NovelToon NovelToon
Aku Masih Perawan

Aku Masih Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fazry Fazriyah

Rahmadhani gadis yang menikah setelah ia lama berpacaran dengan kakak kelas saat mereka SMA bernama Vino Subagyo Dua bulan pernikahan mereka Rahma tidak menemukan kebahagiaan dalam pernikahannya, mertuanya yang suka ikut ikutan dengan urusan pernikahan mereka berdua. Dan suami yang mulai berubah dari perangai dan sikapnya. Hingga akhirnya Rahma sering bertengkar dengan ibu mertuanya yang selalu memojokkan dirinya karena sang suami tidak pernah betah di rumah.

Rahma pun akhirnya memutuskan untuk mengambil peputusan dalam menyikapi polemik dalam rumah tangganya, sampai akhirnya Rahma menemukan kejangalan pada snag suami.


Lalu bagaimanakah kisah rumah tangga Rahma dan Fino? apakah Rahma akan mempertahankan rumah tangga nya atau ia akan menyerah dengan apa yang terjadi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fazry Fazriyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anak Gendut

Di sisi lain di kediaman keluarga besar Nugraha.

Amara dan Nugraha baru saja pulang dari luar negri, mereka berdua masuk ke dalam rumah dan memanggil bi Sarni untuk membawakan barang bawaan yang mereka bawa. Bi Sarni ke luar dan langsung mengambil koper yang Amara dorong saat mereka turun dari mobil, dan dua koper lainnya sudah di bawa supir pribadi mereka menuju kamar mereka berdua.

"Vino dan Rahma mana, bi?" Tanya Nugraha ketika ingin memberikan paper bag berisi oleh oleh untuk anak dan menantunya.

"Den Vino dan Non Rahma kan pergi bulan madu, pas tuan dan nyonya berangkat, nah den Vino dan Rahma dua hari kemudian juga pergi!" Jawab Bi Sarni yang kemarin sudah diberi tahu Vino agar menjawab pertanyaan orangtua Vino sesuai dengan yang Vino beritahu kepada bi Sarni.

"Beneran, bi?... syukurlah akhirnya mereka bisa bulan madu juga." Ucap Nugraha yang bahagia karena Vino dan Rahma akhirnya mendengarkannya saran darinya.

Bi Sarni membawa barang barang bawaan ke dalam kamar Nugraha dan Amara. Amara yang sudah masuk ke dalam kamar terlebih dahulu menghentikan langkah Sarni saat bi Sarni akan ke luar dari kamarnya.

"Bi, nanti tolong buatkan saya jus ya!" Ucap Amara sambil menuju kamar mandi.

"Baik, nyonya." Jawab Sarni.

.

.

.

Jam menunjukan pukul sebelas siang Rahma dan Yazid tiba di kota M, dan menunggu pria yang akan Rahma temui di kantor pemasaran furnitur. Rahma menunggu di lobi sesuai dengan arahan sang pria tersebut. Yazid yang sengaja tak ikut ke dalam hanya menunggu Rahma di depan kantor hanya untuk berjaga jaga.

Seseorang dengan setelan jas berwarna hitam menemui Rahma yang sedang duduk di sebuah sofa panjang di lobi depan. Rahma belum menyadari kehadiran pria tersebut karena dirinya sedang mencari sesuatu di dalam tas kecilnya karena kakinya mulai terasa sakit kembali.

"Assalamu'alaikum." Ucap pria yang kini berdiri peris di hadapan Rahma yang terhalang oleh meja bulat di depan nya.

"Wa'alaikum salam." Jawab Rahma yang masih sibuk mencari salep yang ia taruh di dalam tasnya, tanpa melihat ke arah pria yang sudah beridiri menunggunya saat ini.

"Anda yang bernama Rahma kan?" Tanya pria yang bertubuh tinggi semampai dengan paras wajah seperti laki laki keturunan dari timur tengah.

Rahma mendongak dan melihat dari bawah sampai ke atas pada pria yang kini ada di hadapannya. "Anda?" ucap Rahma yang sekan pernah bertemu dengan laki laki gang kini ada di hadapannya, sambil mengingat ingat. "Tunggu, saya pernah melihat anda sebelumnya, tapi dimana ya?" Tanya Rahma sambil mengingat wajah pria yang sudah lama ia tunggu kedatangannya di lima tahun yang lalu.

"Iya kita pernah bertemu dua hari yang lalu di bandara, dan saya ingin mengembalikan ponsel kita yang tertukar!" Jawab pria tersebut yang memang baru kali ini dia bertemu dengan Rahma.

Tapi tidak dengan Rahma ia justru baru teringat dengan pria yang kini berdiri persis di hadapannya. "Saya ingat siapa anda, anda adalah om-om yang lima tahun lalu berjanji akan menganti rugi tas milik saya yang anda rusak." Ucap Rahma yang baru ingat dengan kejadian 5 tahun lalu ketika dirinya berdua bersama Sania menaiki kendaraan bermotor, dimana saat itu Yusuf mengentikan mobilnya saat hatinya sedang tidak baik baik saja.

Pria itu adalah Muhammad Yusuf Arffan, laki laki yang kini usianya sudah akan menuju kepala tiga. Yusuf masih mengingat ingat kejadian yang Rahma katakan kepadanya, tapi yang dia tahu anak SMA yang tasnya ia rusak adalah gadis SMA dengan tubuh yang gemuk dan yang satunya bertubuh tinggi kurus.

"Maaf, dari mana kamu bisa menuduh saya seperti itu, karena seingat saya tas anak SMA yang saya rusak itu memiliki badan yang gemuk, dan saya tidak ingat kalau kamu juga ada di sana, karena teman yang satunya berbadan kurus tinggi." Jawab Yusuf bingung.

Tanpa permisi Rahma langsung mengambil ponsel yang ada di tangan Yusuf sehingga Yusuf pun terkejut dengan tindakan Rahma.

"Kamu!"

"Diam, saya akan menunjukan kepada anda sebuah foto yang akan mengingatkan anda kepada saya."

Ucap Rahma yang sedang mencari album foto dalam ponselnya yang sudah lama masih ia simpan, dan dia teringat waktu itu pun ia pernah menaruh foto tersebut ke media sosial untuk meminta pertanggung jawaban Yusuf yang katanya akan menggantikan tas Rahma yang rusak, yang baru saja dibelikan kakaknya dengan seharga satu juta delapan ratus ribu.

Yusuf menunggu cukup lama hasil pencarian foto yang akan Rahma tunjukkan kepadanya.

Dua menit Yusuf menunggu, hingga akhirnya Rahma memperlihatkan foto dirinya yang sedang memegangnya tas yang sobek dengan satu foto plat nomer mobil Yusuf yang waktu itu Sania dan dirinya foto.

"Ini... maksud anda cewek gendut ini kan, yang ada di foto itu adalah saya, dan ini kan cewe kurus tinggi yang anda maksud, itu Sania sahabat saya yang waktu itu." Cerocos Rahma mengingatkan Yusuf dengan dua anak SMA yang memanggilnya om om.

Yusuf melihat ke arah Rahma dan memandangi nya dari bawah sampai ke atas, di dalam hatinya ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat di foto dan apa yang sekarang ada di hadapannya.

Yusuf tertawa saat melihat perubahan jauh dari wanita gendut dalam foto dengan yang sekarang ada di hadapannya.

"Saya gak yakin kalau kalian adalah orang yang sama... mana mungkin anak gendut ini bisa menjadi kamu yang sekecil ini... hahaha, saya gak percaya." Yusuf terus menertawakan gadis yang ada di ponsel Rahma.

Hingga beberapa orang yang berlalu lalang melihat ke arah Yusuf yang tertawa geli, namun wajah Rahma memerah karena menahan kesal dan amarah dalam hatinya, karena melihat Yusuf mentertawakan dirinya saat masih gemuk.

"Maaf, maaf... bukannya saya bermaksud untuk_" Ucapan Yusuf terhenti saat Rahma pergi dengan marahnya dan meninggalkan ponsel Yusuf di atas sofa. "Hai, Rahma tunggu!" Teriak Yusuf yang melihat Rahma berlari meninggalkan lobi.

"Terserah anda mau percaya atau tidak saya akan kembali untuk menagih janji anda lima tahun lalu om om." Teriak Rahma dengan suasana hati yang penuh dengan rasa kesal.

.

.

"Gimana, ada ponsel kamu?" Tanya Yazid saat Rahma sudah masuk ke dalam mobil.

"Sudah, ini!" Jawab Rahma yang masih dengan wajah kesalnya, sehingga Yazid melihat ke arahnya.

"Kenapa, kok muka kamu di tekuk gitu?" Tanya Yazid yang melihat sisi lucu Rahma saat dirinya bete ataupun kesal dengan seseorang.

"Gak apa apa, Rahma cuma kesel aja sama orang itu!" Jawabnya asal

"Ya udah, biar kamu gak bete... mending kita cari makan dulu ya,... udah waktunya makan siang!" Kata Yazid yang sudah menyalakan mobil nya dan meninggal kan kantor tersebut.

"Rahma gak mau makan." Tolak Rahna yang sudah beberapa hari tidak berselera makan.

"Terus mau makan apa, pasti kemarin kamu gak makan juga kan?... nanti maag mu sakit gimana?" Tanya Yazid menginggatkan akan sakit maag yang pernah Rahma ceritakan saat dirinya masih sekolah dulu.

"Rahma mau makan bakso aja, lagi gak berselera makan nasi."

"Ok, kita cari tukang bakso di dekat dekat sini."

Sepanjang jalan Yazid melihat lihat ke arah kiri dan kanan pinggiran jalan yang mungkin ia bisa menemukan kedai bakso atau gerobak bakso yang biasa berjualan di pinggir jalan.

sudah hampir lima belas menit mereka tak menemukan tukang bakso di daerah yang mereka lewati.

Rahma menikmati pemandangan di daerah kota M yang kelihatan masih sangat asri dan tidak terlalu bising seperti kota B.

"Punya rumah di sini enak kali ya, suasananya masih sejuk dan lingkungan nya masih bersih." Celetuk Rahma yang membuat Yazid menoleh ke arahnya.

"Kamu mau tinggal di sini? kakak punya teman di kota ini, kalau kamu mau nanti kakak bisa tanyakan sama dia... dan kenalan abi juga ada yang punya pondok di sini." Sahut Yazid yang menimpali ucapan Rahma saat dirinya sedang berangan angan.

"Kak berhenti, disana ada mas mas tukang bakso!" Teriak Rahma seperti anak kecil yang sedang melihat balon.

Yazid menepikan mobilnya, saat mobil itu sudah terparkir dengan tepat Yazid mematikan mesin lalu membuka kunci mobil agar Rahma bisa dengan mudah untu keluar. Benar saja prediksi Yazid, baru juga tangan Yazid terlepas dari tombol tersebut dalam hitungan detik Rahma sudah turun dan keluar dari mobil menemui penjual bakso dengan gerobak berwarna coklat.

"Pak saya mau bakso telur dengan banyak sambal dan cuka ya,... satu lagi jangan pake tauge ya, pak!" Ucap Rahma saat dirinya sudah duduk di kursi berwarna merah.

"Baik, neng!" Jawab penjual bakso.

"Pak saya mau satu, bakso tanpa mie kuning, sambalnya dikit saja."

Yazid menyusul setelah melihat tingkah lucu Rahma seolah baru kali ini ia makan bakso.

"Maaf, Rahma lupa pesenin buat, kakak." Kata Rahma yang tak enak hati kepada Yazid.

"Kalau gitu, kakak bisa makan bakso gratis kan?"

"Ok"

Tak perlu menunggu lama bagi mereka berdua untuk menikmati bakso yang sudah mereka pesan, Yazid bergidik geri ketika melihat mangkuk bakso milik Rahma, yang menurutnya itu adalah sambal yang diberi toping bakso, karena saking merah merona kuah bakso milik Rahma.

"Apa mulutnya tidak terbakar karena kepedasan? kuahnya saja sampai merah semua gitu... apakah semua wanita akan melampiaskan kesedihan dan kekecewaan nya pada semangkuk bakso yang penuh dengan cabai?" Ucap Yazid pada dirinya sendiri di dalam hatinya.

"Kenapa, kak?" Tanya Rahma saat melihat Yazid yang menatap mangkuk Rahma.

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
mending Yazid blg aja sm kk kia biar rahma bisa di lindungin jg,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
fazry_fazriyah
Jangan lupa tinggalkan jejak like n subscribe nya ya temen3

aku butuh dukungan kalian... tebarkan mawar indah kalian... terima kasih😘💕
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
apa itu Yazid yg menolong rahma
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
mending kamu trus terang rahma sm keluarga mu tentang Vino,,biar kamu ada yg melindunginya,, lanjut thor
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
jgn takut rahma,, lawan trus si Vino jgn lemah,, lanjut thor
Apriyanti
apa jgn² vino gay ya thor
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
mau aja kamu di bohongin trus rahma,, terlalu bucin jd percaya aja Vino blg apapun,, lanjut thor
Apriyanti
rahma begitu mudah nya terperdaya oleh rayuan Vino,, pdhl jelas² Vino gak mencintai nya
Apriyanti
KLO aku JD Rahma mending udahan aja mnta cerai, percuma bersuami tp KY gak punya suami di masa Uda nikah brp bln blom jg di tidurin malah asyik gandeng cewe Laen,, Uda tinggalin mnta cerai biar si vino tau rasa bikin vino menyesal,, lanjut thor 🙏
fazry_fazriyah: kasian ya bun jadi Rahma...

semoga Rahma mendapatkan kebahagiaan nya ya bun
total 1 replies
Apriyanti
terlalu lemah bgt si kamu Nia,, harus nya kamu ceritain aja kelakuan vino SM papah mertua mu,,jgn die aja JD gak dihargai kan,, lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
bener KY nya Maureen cewek nya vino,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
bener KY nya vino cm terpaksa menikahi Rahma,, munkin benar vino ke Amrik cm berdua SM Maureen,, MK nya gak ngajak Rahma,, lanjut thor 🙏🥰
Apriyanti: blom update LG ya Thor🙏
Apriyanti: ok Thor👍💪😘🙏
total 3 replies
Apriyanti
KY nya vino cm pura² aja baik dan sayang SM Rahma,,masih penasaran ada rahasia apa SM vino
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti: ok Thor👍🙏💪😘
fazry_fazriyah: terus ikuti ceritanya ya, bun...

semoga selalu setia
total 2 replies
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
Apriyanti
lanjut thor
Medeia
kak, paragraf ini terlalu panjang. bisa di jadikan 2 paragraf agar lebih bagus dan pembaca jadi ga cape duluan lihatnya. untuk keseluruhan bagus, tinggal tanda bacanya aja.
semangat terus thor /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!