Dia hanya harus menjadi istri boneka.
Bagaimana jika Merilin, gadis yang sudah memendam cintanya pada seseorang selama bertahun-tahun mendapatkan tawaran pernikahan? Dari seseorang yang diam-diam ia cintai.
Hatinya yang awalnya berbunga menjadi porak-poranda saat tahu, siapa laki-laki yang akan menikahinya.
Dia adalah bos dari laki-laki yang ia sukai dalam kesunyian, yang menawarinya pernikahan itu.
Rionald, seorang CEO berhati dingin, yang telah dikhianati dan ditingal menikah oleh kekasihnya, mencari wanita untuk ia nikahi, namun bukan menjadi istri yang ia cintai, karena yang ia butuhkan hanya sebatas boneka yang bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.
Akankah Merilin menerima tawaran itu, sebuah kontrak pernikahan yang bisa membantunya melunasi hutang warisan ayahnya, yang bisa membantu pengobatan jangka panjang ibunya, dan memastikan adik laki-lakinya mendapatkan pendidikan terbaik sampai ke universitas.
Bisakah gadis itu mengubur cintanya dan menjadi istri boneka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13 Nasib Serge
Ruang kerja presdir Andez Corporation, Frans Fernandez. Ayah Rion, sosok ayah yang sangat mencintai anaknya. Presdir yang berhati dingin dan tegas kalau menyangkut perusahaan, namun bisa berubah menjadi lembut dan hangat pada anak dan istrinya.
Inilah yang selanjutnya menyambut Serge. Nasibnya Serge sebagai sekretaris Rion.
Nasibnya seperti ada di tepian jurang menganga yang siap melahapnya kalau dia salah memilih langkah sedikit saja. Tali kepercayaan presdir padanya sedang dia pertaruhkan.
Setelah susah payah menelan makanan Serge tahu apa yang menunggunya. Presdir yang sama sekali tidak melirik ke arahnya lagi setelah menghujamkan tatapan penuh kekecewaan. Menyeretnya masuk ke meja pengadilan di ruang kerja yang dia benci itu. Memasuki tempat ini rasanya menyesakkan.
Setiap bulan Serge datang untuk melaporkan tentang Rion. Dari hasil kerjanya di perusahaan sampai pada kegiatan sehari-harinya. Kehidupan cintanya pun tidak luput ditanyakan presdir. Walaupun yang ia sampaikan telah lolos dari pemeriksaan Rion sekalipun, nyatanya dia tetap terlihat seperti penghianat. Terkadang dia merasa jengah, kenapa presdir tidak menanyakan langsung pada anaknya.
Tapi apalah daya, aku ini hanya budak kapitalis yang patuh pada yang berkuasa.
Menghardik dirinya sendiri yang menyedihkan.
Saat Serge sedang disidang di ruang kerja presdir. Rionald dan ibunya menghabiskan waktu Bersama. Sebagai ibu dan anak yang saling merindukan.
Dasar sialan!
Serge masih berdiri kaku di dekat sofa. Presdir pun tidak hendak menyuruhnya duduk. Sekitar lima menit dia berdiri diam di sana. Menyusun kata-kata yang sekiranya bisa memuaskan hati ayah yang merasa terkhianati, karena tidak tahu tentang rencana pernikahan anaknya.
Tuan, ini juga bukan salah saya. Anak Anda yang menyebalkan itu yang maunya cepat tidak memikirkan yang lain. Aaaaa, bagaimana aku harus menjelaskannya sekarang. Aku itu mematuhi semua perintah Anda, tapi aku juga anak buah anakmu kan.
Serge menghela nafas lagi, saat presdir melihat ke arahnya, tangannya terlihat bergetar. Laki-laki yang masih dipenuhi wibawa dan aura mengintimidasi terlihat jauh lebih menyeramkan ketimbang saat Rion marah. Kalau dengan Rion dia masih berani ngelunjak sedikit-sedikit. Karena sekalipun dia belum pernah dilempar kecuali dengan kertas di atas meja kerjanya Rion. Tapi kalau dengan presdir, dia sudah dua kali melihat kemarahan laki-laki itu langsung. Kemarahan yang mengarah padanya. Gelas kaca itu pernah membentur lengannya dan jatuh berhamburan berserak di dekat sepatunya.
Rion mana tahu kalau aku bernah mengalami itu. Huh! Serge bahkan tidak berani menghela nafas.
“Maafkan saya Tuan.” Jalan pertama Serge adalah memohon pengampunan, walaupun ini bukan sepenuhnya salahnya.
Presdir masih duduk dengan tenang, hanya tatapannya yang terlihat mengancam. Sementara Serge berdiri mengaitkan kedua tangan di depan perutnya. Meremasnya.
“Saya baru akan menyampaikannya setelah pasti, saya tidak menduga Rion akan menggambil keputusan menikah secepat ini.” Keringat keluar di kening Serge. Menunggu dengan wajah tegang, reaksi presdir akan seperti apa. “Maafkan saya, saya benar-benar minta maaf. Semuanya terjadi begitu saja sampai saya juga terkejut.”
“Siapa dia?”
Dasar Rionald sialan! Kau menyerahkan hal paling susah padaku.
Yang ingin diketahui presdir adalah semua tentang Merilin. sampai latar belakang sekecil apa pun gadis itu. Bahkan harus jauh lebih lengkap dan terperinci dibandingkan yang dia berikan pada Rion. Apakah gadis itu selevel dengan putranya. Apa gadis yang dibawa Serge tulus mencintai anaknya. Apakah dia tidak akan menambah luka karena cinta lagi untuk anak laki-lakinya. Dan entah apa lagi yang diharapkan seorang ayah itu pada calon istri anaknya.
“Dia salah satu karyawan Andez Corporation di bagian media Tuan. Dia bertanggung jawab di bagian bulletin dan majalah perusahaan. Dia sudah menjabat sebagai pimpinan redaksi.” Semua yang dijelaskan Serge adalah fakta yang bisa dikonfirmasi presdir. Kalau dia mencari tahu dengan mengetikkan nama Merilin di database perusahaan. “Dia gadis baik-baik. Mereka saling menyukai begitu saja setelah bertemu.”
Serge bicara dengan mulus. Mengusir ketegangan dengan menarik nafas Panjang beberapa kali supaya tetap fokus berfikir mau bicara apa selanjutnya.
Pandainya aku mengarang. Sepertinya aku bisa mulai menulis novel pertamaku setelah keluar dengan selamat dari rumah ini.
“Serge, kalau kau menutupi sesuatu.” Suara dingin presdir terdengar, berarti dia masih tidak percaya. Entah bagian mana yang tidak dia Yakini mengenai penjelasan Serge. Laki-laki itu juga tidak tahu. “Rion sekalipun tidak akan bisa melindungimu.”
Tali kewarasan Serge putus. Dia menciut karena ancaman pendek itu. Membuat Serge langsung duduk berlutut di lantai.
Sial! Dia memang sangat jeli dan berhati dingin. Pasti sikap arogan Rion menurun dari gen ayahnya.
“Maafkan saya Tuan, saya mengenalkannya dengan Rion karena berharap Rion bisa melupakan kebencian masa lalunya dan membuka hati lagi, karena gadis itu gadis baik. Saya mengenal keluarganya, saya berteman dengan kakaknya dan berfikir gadis itu bisa mengobati luka hati Rion. Dan saat saya mengenalkan dengan Rion saya tidak menyangka kalau mereka sebenarnya sudah saling jatuh cinta pada pandangan pertama ketika mereka bertemu saat wawancara perusahaan. Gadis itu memang berasal dari keluarga biasa. Orangtuanya bangkrut, dan sekarang dia hanya tinggal dengan ibu dan adikknya. Namun, dia gadis baik-baik, pekerja keras dan mencintai keluarganya. Dia gadis yang sangat baik Tuan, saya bisa menjamin itu. Saya juga paham bagaimana terlukanya Rion karena cinta di masa lalu, gadis ini bukan hanya bisa menjadi pengganti wanita itu, namun bisa menjadi obat yang menambal luka hati Rion. Begitulah Tuan.”
Aku benar-benar punya bakat mengarang.
Walaupun ada fakta dalam ucapkan panjang Serge barusan, namun mengenai jatuh cinta pada pandangan pertama, itu hanya bualannya saja.
Sejak kapan sialan itu menyukai perempuan selain ibunya. Namun aku berharap, Mei bukan hanya menjadi pengganti wanita itu, namun menjadi obat untuk Rion.
“Saya bicara sebenarnya Tuan.”
Aku mau mengundurkan diri dari sekretarismu Rion sialan.
Presdir terlihat berfikir, sambil melihat Serge yang masih berlutut. Dia melihat tangan laki-laki itu yang bergetar. Sejenak dia menghela nafas.
“Bangunlah.” Suara presdir melunak. “Duduk.”
Dia percaya! Dia percaya dengan yang aku katakan!
Ada yang bersorak sambil berputar-putar senang di kepala Serge.
“Baik Tuan, terimakasih.”
Presdir tahu pasti tentang luka masa lalu yang membawa anaknya kembali kepadanya. Rionald yang dulu, yang keluar rumah dengan percaya diri karena akan membangun perusahaan game. Yang sama sekali tidak mau menerima bantuan ayahnya, walaupun beberapa kali mengalami kegagalan.
Rion yang berhasil meluncurkan game yang meledak di pasaran kembali ke rumah. Presdir yang berfikir sudah benar-benar kehilangan penerus perusahaan karena anaknya berhasil mengejar mimpinya. Dibuat kaget dengan kembalinya Rion. Namun, sosok anak ceria itu berubah dengan sangat drastis. Anak laki-laki yang pergi karena mengejar mimpinya menghilang.
Rion hanya bicara.
“Aku akan bekerja di perusahaan seperti yang ayah inginkan selama ini. Siapkan semuanya.” Hanya itu. Hanya itu yang dia katakan.
Presdir menggali informasi sendiri alasan kembalinya putranya. Menemukan fakta kalau gadis yang ia cintai mencampakkannya dan menikah dengan laki-laki lain. Laki-laki yang jauh lebih kaya daripada hanya seorang pemilik perusahaan game yang pergi dari keluarga. Sekalipun dia berhasil meraih mimpinya, luka yang ditimbulkan gadis itu membuatnya membuang perusahaan game yang sudah dia bangun dengan penuh usaha. Padahal perusahaan itu adalah impian masa kecilnya.
Dan sekarang dia mau menikah dengan gadis yang memiliki latar belakang seburuk itu. Kepala presdir seakan berdenyut. Apalagi dia mengatakan, menikah karena cinta. Apa itu mungkin. Setelah anaknya berubah setelah kembali saat itu dia seperti berubah menjadi orang lain. Rasanya Presdir sulit mempercayainya.
“Serge.”
“Ia Tuan.”
“Bawa gadis itu padaku, aku akan bertanya langsung padanya.”
Duar!
Keluar dari ruangan presdir, Serge seperti sudah kehilangan separuh daya hidupnya. Dia menatap guci besar yang ada di dekat tangga.
Rasanya aku ingin membanting guci antik itu. Persetan dengan harganya yang seharga rumahku.
Pemandangan yang ada di depan Serge saat ini membuatnya semakin kesal setengah mati.
Rion sedang duduk sambil menikmati buah di samping ibunya. Sesekali bicara meladeni obrolan ibunya, mereka terlihat bahagia sekali. Sedangkan dia baru saja merangkak terseok-seok dari lubang neraka.
“Kau sudah selesai? Pulanglah, aku akan tidur disini malam ini. Jemput aku besok.”
Rion memasukkan buah yang baru di kupas ibunya ke dalam mulut. Sama sekali tidak merasa berdosa melihat wajah Serge yang pias keluar dari ruang kerja ayahnya.
Dasar Rionald menyebalkan.
Bersambung