"Apa kau tidak punya malu hingga terus mengejarku?" Seru Rey pada wanita yang terus mengejarnya sejak kecil.
"Tidak, aku tidak pernah malu karena terus mengejarmu. Aku akan terus mengejarmu hingga kau mau menjadi milikku." Ucap Yura dengan tersenyum.
Keyakinan Yura jika suatu saat nanti Rey pasti menjadi miliknya membuatnya menjadi wanita yang pantang menyerah mengejar cinta Rey. Namun akhirnya keyakinan itu hilang begitu saja saat mendengar Rey sudah dijodohkan dengan wanita yang sangat dikenalinya.
Sakitnya patah hati membuat Yura memutuskan untuk tinggal bersama neneknya di desa selama dua tahun lamanya. Hingga suatu ketika ia harus memaksakan diri untuk kembali ke kota dan tinggal kembali bersama orang tuanya. Dan siapa sangka kembalinya Yura ke kota membuat ia harus terikat pernikahan dengan Rey karena suatu insiden yang sudah direncanakan oleh Kembarannya.
"Kita harus menikah! Atau kau akan tahu akibatnya!" Seru Rey seraya menatap tajam pada Yura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kapan kau kembali?
"Tidak ada alasan bagimu untuk berubah jika itu kepadaku, Yura! Aku adalah sahabatmu dan tidak seharusnya kau bersikap menjadi orang lain kepadaku. Kau bisa menjadi dirimu sendiri jika itu bersamaku!" Rachel menatap wajah yura dengan tatapan penuh kekecewaan.
"Chel..." Yura kembali menjangkau tangan Rachel yang sudah lepas dari genggamannya.
Rachel kembali menarik tangannya dan menatap ke arah lain.
"Sekali lagi maafkan aku." Ucap Yura dengan lirih.
"Apa perubahanmu saat ini ada hubungannya dengan Kakakku?" Tanya Rachel kemudian dengan tatapan yang berubah tajam.
Yura tertegun namun mencoba memasang wajahnya untuk tetap tenang. "Kau ini bicara apa? Semua ini tidak ada hubungannya dengan Kakakmu." Jawab Yura.
"Apa kau yakin dengan yang kau ucapkan?" Rachel menatap wajah Yura penuh selidik.
"Tentu saja. Aku tidak pernah merubah diriku hanya karena Kakakmu." Ucap Yura berbohong.
Rachel masih menatap wajah Yura dengan intens namun tak membuat ekspresi di wajah Yura berubah.
"Sudahlah... lebih baik sekarang kita masuk karena hari sudah mulai gelap." Ajak Yura.
"Tapi aku belum selesai berbicara kepadamu." Cetus Rachel.
"Kita bisa melanjutkan pembicaraan ini nanti malam di kamarku." Jawab Yura.
"Kau sungguh tidak asik! Aku bahkan belum memukulmu karena kau pergi tanpa memberitahuku!" Amuk Rachel.
"Kau bisa melakukannya nanti. Saat ini aku ingin mandi lebih dulu karena badanku sungguh kotor." Balas Yura.
Rachel mendengus namun tetap mengikuti perkataan Yura untuk masuk ke dalam rumah. Setelah masuk ke dalam rumah Yura dibuat terkejut melihat keberadaan Kyara.
"Tante, Kya." Ucap Yura yang membuat Kyara menatap ke arahnya.
"Yura..." Kyara melemparkan senyuman manisnya pada Yura.
"Kenapa kau tidak mengatakan jika kau datang bersama Mamamu?" Bisik Yura.
"Karena kau tidak bertanya." Cetus Rachel lalu berjalan ke arah Kyara. "Mamah... Rachel ingin mandi lebih dulu bersama Yura." Ucap Rachel dengan manja pada Kyara.
Kyara tersenyum mendengarnya. "Pergilah dan bawa kopermu masuk ke dalam kamar Yura." Ucap Kyara.
Rachel mengangguk lalu mengecup singkat pipi Kyara.
"Yura... apa kau tidak ingin menyalimi Tante Kyara?" Tanya Nenek Ana karena Yura masih berdiam diri di tempatnya.
"Maaf, Tante, tapi tangan Yura masih kotor." Ucap Yura merasa sungkan.
"Tak masalah, Sayang. Kemarilah." Ajak Kyara.
Yura nampak ragu namun tetap melakukan apa yang diucapkan Kyara.
"Kau semakin cantik saja." Puji Kyara seraya mengusap rambut Yura yang tengah menyalaminya.
"Tante bisa saja." Ucap Yura dengan tersenyum kaku. Dadanya pun terasa menghangat mendengar ucapan Kyara yang terdengar begitu tulus di telinganya.
"Yura, ayo bawa aku ke kamarmu." Ajak Rachel yang sudah merasa gerah.
Yura mengangguk mengiyakan lalu berpamitan pada Nenek Ana dan Kyara untuk masuk ke dalam kamarnya.
*
Malam harinya, setelah melakukan makan malam bersama, Yura pun mengajak Rachel untuk duduk di depan rumahnya seraya menikmati pemandangan desa pada saat malam hari.
"Suasana di sini terasa damai dan menenangkan." Ucap Rachel setelah mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Yura.
"Kau benar, maka dari itulah aku memutuskan untuk menetap di sini. Selain menjaga Nenek aku juga bisa menjalani hidup dengan damai dan tenang di sini." Balas Yura.
Rachel memiringkan tubuhnya dan menatap Yura dengan intens. "Apa kau merasa sudah tidak nyaman tinggal di kota lagi?" Tanya Rachel.
"Bukan seperti itu. Hanya saja aku ingin memulai hidupku yang baru di sini. Di tempat kelahiranku dan di tempat aku dibesarkan oleh Bunda sewaktu kecil." Jawab Yura.
"Yura, aku tahu ada alasan lain yang mendorongmu mengambil keputusan ini." Ucap Rachel dengan serius.
"Jangan berpemikiran yang macam-macam. Aku sudah menjelaskan semuanya kepadamu dan aku harap kau tidak lagi mempertanyakannya."
Rachel menghembuskan nafasnya di udara. Saat ini ia tidak bisa memaksa Yura untuk mengatakan yang sejujurnya kepadanya walau hatinya sudah menebak hal apa yang membuat Yura menjauh dari orang-orang terdekatnya.
"Kapan kau akan kembali?" Tanya Yura.
"Satu minggu lagi. Dan setelah itu aku akan sulit untuk kembali ke negara ini." Jawab Rachel dengan lirih.
"Kembalilah ke sini dengan membawa gelar di belakang namamu. Bukankah kau tidak ingin tertinggal jauh dariku? Kita akan bertemu lagi di waktu dan keadaan yang sudah lebih baik." Ucap Yura penuh arti.
***
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Yura dan Rey update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Queenara🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.
Telah menyianyiakan yura