NovelToon NovelToon
MENGAMBIL KEMBALI

MENGAMBIL KEMBALI

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Berbaikan / Percintaan Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Vandelist

Segalanya yang telah ia hasilkan dengan susah payah dan kerja keras. lenyap begitu saja. kerja keras dan masa muda yang ia tinggalkan dalam menghasilkan, harus berakhir sia-sia karena orang serakah.borang yang berada di dekatnya dan orang yang ia percayai, malah mengkhianatinya dan mengambil semua hasil jerih payahnya.

Ia pun mulai membentuk sebuah tim untuk menjalankan rencana. dan mengajak beberapa orang yang dipilihnya untuk menjalankan dengan menjanjikan beberapa hal pada mereka. Setelah itu, mengambil paksa harta yng dikumpulkan nya dari mereka.

"Aku akan mengambil semuanya dari mereka, tanpa menyisakan sedikitpun!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vandelist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Selamat membaca

Di bawah pohon dengan angin tipis yang menemani mereka dalam menikmati waktu istirahat setelah berjam-jam menatap komputer menyala semalaman. Terutama Galuh yang matanya harus terbuka dalam mencari beberapa tokoh dibalik harta Erica yang dirampas.

Sedangkan Sabia, ia harus membuka mata dalam membaca setiap lembaran yang di print oleh Galuh. Membuat mereka berdua tidak tidur semalaman untuk memeriksa semuanya. Apalagi masalah ini melibatkan beberapa instansi perusahaan yang terbilang cukup tersohor di negri ini. Yang di mana Galuh harus meretas beberapa identitas tersembunyi dari orang-orang besar.

Orang besar di sini, berartian orang yang memiliki kuasa di negara ini. Orang-orang yang akan melakukan apa saja untuk mencapai tujuan mereka, terutama soal keuangan yang sering membutakan mata setiap para penguasa.

“Mata gue ngantuk banget mbak, semalaman nggak tidur buat tubuh gue jadi capek-capek pagi ini. Mana setelah jam 7 pagi gue nggak bisa tidur lagi, capek bener hari ini,”ucap Galuh dengan menggerakkan tubuhnya yang kaku. Sebab seharian duduk tanpa bergerak sama sekali.

“Sama Luh, tubuhku juga gitu. Seharian melek lihat tulisan di kertas mataku jadi sepet,”saut Sabia yang duduk dibawah pohon yang ada di pekarangan ini.

Mereka berdua saat ini sedang bersantai di bawah pohon dengan kursi besi tiga dan satu meja bundar terletak di tengah-tengah kursi. Angin sejuk yang menerpa wajah mereka, membuat ketenganan setelah mengalami hal tegang.

“Mbak menurut lo orang kayak pak Edi itu beneran kayak gitu nggak sih setelah denger cerita dari mbak Rika?”

“Aku belum bisa menyimpulkan seperti apa pak Edi itu sebab belum pernah bertemu langsung. Tapi kalau ditarik lagi, kayaknya memang ada tekanan dari pihak pak Edi dengan bisnis ilegal yang dijalaninya setelah foto-foto yang kamu perlihatkan kemarin.”

Galuh mengangguk-anggukkan kepalanya, semalaman ia terus mencari aktivitas yang dilakukan seorang Edi Cahyadi ketika tidak bekerja. Matanya yang terus memantau setiap gerakan dari cctv rumahnya yang telah diretas. Dan juga sifat seorang Edi Cahyadi ketika di rumah bersama dengan keluarganya.

“Tapi masak iya bapak tua itu kayak gitu, apa kalau ngelakuin kayak gitu nggak inget kah dengan keluarganya yang ada di rumah,”ujar Galuh yang masih memikirkan sifat orang itu dari cctv retasan-nya.

“Bisa aja sih, kita kan nggak tahu sifat manusia tuh kayak gimana kalau udah berhubungan dengan kekuasaan. Apalagi pak Edi nih orangnya udah sukses dari segi industri, lalu kalau penghasilan yang di dapatnya kurang, pak Edi bakalan ngelakuin cara haram buat nambah penghasilannya,”papar Sabia.

“Sayang aja kalau sifat pak Edi berubah hanya karena nafsu yang nggak ada habisnya buat diturutin. Apalagi kalau lihat keluarganya yang adem ayem kayak gitu,”ucap Galuh dengan hela napas yang menyertainya.

“Ego, serakah, marah, nafsu, iri, dengki manusia nggak akan lepas dari sifat itu semua. Terkadang kita seperti dituntut untuk menahan itu semua, jika tidak di tahan hanya akan merugikan diri sendiri hingga akhirnya berakibat fatal dalam kehidupan,”pungkas Sabia.

Manusia memang tak bisa lepas dari sifat-sifat yang merugikan dalam diri. Semua orang dituntut untuk menahan semua itu agar tidak kebablasan dan untuk selalu mawas diri. Karena setiap orang yang ingin melakukan sifat di salah satu itu, pada akhirnya akan mengalami penyesalan setelah melakukannya. Jika tidak menyesal, maka akan mendapat balasan yang mengerikan dari ucapan-ucapan serapah bagi hati yang tersakiti sebab sifat itu.

“Kata Erica, dia bakalan nyari tahu kebenaran berita itu pada orangnya langsung. Dan juga kita disuruh untuk nyelidikin anggota keluarganya yang terlibat bisnis gelap itu.”

“Mbak Rika benar-benar berani buat menanyakan hal ini secara langsung.”

Sabia tersenyum tipis mendengarnya. “Erica memang selalu berani dalam menghadapi beberapa hal, tanpa takut akhirnya akan seperti apa.”

Erica adalah sosok teman yang selalu berani dalam menghadapi semua hal tanpa mempertimbangkan akhirnya bagaimana. Bagi Erica, menghadapi dan menyelesaikan lebih baik daripada harus lari dari semua itu.

“Semoga aja emang beneran ada alasan mengapa pak Edi ngelakuin itu sayang aja sih sifatnya yang sebaik itu harus berubah karena ego,”ujar Sabia.

“Kehidupan orang dewasa emang selalu bikin pusing buat nyelesainnya.”

µµ

“Semoga saja mereka baik-baik aja, untuk sekarang ini,”batinnya ketika mengingat tempat yang selalu menjadi tujuannya.

Bayangan anak-anak panti yang selalu menghiasi pikirannya, serta teriakan permainan yang dimainkan oleh mereka ketika sedang melakukan sebuah mainan dengan canda dan tawa. Suara mereka yang selalu dirindukannya ketika sedang jauh, dan selalu ingin bertemu dengan mereka lalu berbagi cerita pada mereka.

Aurel menghela napasnya, sungguh jika saja ia memiliki kekuasaan yang lebih banyak dari keluarganya, ia tidak akan pernah di tempat ini. Bersama dengan orang-orang yang sama sekali tidak di kenalnya dan juga tidak dekat dengannya. Yang di mana ia sangat malas untuk bersosialisasi dengan mereka.

“Ini mbak di minum.” Sebuah gelas yang berada di depannya dengan seseorang yang duduk disampingnya.

Wanita muda yang ikut menghuni rumah ini. Aurel menerima minuman itu dan meminumnya sedikit untuk mencicipi. Dengan warna keemasan yang menggoda, perpaduan harmonis antara kunyit yang bercita rasa hangat dan sedikit pahit dengan asam jawa yang menyumbang sensasi segar dan asam yang menyegarkan tenggorokan. Aroma rempah yang khas membangkitkan rasa nyaman di dalam dirinya.  Rasanya yang unik membuat dirinya merasa nyaman dan tenang untuk menikmati minuman ini.

“Tempat di sini ramai juga ya mbak, apalagi tetangganya terutama jalan yang menuju ke jalan raya di situ banyak anak kecil ternyata. Waktu aku jalan-jalan ke daerah itu ternyata di sekitar situ ada sekolah SD sama SMA swasta sekolahnya nggak besar sih tapi cukup ramai untuk ukuran sekolah swasta gitu,”ucap wanita muda itu. Yang dikenalnya kalau tidak salah adalah Harni.

Sejak datang ke tempat ini, ia sama sekali tidak berbicara pada penghuni rumah ini. Terutama pemilik rumah ini sekaligus ketua tim yang memimpin timnya ini. Hal yang konyol bagi dirinya bergabung di sebuah tim untuk mencapai tujuan dari ketua tim-nya. Sekaligus hal yang menguntungkan baginya. Meskipun dirinya ogah-ogahan ketika berada di sini.

Aurel tidak menjawab ucapan wanita muda itu, dirinya lebih memilih menikmati minuman yang dibuat olehnya. Tubuhnya benar-benar merasakan ketenangan ketika meminum minuman ini. Rasanya pikiran yang sedari tadi menghantuinya, terhempas begitu saja melalui minuman ini.

Harni yang melihat hal itu, tersenyum bangga dengan minuman buatannya. Ramuan jamu yang pernah diajarkan nenek padanya, begitu berguna untuk menenangkan pikirannya dan juga orang lain.

“Segar ya mbak?”tanya Harni pada orang disampingnya.

Aurel menolehkan pandangannya ke samping, menatap orang yang memberikan minuman itu padanya. “Ya, terima kasih.”

“Sama-sama.” Senyum Harni yang merekah ketika Aurel mengeluarkan suara untuk dirinya. Hatinya benar-benar senang dengan hal ini.

“Minuman itu sebenarnya ramuan dari nenekku, saat itu nenek bilang kalau lagi stres dan pikiran lagi semrawut disuruh buat itu,”ujar Harni.

Aurel memandang Harni dengan alis yang bertaut rapat, membentuk garis tegas di dahinya. “Maksud lo?”

“Kelihatannya kakak lagi banyak pikiran ketika aku melihat kakak pertama kali, jadinya aku inisiatif untuk membuat minuman ini buat kakak karena... kakak nggak mau bicara sama sekali dengan penghuni rumah ini,”ucap Harni dengan hati-hati.

Aurel memandang ke depan dan kembali meminum ramuan dari Harni. Begitu kentara-nya dengan sifatnya itu hingga orang-orang melihat dirinya banyak pikiran.

“Banyak pikiran?”decih Aurel dengan jawaban Harni.

1
Vandelist_
istirahat dulu ya, lagi sibuk buat jajan lebaran, tubuh juga udah agak K.O akhir-akhir ini/Scowl/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
lanjut thor. bkn aku treveling bacanYa/Facepalm/
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
salfok sama kalimat terakhir thor/Scream/
Vandelist_: tunggu bab selanjutnya Bray/Joyful/ bakalan lebih terkejut lagi/Chuckle/
total 1 replies
Vandelist_
siap
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
sudah mampir yaa thor. bantu dukung karyaku jg yaa "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"/Heart//Ok/

narasi nya panjang banget thor.. salut/Rose/
🦁 R14n@
Blm baca like dl ya
Vandelist_: siap makasih like-nya😉
total 1 replies
QueenRaa🌺
Keren ceritanya kak✨️ Semangat up!!
Kalo berkenan boleh singgah ke "Pesan Masa Lalu" dan berikan ulasan di sana🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!