NovelToon NovelToon
Hadiah Jodoh

Hadiah Jodoh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Slice of Life
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: PERMATABERLIAN

Bagaimana jadinya saat tiba - tiba ibumu menanyakan saat ini berapa umurmu dan menawari hadiah ulang tahunmu yang ke 21 dengan hadiah jodoh?.

"Nis, Nisa sekarang umurmu berapa?." Tanya Dewi tiba-tiba saat masuk kamar putrinya. Nisa yang ditanya sang ibu pun langsung menjawab tanpa menaruh kecurigaan sedikitpun karena memang sang ibu terkadang sangat random. " Dua puluh tahun sebelas bulan ".

" Berarti sudah boleh menikah, hadiah ulang tahunnya jodoh mau? "Jawab sang ibu yang membuat Nisa kaget dan langsung tertawa.
Nisa yang sudah hafal betul tentang kerandoman ibunya pun berniat meladeni pembicaraan ini yang dia kira adalah candaan seperti yang sudah sudah.

" Boleh... Asal syarat dan ketentuan berlaku, yang pertama seiman, yang kedu-".Belum selesai Nisa bicara dia mendengar ibunya sudah tertawa lepas yang membuat Nisa juga ikut tertawa dan langsung pergi dari kamar putrinya.

Tanpa Nisa ketahui bahwa yang ia anggap candaan itu adalah sesuatu yang serius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PERMATABERLIAN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11.

Setelah mengantar kedua mertuanya sampai didepan teras yang pamit terlebih dulu untuk pulang, dan menunggu sampai mobil yang ditumpangi oleh mertuanya sudah hilang dari pandangan barulah Nisa dan Bagas masuk ke dalam rumah lagi.

Saat masuk rumah terlihat di dalam sudah sepi karena memang para tamu sudah pulang, dan untuk orang tuanya mungkin sedang beristirahat didalam kamarnya.

Merasa dirinya juga memerlukan istirahat Nisa pun mengajak Bagas ke kamarnya.

" Ayo kak Bagas ke kamar Nisa kalo mau istirahat. "

"Iya."

Saat sudah sampai di depan pintu kamarnya Nisa mempersilahkan Bagas untuk masuk, terlihat kak Bagas memperhatikan kamarku dengan seksama. Kubiarkan kak Bagas melakukan hal itu dan akupun ikut masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.

Jujur Nisa agak merasa sedikit canggung sebenarnya karena baru kali ini ada laki-laki yang masuk ke dalam kamarnya apalagi mereka hanya berduaan.

Tidak mau kecanggungan yang ada terus membelenggu Nisa pun menawari Bagas apakah mau berganti baju dulu dengan baju yang lebih santai saat melihatnya duduk di pinggiran kasurnya.

" Kak Bagas mau ganti baju dulu apa mau pakai itu saja?. "

" Sepertinya ganti baju saja, kurang nyaman kalo pakai ini terus. "

" Kak Bagas bawa baju ganti?. "tanyaku karena tidak mungkin kak Bagas menggunakan bajuku untuk berganti pakaian karena tidak akan pas pikirku.

Dan andai kak Bagas tidak membawa baju ganti Nisa akan meminjam baju kepada ayahnya untuk dipakai suaminya.

" Sepertinya ada didalam mobil, biar saya ambil dulu. "

Setelah mengatakan hal itu kak Bagas pergi meninggalkan kamarku. Melihat kepergiannya Nisa berpikir sepertinya dirinya juga perlu untuk berganti baju juga.

Hal pertama yang dilakukan Nisa pastinya adalah melepas kerudung yang ia pakai beserta cepol rambutnya sekalian yang tadi sudah menunjang penampilannya. Nisa merasa sedikit pusing pada kepalanya karena sang perias sepertinya terlalu kencang saat memasangkan cepol rambut untuknya.

Saat cepol tersebut terlepas dari kepalanya terlihatlah rambut Nisa yang tergerai indah, dan bersama dengan itu pintu kamar terbuka.

Menampilkan kak Bagas yang berdiri diambang pintu dengan menenteng sebuah tas berukuran sedang ditangan kanannya. Ku lihat kak Bagas seperti terpesona melihatku karena ini adalah pertama kalinya ia melihatku tanpa memakai kerudung.

"Cantik." ucapnya sambil tersenyum setelah terus memandangiku.

Cantik, satu kata tapi nyatanya langsung bisa membuatku malu dan tak berani menatapnya.

"Kak Bagas dulu saja yang pakai kamar mandinya untuk ganti baju. " ucapku saat kak Bagas kembali menutup pintu kamar dan berjalan ke arahku.

Melihat Nisa yang gugup saat pintu kamar ia tutup dan dirinya yang berjalan mendekatinya Bagas tersenyum simpul dibuatnya, lucu saja menurutnya karena belum diapa- apakan saja sudah kentara sekali gugupnya apalagi nanti kalo ia hiya- hiyain.

" Iya. " jawab kak Bagas singkat kepadaku. Tapi saat kak Bagas akan melewati ku ia menghentikan langkahnya. Ku tatap dirinya dengan ekspresi bingung seolah mengatakan "kenapa?. "

" Kamu lucu. "ucap kak Bagas kemudian sambil mengusap puncak kepalaku dan setelahnya ia menghilang dibalik pintu kamar mandi.

Dalam benak Nisa ia berpikir apa gugupnya sangat kentara hingga terlihat lucu dimata kak Bagas.

Tidak butuh waktu lama pintu kamar mandi kembali terbuka dan menampilkan kak Bagas yang sudah berganti baju dengan pakaian yang lebih santai.

Untuk sesaat Nisa terpesona akan paras dan penampilan suaminya sendiri. Nisa masih tidak percaya bahwa laki-laki yang kini berapa di dalam kamarnya itu sudah menjadi suaminya dan miliknya.

Disaat Bagas sudah keluar dari dalam kamar mandi dan berjalan kearah sofa yang berada di kamarnya Nisa bergegas masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian juga.

Jangan tanya kenapa pakai acara ganti baju harus di kamar mandi dan gantian segala padahal sudah suami istri karena sudah pasti jawabannya karena malu.

Ayolah Nisa dan Bagas belum sedekat itu sampai berani ganti baju di hadapan satu sama lain.

Bersambung

Jangan lupa dukung author dengan cara like dan komen bye-bye

1
ZUNAYIRA
lumayan seru lanjut baca
ZUNAYIRA
aku suka
ZUNAYIRA
aku suka nopel inih bagus
EelisazasileE
cocok untuk yang suka konflik-konflik ringan
Berlian
cerita dengan konflik-konflik ringan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!