NovelToon NovelToon
Membayar Karma Cinta

Membayar Karma Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest / Patahhati
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: ICHA Lauren

(Gak jamin kalau kamu bakalan nangis bombay)

Audrey, seorang wanita pekerja keras yang mengabdikan hidupnya untuk karier. Dia tidak tampak tertarik dengan hubungan percintaan apalagi pernikahan. Di usia 28 tahun, ia bahkan tidak memiliki seorang kekasih ataupun teman dekat. Tidak ada yang tahu kalau Audrey menyimpan beban penyesalan masa lalu . Namun, kehidupannya yang tenang dan monoton mendadak berubah drastis ketika ia bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, Sofia. Audrey tidak pernah menyangka kalau Sofia memintanya menikahi calon suaminya sendiri. Akankah pernikahan Audrey menjadi mimpi buruk atau justru kisah cinta terindah untuk seumur hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ICHA Lauren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

26 Tugas Mendadak (Part 1)

"Saya turun disini saja, Tuan," kata Audrey mencegah Reiner memasuki area parkir kantornya. Audrey khawatir teman-teman kantornya akan melihatnya turun dari mobil Reiner dan menghujaninya dengan berbagai pertanyaan.

"Kenapa kamu khawatir sekali dilihat orang lain? Apa kamu takut para laki-laki di kantormu akan tau kalau kamu sudah menikah?"

"Maaf, Tuan bukankah Tuan yang tidak ingin orang lain tau tentang saya? Jadi saya hanya mematuhi perintah Tuan. Terima kasih sudah mengantarkan saya," jawab Audrey menutup pintu mobil Reiner.

Reiner menatap Audrey yang berjalan menjauh dari mobilnya, menuju ke gedung kantor Oragon Group. Apa yang dikatakan Audrey memang ada benarnya. Dia sendiri yang dulu menetapkan aturan untuk Audrey agar merahasiakan pernikahannya. Tapi Reiner tidak pernah menduga bahwa pasal yang dibuatnya itu telah menjadi bumerang bagi dirinya saat ini. Dan Reiner pun tidak mengerti mengapa ia menjadi sangat kesal melihat sikap Audrey yang berusaha menutupi jati dirinya.

...****************...

"Selamat pagi Ibu Audrey. Apa Anda bangun kesiangan hari ini? Delapan menit lagi briefing sudah akan mulai," sapa Tristan ketika melihat Audrey baru tiba di ruangan finance.

"Iya, maaf Tristan. Terima kasih sudah mengingatkanku."

"Apa ada seseorang yang Ibu pikirkan sampai susah tidur semalam?" tanya Tristan memamerkan senyumnya.

Audrey tidak menanggapi pertanyaan konyol dari Tristan dan memilih berkonsentrasi untuk mengikuti briefing pagi itu. Pak Rizal yang bertugas memimpin briefing, menyampaikan kepada semua staff finance agar bersiap menyelesaikan semua laporan. Karena laporan dari divisi finance sangat dibutuhkan untuk presentasi pada rapat pemegang saham Senin depan. Sekaligus mereka harus menyiapkan diri untuk audit tahunan yang akan dilakukan oleh para auditor internal minggu depan.

"Audrey, ikut ke ruangan saya."

"Baik, Pak," jawab Audrey mengikuti Pak Rizal dari belakang.

"Audrey hari ini saya memberikan tugas kepadamu untuk pergi bersama Tristan mengunjungi beberapa customer kita yang piutangnya bermasalah. Supermarket Branch, Dandelion Mart, dan Swalayan City.

"Mengunjungi mereka bersama Tristan, Pak? Tapi Tristan baru dua hari bekerja disini. Dia masih butuh waktu untuk belajar bagaimana cara menghadapi customer. Apalagi ketiga customer itu suka mencari alasan untuk tidak membayar piutangnya. Yudha sudah berkali-kali ditolak saat pergi menemui mereka," jawab Audrey merasa heran dengan keputusan Pak Rizal.

"Justru karena itu Audrey, saya memilihmu untuk mendampingi Tristan. Kamu bisa membantunya bicara dengan ketiga customer itu. Lagipula waktu kita sudah tidak banyak lagi sebelum rapat pemegang saham. Mereka sudah melewati 90 hari jatuh tempo, dan kalau kita gagal menanganinya, hal ini akan berdampak buruk bagi performa divisi kita."

"Baik, Pak, kalau begitu saya akan berusaha semaksimal mungkin."

"Bagus, Audrey saya percaya kamu bisa menyelesaikan tugas ini. Sekarang tolong minta Tristan ke ruangan saya."

"Baik, Pak."

Audrey memanggil Tristan agar segera menemui Pak Rizal. Dari balik kaca ruangan Pak Rizal, Audrey bisa melihat Tristan sedang berdiskusi cukup serius dengan atasannya itu.

"Ibu Audrey, ayo kita berangkat sekarang," ajak Tristan setelah keluar dari ruangan Pak Rizal.

"Tristan, kita akan naik mobil perusahaan. Apa kamu bisa menyetir mobil? Kalau tidak aku akan minta bantuan driver perusahaan."

"Tentu saja saya bisa Ibu Audrey. Apa yang tidak bisa dilakukan oleh seorang Tristan," ujar Tristan penuh percaya diri.

Tristan ini benar-benar over percaya diri. Tapi baguslah semoga dia tetap seperti itu di hadapan customer.

pikir Audrey.

Ia berharap Tristan akan berhasil melakukan tugas pertamanya.

...****************...

"Silahkan menikmati perjalanan bersama saya," kata Tristan menyetir mobil perusahaan menuju ke jalan raya.

"Ibu Audrey kalau boleh saya tau, sudah berapa lama Anda bekerja di Oragon Group?"

"Lima tahun, sejak lulus kuliah aku langsung bekerja di Oragon. Dulu aku bekerja sebagai staff sebelum dipromosikan menjadi supervisor."

"Jadi mulai dari bawah ya. Saya paling suka wanita pekerja keras yang bisa membuktikan diri dengan prestasinya."

"Lalu kamu sendiri bagaimana? Apa yang membuatmu ingin bekerja di Oragon sebagai staff piutang?" tanya Audrey kepada Tristan.

"Sama sepertimu Ibu Audrey, saya ingin membuktikan saya mampu memulai karier secara mandiri dari nol."

Baru kali ini Tristan bicara dengan sangat serius.

batin Audrey memandang ekspresi wajah Tristan.

"Lalu Ibu Audrey apa Anda berpikir untuk bekerja di Oragon selamanya sampai pensiun?"

"Kenapa kamu menanyakan hal itu?"

"Saya penasaran kenapa wanita secantik Anda harus bekerja keras selama bertahun-tahun. Apa tidak lebih baik menikah lalu mengurus suami dan anak?"

Audrey terkejut mendengar pertanyaan Tristan yang berani menjurus ke masalah pribadinya. Ia bingung harus memberikan jawaban apa terhadap pertanyaan itu.

"Aku belum memikirkan masalah pernikahan," jawab Audrey mencari alasan.

"Hmm, mungkin karena Anda belum bertemu dengan tipe pria yang ideal. Kalau sudah pasti Anda ingin menikah," ucap Tristan sambil nyengir.

Audrey enggan menanggapi ucapan Tristan yang suka biacara sembarangan. Ia langsung merasa lega ketika akhirnya mereka sampai di Supermarket Branch. Paling tidak Tristan akan kehilangan kesempatan untuk bertanya lagi padanya.

"Tristan nanti kita akan coba bertemu dengan manager keuangan Supermarket Branch. Semoga dia tidak menghindar lagi kali ini," kata Audrey memberikan petunjuk kepada Tristan.

"Tenang, Ibu Audrey kalau perlu kita langsung menemui owner supermarket ini."

Audrey menemui security yang sedang bertugas dan mengatakan maksudnya datang ke tempat itu.

"Selamat pagi Pak, kami dari Oragon Group. Saya Audrey Maureen supervisor finance dan ini Tristan, bagian piutang. Ini kartu nama saya. Bolehkah saya bertemu dengan Manager Keuangan Supermarket Branch?"

"Maaf Ibu, apa Anda sudah ada janji sebelumnya dengan Bapak Manager?" tanya security itu penuh selidik.

"Belum Pak, tapi ada hal penting yang mau kami bicarakan. Perwakilan kami sudah datang beberapa kali kesini tapi selalu ditolak. Saya berharap kali ini kami diijinkan masuk."

"Baik Ibu, silahkan menunggu disini. Saya akan memberitahukan dulu kepada Beliau."

Security itu pergi meninggalkan Audrey dan Tristan di ruang tunggu. Setelah beberapa menit, security itu keluar dan memandang wajah Audrey dengan ekspresi wajah tidak ramah.

"Maaf, Ibu, Bapak Manager sedang ada rapat dan tidak bisa diganggu. Lain kali Anda bisa datang kembali setelah membuat janji."

Audrey hendak merespon pernyataan security itu, tapi Tristan mencegahnya.

"Biar saya yang menangani hal ini Ibu Audrey."

Tristan mendekati security itu dan mengajaknya bicara agak jauh dari tempat duduk Audrey. Ia mengeluarkan sebuah kartu nama dan membisikkan sesuatu kepada security itu. Wajah security itu tampak terkejut dan segera masuk ke dalam ruang kantornya.

"Tristan, apa yang kamu katakan kepada security itu?" tanya Audrey keheranan.

"Saya hanya mengatakan kalau saya akan mendatangkan debt collector kesini bila managernya tidak menemui saya," jawab Tristan tersenyum lebar.

Belum sempat Audrey menjawab, security itu keluar dengan terburu-buru untuk menghampiri Tristan.

"Tuan Tristan, silahkan masuk ke dalam. Bapak Manager sudah menunggu."

"Baik, terima kasih."

"Ibu Audrey tunggu saja disini. Saya akan membawa cek untuk Anda," kata Tristan penuh percaya diri.

"Kamu yakin tidak perlu aku temani?"

"Tidak perlu, tunggu saja disini dan lihat hasilnya," ujar Tristan melambaikan tangannya kepada Audrey.

Dengan penuh tanda tanya, Audrey memandang Tristan dari kejauhan. Entah mantra apa yang sudah diberikan Tristan sehingga security dan manager supermarket bisa mendadak patuh padanya.

1
Rien J
harus mempertangung jawab atas kesalahan apa pun kau Andrei deve
Anonymous
ok
Rosita
Mungkin karna dia nolak cinta nya Dave trus Dave bunuh diri ... nebak”😁🙏
devi aryana
Luar biasa
Lina Suwanti
mampir kak,, penasaran sm kisah Audrey
Widya Sari SE
Aamiin..
Widya Sari SE
👍👌🤗
Widya Sari SE
Supaya Papa Sofia tdk kesepian sendiri..😔
Widya Sari SE
Menikah aja Mama Audrey dg Papa Sofia👍🤗
Utami Dewi
Luar biasa
Santi Rizal
berbahagialah Audrey
Santi Rizal
visual nya dong Thor
Santi Rizal
Audrey hamil kali
Santi Rizal
Tristan CEO yg di maksud
Santi Rizal
sok dendam Reiner...ntar malah jatuh cinta
guntur 1609
pasti tristan org yg dimaksud
guntur 1609
pasti tristan bukan org sembarangan
guntur 1609
ohh brti dave anak selingkuhan ayahnya reine
RithaMartinE
luar biasa
snowwhite risca: terima kasih Kakak. Jangan lupa baca novel author yg lain. "istri bayaran milik Tuan Raja" dan "CEO Magang dan Mama Perawan". boleh juga follow IG Author : inspirasi.riscaame. Di sana banyak karya novel author yg lain.
total 1 replies
Choirun Nisa
Luar biasa
snowwhite risca: terima kasih Kakak. Jangan lupa baca novel author yg lain. "istri bayaran milik Tuan Raja" dan "CEO Magang dan Mama Perawan". boleh juga follow IG Author : inspirasi.riscaame. Di sana banyak karya novel author yg lain.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!