NovelToon NovelToon
Janji Dibawah Langit

Janji Dibawah Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: vin97

Alexa tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam satu malam. Tanpa pilihan, ia harus menikah dengan Angkasa-pria yang nyaris asing baginya. Bukan karena permintaan keluarga, bukan pula karena cinta, tetapi karena sebuah alasan yang tak bisa dijelaskan.

Alexa terjebak dalam kehidupan yang tak pernah ia inginkan, tapi semakin ia mencoba memahami pria itu, semakin banyak hal yang tak masuk akal dalam pernikahan mereka.

Di balik sorot mata tajam Angkasa, ada sesuatu yang tersembunyi. Sebuah kebenaran yang perlahan mulai terungkap. Saat Alexa mulai menerima takdirnya, ia menyadari bahwa pernikahan ini bukan sekadar ikatan biasa-ada janji yang harus ditepati, ada masa lalu yang belum selesai.

Namun, ketika semuanya mulai masuk akal, datanglah pilihan: bertahan dalam pernikahan yang penuh teka-teki atau melepaskan segalanya dan menghadapi konsekuensinya.

Di bawah langit yang sama, akankah hati mereka menemukan jalan untuk saling memahami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon vin97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25 - Kopi untuk Angkasa

"Menurutmu bagaimana pak Angkasa ?" Tiba-tiba pertanyaan itu terbesit diotaknya.

Aditya menoleh kearah Alexa.

"Sejauh apa anda ingin tahu soal pak Angkasa ?"

Namun belum menjawab, telepon kantor Alexa berdering.

Bergegas ia mengangkat gangang telepon itu.

"Hallo ?"

"Kopi ?"

"Baik pak" ucap Alexa diujung panggilan itu.

"Pak Angkasa mau kopi ?" Tanya Aditya.

"Iya, dimana aku bisa membuat kopi ?" Tanya Alexa.

"Hmm.. pak Angkasa punya kopi yang sering ia pesan, mau saya pesankan ?" Tanya Aditya.

Alexa mengangguk, itu mempermudah pekerjaannya sejenak.

"Boleh. Terima kasih Aditya" ucap Alexa sembari tersenyum.

Hanya beberapa saat kopi itu tiba, Alexa kemudian masuk kedalam ruangan Angkasa dan meletakkan kopi itu dimeja.

Angkasa melirik sekilas.

"Kau yang memesannya ?" Tanya Angkasa.

"Aditya membantuku untuk memesannya" ucap Alexa

"Bukankah aku yang memintaku ?" Tanya Angkasa.

"Iya.. ini kopinya"

"Kau yang harus pergi pesan. Aku tidak mau kopi ini" tolak angkasa mendorong kopi itu menjauh.

"Memangnya apa yang berbeda ?"

Angkasa menatap sinis kearah Alexa.

"Ku bilang ganti" ucapnya pelan tapi terdengar dalam.

Alexa kesal, ia lalu mengambil kopi itu dan berjalan keluar dari ruangan.

"Kenapa ?" Aditya tampak bingung ketika melihat Alexa keluar dengan kopi ditangannya.

"Dia menolak dengan alasan bukan aku yang memesannya" kesal Alexa.

"Bisa kamu beritahu aku dimana kamu memesannya ?"

"Aku akan pergi membelinya" ucap Alexa

Aditya lalu mengirimkan lokasinya pada Alexa.

"Apa baik-baik saja anda pergi sendiri ?"

"Tidak apa-apa."

"Dia ingin aku yang membelinya langsung "

"Baiklah. Kopi yang disukai pak Angkasa juga sudah saya kirim"

" Aok Dit, makasih ya" Alexa lalu bergegas pergi sebelum Angkasa akan menanyakan lagi dimana kopinya.

Jarak kedai kopi itu berada digedung yang sama, tapi ia harus naik lagi kelantai atas.

"Bisa dibantu pesanannnya ?" Tanya Pelayan dikasir.

"Kopi Americano dengan es sedikit, Satu ya" pesannya.

"Baik kak, totalnya 30 ribu ya" ucapnya.

Setelah mendapatkan minuman itu, Alexa kemudian kembali keruangannya dan memberikan kopi pesanan Angkasa.

"Siapa yang bilang aku mau ini ?"

"Tapi kata Aditya kopi yang selalu kamu pesan ini"

Ucap Alexa

"Tapi hari ini aku tidak ingin kopi ini" ucap Angkasa.

Alexa terlihat kesal, ia menghela nafas tipis.

"Kenapa kamu tidak menanyakan kopi apa yang ku mau ?" Tanya Angkasa.

"Jadi.. kau ingin mengganti kopi ini ?' tanyanya.

"Iya.."

"Kopi matcha" ucap Angkasa.

Alexa dengan kesal kembali meninggalkan ruangan Angkasa.

Aditya menatap Alexa heran.

"Salah lagi ?" Tanya Aditya.

"Dia bilang saat ini dia tidak mau kopi ini" ucap Alexa.

"Hah ?"

"Pak Angkasa tidak pernah mengganti minumannya" ucap Aditya heran.

"Entahlah, aku pergi dulu. Sebelum dia akan semakin kesal" ucap Alexa yang kemudian bergegas pergi.

--

Alexa tak langsung menuju kedai minuman, ia menuju toilet hendak buang air kecil.

"Baru sehari saja sudah membuatku kesal. Apa dia sengaja ?" Batin Alexa.

Ia kemudian bangkit, hendak keluar dari toilet namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar percakapan wanita diluar sana.

"Hei.. kau tau ada staf wanita baru didivisi ku"

"Ohya ?"

"Dan lebih mengejutkannya adalah dia dibawah pak Angkasa langsung"

"Kau serius ? Pak Aditya diganti ?"

"Tidak.. pak Aditya masih bekerja, aku dengar dia juga menjadi sekertaris pak Angkasa"

"Jadi sekertaris pak Angkasa ada 2?"

"Iyaa"

"Kupikir wanita itu punya hubungan khusus dengan pak Angkasa."

"Bagaimana bisa orang baru bisa diterima begitu saja"

"Tentu saja"

Alexa diam, mendengar percakapan mereka. Wanita yang mereka bahas adalah dirinya.

Setelah tak mendengar suara apapun dari luar, Alexa keluar dan menatap ruangan yang sudah kosong itu.

"Baru hari pertama saja sudah menjadi bahan pembicaraan" ucap Alexa.

--

Alexa melangkahkan kakinya menuju kedai kopi.

"Alexa ?"

Suara pria tak asing itu mengalihkan pandangannya, ia menoleh.

"Oh.. Pak Alam ?"

Alam tampak bingung melihat Alexa digedung itu, tapi ia lebih terkejut ketika dirinya dipanggil pak oleh Alexa.

"Tunggu.. kenapa kamu disini ? Dan pak ? Kenapa kamu memanggilku pak lagi ?" Tanya Alam.

Alexa tersenyum tipis ketika melihat ekspresi terkejut alam.

"Kau manager disini, tentu saja aku harus memanggilmu dengan sopan kan ?"

"Ah.. bagaimana kamu bisa tau ?" Tanya Alexa.

"Aku ingat ketika kau memberikan aku kartu nama disana aku sempat melihat jabatanmu" ucap Alexa.

Alam mengangguk.

"Lalu.. bagaimana bisa kamu disini ? Kamu sedang mencari seseorang ?" Tanya Alam.

"Oh.. aku bekerja disini" jawabnya.

Alam semakin terkejut.

"Bekerja ?"

"Di perusahaan ini ?"

"Aku ingat sekali bagaimana kamu menolak aku saat aku memberikan kamu kartu namaku"

Alexa tampak diam, ia mencoba mengingat kejadian itu dan ia ingat ketika ia menolak tawaran Alam.

"Oh.. saat itu aku memang tidak ingin berurusan dengan keluarga Dewantara, ada beberapa hal yang terjadi" ucap Alexa

Alam tampak penasaran, tapi ia tak ingin memaksa Alexa untuk bercerita lebih panjang.

"Oh.. tapi melihatmu sudah bekerja disini aku sangat senang, jadi kamu tidak perlu khwatir untuk bekerja di club malam itu" ucap Alam.

Sementara itu diruang lain, Angkasa menunggu kembalinya Alexa ini sudah hampir 30 menit sejak ia meninggalkan ruangannya.

Angkasa kemudian keluar dari ruangan, disana ia hanya melihat Aditya.

Aditya bangkit berdiri. "Butuh sesuatu tuan ?" Tanyanya.

"Dimana Alexa ?" Pertanyaan itu langsung ia lontarkan pada Aditya.

"Nona Alexa belum kembali tuan"

"Sejak kapan ia pergi ?" Tanyanya.

Aditya mencoba memeriksa jam ditangannya. "Sejak ia keluar dari ruangan tuan tadi, sudah hampir 45 menit" jawabnya.

"Apa perlu saya mencarinya tuan ?" Tanya Aditya.

"Tidak perlu. Saya saja" ucap Angkasa lalu ia bergerak pergi meninggalkan ruangan.

Sementara itu Alam dan Alexa masih tampak sibuk berbicara, tampak banyak hal yang mereka bicarakan sampai dimana Angkasa melihat hal itu didepan matanya.

Menyadari mereka berbicara dengan asyik, Angkasa tampak mendekati mereka.

"Sedang asik membicarakan apa kalian ?" Tanya Angkasa.

Alexa berbalik, ia tampak terkejut ketika melihat Angkasa berjalan mendekati mereka.

"Pak Angkasa ?"

"Dimana kopiku ?" Tanya Angkasa ketika melihat Alexa tak membawa apapun ditangannya.

"Aku baru saja ingin membelinya pak" ucap Alexa.

"Aku akan kesana.." Alexa melangkahkan kakinya hendak pergi.

"Tidak usah"

"Aku sudah tidak menginginkannya lagi" ucap Angkasa.

"Ha ?"

"Sekarang kembalilah keruanganmu" perintah Angkasa.

"Alexa, dibagian mana kamu bekerja ?" Tanya Alam.

"Dia sekertaris ku" jawab Angkasa.

Alam menoleh. "Bukankah anda sudah ada Aditya ?" Tanyanya.

"Memangnya kenapa ?" Tanya Angkasa.

Mata mereka bertemu, Alam tak langsung menjawab tapi ia bisa melihat dari nada bicara Angkasa seolah tampak kesal.

"Kenapa masih disini ?" Angkasa menoleh Alexa.

Alexa memutuskan pergi namun sebelum itu ia pamit pada Alam.

"Kalau begitu saya kembali dulu ya" ucapnya sambil melempar senyum.

Alam mengangguk dan tak lupa membalas senyuman Alexa.

"Baiklah" ucap Alam.

Alexa kemudian kembali ke ruangannya menyusahkan Angkasa dan Alexa dilobby itu.

Merasa tak ada lagi yang perlu dibahas, Alam pun pamit pada Angkasa.

"Aku lihat kalian cukup akrab ?" Tanya Angkasa yang membuat langkah Alam terhenti.

Alam berbalik,tatapannya tampak serius namun ia masih mencoba santai dan menjawab Angkasa.

"Lumayan. Kami sudah beberapa kali bertemu" jawabnya.

"Beberapa kali ?"

"Ini bukan kali pertama ?" Tanyanya memastikan.

Alam mengangguk.

"Iya.."

"Kapan dan dimana ?" Tanya Angkasa.

To be continued..

1
vini vin
Terbaik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!