Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 26.Kepergian Suci
Suci tiba-tiba terbangun dari tidurnya, sambil mengucek matanya ia mengambil handphonenya, waktu menunjukkan pukul 03.00 dini hari. Ia beranjak dari tidurnya menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu. Kemudian ia melaksanan shalat tahajud, ia panjatkan do'a untuk kedua orang tuanya, dan meminta dilapangkan hatinya menerima kenyataan dalam hidupnya.
Suci berdzikir sambil menunggu adzan subuh, hatinya begitu rindu dengan ayah dan ibunya didesa, ia ingin pulang sebenarnya namun jika Adrian tau ia pergi dari jakarta kemungkinan besar Adrian akan mencarinya ke desa, karna dalam surat lamaran kerjanya ada fotocopy ktpnya sudah pasti ia akan mencari di alamat dalam ktp tersebu.
Adzan subuh berkumandang ia lalu melaksanakan shalat subuh dengan khusuk, setelah selesai ia lalu mandi dan bersiap-siap untuk pergi dari kos tersebut.
Suci menuju ke rumah ibu kos untuk berpamitan dan menyerahkan kunci kamarnya,ibu kos sedikit terkejut kenapa tiba-tiba ia pindah dari kos tersebut namun ia tidak bertanya apa-apa karna mungkin ia ada urusan pribadi.
Setelah itu Suci pergi ke kos mbak irma untuk berpamitan dan menitipkan amplop untuk Adrian. sesampainya dikos mbak irma, Suci mengetuk pintu kamar mbak irma. Mbak irma membuka pintu dan mempersilahkan Suci masuk, lalu membuatkan minuman untuk Suci.
"maaf ya mbak kalo saya mengganggu tidur mbak irma" ucap Suci
"gak papa, aku juga udah bangun dari tadi kok. Tumben kamu ke sini pagi-pagi ci, pake bawa-bawa tas segala lagi. Kamu diusir dari kosanmu? Tanya mbak irma dengan polos
"gak kok mbak, aku kesini mau pamitan sama kamu dan mau nitip surat pengunduran diri untuk pak Adrian" ucap Suci dengan lembut dan tenang
"lho kok tiba-tiba gini kenapa memangnya,kamu udah gak betah kerja disana atau kamu dijahatin sama karyawan yang lain. Kalo iya bilang aja sama aku nanti aku yang urus mereka" jawab mbak irma
"gak gitu mbak,tiba-tiba ibu aku telfon katanya ada yang harus aku urus dikampung, dan waktunya gx tentu berapa lamanya" ucap Suci
"oh gitu, yah sayang banget dong ci. Aku nanti gak punya temen ngerumpi seasik kamu. Tapi ya mau gimana lagi aku juga gx bisa mencegah kamu" jawab mbak irma dengan nada sedih
Suci sengaja berbohong kepada mbak irma agar ia tidak curiga jika ia ada hubungan dengan pak Adrian. Suci lalu menyerahkan amplop itu kepada mbak irma, lalu segera berpamitan. Ia berpesan agar nomor telfon mbak irma jangan ganti biar nanti kalo ia ke jakarta lagi ia bisa menemui mbak irma. Keduanya pun berpelukan lalu Suci keluar daru kos mbak irma.
Suci sudah memesan ojek online untuk diantar ke terminal, sepanjang perjalanan ia hanya diam sambil merasakan udara jakarta untuk terakhir kalinya. Akhirnya ia sampai di terminal bus, Suci membayar ojek online kemudian memasuki terminal.
Sebenarnya ia tidak akan pulang ke kampung halamannya dan belum tau akan pergi kemana. Ia duduk sebentar sambil memgang ponsel di tangannya, melihat-lihat lowongan kerja yang ada di internet. Setelah beberapa menit akhirnya ia menemukan kerjaan yang sama seperti kerjaannya dijakarta,namun kali ini lowongan tersebut ada di jogja.
Tanpa berpikir panjang ia lalu mencari bus jurusan jogja, setelah menunggu satu jam bus akhirnya melaju dengan sangat kencang. Suci duduk didekat jendela melihat pemandangan kota jakarta untuk terakhir kalinya. entah kapan lagi ia akan menginjakkan kaki di ibukota.
Suci mengganti nomor ponselnya,ia sengaja melakukan itu agar Adrian bisa cepat melupakannya, begitu pula dirinya. Matahari semakin naik keatas bus terus melaju dan meningalkan jakarta.
*****
Mbak irma sampai direstoran ia lalu meletakkan tas dilokernya, kemudian berganti pakaian dengan seragam restoran.Setelah semua berkumpul mereka melakukan briefing yang dipimpin oleh Adrian.
Adrian memberikan arahan sedikit kepada karyawannya,sembari mencari-cari keberadaan Suci. Setelah dirasa cukup semua karyawan kembali ketempat masing-masing. Suci tidak ada dalam briefing tadi apa mungkin ia terlambat tapi tidak biasanya ia terlambat seperti ini, atau mungkin ia sakit, gumam Adrian dalam hati.
Adrian lalu menghubungi nomor telfon Suci tapi tidak aktif. Saat ia akan mencoba lagi tiba-tiba mbak irma mendekatinya dan menyerahkan amplop titipan Suci.
"maaf pak, ini surat pengunduran diri dari Suci. Dia bilang orang tuanya menyuruhnya pulang karna ada sesuatu yang harus diurus" ucap Adrian dengan wajah kaget mendengar penuturan dari irma.
Adrian pergi ke ruangannya lalu membuka amplop yang diberikan irma tadi. Saat ia membukanya cincin yang ada didalam amplop terjatuh, Adrian lalu mengambil cincin tersebut dan menaruhnya dimeja. Ia lalu membuka kertas yang ada didalam amplop.
"Assalamualaikum mas Adrian, sebelumnya saya ingin mengucapkan maaf dan terimakasih kepadamu mas. Maaf karna aku tidak berpamitan langsung denganmu dan terimakasih sudah mencintaiku dengan begitu hebatnya sampai aku melupakan siapa diriku ini. bersamaan dengan datangnya surat ini, aku juga ingin mengembalikan cincin yang kau berikan tempo hari. Maafkan aku mas karna tidak sengaja mendengar obrolanmu dengan ayahmu kemarin. menurutku apa yang dikatakan ayahmu benar adanya mas, engkau lebih pantas bersanding dengan wanita pilihan ayahmu. Dibandingkan denganku yang hanya seorang pelayan restoran.
aku doakan semoga kalian hidup bahagia selamanya, aku pamit mas, maafkan aku yang tak mampu memperjuangkan hubungan kita. Aku terlalu takut untuk bermimpi lebih tinggi lagi. Jangan terlalu lama mengingat tentang diriku mas, cobalah membuka hati untuk wanita pilihan ayahmu" ucap Suci dalam kertas tersebut.
Adrian kaget membaca surat tersebut, ia tidak menyangka jika Suci mendengar perbincangan dirinya dengan sang ayah. Ia segera mencari surat lamaran kerja Suci untuk melihat alamat kampung halamannya. Setelah pertemuan nanti malam ia akan bergegas menuju kampung halaman Suci.
Hati Adrian sangatlah sedih, kejadian 5 tahun lalu harus terulang kembali. Ia berjanji kali ini ia tidak akan melepaskan wanita yang benar-benar ia cintai.
tak terasa air matanya menetes, baru kali ini ia merasakan sakit yang begitu sampai air matanya keluar. Adrian menyandarkan kepalanya dikursi lalu memejamkan matanya.
tiba-tiba kejadian 5 tahun lalu melintas dalam ingatannya lagi, ia ditinggalkan seorang wanita yang sangat ia cintai. Wanita itu pergi keluar negri untuk mengejar cita-citanya, wanita itu bernama nadia.
nadia yang lebih dulu memutuskan hubungan mereka karna ia tidak bisa menjalani hubungan jarak jauh. saat itu hati Adrian memanglah sakit namun ia tidak sampai meneteskan air mata. namun sekarang
Rasanya jauh lebih sakit lagi.
