NovelToon NovelToon
Dihamili Oleh Crazy Rich

Dihamili Oleh Crazy Rich

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.5k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Suatu malam, Kaila datang ke pesta kelulusan angkatan seniornya. Mantan kekasihnya, Hansel, laki-laki biasa yang mencampakkan dirinya begitu saja itu juga merupakan salah satu mahasiswa angkatan akhir. Hansel tiba-tiba diberikan minuman yang sudah diobati, oleh salah satu mahasiswi yang sudah mengincar cintanya. Naas, Hansel malah melampiaskan efek obat tersebut kepada Kaila. Sialnya lagi, malam itu juga, Hansel harus pergi meninggalkan Indonesia untuk melanjutkan bisnis keluarganya.
Bagaimanakah masa depan Kaila selanjutnya?
Apakah Hansel akan kembali, ataukah ada laki-laki lain yang akan menerima masa lalu Kaila?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amukan Mika

Di dalam kamarnya, Kaila masih memandangi kartu undangan pernikahan dirinya dan Hansel. Dia berjalan mondar mandir di depan tempat tidur memikirkan bagaimana caranya agar bisa memberitahukan kepada Tante Sandra dan juga Astrid. Karena mendadak begini, Kaila pikir mereka pasti akan sangat kaget.

“Huufftt….” Kaila menghela napas panjang.

Dia memandang ke arah box bayi. Di sana Gavin sedang berbaring dengan nyaman.

Dia lalu menggendong bayinya, yang masih membuka mata, belum tertidur. Mungkin Gavin juga sedang ikut bimbang seperti sang mama. Berpikir seperti itu, Kaila pun tertawa sendiri.

“Sayang.. Mama dan Papa akan segera menikah. Gavin senang tidak?” tanya Kaila, berbicara pada bayinya walaupun sudah tahu tidak akan mendapat jawaban. Namun, Gavin sedang menatap dirinya.

“Mulai saat ini.. Papa akan menjaga kita berdua. Gavin tidak akan terkena angin kencang lagi saat naik motor bersama Mama...”

“Maafkan Mama ya, Sayang...” Ciuman sayang mendarat di pipi gembul sang bayi.

Kaila terus menggendong Gavin mengitari ruangan kamarnya sambil bersenandung. Tidak lama kemudian, Gavin pun tertidur. Segera Kaila baringkan lagi bayi itu ke dalam box bayinya.

Melihat ke arah jam dinding, sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Sebaiknya Kaila menelpon Astrid dahulu untuk mengabarkan perihal undangan ini.

Sebelum menelepon, tidak lupa dia memotret kartu undangan itu. Tapi hanya disimpan saja di gallery handphone-nya, karena dia berencana ingin berbicara lewat telepon dulu baru mengirimkan kartu undangannya.

Dia lalu memulai video call, dan tidak menunggu lama terdengarlah suara sahabatnya yang sedang jauh di sana. Kaila melangkah ke arah jendela kamar agar menjauh dari tempat tidur Gavin. Takut Gavin terbangun saat mendengar suara berisik.

“Kay...” Suara Astrid terdengar.

“Hei.. sedang apa?”

“Aku sedang di tempat tinggal keluarga. Di sini sedang ramai sekali.”

“Jangan tutup teleponnya. Aku harus mengabari kamu sesuatu.”

“Oke, ada apa? Apa Gavin baik?”

“Gavin baik. Tapi aku yang sedang tidak baik,” sahut Kaila.

“Apa kamu sedang sakit, Kay?” Raut wajah khawatir langsung terlihat di wajah Astrid. Kaila tersenyum melihatnya. Setelah itu dia mulai menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan.

“Astrid… aku harap kamu tidak marah... Hansel… dia akan menikahi aku. Dua hari lagi...”

“Apa? Bagaimana? Kaila, sebenarnya ada apa? Kenapa tiba-tiba?” Seperti yang sudah Kaila duga, Astrid pun mulai tantrum.

“Hansel sudah mengetahui tentang Gavin, dan sudah tahu bahwa Gavin adalah anaknya. Setelah itu semuanya terjadi begitu saja dan dia bilang akan menikahi aku.” Akhirnya Kaila lega bisa menceritakannya kepada Astrid.

“Apa kamu yang memberitahu nya?” Astrid terdengar ragu. Jika memang benar begitu, dia pasti kecewa.

“Aku bersumpah bukan aku. Kamu percaya kan, As?” sahut Kaila dengan cepat.

Terlihat Astrid menghela napas.

“Sekarang kamu sedang berada dimana? Terlihat seperti bukan di rumahmu,” tanya Astrid saat memperhatikan suasana di belakang Kaila yang terlihat asing.

Kaila ikut menoleh ke arah belakangnya, kemudian kembali ke telepon lagi.

“Sekarang aku sedang berada di apartemen milik Hansel. Hansel menyediakan pengasuh juga untuk Gavin.”

Mendengar itu, Astrid pun tersenyum. Mungkin ini memang takdirnya Kaila. Lagipula, Hansel memang sudah seharusnya bertanggung jawab pada Kaila dan anaknya.

“Apa kamu sudah bertemu dengan keluarganya Hansel?” tanya Astrid.

Kaila menggeleng.

“Di apartemen ini hanya ada Hansel beserta pengasuh Gavin dan asisten rumah tangga. Sama sekali tidak ada keluarga nya yang lain,” jelas Kaila.

“Dengar, Kay... kalau kamu bahagia menjadikan ini pilihan hidupmu, aku akan mendukung dan mendoakan semoga hidupmu bahagia dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Kamu berhak bahagia.”

Kaila terharu mendengar ucapan dan doa dari sahabat satu–satunya itu, sampai-sampai dia meneteskan air matanya.

“Terima kasih, Astrid. Berjanjilah untuk hadir di acara pernikahanku,” pinta Kaila sambil mengusap air matanya.

“Aku akan pulang dan hadir di acara pernikahanmu.” Astrid berjanji. Setelah itu mereka mengakhiri video call-nya.

Lalu, Kaila mengirimkan foto dari kartu undangannya kepada Astrid melalui pesan singkat.

Setelah itu, dia kemudian menelpon Tante Sandra untuk mengundangnya juga. Perasaan tegang yang sama seperti sebelum menelepon Astrid, mulai terulang lagi.

“Halo, Kay?” Suara Tante Sandra terdengar.

“Halo, Tante, belum tidur?” tanya Kaila basa-basi. Karena masih merasa gugup, khawatir jika Tantenya tidak bisa menerima apa yang akan dia katakan.

“Belum, Kay. Tante masih menunggu Sila pulang dari acara di luar.” Sila adalah salah satu anak dari Tante Sandra.

“Em... kalau begitu, Kay mau bilang sesuatu, Tante.”

“Ada apa, Kay. Bicaralah.”

“Tante... sebenarnya, sebulan ini Kay telah bertemu dengan Papanya Gavin,” ucap Kaila, membuat Tante Sandra diam sejenak.

“Maksud kamu laki–laki yang sudah memperkosamu itu?” Ucapan Tante Sandra ini membuat hati Kaila serba salah.

“Maafkan Kay, Tante. Dia sudah mengetahui tentang Gavin. Dan dia akan menikahi Kay,” ucap Kaila pelan.

Tante Sandra mana tega untuk memarahi Kaila. Kaila adalah seorang anak yang baik, hanya saja dirinya telah menjadi korban pelecehann.

“Kaila... apa dia laki–laki yang baik?”

“Semoga saja, Tante. Dia ingin bertanggung jawab.”

“Baiklah, kapan acara pernikahanmu? Tante akan datang bersama Om Farhan.”

“Terimakasih, Tante. Acaranya dua hari lagi. Akan Kay kirimkan kartu undangannya.”

“Baiklah. Sepertinya Sila sudah pulang, Tante mau membukakan pintu dulu.”

“Baiklah Tante, sampai jumpa.” Kaila mengakhiri teleponnya.

Lega sudah gundah di hati Kaila setelah memberitahukan tentang Hansel kepada dua orang yang sangat berarti dalam hidupnya itu.

Dia lalu pergi ke toilet untuk mencuci wajahnya. Setelah itu, dengan segera merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Rasanya seluruh energi di tubuhnya terkuras hanya karena memberitahukan pasal rencana pernikahannya yang tiba-tiba itu.

Memikirkan bagaimana rasanya menjadi pengantin, Kaila tersenyum.

Tapi kemudian, bagaimana dengan keluarga Hansel? Dia sama sekali belum mengenal mereka. Yang dia kenal hanyalah Sofia, adik dari Hansel.

Kaila menghela napas. Merasa rendah diri dan khawatir akan bagaimana reaksi dari keluarga Hansel saat nanti bertemu dengannya. Apalagi dirinya bukanlah orang yang setara dengan mereka, bahkan jauh di bawahnya.

Terlalu banyak berpikir, membuat dirinya mengantuk. Dia hanya bisa berdoa agar semua baik–baik saja, sampai akhirnya dia pun terlelap.

***

Di kediaman orang tua Mika yang lumayan besar dengan dua lantai. Saat ini, dia tengah menangis sendirian di dalam kamarnya yang luas. Ayah Mika juga seorang pengusaha yang cukup sukses, namun kesuksesannya masih di bawah Hansel. Itulah mengapa dia sangat berusaha untuk menjalin hubungan dengan Hansel agar kekayaan keluarganya semakin meningkat dan semakin dipandang juga oleh semua orang.

Namun tadi siang, setelah mendengar pengakuan Hansel saat di kantin bahwa anak dari Kaila adalah anak Hansel dan Kaila adalah calon istrinya Hansel. Membuat dia hampir pingsan saat itu juga, saking syok-nya. Dia sampai menangis di depan semua orang, namun tidak ada satupun dari mereka yang berusaha menenangkannya. Ya, karena selama bekerja dia memang memberi jarak antara dia dan karyawan yang lain. Fokus dia hanyalah pada Hansel yang ternyata tidak pernah menganggap dirinya siapa–siapa.

Setelah kejadian itu, dia lalu pergi ke meja kerjanya mengambil tasnya kemudian pergi meninggalkan perusahaan dan pulang kerumahnya. Sampai saat ini mengurung diri di dalam kamar.

Habis semua barang–barang yang tersusun rapi di dalam kamarnya berserakan jatuh di lantai akibat dilempar oleh Mika, karena benar–benar marah dan merasa direndahkan.

Berteriak dan meraung melampiaskan sakit hatinya. Untung kamarnya kedap suara sehingga suara teriakannya tidak terdengar dari luar.

“Apa yang kurang dariku, Hansel... apa lebihnya dia dari aku…” ucapnya tersedu–sedu sambil terduduk di lantai di samping tempat tidurnya.

Bukan sebentar dia dengan ambisinya mencari cara mendekati Hansel, namun usaha bertahun–tahun itu tampak sia–sia belaka.

“Aku yang seharusnya tidur denganmu di malam itu, dan seharusnya aku yang mengandung anak mu. Kenapa harus perempuan miskin itu... Hansel...” Suara ratapan Mika sungguh menyakitkan jika terdengar. Namun dia lupa bahwa apa yang tejadi di dunia ini sudah pasti atas kehendak Tuhan.

1
yumi chan
thor smbuhln astris thor beri kesrmotn hidp..dn jdhkn nanti sm dika
Nancy Barus
jangan2 maxim bukan ayah kandung hazel,,
karena ayah kandung tdk mengorbankan darah dagingnya sendiri hanya untk ambisi yg kejam,,
hazel selamatkan rumah tanggamu
jngn sprti maxim,,
yumi chan
jgn smpk anknya hansel jd korbn thor...
Dewi Anggraeni
jgan bilang 2 gundik bakal an .. macem2 . d hari bahagia si bucin
Dewi Anggraeni
km mau pergi kemna . udha diem . mu ngumpet ke lobang .pun bakal ketahuan .mending diem am gavin toh mu di kawin
Ripah Ajha
the best
Nuraeny
lanjut👍👍
Nur Adam
lnjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!