NovelToon NovelToon
Become The Billionaire'S Wife

Become The Billionaire'S Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:7.6M
Nilai: 5
Nama Author: Sujie

Namanya Elisa, dia terlahir sebagai putri kedua dari keluarga Hanggara, namun hal itu tak membuat nasibnya bagus seperti kakaknya.

Dia bahkan dikenal sebagai perempuan arogan dan sangat jahat di kalangannya, berbeda dengan kakaknya yang sangat lembut dan pandai menjaga sikap.

Marvin Wiratmadja, adalah putra dari Morgan Wiratmadja. Terlahir dengan kehidupan super mewah membuatnya tumbuh menjadi orang yang sedikit arogan dan tak mudah di dekati meski oleh lawan jenisnya.

Namun siapa sangka, ketertarikannya justru tertuju pada seorang gadis yang dikenal berhati busuk dan semena-mena bernama Elisa Hanggara.

Bagaimana takdir akan mempertemukan mereka?

Baca episodenya hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sujie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gelisah

"Marvin, minggu depan Papi ada undangan makan malam dari salah satu kolega Papi, kamu ikut ya? Kabarnya beliau punya dua orang putri yang cantik, dan kabarnya lagi, salah satu putri mereka sangat bisa diandalkan oleh perusahan,"

Morgan berbicara antusias pada putranya yang sedang berjalan beriringan dengannya.

Berbeda dari ayahnya, Marvin terlihat tidak tertarik membicarakan apa yang ayahnya katakan.

Mereka saat ini sedang menuju ruangan Morgan setelah selesai menghadiri acara pertemuan hari ini.

"Marvin tidak berminat, Pi," jawabnya dengan malas.

"Papi tidak mau tahu Marvin, kita harus menghormati kolega kita. Papi merasa tidak enak jika harus menolak setiap undangan dari mereka, selama ini kita hidup diluar negeri dan mereka dengan senang hati mengunjungi Papi disana. Sekarang kita sudah di Indonesia lagi, tidak mungkin Papi bisa menolak undangan dari mereka,"

Mendengar penjelasan ayahnya, Marvin menghela nafas panjang.

"Baiklah, tapi Marvin tidak mau jika Papi mulai membahas perjodohan lagi,"

"Tenang saja, Papi tidak akan memaksamu jika kau tidak mau. Tapi ada satu hal yang kau harus tahu. Jika menjadi pemimpin perusahaan akan lebih sempurna jika kau memiliki seseorang yang bisa mendukungmu dalam suka maupun duka, seperti Mami yang selalu ada untuk Papi."

"Tapi Marvin belum ingin menikah, Pi," jawabnya singkat seraya menjatuhkan beban tubuhnya di atas sofa yang ada di ruangan ayahnya.

"Terserah kau saja, Papi hanya mengingatkanmu. Tapi jika kau sedang menyukai seseorang, cepat kenalkan pada Papi dan Mami. Jangan sampai gadis yang kau puja di dahului orang lain nantinya."

Morgan juga menjatuhkan tubuhnya di atas kursi putar kebesarannya.

Marvin seketika terdiam mendengar kata-kata ayahnya. Ia tiba-tiba menjadi gelisah dan gusar. Pikirannya tertuju pada sebuah nama yang sejak tadi terngiang-ngiang di telinganya.

"Papi, Marvin pamit dulu," ujarnya seraya bangkit dari tempatnya.

"Kau tidak menunggu makan siang dulu?" tanya Morgan.

"Nanti saja, Pi. Marvin akan makan diluar," jawabnya kemudian menghilang di balik pintu.

Ia tadi menggelandang sekertaris pribadinya ke area parkir dan memaksanya masuk.

"Kita mau kemana, Tuan?" tanya Ken yang sudah siap dibelakang kemudinya.

Kemana? Sial!

Marvin sendiri juga tidak tahu akan pergi kemana. Maksud hati ingin menemui sang pujaan yang telah berhasil mencuri hatinya sejak pandangan pertama malam itu.

Tapi tragis sekali, karena dirinya bahkan tidak tahu dimana tempat tinggalnya.

Marvin nampak kesal sendiri saat ini. Ia mengacak rambutnya dan menjambaknya karena putus asa.

"Tuan, anda tidak apa-apa?" tanya Ken seraya menoleh ke arah tuannya.

"Kau sudah cari tau tentang gadis itu?"

"Belum, Tuan. Tadi ayah memberi tugas untuk mengurus beberapa berkas penting terkait kepindahan kembali keluarga Tuan muda,"

Marvin berdecak kesal karenanya, "Temukan dia secepatnya, Ken!"

"Baik, Tuan. Tapi jika saya boleh bertanya, atas hal apakah Tuan muda begitu menginginkannya?" tanya Ken tanpa ragu.

"Kau tahu? Aku telah ...."

Marvin menghentikan kalimatnya, ia tidak mungkin memberitahukan alasannya. Tapi, Ken juga bukanlah orang lain baginya. Lelaki itu juga semalam menyaksikan sendiri bagaimana ia membawa Lisa ke hotel.

Ia juga bahkan menyuruh Ken meninggalkannya di hotel berdua saja bersama Lisa.

"Apakah Tuan muda dan nona yang semalam terikat sebuah hubungan?"

Pertanyaan Ken serasa menelanjanginya saat ini, hingga membuatnya tak berkutik.

Marvin terdiam sejenak sebelum akhirnya membuka suara.

"Aku telah merenggut kegadisannya, Ken," lirihnya, yang justru bagaikan petir di telinga sekertarisnya.

"Tuan? Tidak mungkin Tuan muda melakukan hal itu, keluarga Tuan muda sangat menjunjung tinggi norma kesusilaan. Apakah gadis itu menjebak Tuan muda?"

"Kau ini, dasar gila! Jangan sembarangan berbicara, membawa kesusilaan segala! Dia gadis baik-baik Ken!" protes Marvin.

"Maafkan saya, Tuan. Saya hanya mengkhawatirkan Tuan muda. Mengingat selama ini banyak gadis yang berusaha mendekati Tuan muda," sesal Ken.

"Mataku juga tidak buta, Ken!"

Keduanya lalu diam. Di dalam mobil berduaan seperti sepasang kekasih yang sedang salah paham.

Marvin dengan wajah kesalnya, sementara Ken dengan wajah menyesal.

"Ya, sudah antarkan aku pulang ke rumah kalau begitu! Aku lapar sekali," pinta Marvin kemudian.

Mendengar perintah dari tuan mudanya, Ken pun melajukan mobilnya menuju tempat yang dimaksud.

1
Sweet Girl
Sakit jiwa nie Stevi
Sweet Girl
Ruba bener
Sweet Girl
Obat pelangsang
Sweet Girl
Yo mosok koe Ra ro akibat dr obat Pin... Khan lama Urip Nang Londoh...
Sweet Girl
Obatin wes Vin... kasihan si Elisa....
Sweet Girl
Si Ruba
Sweet Girl
Belum tau kejadian sebenarnya sudah komentar, Buk ibuk....
Zery Nurvitha
lah...loe bapak ...kasih lah anak loe mobil....bapak goblok....wwkwkwkwk....
ahyuun.e
Curiga klo stevi dan orang tuanya cuma orang asing yg ngaku" ortunya elisa krn elisa pewaris yg sesungguhnya
Wangintowe Tundugi
jgn2 bukan anak kandung ya
Tri Rahayuningsih
Stevi yg dirumah Hanggara Stevi palsu oplas mungkin
Tri Rahayuningsih
semoga marvin TDK tergoda dan tidak goyah dg tipu muslihat stevi
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇
Memyr 67
𝖺𝗄𝗎 𝗒𝗀 𝗋𝖾𝖺𝖽𝖾𝗋 𝗃𝗎𝗀𝖺 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖺𝗇𝗀𝗄𝖺. 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝗒𝗀 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗀𝗎𝗆𝗂 𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺𝗄 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀, 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖾𝗇𝗒𝗎𝗌𝖺𝗁𝗄𝖺𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗉𝗎𝗌𝗂𝗇𝗀 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝗄𝖾𝗇𝖺𝗉𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗈𝗋𝖺𝗇𝗀𝗍𝗎𝖺 𝗅𝗂𝗌𝖺, 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝖾𝗋𝗀𝗈𝗄𝗂 𝗌𝗍𝖾𝗏𝗂 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗇𝗀𝗂𝗇𝗍𝗂𝗉 𝗆𝖺𝗋𝗏𝗂𝗇 𝖽𝖺𝗇 𝗅𝗂𝗌𝖺 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗇 𝖺𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗆𝖻𝖺𝗋𝖺?
Memyr 67
itu tablet untuk depresi ya? stevi kan gila?
Memyr 67
jelas hanggara tidak mengerti jalan pikiran elisa, hanggara kan tidak sadar, kalau dia orangtua yg goblog
Memyr 67
stevi stevi, dikira lisa tidak akan mengacaukan pertemuannya dengan tuan muda wiraatmaja? lisa sudah mengacaukan dari sebelum dia bertemu tuan muda wiraatmaja.
Memyr 67
hanggara dan maria menyesal? tapi tidak menyadari, kalau mereka orangtua yg goblog?
Memyr 67
𝖺𝗉𝖺 𝗂𝗇𝗂 𝖻𝗎𝗄𝗍𝗂 𝗄𝖾𝗀𝗈𝖻𝗅𝗈𝗀𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺𝗋𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝗂𝗌𝗍𝗋𝗂𝗇𝗒𝖺 𝗒𝗀 𝗅𝖺𝗂𝗇 𝗅𝖺𝗀𝗂? 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗂𝗌𝖺 "𝖽𝗂𝗍𝗂𝗉𝗎" 𝖺𝗇𝖺𝗄 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗌𝖺𝗆𝗉𝖺𝗂 𝖽𝗂𝖺 𝖽𝖾𝗐𝖺𝗌𝖺, 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗋𝖺𝗇𝗀 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗄𝖾𝗇𝖺 𝗍𝗂𝗉𝗎 𝗅𝖺𝗀𝗂?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!