Seorang gadis yang memiliki kelainan jantung sejak lahir, harus bertahan hidup sendiri membesarkan kedua adiknya.
Kerja keras dan banting tulang sanggup dia lakukan demi masa depan adik adiknya. Bahkan masa depannya sendiri tak pernah dia pikirkan.
Hingga suatu ketika keadaan memaksanya untuk menggadaikan harga diri serta hidupnya.
Dan dengan terpaksa harus menikah dengan orang yang tak pernah mencintainya.
Nah, untuk mengetahui kisah selanjutnya? Simak saja di karyaku yang terbaru berjudul
" Harga Diri Yang Tergadaikan ".
Selamat membaca, jangan lupa subscribe, like, vote, dan semua dukungan. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 25
Ach ach ach
Suara merdu desahan kenikmatan menghiasi kamar mewah bersuhu rendah. Dua orang berjenis kelamin berbeda saling menindih dan menyalurkan hasratnya dengan berbagai gaya.
" Terus sayang ah ah ah " Wanita cantik itu terus saja mendesah dan sesekali menggelijang karena pelepasannya.
Mereka terus bergulat dan saling berbagi peluh dan kenikmatan hingga kamar yang mereka pakai berantakan dan baju serta selimut berserakan di lantai.
" Revi, tubuh kamu sangat nikmat sayang" Bisik Rama di sela sela gempurannya.
Setelah hampir dua jam mereka saling berbagi kenikmatan, hingga keduanya lemas tak bertenaga.
Rama meraih selimut dan memakainya bersama Revi yang berada di dalam pelukannya.
" Rev, kamu sudah tidak virgin? Siapakah orangnya yang sudah menyentuhmu? "Bisik Rama.
Revi menghela nafas dan semakin memperdalam pelukannya " Erland, dia laki laki yang sangat aku cintai. Dia juga mencintaiku Ram, tapi ibunya tidak menginginkanku. Dia tidak merestui hubungan ku dengannya. Hingga dia menemuiku di Jepang dan mengancam akan melenyapkan seluruh keluargaku kalau tetap memaksa berhubungan dengan putranya ".
Rama mengusap lembut pucuk kepalanya sambil sesekali menciumi rambutnya
" Revi, kamu yang kuat ya. Aku sebagai sahabatmu akan selalu ada untukmu, termasuk di atas ranjangmu "
Revi mendongak dan menatap Rama dengan tatapan perih " Kamu brengsek Ram".
Rama terkekeh sambil meremas melon besar milik Revi dan memainkan biji kopinya membuat pemiliknya mendesah dan mendorong tubuh Rama " Kamu memang brengsek Rama"
" Tapi kamu suka kan Rev? "
Dan mereka pun kembali menyatukan diri mereka untuk yang kesekian kalinya.
" Revi, kamu tidur saja dulu. Besok harus balik ke Jepang jangan sampai ketinggalan pesawat " Ucap Rama sambil mencubit hidung mancungnya.
Revi tersenyum dan menarik selimutnya dan membiarkan tubuh polosnya begitu saja, begitu juga dengan Rama yang tidur di samping Revi.
Dalam sekejap mereka pun sudah berada di alam mimpi.
Drt
Ponsel Revi berdering.
Revi meraihnya perlahan dan melihat jam di dinding menunjuk pukul 5 pagi.
" Erland "
( Sayang, kamu di mana?)
" Aku aku aku "
( Kenapa, kamu sudah di Jakarta kok gak kabari aku )
" Aku hanya sebentar kok Erland, ini nanti juga balik lagi ke Jepang "
( Oh gitu, ya sudah kalau begitu aku temui kamu ya)
" Eh eng enggak enggak usah sayang, aku aku aku sudah cek out dari hotel mau langsung ke bandara "
Tiba tiba terdengar suara Rama yang mengigau .
( Revi, ada siapa di situ? Kamu tidak sendiri?)
" Ehm itu itu suara TV ehm kayaknya aku lupa matiin deh"
( Lho katanya sudah perjalanan mau bandara)
" I I itu itu suara tv di dalam taksi online, aduh suaranya berisik sekali, aku matiin ya sayang nanti kalau sudah tiba di Jepang aku hubungi kamu lagi, bye"
Revi segera bernafas lega sambil memegangi dadanya dan mengatur nafasnya " Huf huf hampir saja. Ram, kamu sih pakai mengigau hampir ketahuan Erland kan! ".
Revi pun segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Tok tok tok .
" Siapa? "
" Petugas kebersihan hotel " Jawab seseorang dari luar pintu.
Rama segera bangkit dan meraih handuk kemudian dia lilitkan di bawah pusar untuk menutupi asetnya baru berjalan ke arah pintu.
Ceklek
" Maaf tuan, saya petugas kebersihan hotel mau membersihkan kamar anda sebentar " Ucap seorang wanita cantik dengan dua temannya namun dengan pesona tubuh Rama yang putih kekar serta to tonjolan ke delapan roti sobeknya membuat ketiga gadis petugas kebersihan itu terperangah.
"Baik masuklah " Jawab Rama kemudian duduk di sofa sambil memainkan ponselnya tanpa memperdulikan mereka.
Dan ketiga gadis itu pun terkesiap kemudian tersenyum dengan pipi merah merona karena malu, namun harus tetap profesional dalam pekerjaan.
" Bil, kamu lihat kan tubuh laki laki itu sangat atletis, wah seksi sekali" Bisik salah satu dari mereka.
Nabila yang memang mencari pekerjaan tambahan dengan menjadi petugas kebersihan hotel pun tak menyahut dan tidak memperdulikan ucapan temannya.
Nabila terus bekerja dengan baik dan tiba tiba.
Ceklek
" Ram, gantian kamu yang mandi habis ini kamu antar aku ke bandara". Ucap Revi yang keluar dari kamar mandi sambil membenarkan handuknya tanpa menoleh pada Nabila yang sudah menatapnya dari tadi.
Deg
" Nona Revi"
" Nabila "
Revi terdiam sejenak.
Nabila sangat terkejut dan jantungnya mulai berdetak hebat.
Deg
Deg
Deg
Nabila pun mundur perlahan kemudian berlari keluar dari kamar hotel.
" Nabila! Tunggu! " Teriak Revi membuat ke dua teman Nabila ikut ketakutan dan bergegas keluar dari kamar hotel tersebut.
Rama beranjak " Ada apa Revi? "
" Dia dia Nabila, pegawai di pabriknya Erland. Aduh ini gawat, bagaimana dong Ram? "
" Tenang kamu tenang dulu sekarang aku akan pakai baju dulu setelah kita bereskan dia".
Revi pun mengangguk dan bergegas memakai pakaiannya kemudian pergi mencari keberadaan Nabila agar tidak membocorkan perselingkuhannya dengan sahabat baiknya.