NovelToon NovelToon
Love Beneath The Waves

Love Beneath The Waves

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Penyesalan Suami / Slice of Life
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Arik Tri Buana

Kael Lancaster seorang komandan angkatan laut dan pengusaha besar, selalu menjadikan keluarganya sebagai pelabuhan hatinya. Ia yak pernah lupa menyelipkan cinta untuk sang istri Aeliana meskipun tak secara terang-terangan. Suatu hari Aeliana menemukan surat yang isinya terkesan mesra. Kecurigaan mulai menggerogoti hatinya dan bayang-bayang perselingkuhan merusak kepercayaannya. Di sisi lain, Kael tak menyadari kecurigaan istrinya. Ia berusaha menghadirkan kebahagiaan untuk wanita yang ia cintai. Apakah cinta mereka mampu bertahan melawan badai kesalahpahaman? atau akankah pernikahan karam oleh ombak curiga tak bertepi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arik Tri Buana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Kasih sayang di balik heningnya malam

Kasih sayang di balik heningnya malam

“Saya akan memberikan beberapa resep obat dan beberapa vitamin. Pastikan Tuan harus minum cukup air dan istirahat.”

“Aku yang akan memastikan itu.”

Kael mendesah pelan. “Aku bukan anak kecil,”

“Tapi kau bertingkah seperti itu.”

Dokter tertawa kecil melihat interaksi mereka. Setelah memberikan resep obat pada Aeliana dan memberikan beberapa nasihat tambahan, dokter akhirnya berpamitan.

Begitu dokter keluar ruangan, Aeliana menoleh menoleh ke arah Kael yang masih duduk di sofa.

“Sekarang, kau tidak punya alasan untuk mengabaikan kesehatanmu lagi.”

“Aku baik-baik saja.”

“Tidak! Kau tidak baik-baik saja.” Aeliana menatapnya cemas.

Kael menatap istrinya, melihat ketulusan dan kehangatan di sana. Kael langsung menarik tangan Aeliana dan menggenggamnya erat,

“Baiklah, aku akan menurut.”

“Bagus, sekarang ayo kembali ke kamar. Aku ingin memastikan kau benar-benar beristirahat.”

Kael mengangkat alisnya. “Apa itu berarti kau akan tidur bersamaku?” Tanyanya dengan menggoda.

Aeliana memutar matanya. “Jangan berpikir aneh-aneh. Kau masih sakit.”

Aeliana langsung menarik Kael ke kamarnya. Begitu sampai sampai ke kamar Aeliana langsung menutup pintu dan menyuruh Kael untuk berbaring tapi pria itu malah memeluk Aeliana dengan erat.

“Ada apa denganmu?”

“Aku sudah sadar sepenuhnya….”

“Huh?”

“Aku bermimpi. Dan mimpiku sangat jelas, seperti nyata.”

Setelah memeluk Aeliana, ia sadar akan kenyataannya. Semua yang dialaminya hanyalah mimpi.

“Mimpi? Kamu mimpi apa?”

“Aku bermimpi tentang betapa bodohnya aku dan kehilanganmu. Itu sangat menakutkan dan mengerikan. Kau dan putra-putri kita meninggalkanku. Aku tak tahu harus berbuat apa.”

Aeliana sedikit melonggarkan pelukan mereka dan mendongak untuk menatap wajah Kael. Suaminya itu tampak sedih sampai menangis.

“Tidak apa-apa. Itu hanya mimpi.”

Aeliana mencoba menenangkan meskipun tampak bingung karena belum pernah melihat suaminya menangis seperti ini.

“Ya, aku tersadar kalau itu hanya mimpi.”

Kael langsung mengusap wajahnya ke tangan Aeliana.

“Apa kau bisa menceritakan mimpimu?”

“Dalam mimpiku, kamu meninggalkanku dan melarikan diri lalu aku menemukanmu lima tahun kemudian.”

Aeliana terdiam dan mengejapkan mata beberapa kali, mencoba mencerna perkataan Kael.

“Ryon…pria itu ada di sampingmu dan anak-anak akrab dengannya.”

“Kenapa aku meninggalkanmu?”

“Karena aku terlalu bodoh.”

“Eh?”

Kael menatap Aeliana, begitupun dengan Aeliana. Wanita itu langsung menangkup wajah suaminya meskipun dengan berjinjit.

“Sudah lupakan. Itu hanya mimpi. Kau pasti lapar, aku akan menyuruh pelayan untuk membuatkan makanan.”

….

Setelah beberapa hari beristirahat, akhirnya Kael benar-benar pulih dari demamnya. Sejak saat itu, sesuatu dalam dirinya berubah. Ia menjadi lebih ekspresif dalam menunjukkan kasih sayangnya pada Aeliana. Saat pagi hari, ketika Aeliana menikmat tehnya di ruang tengah, Kael akan datang dan duduk di sampingnya, meletakkan sepotong kue di piringnya dengan penuh perhatian.

“Makanlah,” katanya setiap kali dengan nada terdengar seperti perintah daripada permintaan.

Awalnya Aeliana selalu tersenyum geli tapi kini ia terbiasa dengan sikap Kael yang seperti ini.

Suatu hari, Aeliana sedang duduk di ruang baca, tenggelam dalam novelnya. Ia benar-benar menikmati cerita yang sedang ia baca hingga tak menyadari bahwa Kael sudah berada di dekatnya. Tiba-tiba tangan besar KEl terulur dan membalik halaman bukunya dengan lembut.

Aeliana mengangkat wajahnya sedikit terkejut dan menatapnya dengan alis berkerut. “Apa yang kau lakukan?”

“Kau terlalu asyik membaca hingga tak sadar halaman berikutnya ya sudah harus dibalikkan.”

Aeliana menghela napas tapi tidak bisa menahan senyum yang muncul di wajah mungilnya,

Namun hal yang paling terasa berbeda adalah saat malam hari.

Malam itu, setelah anak-anak mereka tertidur, Aeliana berdiri di depan jendela kamar mereka. Memandangi langit malam yang terhias oleh bintang. Angin sepoi-sepoi masuk melalu celah jendela, membelai rakbut panjangnya yang tergerai.

Kael yang baru saja selesai membaca dokumen, berjalan mendekatinya. Dengan santai, ia melingkarkan lengannya di pinggang Aeliana dari belakang, menarik tubuh istrinya hingga bersandar ke dadanya. Tubuhnya yang besar membuatnya terjebak di bawahnya.

“Kael.”

“Hm?”

“Apa kau tidak lelah? Kau bekerja seharian.”

Kael menghela napas panjang dan menyandarkan dagunya di kepala Aeliana. Ia mulai mengusap lembut pinggang Aeliana dengan ibu jarinya.

“Aku memang lelah tapi tidak cukup lelah untuk tidak memeluk istriku.”

Aeliana tersenyum kecil, merasa jantungnya berdetak lebih cepat.

“Apa kau akan terus seperti ini?”

Kael mengencangkan pelukannya dan mengecup lembut puncak kepala Aeliana. “Ya.”

Aeliana berbalik dalam pelukannya, menatap wajah Kael dari dekat. Tatapan pria itu dipenuhi sesuatu yang dalam, sesuatu yang membuat Aeliana kehilangan kata-kata.

Kael mengangkat tangannya, menyelipkan anak rambut Aeliana ke belakang telinga.

“Aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama, Aeliana.”

“Kesalahan?”

“Ya, kesalahan karena membiarkan dirimu berpikir bahwa aku tak mencintaimu. Kesalahan karena tidak melibatkanmu dalam keputusanku. Kesalahan karena membuatmu merasa sendirian.”

“Kael..”

Kael membawa satu tangan untuk mengusap pipi Aeliana dengan lembut, ibu jarinya mengusap bibir mungil Aeliana dengan ringan. “Aku mencintaimu, Aeliana.”

Aeliana merasa dadanya merasa menghangat. “Aku tahu.”

Kael mendekatkan wajahnya sehingga bibirnya hampir menyentuh bibir Aeliana.

“Aku akan mengatakannya lagi dan lagi. Aku tak akan pernah bosan mengatakan betapa aku mencintaimu.” Kael berbisik dengan tangan lainnya mulai turun ke bawah, menyentuh paha dalam Aeliana melalui kain yang dia kenakan.

Tanpa menunggu lebih lama, Kael menunduk dan mencium bibirnya dengan lembut. Ciuman itu dimulai dengan penuh ketenangan, seolah Kael ingin menikmati setiap detiknya. Namun perlahan-lahan, keinginan yang lebih dalam mulai muncul.

Kael mengangkat tubuhnya dengan mudah, membawanya ke ranjang tanpa melepaskan bibirnya. Aeliana bisa merasakan detak jantung Kael yang berpacu, selaras dengan detaknya sendiri.

Kael menatapnya dengan penuh kelembutan.

Malam itu, di bawah cahaya remang-remang lampu kamar, mereka saling berbagi kehangatan yang telah mereka cari.

...…...

Hubungan Kael dan Aeliana yang semakin mesra tidak luput dari perhatian para pelayan di kediaman Lancaster. Setiap pagi, para pelayan yang lewat di dekat kamar utama sering kali bertukar senyum malu-malu. Mereka tidak bisa mengabaikan fakta bahwa sejak Kael pulih dari sakitnya, kamar utama menjadi tempat di mana pasangan itu semakin dekat baik secara emosional maupun fisik.

“Kira-kira kapan kita akan mendengar kabar tentang bayi kecil Lancaster?” Bisik salah satu pelayan saat mereka sedang membersihkan ruang makan.

“Secepatnya, kalau melihat betapa mesranya mereka.”

Serin dan kepala pelayan hanya menghela napas sambil menggeleng. Meskipun mereka tidak ikut dalam desas-desus itu, mereka pun tidak bisa menampik kemungkinan tersebut.

Namun desas-desus ini akhirnya sampai ke telinga seseorang yang paling tidak disangka, Juvel.

Siang itu, Juvel yang masih kecil dan polos berjalan menghampiri Serin.

“Serin.”

“Ada apa nona kecil?”

Juvel mengerutkan keningnya sejenaknya, lalu bertanya dengan nada ingin tahu. “Apa benar akan ada bayi kecil?”

Serin hampir tersedak udara. Ia tidak menyangka Juvel menanyakan hal itu secara langsung.

“Dari mana nona kecil mendengar hal itu?”

“Aku mendengar para pelayan membicarakannya. Mereka bilang tempat tidur ayah dan ibu selalu ramai setip malam.”

Serin menutup mulutnya dengan tangan untuk menahan tawa. Ia harus berpikir cepat sebelum memberikan jawaban yang bisa dipahami oleh anak sekecil Juvel.

“Lalu apakah nona kecil ingin punya adik?”

“Hm…kalau aku punya adik, apakah ayah dan ibu masih menyayangiku?” Tanyanya dengan sedikit ragu.

“Tentu saja, Tuan dan Nyonya pasti akan tetap menyayangi nona kecil. Bahkan kalau nona kecil punya adik, nona kecil akan punya teman bermain.”

Mata Juvel berbinar seketika. “Aku ingin adik perempuan. Aku bisa punya teman bermain boneka. Karena jika dia laki-laki, dia pasti lebih suka bermain dengan Julian.”

Serin langsung tertawa.

“Aku harus bertanya pada ibu! Apakah ibu juga ingin adik bayi perempuan. Kalau aku dan ibu sama-sama ingin maka ayah akan setuju!”

Serin menahan tawanya. “Kalau begitu pergilah dan tanyakan pada Nyonya.”

Juvel tak menunggu lama. Ia berlari menuju tempat Aeliana berada. Serin hanya bisa mengikutinya dan melihat reaksi Aeliana ketika tiba-tiba ditanya soal adik bayi oleh putrinya.

1
Han Sung hwa
3 bunga untukmu kak semangat....
Han Sung hwa
1 vote untukmu kak....
Han Sung hwa
dari kemarin kek
Han Sung hwa
nyesel lu.....?????
kalea rizuky
klo masih urus cinta pertama bkin cerai aja Thor suami plin plan gini
Aerik_chan: sabar kak....
total 1 replies
kalea rizuky
m nding urus cerai demi kewarasannmu el
kalea rizuky
harusnya tanya Jagan diem
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
semangat up 🥰
Han Sung hwa
kok gue seneng ya lihat lista terluka wkekwkwk ketawa jahat...
Han Sung hwa
5 iklan untukmu kak...semangkaaaa
Han Sung hwa
kayaknya nanti puncak konfliknya dalang dibalik kecelakaan aeliana deh....uhhh jadi penasaran...
Han Sung hwa
3 iklan untkmu kak....semangat/Casual//Casual//Casual/
Han Sung hwa
uhuuuu yeeyyyyy
Han Sung hwa
1vote untukmu kak...
Han Sung hwa
kael itu gengsinya segede gunung everest
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir di karya keren ini. kena flu. pengennya merem terus 😄
Lee
masih penasran siapa yg mau mbnuh Aeliana ya..
Lee
Kael gengsimu setinggi menara eifel, tinggal blang cinta apa susahnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!