Kegagalan dalam membina rumah tangga dengan Alven, membuat Tamara memilih untuk hidup menjadi seorang single mom, membesarkan buah hatinya.
Sebuah Pengkhianatan sang suami membuat Tamara harus menelan pil pahit hidup dalam kesusahan. Karna dirinya hanya seorang ibu rumah tangga. Tapi, saat perpisahannya dengan Alven membuat Tamara mau tidak mau, harus banting tulang, untuk menafkahi putrinya seorang diri.
Hingga pertemuan tak terduga dengan seorang pria bernama Regen Aditama. Yang kondisinya, sangat mengenaskan akibat kecelakaan tunggal yang ia alami.
Tamara berusaha mengeluarkan tubuh Regen dari mobilnya yang sudah mau terbakar.
Bagaimana kisah hidup Tamara setelah pertemuannya dengan Regen?
Dan bagaimana Perjuangan Tamara menafkahi sang putri pasca ditinggal nikah oleh sang suami? yuk simak ceritanya di "Jodoh kedu."
original by Morata
dilarang keras plagiarisme.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Morata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13. MULAI SADAR
Tuan Aditama pun menghubungi Januar atas apa yang terjadi kepada putranya. Ia Pun meminta keterangan kepada Januar Mengapa putranya sampai menyetir sendiri.
Januar merasa bersalah, karena membiarkan Regen menyetir mobil sendiri kala itu. Padahal pikiran Regen saat itu sedang kacau karena melihat sosok wanita yang telah menghianati cintanya, beberapa tahun yang lalu.
Januar menundukkan kepalanya Ketika Tuan Aditama bertanya, hal yang sebenarnya kepadanya.
Tapi Januar pun tidak dapat menutupinya lagi, Akhirnya dia pun menceritakan hal apa yang terjadi.
"Maafkan saya Tuan, saya dengan Tuan Regen saat itu sedang mengadakan meeting di salah satu restoran yang lokasinya tidak terlalu jauh dari kantor ALC COMPANY.
Ternyata ketika kami berada di sana meeting bersama klien Regen melihat sosok Bianca di sana, bersama lelaki yang sudah memicu kehancuran rumah tangga Regen dengan Bianca.
Mungkin Tuan Regen mengingat segala penghianatan yang dilakukan Bianca saat itu, Ia meminta aku untuk pergi naik taksi. sementaranya Tuan Regen mengatakan dirinya ingin menenangkan diri ke suatu tempat. Januar memberitahu Tuan Aditama.
Januar pun benar-benar terhenyak mendengar berita kecelakaan bosnya itu, Padahal Ia masih baru saja makan bersama dan meeting bersama dengan Regen.
"Apa kamu tahu jika tidak ada Tamara di sana, mungkin Regen sudah hangus terbakar. Karena mobil yang dikendarai Regen menurut penuturan Tamara, tidak Berapa lama pasca kecelakaan itu, setelah Tamara berhasil mengeluarkan Regen dari mobil itu, mobil itu hangus terbakar."
Mendengar penuturan Tuan Aditama Januar benar-benar terhenyak,
"Tamara?
"Tamara mantan istri Alven yang dulu bekerja di ALC COMPANY Tuan?"tanya Januar penuh selidik.
"Iya, Tamara, yang menyelamatkan Regen, kebetulan Tamara sedang melintas di sana. Tamara menyaksikan kejadian kecelakaan itu. Dia yang membawa Regen ke rumah sakit dan dia juga yang menghubungi saya."ucap Tuan Aditama kepada Januar.
"Alhamdulillah, untung ada Tamara Ya Tuan."ucap Januar bersyukur, walaupun hingga saat ini Regen belum sadarkan diri. setidaknya masih ada harapan untuk dapat pulih kembali.
***"
Selama Regen berada di rumah sakit, Tamara selalu berusaha memberikan waktu untuk menjenguk Regen. walaupun Regen masih berada di ruang ICU
Setelah Tamara menutup warung es Boba miliknya, ia selalu mengajak Cia untuk menjenguk Regen yang ada di rumah sakit.
Regen yang masih berada di ruang ICU, belum memiliki perkembangan yang signifikan.
Tamara meminta izin kepada dokter agar dirinya diizinkan masuk ke ruang ICU, untuk sekedar berkomunikasi dengan Regen di bawah alam sadarnya.
Saat telah bernegoisasi dan dengan pertimbangan yang cukup, akhirnya dokter pun mengizinkan Tamara masuk ke ruang ICU untuk berbicara langsung secara virtual dengan reagen. Berharap dengan diajak berbicara di bawah alam sadarnya, Regen segera sadar.
"Halo selamat malam Tuan Regen, mungkin anda tidak terlalu mengenal saya. Tapi saya masih ingat Budi baik Tuan saat saya bekerja di perusahaan ALC COMPANY
Perkenalkan Tuan saya Tamara, mantan karyawan yang bekerja di ALC COMPANY. dan ini putri saya Fitricia, dia yang selalu ingin bertemu dengan Tuan. Saat saya menceritakan kecelakaan yang Tuan rasakan dia ingin sekali langsung bertemu dengan Tuan.
"Ayo semangat Tuan, Tuan harus sehat. Tuan pasti bisa melewati ini semua, kasihan Tuan Aditama yang saat ini sedang menangis, melihat kondisi Tuan. Dia ingin segera Tuan sembuh." ucap Tamara sambil mengusap wajah pucat lelaki itu.
"Om, bangun dong. Mamaku sangat sedih melihat kondisi Om seperti ini, Mamaku terus berdoa meminta kepada Allah agar Om cepat sembuh. Om, harus cepat sembuh, Cia ingin bermain dengan Om."ucap Cia sambil memegang tangan Regen yang masih berbaring di bawah alam sadarnya.
****
Beberapa hari di ruang ICU, Tamara tak lelah-lelahnya untuk membangunkan pria itu. Apalagi setelah Tuan Aditama selalu meminta kepada Tamara untuk memberikan waktunya datang menghampiri putranya ke rumah sakit.
"Saat hari kelima Tamara menjenguk Regen di ruang ICU, Tamara membisikkan sesuatu kepada Regen. "Aku tahu kamu lelaki yang kuat, kamu harus kuat Jangan lemah seperti ini."bisik Tamara tepat di telinga Regen.
Entah mengapa atau Apa yang memicu tangan Regen mulai bergerak, kemudian perlahan kedua kelopak matanya pun terbuka. Hal itu membuat Tamara langsung memanggil dokter dan suster yang bertugas di sana. untuk memeriksa kondisi kesehatan reagen.
"Saya ada dimana?"
"Tuan saat ini sedang berada di rumah sakit.
"Apa yang terjadi kepada saya?"
"Tuan mengalami kecelakaan beberapa hari yang lalu."jawab Tamara
Regen berusaha mengingat apa yang terjadi, hingga kecelakaan naas itu menimpanya.
"Ya sudah Tuan, Tuan Tenang saja dulu, agar dokter memeriksa kondisi Tuan. Karena sudah beberapa hari Tuan tidak sadarkan diri.
"Apa Papa saya mengetahui apa yang terjadi kepada?"tanya Regen
Tamara menganggukkan kepalanya, lalu dia pun angkat bicara, Bagaimana kondisi Tuan Aditama saat mengetahui kecelakaan yang menimpa Regen.
Regen pun merasa bersalah terhadap ayahnya, karena dia ayahnya Pasti sangat mengkhawatirkannya
Saat dokter memeriksa kondisi kesehatannya, kini Regen sudah melewati masa kritisnya. setelah beberapa hari dirawat di ruang ICU paska operasi dilakukan.
Regen akhirnya dipindahkan ke ruang rawat inap, setelah beberapa hari dia dirawat di ruang ICU.
Tamara benar-benar bersyukur, akhirnya Regen melewati masa kritisnya.
Tuan Aditama yang mendengar kalau putranya saat ini sudah melewati masa kritis, dan putranya juga sudah mulai sadarkan diri, Ia pun langsung meminta kepada Aryo untuk segera menghantarkan dirinya ke rumah sakit. Setelah mendapatkan sambungan telepon seluler dari Tamara. Karena setelah Tamara tiba di rumah sakit, Tamara minta kepada Tuan Aditama agar segera istirahat.
Tamara kasihan melihat Tuan Aditama harus berjaga di sana, Walaupun ada Januar sang asisten dan juga beberapa asisten rumah tangga yang bekerja di rumah utama keluarga Aditama, secara bergantian berjaga di rumah sakit. Tapi sepertinya Tuan Aditama lebih percaya kepada Tamara dan juga Januar untuk menjaga Putra tunggalnya.
"Aryo antarkan saya sekarang juga ke rumah sakit. Tamara mengabari aku kalau saat ini Putraku Regen sudah sadar dan melewati masa kritisnya."ucap Tuan Aditama berbinar.
Aryo pun langsung mempersiapkan mobil, mereka langsung pergi menuju rumah sakit.
saat Tuan Aditama sudah tiba di rumah sakit, Regen sudah dipindahkan ke ruang rawat inap. Yang di sana ada Tamara dan juga Cia.
"Tamara, kamu ada di sini?" tanya Regen yang mengenali sosok Tamara.
"Tuan masih mengenal saya?" tanya Tamara penuh selidik
"Ngak mungkin kamu tidak saya kenal, kamu kan karyawan di perusahaan papa. Kamu juga karyawan teladan disana." ucap Regen kepada Tamara
Tamara mengembangkan senyumnya, menatap pria bertubuh kekar itu saat ini sedang berbaring lemah di atas Branker yang disediakan pihak rumah sakit.
"Tuan jangan terlalu banyak bergerak dulu." ujar Tamara.
"lebih baik Tuan istirahat dulu, sebentar lagi Tuan Aditama akan sampai. Karena saya sudah mengabari Kalau Tuan sudah sadar dan sudah dipindahkan ke ruang rawat inap." ucap Tamara kepada Regen.
"Terima kasih kamu sudah membantuku, Maaf kalau saya merepotkan mu."
"Tidak apa-apa Tuan, sudah sewajarnya kita sesama umat saling membantu. " sahutnya sambil mengembangkan senyumnya.
Bersambung.....
hai hai redears dukung terus karya author agar outhor lebih semangat untuk berkarya trimakasih 🙏💓🙏
JANGAN LUPA TEKAN, FAVORIT, LIKE, COMMENT, VOTE, DAN HADIAHNYA YA TRIMAKASIH 🙏💓
JANGAN LUPA MAMPIR KE KARYA TEMAN EMAK.
amatiran bener, belum 12 jam sdh ketahuan 😂