Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33 Wisuda Sekolah
Satu bulan berlalu dan hari ini adalah wisuda siswa dan siswi yang sudah mengikuti ujian nasional. Nayla memakai kebaya modern berbahan brokat warna coklat, dan memakai sepatu yang senada dengan kain batik yang menjadi rok kebayanya. Tak lupa jilbab yang menutup kepalanya.
TOK TOK TOK
“Dek ayo berangkat” Ucap Rasti di luar pintu kamar Nayla
“Iya mah sebentar” Jawab Nayla dari dalam kamarnya, dia memasukkan dompet dan ponsel ke dalam tas selmpang kecil lalu berjalan keluar.
Hari ini adalah hari bahagianya Nayla, hari yang seharusnya menjadi kebanggaan papanya juga. Nayla berhenti di ambang pintu saat melihat Ali yang sedang berdiri di depan mobil sambil tersenyum, dia memakai baju batik yang senada dengan kebaya yang di pakai Rasti. Nayla membayangkan seharusnya yang memakai baju batik yang senada dengan mamahnya adalah almarhum papahnya, dan dia sekilah melihat wajah papahnya di diri Ali kakaknya.
“Papah” Lirih Nayla
Nayla tak mampu membendung air matanya, Ali menghampiri adiknya dan langsung memeluknya.
“Papah” Ucap Nayla memeluk erat Ali
Nayla tidak peduli riasan wajahnya akan berantakan, dia hanya ingin menumpahkan yang ada di dalam hatinya.
“Kakak akan jadi papah buat kamu, kakak akan jaga kamu sampai kamu menemukan seseorang yang bisa menjaga kamu lebih baik dari kakak” Jawab Panji sambil megusap punggung adiknya
“Udah ayo nanti kita telat” Ajak Rasti mengusap lengan Nayla dan menghapus air matanya.
Nayla juga menghapus air mata Nayla dan kembali melihat kearah Ali.
“Kakak mirip papah kalau pakai baju kayak gini” Ucap Nayla dengan senyum sendu
“Kan aku papah versi muda, iya kan mah ?” Ucap Ali mencoba mencairkan suasana
“Iya” Jawab Rasti terkekeh lalu menarik Nayla agar segera masuk ke dalam mobil
“Untung make upnya waterproof dek, jadi nggak bakal berantakan” Ucap Rasti dan mobil mereka melaju
*****
30 menit kemudian mereka sampai di sekolah, setelah Ali memarkirkan mobilnya mereka bertiga turun dan menuju aula.
“Nayla” Teriak Sinta si heboh di depan sana
“Ya ampun masyaallah sudah jadi ukhty ini bestie aku, cantik pula” Ucap Siska memeluk Nayla lalu mencium tangan Rasti
“Hampir dua bulan tidak bertemu udah ada perubahan aja, makin cantik kalau pakai hijab gini” Ucap Sinta
“Udah ih, kalian juga cantik. Rizky mana ?” Ujar Nayla
“Iky udah di dalam” Jawab Siska menunjuk kea rah dalam gedung membuat Nayla menoleh ke dalam
*****
Para orang tua atau wali murid duduk samping kiri siswa yang berada di sebelah kanan, Nayla duduk di sebelah Rizky yang juga kaget melihat Nayla berjilbab dan Rizky juga memujinya lebi cantik dan mendoakan agar Nayla istiqomah.
“Assalamu’alaikum warahmatullohiwabarokatuh” Ucap Kepala Sekolah
“Wa’alaikumsalam warohmatullahiwabarokatuh” Jawab Para tamu undangan
Suara kepala sekolah membuka acara, membuat Nayla dan yang lainnya memfokuskan pandangannya ke depan.
“Selamat datang para hadirin yang kami hormati, saya selaku kepal sekolah hanya ingin menyampaikan rasa bangga pada anak didik kami yang lulus serratus persen” Ucap Kepala Sekolah mendapati sorak kebahagiaan para siswa
“Saya benar-benar bangga pada mereka semua yang berusaha agar dapat lulus dengan hasil yang memuaskan, semoga kalian bisa melanjutkan mimpi kalian di tingkat selanjutnya, terimakasih. Wassalamu’alaikum” Lanjut Kepala Sekolah mengakhiri sambutan
“Baiklah para hadirin, kali ini saya akan memanggil siswa-siswi berprestasi dengan nilai ujian tertinggi” Ucap MC
“Siswa berprestasi dalam tahun ajaran ini di raih oleh …….” Ujar MC menjeda membuat para siswa dan yang lainnya merasa deg-degan dan memejamkan mata, berharap nama mereka yang di sebut.
“Selamat untuk ananda Nayla Rizkya Azzahra” Lanjut MC
Deg
Riuh tepuk tangan membuat Nayla membuka mata, Nayla tidak menyangka akan menjadi juara umum satu sekolah. Sinta dan Siska langsung memeluk Nayla dan teman-teman yang lainnya juga mengucapkan selamat secara bergantian.
“Untuk anada Nayla di mohon untuk maju ke atas podium” Pinta MC
Nayla berdiri, rasanya seluruh tubuhnya bergetar karena masih tidak percaya. Nayla melangkahkan kaki ke depan, dan MC mengarahkan Nayla untuk naik ke podium untuk menyampaikan sesuatu untuk teman-teman. Nayla melihat kea rah ke tamu undangan dan Rasti dan Ali mengangkat kedua jempolnya dengan haru membuat Nayla terkekeh.
“Assalamu’alaikum, saya Nayla Rizkya Azzahra pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat yang telah di berikan. Saya ucapkan terima kasih untuk para bapak dan ibu guru yang sudah mengajarkan dan membimbing saya selama saya di sekolah serta teman-teman saya yang lainnya hingga sampai sekarang. Untuk mamah, kakak dan almarhum papah saya” Ucap Nayla seperti tercekat di tenggorokan
“Saya berusaha untuk menjadi yang terbaik agar bisa membuat keluarga saya bangga terutama untuk papah saya, beliau adalah orang yang tidak pernah menuntut saya harus ini atau harus itu. Beliau hanya berkata berusahalah selagi mampu, kerjakan apa yang menjadi kesukaanmu agar taka da beban dalam hatimu” Lanjut Nayla dengan air mata mulai berjatuhan
Nayla menghentikan sejenak ucapannya untuk menetralkan perasaannya.
“Papah bukan hanya orang tua bagiku, tapi papah teman dan guru dalam hidupku, makasih papah. Meski pun papah sudah tenang di surga aku akan tetap berterima kasih dan tidak akan melupakan apa yang pernah papah ajarkan. Terima kasih” Ujar Nayla lalu turun dari podium dan berjalan kearah mamah dan kakanya yang juga menangis, Nayla langsung memeluknya erat dan juga mengucapkan terima kasih pada mamahnya
*****
Acara wisuda SMA telah berakhir Nayla, Sinta, Siska dan Rizky menyampatkan berfoto bersama.
“Aku besok udah berangkat mondok” Ucap Siska membuat Nayla memeluknya
“Semoga bisa menggapai keinginanmu ya Sis” Jawab Nayla
“Kalau pulang kabar-kabar ya biar bisa kumpul lagi” Ucap Sinta
“Iya, kalau kamu pulang aku juga bakalan nyempetin pulang Sis” Ujar Rizky
Selanjutnya mereka berpelukan seperti teletubis, rasanya cepat sekali mereka berpisah padahal seperti baru kemarin bertemu dan berteman. Nayla menatap ke setiap sudat bangunan sekolahnya yang banyak menyimpan banyak memori.
“Ayo pulang sayang” Ajak Rasti
“Iya mah” Jawab Nayla mereka beermat berpisah ikut pulang dengan orang tua masing-masing
“Selamat tinggal masa putih abu-abu” Ucap Nayla dalam hati saat menoleh ke belakang sebelum masuk ke dalam mobil
“Mah, kita ke rumh papah dulu yah mau jenguk papah” Ucap Nayla
“Iya sayang” Jawab Rasti