"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26
Zahra menutup mulutnya tak percaya saat di mana ia mendapati Xavier memeluk seorang gadis.
Di mana suaminya yang benar benar menjaga jarak pada seorang perempuan yang bukan mahramnya! Di mana Xavier yang selalu mengutamakan agama!
Semua itu seolah tak terlihat saat Zahra mendapati Xavier memeluk seorang gadis yang bukan lain adalah Miska.
"Really didn't know this happened to you Miska"(Aku beneran gak tau ini terjadi sama kamu miska) ujar Xavier dengan bahasa yang sering ia gunakan bersama Miska dulu. Ia tampak memeluk erat tubuh Miska.
"All this time I was asleep, and you were never beside me at all. Hikss"(Selama ini aku tertidur, dan kamu sama sekali gak pernah ada di samping aku)tangis Miska semakin kencang
"Sorry, I really don't know anything"(Maaf, aku beneran gak tau apa apa) balas Xavier terdengar sangat merasa bersalah.
"The thing I don't want to see the most in you is your tears."(Hal yang paling gak mau aku liat di dalam diri kamu adalah air mata kamu.)
"Promise not to leave me again"(Berjanjilah untuk tidak meninggalkanku lagi)ujar Miska lagi
Xavier mengangguk dan terus berusaha membuat gadis itu merasa tenang.
Di sisi lain Zahra masih berdiri di sana. Mendengar semuanya, seolah ia kehilangan tenaga untuk mengeluarkan kata katanya.
Semua kalimat yang keluar dari mulut Xavier benar benar berhasil membuat hati Zahra benar benar hancur.
Gadis itu mundur beberapa kali, mulai memutar langkahnya dan segera pergi dari sana. Takut takut nanti Xavier mendengar suara tangisnya yang sepertinya akan pecah.
Tak jauh dari sana Zayn baru saja tiba dan melihat Zahra pergi dengan tangis yang benar benar jelas. Hendak Zayn akan mengejar.
Namun, ia terhenti saat di mana ia mendapati Xavier masih dalam keadaan memeluk Miska.
Ia terbelalak seolah tak bisa berkata kata. Zayn benar benar sangat ingin menghampiri Xavier dan memberitahunya bahwa Zahra datang dan melihat semuanya.
Namun ia lebih memilih mengejar Zahra yang tampak semakin menjauh.
"Zahraa, zahra tungguuuu!"teriak Zayn yang kini sudah berada tepat di belakang Zahra.
Zahra seketika berhenti saat ia tau suara yang barusan memanggilnya.
Gadis itu menoleh dan mendapati Zayn di belakangnya. Zahra semakin menintikkan air matanya.
"Kamu, hiks kamu kan"tunjuk Zahra pada Zayn. Hal itu membuat Zayn terdiam merasa bersalah.
"Kamu yang udah kasi tau mas Xavi. Ehheehh hiks ayolah hikss."Zahra tidak dapat berucap ia semakin terisak saat mendapati dirinya susah untuk menyelesaikan kalimatnya.
"Mas Zayn mau nya apa!mas Zayn mau rumah tangga aku hancur?"tanya Zahra
"Zahra.."shok Zayn saat mendapati kalimat barusan
"Kenapa mas ngelakuin ini hiks, mas sengaja kirim lokasi di mana Miska sekarang berada. Dan hikss"
"Mba! Saya sama sekali gak ada niatan mau ngerusak rumah tangga kalian."ujar Zayn
"..."
"Empat bulan lebih, selama itu Miska terbaring koma. Dan selama itu aku yang ngurus dia. Di mana aku sama sekali gak tau siapa dia dan asal usulnya. Aku sebagai pendamping nya selama ini."
"Saat tau mas avi sama kamu udah balik, tepat saat itu kebetulan Miska udah sadar dan aku segera kasi kabar sama Mas avi."
"Nyata nya dia udah tau kalau selama ini Miska koma dan dia tau dari Mommy nya miska."
"Saat tau Miska sadar. Aku bahkan gak ada pemikiran sampai kesitu Zahra. Aku juga gak ekspek kalau Mas Avi bakalan datang secepat itu! Aku bener bener gak-"Zayn berhenti menjelaskan saat tau Zahra malah semakin menangis dan menintikkan air matanya semakin deras.
"Hiks, seharusnya aku gak datang dan melihat itu hiks"ujar Zahra. Gadis itu mengusap air matanya pelan dan mulai berjalan menjauh dari posisi Zayn sekarang.
Zayn tidak mengejar sebab ia tau betul Zahra membutuhkan waktu untuk sendiri. Setidaknya ia sudah menjelaskan semuanya.
Brak
Zayn membuka pintu ruangan kamar rawat Miska. Dengan jelas Zayn melihat Xavier yang saat itu menyuapi Miska bubur.
"Mas sadar gak, mas lagi ngapain?"tanya Zayn membuat Xavier menyimpan mangkuk yang ada di tangannya.
"Apa yang salah?"tanya Xavier membuat Zayn tersenyum remeh
"Hmm, masih tanya di mana salahnya? Woahh, di mana sosok mas Avi yang selama ini memiliki agama yang kuat, di mana mas Avi yang selalu menjaga jarak pada seorang perempuan."tanya Zayn membuat Xavier juga Miska terdiam
"..."
"Mas baru aja tiba, dan masi bela belain datang buat ngejenguk Miska. Masih ada hari esok mas, kenapa harus sekarang."
"Aku memiliki tanggung jawab besar atas Miska jadi-"
"Lantas bagaimana dengan Zahra, apa tanggung jawab mas sama Miska itu bisa melampaui tanggung jawab mas ke Zahra?"tanya Zayn
"Zayn kamu kenapa malah larang Vier buat dat-"Miska hendak ikut bersuara namun kembali di potong oleh Zayn
"Aku gak ngomong sama kamu!"sentak Zayn
"Gak usah ngebentak Miska bisa gak!"balas Xavier ikut membentak Zayn yang baru saja berbicara dengan suara yang cukup tinggi pada Miska.
"Woahh, nyesal aku biarin Zahra nikah sama kamu mas."ujar Zayn berhasil membuat Xavier emosi
"Maksud kamu apa ngomong gitu!"tanya Xavier menarik kerah baju Zayn dengan keras
...ΩΩΩΩΩΩ...