Dikehidupan pertamanya, dia adalah seorang teroris yang paling kejam, dan terus diburu oleh pihak kepolisian diseluruh dunia. Tangannya telah merenggut ribuan nyawa orang yang tak berdosa.
Namun petualangannya berakhir saat pesawat yang dia tumpangi terbang menukik dari ketinggian jelajah 35.000 kaki.
Siapa yang menyangka, jika jiwanya akan masuk kedalam tubuh seorang permaisuri yang lemah dan juga buruk rupa. Sanggupkah dia mengubah kehidupan malang yang dialami oleh pemilik tubuh yang ditempatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 30
Brak...
Seorang pria yang menggunakan pakaian kebesaran seorang kaisar nampak menggebrak meja, begitu mendengar laporan dari mata-mata kepercayaannya, bahwa saat ini pasukan dari kekaisaran macan putih telah mengalami kekalahan.
Bahkan ketiga orang jenderal yang memimpin pertempuran itu pun saat ini telah mati, sedangkan 5000 orang prajurit yang tersisa telah tunduk pada Kaisar Yu Qing San dan menjadi prajurit kekaisaran Feniks emas.
Wajah kaisar Lin Jun terlihat menghitam, dia benar-benar tak habis pikir dengan kemampuan yang dimiliki oleh pasukan kekaisaran Feniks emas. Meskipun jumlah mereka hanya 30.000 orang, nyatanya sanggup mengalahkan pasukan kekaisaran macan putih yang berjumlah 50.000 orang, apalagi saat ini 5000 orang pasukannya telah berbelot dan mengabdi pada Kaisar Yu Qing San.
Sang kaisar langsung mengurut keningnya yang terasa sangat pusing, dia tak tahu harus melakukan apa saat ini. Mengingat seluruh pasukan kekaisaran macan putih saat ini hanya tinggal berjumlah sekitar 10.000 orang saja yang berada di kekaisarannya, sedangkan kekaisaran Feniks emas memiliki pasukan sebanyak 30.000 orang.
Andai saja Kaisar Yu Qing San membalas dendam dan menggempur kekaisarannya, mungkin saat itu juga kekaisaran macan putih akan segera berakhir.
Permaisuri Shu Lian baru saja memasuki aula istana, dia melihat wajah suaminya yang saat ini tengah merisaukan sesuatu, sehingga membuatnya begitu penasaran.
Apa yang sebenarnya sedang di fikirkan oleh kaisar Lin Jun saat ini? Dia belum lagi mengetahui kekalahan yang dialami oleh pasukannya, saat menggempur kekaisaran Feniks emas, sehingga permaisuri Shu Lian masih bisa tersenyum dengan sangat manis di hadapan seluruh pembesar dan juga pejabat istananya.
Sedangkan wajah para pejabat saat ini telah menjadi begitu jelek, mereka harus berwaspada dan segera mengirimkan seluruh anggota keluarga mereka ke suatu tempat, agar tidak mendapatkan masalah di kemudian hari.
Mereka sangat yakin jika Kaisar Yu Qing San tidak akan diam begitu saja, setelah kekaisarannya diserang oleh pasukan dari kekaisaran macan putih, sehingga cepat atau lambat kekaisaran Macan Putih pasti akan segera dihancurkan oleh kaisar yang terkenal kejam dan juga tiran itu.
"Apa yang terjadi yang mulia? Kenapa wajah kalian semua nampak begitu tegang?" tanya permaisuri Shu Lian kepada kaisar Lin Jun, begitu melihat wajah semua orang yang berada di aula berubah menjadi sangat buruk.
Kaisar Lin Jun menggelengkan kepalanya perlahan, kemudian segera menghembuskan nafas kasar.
"Saat ini pasukan kita telah mengalami kekalahan, bahkan Ketiga orang jendral yang memimpin penyerangan telah mati di tangan salah seorang pelayan milik permaisuri Huang Yue Li." ucap Kaisar Lin Jun yang membuat permaisuri Shu Lian langsung tercengang.
"Bagaimana mungkin permaisuri yang pengecut itu bisa memiliki seorang pelayan yang sangat tangguh?" tanya permaisuri Shu Lian.
"Kau salah permaisuri, bahkan permaisuri Huang Yue Li ikut turun ke tempat pertempuran dan membantai seluruh pasukan kita." ucap Kaisar Lin Jun.
Mendengar hal itu tentu saja membuat permaisuri Shu Lian langsung bergetar, dia tak menyangka jika wanita yang dianggap hanyalah seorang pecundang, ternyata memiliki jiwa iblis di dalam tubuhnya.
"Apa yang harus kita lakukan saat ini, yang mulia?" tanya permaisuri Shu Lian.
"Harusnya kau tanyakan sendiri pada hatimu permaisuri Shu Lian! Bukankah pertempuran ini kau sendiri yang memintanya?" ucap Kaisar Lin Jun.
Mendengar ucapan dari sang suami, tentu saja membuat permaisuri Shu Lian langsung membelalakkan matanya, dia tak menyangka jika Kaisar Lin Jun akan mengungkapkan alasan pertempuran itu di hadapan seluruh pembesar dan juga pejabat istana.
Sehingga membuat aula istana menjadi ricuh karena desas-desus dari para pembesar dan juga pejabat yang merasa kesal atas kelakuan dari permaisuri Shu Lian, mereka sungguh tak menyangka permaisuri yang dianggap seorang yang sangat sempurna dan selalu penuh dengan tata krama, ternyata memiliki sisi buruk yang akhirnya bisa menghancurkan seluruh kekaisaran macan putih.
"Sial!" umpat permaisuri Shu Lian sambil mengepalkan kedua tangannya, begitu melihat tatapan mencemooh yang diarahkan oleh para pejabat dan juga pembesar kekaisaran macan putih.
Kaisar Lin Jun saat ini benar-benar terpuruk dengan keadaan, walau bagaimana pun juga dia tak bisa mengorbankan seluruh rakyatnya untuk menebus kesalahan yang dibuat oleh permaisuri Shu Lian.
Tapi jika dia menyerahkan sang permaisuri kepada kaisar Yu Qing San untuk diberikan hukuman, akan banyak keributan di dalam istana kekaisarannya. Ketujuh orang selir kaisar Lin Jun pasti akan saling bersaing untuk bisa menggantikan posisi permaisuri Shu Lian.
Apalagi permaisuri Shu Lian merupakan putri dari seorang jendral besar yang begitu dihormati di wilayah kekaisarannya, dan memiliki banyak pasukan yang berguna untuk memperkuat wilayah kekaisaran.
Kaisar Lin Jun benar-benar dilema dengan keadaan saat ini, apalagi berbagai kemungkinan bisa saja terjadi di kekaisarannya. Jika dia tidak menyerahkan permaisuri Shu Lian, maka kemungkinan kekaisarannya akan dihancurkan oleh kaisar Yu Qing San, namun jika dia menyerahmannya, maka jendral besar kekaisarannya pasti akan memberontak.
Permaisuri Shu Lian segera kembali menuju ke paviliunnya, saat ini dia harus segera menghubungi sang ayah untuk menyampaikan berita yang sangat penting ini, dia tak mungkin menyerahkan diri pada Kaisar Yu Qing San. meski bagaimanapun dirinya adalah seorang permaisuri, wanita nomor satu di seluruh kekaisaran macan putih itu.
"Ada apa ibu?" tanya Lin Mengyu yang tiba-tiba saja datang ke paviliun permaisuri Shu Lian.
Permaisuri Shu Lian langsung saja melirik ke arah pintu, saat ini dia melihat Lin Mengyu yang baru saja masuk ke dalam kamarnya.
Setelah putrinya itu duduk, akhirnya permaisuri Shu Lian segera menceritakan apa yang telah dia dengar dari Kaisar Lin Jun saat berada di aula istana, hal itu tentu saja membuat Lin Mengyu kaget, dia tak menyangka jika rumor yang beredar di masyarakat benar-benar berbanding 180° dari kenyataannya.
"Bagaimana mungkin permaisuri yang pengecut itu tiba-tiba saja bisa bertarung dan ikut bertempur bersama kaisar Yu Qing San?" tanya Lin Mengyu.
Permaisuri Shu Lian hanya bisa menggelengkan kepalanya perlahan, dia juga tak mengerti dengan apa yang saat ini terjadi di kekaisaran Feniks emas, bahkan permaisuri Huang Yue Li yang dirumorkan memiliki wajah yang buruk rupa, kenyataannya tidak benar, justru permaisuri Huang Yue Li memiliki wajah yang sangat cantik, bagaikan seorang bidadari yang baru saja turun ke bumi.
Dan kini rumor kedua pun mulai terpatahkan kembali, permaisuri Huang Yue Li bukanlah seorang yang pengecut, dia memiliki kemampuan untuk bertarung yang artinya mereka tak lagi bisa menyepelekan keberadaan wanita itu di kekaisaran Feniks emas.
"Sial! Apakah kita telah tertipu oleh rumor yang beredar selama ini, Ibu?" tanya Lin mengyu.
Permaisuri Shu Lian hanya bisa menggelengkan kepalanya perlahan, dia juga tak tahu jawaban dari pertanyaan yang diucapkan oleh putrinya itu.
"Permaisuri Huang Yue Li bersembunyi terlalu dalam, hingga kita semua tak mengetahui kenyataan yang sebenarnya selama ini." ucap permaisuri Shu Lian seraya menghembuskan nafas lelah.
Tak lama kemudian seorang pelayan tiba-tiba saja berlari ke arah paviliun yang ditempati oleh permaisuri Shu Lian, dia begitu terengah-engah dan langsung mendobrak pintu paviliun itu sehingga membuat permaisuri Shu Lian dan juga Lin Mengyu langsung berdiri dari kursi yang didudukinya.
Brak...
"Yang mulia..! Gawat yang mulia..!" ucap pelayan itu sambil mendekat kearah permaisuri Shu Lian.
Permaisuri Shu Lian dan Lin Mengyu pun mengerutkan dahi melihat kelakuan dari pelayan itu.
"Ada apa?" tanya permaisuri Shu Lian sambil menatap tajam kearah pelayannya.
"Anu yang mulia... Itu ada anu!" ucap pelayan itu dengan sangat gugup, dia tak bisa mengutarakan maksudnya dengan jelas.
"Apa maksudmu? Anu anu! Katakan dengan jelas!" bentak permaisuri Shu Lian.
"I-itu yang mulia, anu.." ucap pelayan itu membuat permaisuri Shu Lian kehabisan kesabaran dan langsung menarik kerah hanfu yang dipakai pelayannya.
"Katakan!" ucap permaisuri Shu Lian kembali dengan sangat keras.
"Saat ini pasukan dari kekaisaran feniks emas sudah memasuki wilayah kekaisaran macan putih yang mulia." ucap pelayan itu dengan sangat lancar.
Bruk...
Permaisuri Shu Lian pun segera menjatuhkan tubuh pelayan itu hingga tersungkur di lantai. Saat ini wajahnya terlihat sangat pucat mendengar informasi yang diberikan oleh pelayannya.
Pasukan kekaisaran feniks emas telah sampai di wilayah kekaisaran macan putih.Sedangkan dia belum juga mengirimkan surat kepada sang ayah, yang saat ini tengah berjaga di perbatasan.
"Sial!" rutuk permaisuri Shu Lian seraya mendudukkan dirinya diatas kursi.
...----------------...
*Terima kasih banyak untuk dukungannya readers, yang terus setia membaca karya dari author yang receh ini, dan selalu memberikan semangat positif bagi author untuk melanjutkan karya ini hingga selesai.
Semoga readers semua diberikan kesehatan dan juga kebahagiaan, dimudahkan rezekinya. Bagi yang tengah menjalankan ibadah puasa, semoga dilancarkan hingga kita semua bisa bertemu dengan hari yang fitri. Amiiin. 🤲*