Darah Dan Air Mata SUAMIKU

"Ayu...aaarghh..aku sakit" teriak Leo begitu kencang sambil memejamkan matanya.

"Aaahhh......"

Keringat dingin serta urat nadi pada tangan Leo nampak bermunculan kemudian Leo pingsan makin membuat Margareth yang tengah terbaring di ranjang sebelahnya menangis melihat sang putra yang tengah kesakitan tak jelas.

Setelah dokter memeriksa dan mengatakan saat ini Leo tengah tidak sadarkan diri dan harus menunggu beberapa jam biasanya untuk siuman nanti akan dicek kembali oleh para dokter dan suster kondisi putranya itu.

Margareth pun mengerti apa yang disampaikan dokter lalu ruangan pun sepi senyap. Leo yang tengah tak sadarkan diri dan Margareth yang tidak bisa tidur entah kenapa dirinya malam ini terus terjaga.

Ada seorang suster yang menjaga mereka berdua menyarankan Margareth untuk istirahat karena hari sudah larut malam. Namun tetap saja rasa kantuk Margareth hilang seketika meninggalkan rasa yang aneh dan dirinya tak tahu kenapa dan mendadak ia teringat dengan menantu pertamanya yaitu Ayu Larasati karena saat Leo kesakitan ia menyebut nama Ayu.

SINGAPURA

Pandu sudah tiba di Singapura dan langsung menuju ke rumah sakit Mount Elizabeth tempat Ayu Larasati dirawat. Setibanya di sana ia langsung menjalani pemeriksaan ketat dari pihak rumah sakit untuk memastikan kondisi Pandu sebelum transfusi darah dilakukan.

Ya, ketika Alex Dharma yang lalu menghubungi Pandu untuk segera datang ke Singapura karena memang sesuai informasi dokter bahwa Ayu Larasati harus segera diambil tindakan operasi cesar untuk mengeluarkan kedua jabang bayi yang tengah dikandungnya.

Sesuai hasil pemeriksaan seharusnya Ayu diperkirakan akan melahirkan sekitar tiga minggu lagi namun karena kondisi pasien mendadak drop akhirnya terpaksa demi menyelamatkan nyawa pasien serta jabang bayi maka operasi cesar menjadi maju dari jadwal kelahiran.

Golongan darah Ayu adalah B Rhesus negatif (B-). Golongan darah ini cukup langka karena biasanya hanya diturunkan dari faktor genetik entah dari sang Ayah atau ibunya. Di mana golongan darah B Rhesus negatif (B-) hanya bisa menerima transfusi darah dari B Rhesus negatif dan O Rhesus saja.

Golongan darah Ayu Larasati sama dengan Sinta Dharma namun karena Sinta memiliki riwayat penyakit dalam walau penyakit tersebut tak cukup parah karena ia rutin pengobatan akan tetapi untuk hal menjadi pendonor tidak disarankan. Demi kesehatan Sinta Dharma sendiri walau wanita paruh baya itu sebenarnya bersikukuh ingin menjadi pendonor bagi Ayu yang telah ia anggap sebagai putrinya sendiri.

Akhirnya Alex Dharma ingat jika Pandu memiliki darah O Rhesus maka ia meminta Pandu menjadi pendonor darah untuk Ayu Larasati ketika persalinan. Dokter memprediksi Ayu harus membutuhkan cukup banyak persediaan darah untuk memulihkan kondisinya pasca operasi dan juga jika terjadi pendarahan cukup hebat maka segera tertolong karena sudah ada stok darah untuk menyelamatkan pasien.

Sebelumnya stok darah tersebut kosong di bank darah sehingga membuat Alex resah dan akhirnya ia mengingat Pandu bisa menjadi pendonor untuk Ayu.

Satu jam kemudian Pandu telah selesai menjalani pemeriksaan dan hasilnya baik sehingga bisa menjadi pendonor untuk Ayu. Bram pun dengan setia mendampingi sahabatnya itu melahirkan. Dirinya sudah tak memakai tongkat lagi dan sudah berjalan normal.

Sebulan yang lalu Bram diangkat menjadi manajer operasional di kantor milik Alex Dharma di Singapura. Tentu dengan senang hati Bram menerima dan ia memutuskan tinggal sementara waktu di Singapura untuk bekerja sekaligus menemani Ayu sahabatnya yang masih koma.

Ruang operasi sudah memberikan sinyal tanda bahwa para dokter tengah melakukan operasi cesar pada Ayu setelah Pandu selesai transfusi darah maka operasi segera dilakukan demi menyelamatkan tiga nyawa. Di luar ruangan operasi ketiga orang tengah menunggu dengan cemas yaitu Alex Dharma , Sinta Dharma dan Bram. Pandu kini tengah terlelap di kamar lainnya untuk pemulihan karena darah miliknya diambil cukup banyak dan memang dirinya butuh istirahat juga.

Tak lama pintu ruangan operasi terbuka dan salah satu tim dokter mengatakan memberikan ucapan selamat kepada Alex dan Sinta Dharma karena sepasang bayi kembar berjenis kelamin lelaki dan perempuan lahir dengan selamat tanpa kurang suatu apapun.

Dokter akan segera membawa kedua bayi tersebut di ruangan bayi serta menyarankan Alex Dharma menyusul ke sana untuk mengadzankan kedua bayi mungil tersebut.

Ucapan syukur dipanjatkan kepada Tuhan karena operasi berjalan lancar walaupun Ayu masih belum sadar dari komanya. Akan tetapi kehadiran dua malaikat mungil tersebut yang tampan dan cantik sudah membuat hati mereka semua terenyuh dan bahagia.

Alex Dharma merasakan perasaan yang bahagia namun cukup aneh karena terasa dekat dengan kedua bayi ini seperti memiliki kontak batin. Wajah kedua bayi ini mengingatkan dirinya pada wajah kedua putra putri kandungnya dua puluh lima tahun silam ketika istrinya melahirkan bayi kembar sepasang juga. Raut wajah kedua bayi Ayu sangat mirip sekali dengan kedua putra putrinya kala bayi.

Selepas Alex Dharma mengadzankan kedua bayi Ayu, maka ia pun kembali untuk melihat kondisi ibu si jabang bayi kembar itu. Dokter mengatakan kondisi Ayu cukup stabil walau tadi sempat mengalami pendarahan namun segera bisa diatasi berkat darah dari Pandu sebelumnya.

Alex dan Sinta Dharma sedang berada di ruangan Pandu yang kini sudah cukup baik. Ada beberapa hal yang perlu Alex tanyakan terkait penyelidikan Pandu selama di Indonesia. Ayu juga sudah dipindahkan ke rumah perawatan dan akan diperiksa secara berkala dan intensif.

Kriettt....

Pintu ruangan Ayu terbuka dan menampilkan sosok Bram dengan senyum sumringah melangkah mendekati ranjang Ayu yang masih setia terlelap belum sadar dari koma panjangnya dengan beberapa selang infus yang berada pada tangan dan hidungnya.

Bram pun duduk di kursi dekat ranjang Ayu, ia berkata membisikkan sesuatu berharap sahabatnya itu segera bangun.

"Ayu cepatlah sadar, kedua malaikat kecilmu sudah lahir. Mereka kembar sepasang yang satu tampan seperti Papanya dan satunya cantik seperti ibunya. Jika kamu tak segera sadar nanti Leo bisa merebut kedua bayimu dan kamu tak bisa bertemu dengan mereka lagi seumur hidupmu. Apa kamu rela melepas kedua malaikat kecil itu yang telah lama kamu nantikan?" bisik Bram di telinga Ayu.

Deg..

Bram sedikit terkejut karena mendadak jari Ayu bereaksi padahal sejak awal koma hingga sebelumnya Ayu hampir tak pernah menunjukkan reaksi apapun.

🍁🍁🍁