NovelToon NovelToon
Mirage Of Love

Mirage Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Slice of Life / Chicklit
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lasri Anariya

Adeline adalah putri dari kerajaan kecil yang diabaikan, setelah di jodohkan ia malah melarikan diri dari pernikahan dengan Grand Duke Kaivan Bahdrika yang terkenal dingin setelah bercerai dari istri pertamanya.
"Aku tidak akan menikah dengan siapa pun sampai kapan pun, jika aku mengenalnya maka akan ku bantu pelarian wanita itu. Tapi karena aku tidak mengenalnya maka wanita itu harus lari dengan benar, pantau terus kabar tentangnya dan jika ada kabar dia tertangkap maka bunuh saja dia." Kaivan tidak memiliki belas kasih, sejak awal dia berniat membuat Adeline menderita setelah menikah jadi sama saja dengan membunuhnya.
Siapa sangka setelah semua itu ia malah terlibat dengan putra grand duke, menjadi pengasuh duke muda dan tinggal di dalam Kediaman Bahdrika.
Akankah identitas Adeline terbongkar suatu saat nanti?
Nantikan kisah selengkapnya pada bab-bab yang akan datang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lasri Anariya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34 Racun

Bab 34

"Ailee," panggil Alice mendekati sang adik yang duduk membaca buku di dalam kamarnya, "Aku ingin memberikan mu nasehat, ada baiknya kau jangan terlalu percaya pada pengasuh mu itu."

Ailee menutup bukunya kemudian beralih menatap sang kakak, "Itu urusan ku, kenapa juga mendadak kakak menjadi benci pada Adeline? Sebelumnya kau menyukai dia kan walau pun tidak kau perlihatkan secara jelas."

"Aku hanya ingin kau belajar dari kesalahan ku dalam mempercayai pengasuh, pada akhirnya pengasuh ku mengkhianati aku. Pada awalnya aku memang tidak benci pengasuh mu. Tapi sekarang tidak lagi, aku sudah tahu niat buruknya yang berpura-pura bersikap baik pada ku. Selama ibu ada di sini setidaknya hargai ibu, aku dengar kau belum pernah menemui ibu walau hanya sekali. Ke depannya biarkan ibu yang merawat kita selagi dia ada di sini, kau bisa memberikan pengasuh mu cuti untuk pulang."

"Pengasuh mu tidak mengkhianati mu, kaulah yang bersikap terlalu lancang sampai berdampak padanya mengakibatkan dia diusir dari sini. Aku tidak menemui ibu juga tidak merugikan mu jadi jangan membuat masalah karena itu, pengasuh ku melakukan pekerjaannya dengan baik jangan pedulikan kami."

"Sekarang kau malah menyalahkan aku, aku begini karena sayang pada mu dan juga ibu jadi mengertilah rasa sayang ku. Aku ingin kita kembali seperti sebelumnya, apa tidak bisa kau melakukan ini setidaknya demi aku?"

"Tentu saja tidak bisa, semuanya sudah berlalu mustahil untuk di ulang kembali sekali pun terulang, apa kakak bisa meminta pada ibu untuk tidak pergi meninggalkan kediaman ini setidaknya demi aku. Kakak, ku mohon pada mu dengan sangat jangan menutup mata mu dari kejadian waktu itu karena baik aku atau pun ayah tidak dapat mengulanginya lagi." Ailee terlihat sangat sedih, ia tidak mau Alice memaksakan keinginan padanya.

"Aku akan menemui ibu, selamat malam." Alice pun pergi setelah merasa iba kepada Ailee yang sampai memohon seperti itu, walau pun demikian Alice terlalu mencintai ibunya dan tidak mungkin dia bisa membenci sang ibu.

Kejadian yang Ailee maksudkan adalah hari di mana Olive meninggalkan kediaman beberapa hari sebelum sidang perceraian, hari itu para pelayan bahkan menangis melihat Ailee kecil mengikuti langkah Olive ke mana pun sementara di luar kediaman Damian telah menunggu di samping kereta istana.

"Ibu, Ailee tidak mau ibu pergi. Tolong tetaplah bersama kami," pinta Ailee menarik gaun Olive, Olive yang bersimbah air mata hanya menatap Kaivan yang tidak jauh dari mereka.

"Apa kau tidak akan mengatakan apa pun pada ku sampai akhir? Apa dalam hubungan kita hanya aku satu-satunya orang yang berharap?" Tanya Olive, raut wajah Kaivan tidak baik terkesan tidak peduli di tambah karena ia menderita insomnia beberapa hari terakhir.

"Karena kau ingin pergi maka aku tidak akan menghalangi mu, mungkin kau terlalu menderita bersama ku. Kau bisa berpikir kalau dalam hubungan ini kaulah yang paling berjuang mempertahankannya, aku tidak masalah sama sekali lagi pula jawaban ku tidak akan mengubah keputusan mu," jawab Kaivan dengan ekspresi datarnya.

"Aku yang memulai hubungan ini, mati-matian mengejarmu, meninggalkan ibu kota demi hidup bersama mu, dan sekarang aku juga yang harus mengakhirinya. Kenapa kau tidak berusaha demi aku dalam hal apa pun? Kenapa hanya aku yang harus menyesuaikan dalam segala hal?" Tuntut Olive terisak, tidak ada akting sama sekali dalam tangisannya yang murni karena perasaan kecewa dan sedih.

Kaivan berniat membantah semua itu. Namun ia tidak ada gunanya, semua jawaban tertahan di tenggorokan dan dia hanya memilih untuk diam.

"Ibu, jangan bertengkar dengan ayah. Maafkan ayah, tetaplah bersama kami." Ailee masih meminta dengan penuh harap. Namun Olive malah membentaknya, "Jangan memaksa ibu untuk tinggal, kau bahagia dan ibu yang akan terluka. Ayah mu sama sekali tidak mencintai ku lalu untuk apa aku di sini? Katakan yang kau mau pada ayah mu, buat dia bicara."

Ailee tertegun mendapatkan bentakan pertama dalam hidupnya terlebih dari ibu yang dia cintai lebih dari apa pun, Sachi langsung memeluk Ailee agar ia tidak takut. Melihat itu Olive segera membawa kopernya keluar menuju kereta kuda, Damian membantunya naik kemudian kereta pergi meninggalkan kediaman. Kejadian itu membuat Ailee demam selama beberapa hari, sedangkan Kaivan mengurung diri dalam kamar tidak pernah keluar sampai hari persidangan tiba.

*****

Ruby dengan rasa dendam pada Adeline karena sudah membuat 2 sahabatnya terbunuh, ia tahu jika Adeline tidak sepenuhnya bersalah dalam hal ini. Namun ia tidak mau merasa bersalah setelah semua yang terjadi pada mereka, ia sendiri putus asa untuk bertahan dari amarah Olive.

Ruby diam-diam membuka kamar Adeline menggunakan kunci cadangan yang ia curi dari ruang kerja Sachi, di dalam kamar ia menyingkap selimut yang menutupi tubuh Adeline lalu dengan cepat ia membuka mulut Adeline secara paksa. Adeline yang baru tersadar dari tidur dikejutkan oleh seseorang yang mencengkram mulutnya, melihat Adeline membuka mata Ruby langsung menuangkan racun dari botol yang ia bawa ke dalam mulut Adeline.

Racun itu sangat berbahaya, begitu tertelan ia dapat merusak organ dalam hanya dalam beberapa menit. Namun korban pertama akan kehilangan tenaganya dulu, barulah rasa sakit yang luar biasa akan menggerogoti tubuh membuat korban memohonkan kematiannya sendiri, walau berbahaya racun ini membunuh korban secara perlahan dalam 48 jam. Racun ini biasa digunakan sebagai alat penyiksaan untuk penjahat atau pengkhianat Bahdrika, berkat Olive racun itu bisa sampai ke tangan Ruby.

Adeline tidak bisa melawan rasa sakit seperti bagian dalam tubuhnya dirobek, ia terkapar diatas ranjang dengan mulut bersimbah darah serta mata yang memutih. Pemandangan mengerikan ini tidak bisa Ruby lihat lebih lama lagi ia bergegas keluar sebelum ada yang datang.

"Sial! Ini racun apa? Rasanya benar-benar buruk, pertama usahakan bergerak lebih dulu ambil ramuan dalam laci. Apa aku akan mati di sini? Tidak bisa, tubuh ku bisa sembuh sendiri nanti hanya saja racun ini tidak pernah ku coba jadi tidak ada jaminan akan sembuh dengan sihir penyembuhan dalam tubuh ku. Seharusnya aku lebih banyak mendengarkan Anna sejak dulu kalau meninggal begini tanpa melihatnya, aku ...." Otak Adeline berhenti bekerja, kini ia bagaikan mayat hidup diatas ranjang pada tengah malam tanpa ada yang mengetahuinya.

****

Ailee bangun sendiri karena tidak ada yang membangunkan dirinya, Andrew yang datang membawa sarapan juga kebingungan karena ia tidak melihat Adeline yang biasanya masih pagi sudah sibuk dengan segala hal sambil menunggu waktu bangun Ailee.

"Apa pengasuh terluka karena aku tidak bicara dengannya kemarin?" Tanya Ailee pada Andrew yang tengah membasuh tubuhnya.

"Adeline bukanlah orang berpikiran sempit bahkan saat sakit ia tetap melakukan tugasnya menolak untuk istirahat. Tapi kalau di pikirkan ini sangat aneh, tadi malam hanya pelayan yang datang membawakan anda susu sebelum tidur padahal Adeline tidak pernah membiarkan orang lain merampas pekerjaannya sebagai pengasuh anda. Kenapa anda mengabaikan dia semalam?"

"Aku tidak mengabaikannya." Ailee cemberut menanggapi prasangka Andrew, "Aku hanya sedih, kenapa pengasuh malah membela pelayan yang sudah tidak sopan padanya, lalu ibu juga sengaja mendukung kata-kata pengasuh untuk terlihat baik. Adeline selalu saja begitu."

"Sepertinya pengasuh tidak mau membuat konflik antara anda dengan Nona Alice hanya karena dirinya, saya sedikit tidak mengerti kenapa mendadak nona membenci Adeline," ucap Andrew menggunakan indra burung yang bertengger di jendela kamar mandi, Ailee pun berpikir hal yang sama ia merasa itu ada hubungannya dengan sang ibu.

Setelah mandi dan berganti pakaian, Ailee duduk bersiap untuk sarapan. Sesekali dengan tatapan sedih ia melihat keluar jendela barang kali bisa melihat Adeline lewat dibawah sana, dan berharap Adeline datang untuk sarapan bersama seperti biasa.

Brak!

Bukan Adeline melainkan Sachi yang datang, ia pucat pasi sampai berkeringat dingin dengan penampilan sedikit kacau. Sachi memeluk Ailee lantas meminta Helen pelayan pribadi Ailee untuk membuang sarapan diatas meja.

"Bibi, ada apa? Kenapa mereka membuangnya? Aku bahkan belum sempat makan sesuap saja," protes Ailee menyayangkan makanan terbuang sia-sia.

"Tidak bisa. Sekarang makanan anda harus dibuat secara langsung oleh Andrew, tunggulah sebentar lagi lalu anda bisa menyantap sarapan," jawab Sachi. Kepanikan yang tidak biasa membuat Andrew berpikir jika terjadi sesuatu lagi di kediaman.

"Ailee." Olive berlari masuk ke dalam kamar Ailee sambil memeluk Alice, melihat Sachi ada di dalam kamar ia bernafas lega.

"Baguslah Nona Margaret ada di sini." Sachi langsung menurunkan Ailee, "Untuk sementara anda harus di kamar bersama Nona Alice, Andrew, dan juga ibu anda. Jangan keluar kamar sampai saya atau anggota bulan sabit datang kemari."

"Saya permisi." Sachi bergegas pergi tidak lupa ia menutup pintu kamar rapat-rapat.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Ailee menatap Alice yang menjawab dengan gelengan, ia sendiri tidak paham karena di bawah secara mendadak oleh Olive.

Adeline ditemukan oleh seorang pelayan dapur karena tidak kunjung membuka pintu kamar, ia berniat menanyakan menu sarapan hari ini. Namun jeritannya di depan pintu kamar yang sudah tidak terkunci mengundang para pelayan lain bersama kepala pelayan, keadaan Adeline saat itu sangat mengejutkan sampai beberapa pelayan pingsan melihatnya. Salah satu pelayan pergi melapor pada Jayden dan Sachi.

Alhasil terjadilah keributan pagi itu, Jayden meminta kesatria kediaman membawa Adeline secepatnya ke paviliun ahli ramuan untuk dirawat. Nafasnya lemah serta kakinya mulai membiru adalah tanda keracunan dan bukan dengan racun biasa, penyelidikan langsung Jayden lakukan setelah memastikan Alice dan Ailee aman.

Sarapan, makan siang, sampai makan malam dibuatkan oleh Andrew sementara Olive, Ailee, dan Alice dijaga oleh kesatria. Mereka sudah hampir seharian penuh berada di kamar bahkan sampai larut malam mereka tidur bersama di ranjang Ailee.

"Kenapa aku tidak melihat pengasuh selama seharian ini?" Gumam Ailee pada diri sendiri terdengar oleh Alice.

"Dia pasti merajuk karena masalah kemarin, cih! Aku benci pengasuh mu itu," timpal Alice membuat Ailee tidak senang.

"Anak-anak jangan bertengkar, istirahatlah lebih awal," lerai Olive.

Ailee bangun dari tidur lalu menarik tali untuk bel yang terhubung ke kamar Andrew, tidak lama Andrew datang masih mengenakan pakaian pelayan.

"Aku akan tidur dengan mu malam ini," ucap Ailee sesuai dugaan Andrew.

"Hah? Apa kau tidak dengar kata Bibi Sachi untuk tetap bersama sampai ada perintah lain, keegoisan mu sudah keterlaluan Ailee," tegur Alice.

"Aku ada bersama Andrew jadi tidak akan ada masalah, kakak dan ibu tidur saja tidak perlu peduli pada ku," tegas Ailee.

"Pasti ini karena pengasuh mu itu tidak mendidik mu dengan baik." Alice kembali berbaring setelah mencemooh Adeline

Andrew sempat tersentak mendengar kata pengasuh, setelah selesai melakukan tugasnya Andrew pergi menemui Sachi menanyakan ada keributan apa sejak tadi pagi, Sachi pun menceritakan segalanya sambil meneteskan airmata.

Andrew berniat untuk melihat keadaan Adeline. Namun ia tidak bisa karena Ailee sudah memanggilnya, karena tidur bersama Ailee jadi Andrew bisa melihat keadaan Adeline malam ini.

****

Bersambung.

Silakan tinggalkan jejak and dukung selalu author, karena dukungan kalian sangatlah berarti 😘

1
Bintang Juing
Luar biasa
Lasri Anariya: Terima kasih kak sudah berkenan mampir🙏
total 1 replies
VANDAL
Semangat Min ❤‍🔥
VANDAL
gk adil Si ratu ,
VANDAL
Terima kasih untuk Momen Adaline dan Aliee 🥺
VANDAL
semangat terus ya min 🔅🔅
Sarah Q. M
Kaivan : andai bawa pedang, udah gue tebas kali! /Angry/
Lasri Anariya: Terima kasih kak udh berkenan mampir🙏
total 1 replies
Aivil Elaier
/Smile/
ShaSha Chiku
karakter yang sah untuk di buat menderita
Lasri Anariya: Blm saatnya nnti juga pasti di buat menderita😂
total 1 replies
VANDAL
/Smile//Smile//Smile/
VANDAL
Karakter:
Adeline adalah karakter yang kuat dan kompleks, mewakili banyak wanita yang berjuang melawan batasan sosial. Dalam perjuangannya, dia harus menghadapi berbagai tantangan dan mempertanyakan identitasnya sendiri. Hubungan yang dia jalin dengan tokoh lain menambah kedalaman cerita, menciptakan ketegangan yang menarik.

Gaya Penulisan:
Gaya penulisan Lasri Anariya sangat engaging, dengan narasi yang mengalir dan dialog yang natural. Pembaca akan mudah terhubung dengan emosi dan perjalanan karakter, menciptakan pengalaman membaca yang mendalam.

Kesimpulan:
"Mirage of Love" adalah novel yang menarik dan relevan, memberikan pandangan mendalam tentang cinta, kebebasan, dan identitas. Dengan alur yang menegangkan dan karakter yang kuat, novel ini akan membuat pembaca terbawa dalam kisah perjalanan Adeline.

Rekomendasi:
Bagi penggemar cerita romantis dengan elemen drama dan konflik emosional, "Mirage of Love" adalah pilihan yang tepat. Ini adalah bacaan yang akan membuat pembaca merenungkan pilihan hidup dan arti sebenarnya dari cinta.
/Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile//Smile/
Yoon niimaa
Luar biasa
Lasri Anariya: Terima kasih banyak, kak. ☺️
total 1 replies
VANDAL
Imut panggilan mata pandanya min
VANDAL
semangat min ❤‍🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!