdalam merencanakan sesuatu. Enam sisi alam dunia mitologi sedang dalam bahaya besar. Dari seratus buku komik yang adalah gerbang penyebrangan antara dunia Mythopia dan dunia manusia tidak lagi banyak yang tersisa. Tapi dari sekian banyak kadidat, hanya satu yang paling berpeluang menyelamatkan Mythtopia dari ramalan akan kehancuran tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fredyanto Wijaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 23: Class Duel (Part 2)

Dan selesai duel antara kelas Penyihir dan Bangsawan... Sekarang dilanjutkan pertarungan duel antara tiga kelas sekaligus. Dua yang sudah menang tadi, juga ditambah kelas dari Underground.

Tim Mermaid atau Merman, Tim Bangsawan, dan juga Tim Underground.

Akan menjadi pertarungan yang lebih sulit dan mereka harus lebih fokus. Karena kalau tidak, mereka bisa saja malah meyerang anggota dari timnya sendiri. Ketiga kelas akan saling menjatuhkan.

Dan waktunya dimulai.

"Mana baju pelindung kalian?!" Tanya Asterion hanya memastikan. Dari kelas Underground tidak kunjung mengucapkan kalimat perubahan dan mengganti penampilan mereka. Mereka hanya berdiri siap.

"Itu tidak perlu," Jawab Misha. Tatapan matanya tajam di balik kerudung pakaiannya. Mereka memang bisa melakukan perubahan juga, tapi menurut Misha itu tidak perlu. Tidak mau melakukannya jika itu tidak terlalu penting. Dan juga dirinya berusaha tidak mau terlalu seperti kelas-kelas lainnya. Dalam arti sambil pamer!

Ucapnya begitu.

Dia secara tidak langsung menyindir kelas kain.

Tapi yang lain sadar apa maksudnya. Mereka yang merasa direndahkan kearena disindir oleh Misha seperti itu, serentak mengoceh menceramahinya. Mereka balas menyindirnya dan mengatakan kalau dia terlalu sombong.

Di tengah mereka terus mengoceh kepadanya, Guru Medusa yang mewakili di kelas Underground menatap dan samar mengangguk kepada Misha.

"Sudah sudah jangan ribut!!" Asterion berusaha menenangkan kegaduhan.

"Baiklah! Aku tidak berhak memaksakan. Karena kami tidak membuat peraturan soal mengenai perubahan dan penggunaan pakaian pelindung jadi... Aku akan izinkan!"

"Tapi kalian mungkin tetap membutuhkan ini!" Ucapnya lagi. Asterion lalu meminta Kheiron yang adalah guru centaur dari kelas bangsawan untuk meminjamkannya beberapa pedang.

Dan kebetulan... Kheiron juga sudah membawa persedian beberapa pedang ke lapangan sana. Hanya untuk berjaga-jaga jika nanti diperlukan.

"Ini!" Kheiron melempar satu persatu pedang yang dibawanya itu kepada tim Underground. Misha, Barry, dan Hank sigap menangkapnya.

Sekarang sudah sepenuhnya siap... Ketiga tim dari tiga kelas pun dipersilahkan bertarung. Aba-aba dari Asterion sudah diserukan keras-keras.

"Kau akan menyesali keputusanmu sendiri!" Ucap Slone kepada Misha ditengah pertarungan. Misha sedang berhadapan dengan tiga sekaligus. Richard, Slone, dan Delphine.

"Kalian tidak tahu apa-apa tentang tim ku!" Misha sigap cepat berpindah posisi_ menyingkir ke belakang Barry dan Hank. Dua tim yang lain sama-sama lebih fokus menyerang tim dari Underground. Delphine dan Richard sebelumnya tadi sempat menyetujui gencatan senjata sementara untuk sama-sama fokus menjatuhkan tim dari Underground.

Semua senjata di arahkan kepada Misha. Tapi satu rekannya membuat barikade pelindung.

Barry si Cyclops bertubuh besar membuang pedangnya. Dia lalu memasang badan dan membiarkan tubuhnya terkena senjata. Serangan Richard, Slone dan Delphine begitu saja mudah ditangkis. Tubuhnya seakan keras tidak mengefek sedikitpun.

"?!" Mereka bertiga sama-sama terkejut. Mata satu Barry menyipit tajam pada mereka. Belum puas sampai disitu... Tiga yang lain membantu dan menyerang dari kanan dan kiri Barry.

Dan lagi...itu percuma saja. Trisula dan pedang mereka sama sekali tidak membuatnya bergeming sedikitpun. Tubuhnya masih pada tempatnya berdiri.

Sebelum akhirnya satu lagi dari Underground yaitu Hank, datang mendekat dan membuat senjata mereka semua hancur lenyap. Hank menguras hampir seluruh tenaganya.

Dengan hancurnya masing-masing senjata mereka... Perubahan penampilan atau lapisan baju zirah mereka juga ikut lenyap. Dan senjata mereka yang hancur kembali berubah menjadi jimat mereka masing-masing.

Dari tim dan kelas mermaid hanya bisa terbengong dengan rasa tidak bisa dipercaya. Trisula yang seharusnya hampir mustahil terhancurkan, malah dengan mudahnya patah. Dan begitu juga degan pedang dari kelas kerajaan yang padalah itu dibuat dari sihir yang digabungkan dengan darah dan sisik Hydra.

Richard, Julian, Eric, Delphine, Slone dan Austin tidak berbuat apa-apa lagi. Karena hancurnya senjata mereka, jimat mereka tidak bisa digunakan lagi dalam jeda waktu yang cukup lama. Tapi mereka mungkin tetap bisa kembali ke perubahan mereka.

Walau begitu... Percuma saja.

Setelah Hank membuat senjata mereka hancur... Barry yang tadi menahan semua senjata dengan tubuhnya lalu kemudian menghantam tanah begitu kuat dengan kedua tangannya. Membuat hempasan angin dan debu pasir yang kuat.

Tim dari kelas Mermaid atau Merman, dan tim dari kelas Kerajaan pun semuanya terhempas jatuh. Mereka berenam kalah begitu saja.

Dan Misha di belakang sana tertawa ala karakter penjahat.

"Dasar Kalian itu curang!" Slone mengoceh. Berusaha kembali bangkit berdiri. Yang lainnya juga.

"Apanya yang curang, Ikan! Kami tidak menggunakan sihir sesuai peraturannya. Dan kami sepenuhnya menggunakan kekuatan fisik kami," Jawab Misha. Melipat kedua tangan di depan dadanya.

Misha enggan terlalu menunjukan kemampuannya. Tapi dia mempercayakan sepenuhnya kepada tim nya. Barry si Cyclops memiliki tubuh dengan otot berlapis lebih tebal dibandingkan kebanyakan yang lainnya. Membuatnya imun terhadap berbagai macam serangan maupun senjata tajam. Butuh lebih dari serangan biasa untuk bisa melukainya. Dan sedangkan Hank, dia memeiliki fisik yang kuat. Tapi dia berbeda dengan Barry. Kekuatannya hanya di bagian atas kepala dan kedua tangannya. Kepalanya dapat menyeruduk kuat, dan tangannya dapat merusak berbagai benda yang bahkan mustahil dihancurkan oleh orang-orang atau makhluk lainnya.

"Aku tidak pernah meragukannya sedikitpun. Itulah kenapa Misha di pilih menjadi ketua kelas di kelas Underground. Dia selalu tau apa yang harus dilakukannya!" Ucap Rebeca kepada Melody yang berdiri di sebelahnya.

Pertandingan pertama selesai. Duel pedang dimenangkan oleh tim dari kelas Underground. Ya walaupun mereka tidak menang dengan pedang tapi dengan kekuatan fisik tubuh. Tapi seporti yang sudah diberi tahu oleh para Guru sebelumnya... Selain yang jatuh berarti kalah, para murid juga tidak boleh menggunakan sihir mereka. Itu saja!

Dan selesai duel pertama tadi, kini yang kedua adalah duel lari cepat!

Peraturan untuk pertandingan duel kedua itu adalah, mereka akan berada berdiri di tiga pos berbeda. Dari ujung yang akan memulai duluan, tengah, dan juga yang terkahir. Dan mereka berantai_ berlari secara bergantian setiap jarak.

Tidak diharuskan melakukan perubahan, juga tentu saja tanpa sihir lagi. Tapi mereka dipersilahkan curang. Setiap jarak tertentu sudah disediakan benda-benda acak di dalam sebuah wadah. Seperti bola-bola seukuran bola kasti yang berisi sihir jebakan acak yang macam-macam, kelereng, bom petasan, dan lain-lain.

Dan untuk murid dari kelas Peri... mereka diperingatkan untuk tidak menggunakan sayap mereka untuk melaju di atas lintasan lari. Karena itu sama saja termasuk menggunakan sihir.

Jadi sangat dilarang!

Lalu masing-masing dari kelas kembali memilih tim berisi tiga orang. Mereka diizinkan kembali memilih orang yang sama yang akan bertanding, tapi kali ini tanpa ketua kelas mereka.

"Biarkan aku terlibat untuk yang satu ini!" Samuel semangat. Meminta ketua kelasnya untuk mengizinkannya kembali bertanding untuk sekali lagi.

"Curang adalah nama tengahku!" Ucapnya lagi. Cara berjalannya begitu bersemangat.

Tahu kalau ternyata peserta ketiga yang terpilih adalah Samuel, "Jangan dia lagi...," Genevieve menepuk tutup wajahnya. Samuel berdiri di samping Genevieve dan Raquel.

Jadi tim dari kelas Penyihir sudah ditentukan.

Dan begitu juga dari kelas yang lainnya.

Dipilihlah dari kelas Mermaid ada Slone, Zoey, dan Austin. Dari kelas Peri ada Vanessa, Embun, dan Abigail. Lalu dari kelas Kerajaan ada Julian, Eric, dan Miranda. Dan dari kelas Underground ada Medeina, Heqet, dan Onette.

"Payah! Ini seperti lomba untuk anak-anak di duniaku!" Interupsi salah satu dari rombongan yang menonton.

"Hey! Belajarlah dari hal terkecil!" Sahut Asterion. Lalu sudah setiap tim tadi bersiap di pos mereka masing-masing... Asterion meniup peluitnya keras-keras.

Guru Medusa yang berdiri tidak jauh di dekatnya sontak menutup telingannya rapat-rapat. Semua rambut ularnya sampai mendesis.

"Ouh maaf," Ucapnya samar. Asterion menoleh.

Setelah peluit ditiup tanda pertandingan dimulai... Murid-murid tim yang terlibat langsung cepat berlari. Yang memulai melesat cepat dari garis Start. Dan di posisi awal start lari ada Slone dari tim Mermaid, Embun dari tim Peri, Raquel dari tim Penyihir, Eric dari kelas Kerajaan, dan Onette dari kelas Underground.

Penonton dari kelas masing-masing alam kelas menyerukan mereka.

Awalnya yang berlari paling cepat adalah Raquel dan Eric. Tapi Onette yang walaupun tubuhnya lebih kecil dari murid yang lain, dia tidak kalah cepat. Tubuhnya yang kecil itulah yang menguntungkannya. Langkah larinya cepat dan dapat menyeimbangkan saingan-saingan yang berlari di kanan dan kirinya.

Raquel dan Eric sampai di pos tengah kebih dulu. Lalu dilanjutkan oleh Genevieve dan Julian.

"Cepat cepat cepat!! Wrebekk!" Desaknya kepada Onette. Tapi Heqet spontan langsung cepat menutup mulutnya ketika keceplosan bersuara katak di akhir kalimatnya yang seperti cegukan. Itulah kenapa dia hampir tidak mau berbicara atau bersuara terlalu keras di tempat umum.

Dan Onette baru saja sampai. Begitu juga Slone dan juga Embun.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!