Bagaimana jika kamu sedang mengendarai kendaraan tiba-tiba saja pandangan mu menggelap dan membuka mata kembali sudah di zaman yang jauh berbeda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Citra Khalifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Boksun bingung dengan apa yang di ucapkan Lily, kenapa ia ingin sekali memukul kepala nya.
"Mengapa kau ingin memukul kepala ku?" tanya boksun heran.
"Ya kamu.... Baru juga bikin sekali dan itu pun sudah berhasil, tapi apa sekarang kau mempermasalahkan hasil yang kau dapat, dan satu lagi kau ini menggunakan air hanya sebotol doang... Emang kamu mau berapa banyak hasil nya dengan hanya menggunakan sebotol hah!!" gemas Lily.
Lily tak habis pikir ternyata kesabaran boksun hanya setipis tisu yang mungkin di belah 7.
Mendengar Omelan yang di berikan Lily, boksun baru tersadar mungkin ia saat ini terlalu berekspektasi terlalu tinggi tetapi hasilnya di luar dugaan dan ya memang apa yang di ucapkan Lily barusan benar adanya ia hanya memanaskan sebotol air.
Boksun pun menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada Lily karena sudah tak sabaran seperti tadi.
"Maaf kan aku Lily aku sudah tak sabar dan terimakasih karena kamu telah memberitahukan kau".
"Apakah aku boleh tahu tentang dunia yang pernah kau tinggali sebelum ini boksun?" tanya Lily yang memang penasaran ingin mengetahui tentang dunia yang pernah boksun tinggali dulu.
Boksun yang melihat Sisi lain dari Lily pun tersenyum dan menjawab dengan sabar semua hal yang memang Lily ingin tahu.
"Lalu bagaimana dengan air yang terdapat di dalam goa itu? Karena sepengetahuan ku selama ini negri ini cukup jauh dari lautan dan tak mungkin juga kan di pegunungan seperti itu terdapat air asin".
Boksun pun menjelaskan sesuai dengan apa yang pernah ia tahu tentang bagaimana air asin bisa berada di pegunungan atau daratan yang agak jauh dari laut kepada Lily.
"Yang pernah aku baca dari sebuah buku di dunia ku yang terdahulu, ada kemungkinan daratan negri ini ada di bawah laut tetapi karena pergeseran lempeng yang terdapat di kerak bumi menjadikan dataran negri ini menjadi terangkat ke atas dan memunculkannya menjadi daratan dan sumur yang terdapat di goa itu adalah sebuah palung, jadi ketika daratan ini muncul sepenuh nya kepermukaan palung itu terkurung beserta air laut yang berada di dalam nya" Menurut boksun alasan itu lah yang bisa ia terima dan berikan kepada Lily, boksun pun sambil merapihkan alat alat yang ia gunakan tadi untuk membuat garam dan memasukan garam yang sudah jadi ke sebuah wadah yang telah ia persiapkan.
Tetapi ternyata penjelasan boksun menimbulkan banyak pertanyaan bagi Lily seperti apa itu kerak bumi, apa itu palung dan lain sebagainya.
Boksun pun menjelaskan seadanya dan sepengetahuan diri nya saja kepada Lily, boksun pun menjelaskan semua itu dengan sabar.
Saat ini di benak boksun menyimpulkan kalau dulu nya Lily adalah seorang peneliti atau orang yang memang menyukai pengetahuan tetapi itu juga kalau Lily seorang manusia dulu nya kalau bukan... Boksun hanya bisa menghela nafas panjang.
Boksun yang sedang memikirkan siapa Lily dulu nya pun harus di kagetkan dengan suara Beno.
"Boksun.... Kau ada dimana?" suara Beno yang sangat boksun kenal pun terdengar hingga membuat boksun kaget.
"Aku disini" ucap boksun yang berdiri dari duduk nya dan berjalan ke arah Beno.
"Kau sedang apa? Sekarang kau harus ke gild karena kau sedang di cari oleh ketua gild boksun" ucap Beno sambil memperhatikan sekeliling.
"Sedang apa kau di sana boksun?" tanya Beno yang kepo.
"Tak ada, aku hanya merasa bosan saja di kamar terus jadi aku memutuskan untuk jalan jalan saja ke belakang penginapan ini" ucap boksun yang menutupi apa yang sedang ia lakukan, sebab ia tak ingin ada orang yang tahu kalau ia sebenarnya sedang membuat garam.
Boksun tak dapat memberitahukan hal itu sebab pikir boksun nanti nya itu akan membuat ia repot sebab di negri ini garam adalah sesuatu yang berharga.
Boksun pun pergi ke gild sesuai apa yang di beritahukan oleh Beno tadi, sesampainya di sana boksun langsung menuju ruangan ketua gild.
"Permisi.... Apa anda memanggil saya?" tanya boksun ketika sudah berada di depan ruang ketua gild.
"Iya boksun.... Silahkan masuk"ucap ketua gild.
"Ini aku hanya ingin memberikan hasil penjualan benda yang pernah kau titipkan kepada gild ini, karena kami sudah mendapatkan pembeli yang cocok untuk semua benda benda itu".
Boksun yang mendengar hal tersebut pun merasa seperti sedang berada di oase dipadang pasir karena memang selama ini ia sudah tak dapat pemasukan dan memburu hewan pun tak bisa sama seperti pemburu lain tak ada pemasukan untuk mereka.
Karena para pemburu itu mendapatkan tugas untuk berpatroli dan bayaran yang mereka terima pun sangat kecil yang tak bisa mencukupi untuk makan sehari hari mereka.
ketua gild pun mengeluarkan kantong uang yang telah ia siapkan untuk boksun dan meletakan nya di meja di hadapan boksun.
"Didalam kantong itu terdapat 10 koin emas dan gild sudah memotong hasil penjualan nya dan itu semua sudah bersih dari pajak jadi itu hak mu boksun" ketua gild yang melihat reaksi boksun hanya dapat tersenyum.
Sedangkan boksun yang mendengar nominal yang di sebutkan pun kaget bukan kepalang semahal itu benda yang ia jual.
"10 koin emas??? Kalau sebanyak itu aku bisa membeli rumah yang cukup untuk ku tinggali sendiri walaupun kecil" pikir boksun
"Kau bisa menghitung uang mu boksun" ucap ketua gild.
Boksun pun menghitung koin koin itu di hadapan ketua gild, senyum nya tak luntur di wajah nya selama ini ia tak pernah memegang uang sebanyak ini.
"Boksun.... Jangan tersenyum seperti itu.... Wajah mu terlihat aneh" ucap Lily.
"Benar kah? Aku seperti ini karena bahagia Lily.... Seumur hidupku baik di kehidupanku terdahulu atau pun sekarang aku belum pernah memegang uang sebanyak ini" gumam boksun kepada Lily.
"Kau mau menyimpan nya sendiri apa kau mau menyimpannya di bank gild, boksun?" tanya ketua gild yang melihat wajah ceria dan senyum yang tak pudar dari boksun.
Boksun terdiam mencerna tawaran ketua gild.
"Ternyata di dunia ini pun sudah terdapat bank.... Ah ini akan membuat hati dan pikiranku tenang karena takut akan uang ku hilang" pikir boksun lagi.
"Aku mau menyimpannya tuan, aku akan ambil 1000 koin perak dan 1 koin emas dan sisa nya akan aku simpan di bank gild" ucap boksun semangat.
"Kalau kau mau menyimpannya kau bisa mengurus semua itu di resepsionis boksun".
"Baiklah kalau begitu, saya sekalian permisi tuan dan terimakasih" ucap boksun.
Boksun pun pergi ke resepsionis untuk mengurus penyimpanan uang nya di gild.