NovelToon NovelToon
GADIS CANTIK MILIK PRIA TAMPAN

GADIS CANTIK MILIK PRIA TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Romansa Fantasi / Selingkuh / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kekasih misterius
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nameila

Catherine Zevanya Robert Wilson. Gadis dengan sejuta pesona, kecantikan, kekayaan, dan kekuasaan yang membuatnya menjadi idola semua orang.
Gadis yang memiliki hidup sempurna penuh dengan cinta, tapi dibalik kesempurnaan ada luka besar di dalam hatinya. Gadis yang dielu-elukan kecantikannya itu memiliki kisah cinta yang hancur, kesetiaannya dinodai oleh pengkhianatan kekasih dan sahabatnya.
Catherine memiliki sisi misterius yang pemikirannya tidak bisa dijangkau orang lain. Bukan Catherine namanya jika dia diam saja menerima takdir kejam seperti itu, tanpa mengotori tangannya ia akan menghancurkan para pengkhianat.
Untuk menyembuhkan luka hatinya, Catherine memilih kembali ke tempat kelahirannya guna memulai hidup baru. Lalu, apakah Catherine akan memiliki kisah cinta baru?
"Balas dendam terbaik adalah dengan melihat kehancuranmu."
"Jangan jatuh cinta padaku, itu menyakitkan."
"Catherine, sepertinya aku tertarik padamu."
"Aku siap menunggu kamu jatuh cinta padaku."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nameila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah Karma

Berita perselingkuhan Artur dan Liona tersebar luas, menjadi tranding topik dari segala platform. Karir mereka hancur dalam semalam.

Liona yang baru saja terjun di dunia modeling langsung dihempaskan begitu saja. Artur yang sedang naik daun sebagai Aktor pun langsung menjadi perbincangan hangat netizen.

Dalam semalam Artur kehilangan banyak kontrak iklan, brand, dan film. Mereka semua membatalkan kerjasama dengannya, mereka tidak ingin kena imbas akibat skandal perselingkuhan.

Perusahaan keluarga Artur pun mengalami penurunan, para investor mulai mengajukan pembatalan kontrak. Mereka semua tidak mau mengambil resiko karena kejadian ini, apalagi korbannya adalah Catherine yang mana merupakan anak perempuan dari keluarga Wilson. Keluarga yang terkenal sangat berpengaruh dalam dunia bisnis.

Plak!!

Suara tamparan keras menggema di seluruh penjuru ruangan, siapapun yang mendengarnya akan meringis karena terbayang betapa sakitnya tamparan itu.

Artur sedikit limbung setelah menerima tamparan keras, wajahnya tertoleh ke samping dengan bekas merah tercetak jelas dipipinya.

"Apa yang kau lakukan Artur?!" Teriak seorang lelaki paruh baya, menatap tajam padanya.

"Apa kau bodoh?! Kau selingkuh dari Catherine demi sampah gak berguna itu?!"

"Pah! Aku bisa jelasin!" Artur mendekati lelaki itu dengan tatapan memohon.

Bondan menatap jengah Artur. Bagaimana bisa anaknya melakukan tindakan bodoh seperti itu. Sudah jelas jika Catherine yang terbaik, entah apa yang dilihat Artur pada Liona.

"Apa yang mau kau jelaskan? Tergoda dengan bujuk rayu Liona dan membuang Catherine begitu saja?! Sadar Artur! Sadar!" Bondan mengusap wajahnya kasar, matanya memerah menahan emosi yang meluap.

"Kamu sudah membuat malu nama keluarga kita! Papah kecewa sama kamu! Pantas saja kelakuanmu berubah ternyata karena pengaruh dari wanita itu."

"Sekarang apa yang akan kau lakukan? Semua sudah berantakan! Karirmu hancur, bahkan bisnis keluarga kita juga terguncang! Apa kau puas Artur?"

Bondan benar-benar kecewa dengan perbuatan putranya. Bisnis keluarga mereka menjadi berkembang dan stabil karena pengaruh Catherine yang memiliki hubungan dengan Artur.

Selama ini Bondan selalu memperlakukan Catherine dengan baik, bahkan ia menganggapnya sebagai putrinya sendiri, semua itu ia lakukan sebagai bentuk terimakasih. Karena berkatnya, kehidupan keluarga mereka menjadi lebih baik.

Tanpa sepengetahuan Artur, Catherine begitu berjasa pada perusahaan milik Bondan. Banyak investor yang bekerjasama dengannya karena rekomendasi darinya.

Bisa dibilang Catherine adalah penyelamat saat mereka sedang krisis waktu itu. Dan sekarang Bondan tidak tau harus bagaimana, ia malu menampakkan wajahnya.

"Pah. Aku muak melihat semua orang memuji Catherine, aku hanya menjadi bayang-bayang nya pah! Bahkan ketika aku sudah menjadi Aktor pun, selalu dia yang dipuji." Ucap Artur dengan nada frustasi.

Bondan menghembuskan nafasnya kasar. "Diam Artur!! Itu hanya sifat rendah diri dan keirian hatimu! Harusnya kamu bekerja keras hingga bisa bersanding dengan Catherine, bukan malah memanfaatkan lalu membuangnya!"

"Kamu menjadi Aktor karena siapa? Itu semua berkat Catherine! Dia yang menemani kamu berjuang dari seorang model yang bahkan gak pernah dilirik satu orang pun hingga menjadi Aktor! Semua itu karena pengaruh dia!! Sadar! Kamu tidak ada apa-apanya tanpa dia."

Artur menatap Bondan dengan tatapan tidak percaya, bagaimana bisa sang Papa berkata seperti itu padanya. "Pah? Papah tega ngomong gitu sama Artur? aku ini anak papah, bukan Catherine!"

"Kamu masih tidak sadar Artur?! Kamu masih nanya kenapa papah begitu membela Catherine dibanding kamu anak kandung papah?" Bondan menatap putranya dengan intens.

"Dengar ini baik-baik Artur. Catherine, orang yang kamu buang dan sakiti itu bahkan lebih berjasa di keluarga ini dibanding kamu. Kamu mau tau kenapa Artur?" Bondan memejamkan matanya sebentar sebelum melanjutkan ucapannya.

"Kau ingat dua tahun yang lalu saat perusahaan papah akan gulung tikar karena mengalami banyak kerugian, bahkan sudah bangkrut? ingat itu Artur? Lalu dalam dua bulan usaha kita kembali menjadi stabil bahkan berkembang pesat."

"Kau tahu siapa dibalik kesuksesan itu? Benar Artur. Catherine orangnya. Berkat dia kita bisa bertahan sampai sekarang ini, dia yang membantu keluarga kita diam-diam. Dia yang membawa semua investor dan meyakinkan mereka agar bekerjasama dengan perusahaan yang akan gulung tikar milik Papah!"

"Semua berkat dia Artur!! Catherine terlalu banyak berjasa pada keluarga kita, dan kamu dengan bodohnya memperlakukan dia seperti sampah?!!"

Artur terdiam dengan membulatkan matanya, terkejut? Tentu saja. Ia tidak tau jika Catherine begitu peduli pada keluarganya. "Maksud papah? Cath..."

"Ya! Catherine. Berkat dia kita bisa hidup tentram, jika saja dulu dia tidak membantu keluarga kita, mungkin kita sudah menjadi gelandangan sekarang."

Nafas Artur tercekat mendengar fakta ini, ia tidak tau sama sekali. Pantas saja keluarganya sangat menyayangi Catherine, jadi ini alasannya.

"Apa yang sudah kamu perbuat Artur..." Ucapan seorang wanita paruh baya yang sedang menuruni tangga, ia menatap sang putra dengan penuh kecewa.

"Mamah.." lirih Artur.

"Apa yang membuatmu tega melakukan semua itu pada Catherine Artur? Apa kelebihan dari wanita selingkuhanmu yang tidak ada padanya? Apa Artur?"

"Bagaimana kamu bisa melakukan hal serendah itu di belakang Catherine. Mamah kecewa sama kamu Artur." Lita menatap putranya dalam.

"Mah, Artur.. Artur.." Ia gelapan mendengar suara Lita yang penuh dengan kekecewaan.

"Apa? Apa yang akan kamu jelaskan lagi? Dimana akal sehat kamu Artur?! Kamu pikir akan terlihat keren bertingkah seperti itu?"

"Kamu salah Artur! Mamah bener-bener gak tau mau bilang apa. Mamah terlalu kecewa dan malu sama perbuatan kamu." Lita menghela nafasnya lelah.

"Asal kamu tahu Artur, kontrak Aktor yang kamu dapatkan itu karena pengaruh dari Catherine. Kamu menjadi superstar berkat dia."

"Catherine selalu menolak kontrak para produser demi kamu! Dia selalu mempromosikan kamu pada semua produser yang ditolaknya. Dia mendukung penuh impian kamu! Tapi kamu? Lihat!! Apa yang kamu lakukan?!!"

"Catherine benar-benar tulus sama kamu dan keluarga kita. Dia tidak pernah meminta imbalan apapun!! Harusnya kamu sadar Artur, harusnya kamu berterimakasih padanya bukan malah menusuk dia dari belakang!"

Lita mengontrolnya kembali emosinya. "Kamu bilang, kamu hanya bayang-bayang Catherine? Pikiran macam apa itu Artur? Harusnya kamu memantaskan diri! Bekerja keras! Hingga kamu bisa bersanding dengannya tanpa ada pikiran konyol seperti itu."

"Catherine sudah membuka jalan, dan kamu hanya perlu melanjutkannya dengan kerja keras. Tapi kamu malah memanfaatkannya dengan licik."

"Mamah tidak menyangka kamu bisa berubah begitu drastis, sampai buta dengan semua kebaikan dan ketulusan Catherine. Mamah tidak tahu harus bagaimana." Lita pergi meninggalkan Artur tanpa melihatnya sedikitpun. Kekecewaan Lita begitu besar.

Artur berdiri dengan cepat, ia panik melihat Mamahnya pergi begitu saja. "Mah.. Mamah.." Ia ingin mengejar Lita tapi tangannya dicekal oleh Bondan.

Bondan memberikan tatapan tajam pada Artur. "Renungkan kesalahanmu! Jangan bicara dengan kami sebelum kamu sadar!" Ucap Bondan. Ia berbalik dan menyusul Lita ke kamarnya.

Bondan meninggalkan Artur yang terdiam dengan wajah lesu, pikirannya berkecamuk. Ia tidak bisa berkata apa-apa, lidahnya kelu. Semua ucapan Bondan dan Lita terngiang sangat jelas di kepalanya.

Tubuh Artur merosot ke bawah, kepalanya tertunduk. Matanya merah berkaca-kaca, nafasnya tersengal menahan segala gejolak emosi dan rasa bersalah.

"Catherine..." Ucapnya lirih penuh penyesalan.

...----------------...

"Catherine sialan!!" Teriak seorang wanita dengan penampilan berantakan.

"Semua kacau! Ini pasti ulah Catherine. Dia sengaja pergi untuk balas dendam. Argh sialan!!"

Liona tidak pernah menyangka jika Catherine bisa membalaskan dendam, dia terlalu menyayangi Artur dan percaya padanya.

Liona pikir Catherine tidak akan tega menghancurkan Artur dan dirinya, ternyata dugaannya salah.

"Gue harus gimana?!!" Teriaknya frustasi.

Liona tidak tau harus berbuat apa, otaknya buntu. Begitu banyak hujatan yang mengarah padanya. Bahkan wajahnya terpampang nyata diberita, Video dirinya dan Artur pun tersebar.

Brak!

Liona tersentak kaget mendengar suara pintu yang dibanting dengan keras, siapa yang tiba-tiba datang ke Apartemen miliknya.

"LIONA!!" Teriak seorang wanita yang berjalan cepat ke arahnya.

"Mama?"

Tubuh Liona bergetar, melihat ibunya yang datang tiba-tiba dengan raut wajah marah membuatnya takut. Mungkinkah ibunya tau apa yang ia perbuat? Keringat dingin mulai membasahi tubuhnya.

"Sini kau Anak sialan!" Dona menarik lengan Liona kasar. Tangannya terayun menampar pipi putrinya.

Plak!!

"Dasar anak tidak tahu diuntung! Bisanya bikin malu keluarga saja!" Hardik Dona menatap tajam Liona.

"Mama, ini gak bener Ma. I-ini salah Catherine, Liona dijebak!" Ucapnya membela diri dengan susah payah.

"Diam kamu! Jangan pernah mengelak ataupun berbohong di hadapanku Liona! Semua bukti sudah jelas, dan kau masih menyangkalnya? Bahkan menyalahkan Catherine? Kau gila?!!" Ucap Dona tidak habis pikir.

"Ini semua memang salah Catherine Ma. Dia-" ucapan Liona terpotong.

"Dia apa?! Sudah jelas kau yang bersalah di sini! Saya menyesal mengangkat kamu jadi anak saya Liona."

"Kamu telah menghancurkan reputasi keluarga saya! Perusahaan saya hampir bangkrut gara-gara kamu! Kenapa kamu ngelakuin itu?!" Nafas Dona memburu, kemarahan tampak jelas diwajahnya.

"Ma, tolong dengerin aku dulu. Ini semua ada alasannya Ma." Mata Liona memerah menahan air mata. Ia takut Lita akan mengembalikannya ke panti asuhan, ia tidak mau hal itu terjadi.

"Apa?!! Apa alasan kamu? Karena kamu iri Catherine lebih sempurna dari kamu? Kamu iri dia disukai banyak orang?! Bahkan dia bisa sukses menjadi model terkenal yang menjadi impian kamu itu? Iya?!!" Dona menatap Liona tajam.

Liona terdiam, semua ucapan Dona memang benar, dia memang iri dengan hidup Catherine.

ia iri Catherine bisa menjadi model terkenal, itu impian Liona. Selama ini dia berlatih dan mendaftarkan diri menjadi model, tapi tidak pernah berhasil.

"Kenapa diam saja?! Benar bukan?! Kalo kamu iri harusnya upgrade diri, bukan malah menjatuhkan harga dirimu dengan menjadi selingkuhan Artur pacar Catherine."

"Harusnya kamu belajar dari Catherine, bukan memanfaatkan kebaikan dan ketenarannya dengan cara rendahan seperti itu! Memalukan!"

Liona menundukkan kepalanya, tangannya terkepal erat. "Tapi aku cinta sama Artur Ma!"

"Catherine udah rebut Artur dariku, jadi ini bukan salahku merebutnya kembali."

Dona terkekeh sinis. "Cinta?! Kau pikir sedang berbicara dengan siapa Liona? Apa saya terlihat bisa dibohongi?! Saya tau dengan jelas tujuan kamu menggoda Artur hanya untuk menjatuhkan Catherine! Kau pikir saya tidak tau pikiran busuk kamu itu?!"

Liona menangis mendengar ucapan Dona, "Ma, aku terpaksa!"

Dona melirik Liona sekilas, ia tidak merasa iba melihatnya menangis. "Hilangkan sifat iri dengkimu itu! Saya dulu mengangkat kamu jadi anak karena hati kamu yang baik dan lembut."

"Tapi ternyata Saya salah. Seharusnya Saya mendengarkan ucapan keluarga saya dulu. Firasat keluarga saya benar, jika kamu akan menghancurkan keluarga saya."

"Kau tahu kesalahan terbesar saya apa? Mengangkat kamu menjadi anak saya!! Mulai sekarang Kamu tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan keluarga saya. Ingat itu baik-baik!!"

Dona meninggalkan Liona yang tertunduk lesu di lantai, ia sudah sangat muak dengan semua tingkah lakunya selama ini.

Liona menatap Dona yang meninggalkan dirinya dengan air mata yang mengalir deras tiada henti, sekarang dia benar-benar hancur. Ia tidak punya siapa-siapa lagi.

...----------------...

Di lain tempat, Leo menatap layar laptopnya dengan senyum mengembang. Akhirnya ia bisa membalaskan dendam Catherine dengan sempurna.

Leo mengambil ponselnya, dengan segera ia menghubungi keluarganya. Pasti mereka penasaran bagaimana hasil akhirnya. Tidak lama sambungan teleponnya dijawab.

"Hallo boy." Sapa Robyn di seberang sana.

"Hallo Daddy, semua sudah beres. Leo sudah membalaskan dendamnya Princess Dad. Daddy harus lihat ini." Leo mengirimkan link pada Robyn.

"Bagus boy. Kau memang bisa diandalkan. Jangan lupa putuskan semua bentuk kerjasama pada perusahaan keluarga mereka."

"Daddy tenang saja. Para investor yang dibawa Catherine untuk membantu mereka sudah membatalkan kerjasamanya."

"Bagus! Siapa suruh anak mereka berani menyakiti Princess keluarga Wilson."

"Benar Dad. Lalu kenapa kita tidak menghancurkan mereka saja sekalian?" Tanya Leo penasaran.

"Kau tahu adikmu seperti apa boy. Dia masih memberikan sedikit belas kasihan pada mereka."

"Ck. Princess terlalu baik pada mereka."

"Untuk sekarang kita biarkan saja, jika mereka kembali mencari masalah langsung hancurkan saja."

"Baik Dad! Leo sudah mengirim mata-mata untuk mengawasi mereka."

"Daddy serahkan semua padamu." 

"Leo tutup telfonnya Dad, masih ada kerjaan."

"Jangan terlalu banyak bekerja boy. Kau tidak mau membuat Mommy dan adikmu khawatir bukan?"

"Iya Daddy, setelah ini Leo istirahat."

"Good boy! Daddy tutup telfonnya, selamat malam." Pamit Robyn.

"Selamat malam Dad." Leo menutup telfonnya, lalu menaruh ponselnya di atas meja.

Leo kembali fokus pada laptopnya, ia belum mengabari Opa dan Omanya. Dengan cepat ia mengirimkan link melalui email pada Opa Bima. Ia menutup laptopnya, bibirnya tersenyum miring.

"Ini adalah balasan karena telah berani mengusik permata keluarga Wilson."

"Siapapun yang berani menyakiti Catherine, harus berhadapan dengan The Wilson's."

...****************...

1
Anita Rahayu
Luar biasa
Mabel
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
🌹Yuukidarkness🥀✨
Gak nyangka!
swaggy
Bagus banget! Aku jadi kangen sama tokoh-tokohnya 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!