"Tolong lepaskan saya!" seru gadis cantik itu saat tubuhnya di seret menuju ke kamar yang sangat ingin dia hindari, salah rasanya dia telah menerima tawaran dari teman nya karena dia sangat butuh uang sekali.
"KAU! BISA DIAM ATAU TIDAK, ATAU KAU INGIN AKU PENGGAL DI SINI JUGA KEPALAMU!" teriak pemuda tampan namun sangat mematikan itu, bahkan wanita yang tadi di bentak oleh pria itu langsung diam dengan tubuh bergetar hebat.
"Tolong lepaskan saya tuan." seru gadis itu memohon.
"ck kau lupa bahwa aku sudah membeli mu dengan harga mahal." seru pria itu.
"Akan saya ganti tuan, tapi mohon lepaskan saya."
"Aku tidak butuh uang mu, karena mulai sekarang kau akan menjadi pemuas dan j*lang ku." bisik pria itu dengan begitu tegas dan dinginnya yang terdengar sangat menyeramkan.
Bagaimana kelanjutannya??
kepoin ceritanya yaaa!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14_Hubungan Timbal Balik
"Aku tahu aku tampan." ucap Dave sambil memejamkan matanya membuat Mikaila terkejut.
Dia langsung menyingkirkan tangannya dari wajah tampan pria di depan nya itu tapi Dave lebih dulu mencekal tangan Mikaila dan membuka matanya hingga netra mereka berdua bertemu membuat Mikaila merasa gugup bukan main.
Apa lagi Dave menatapnya begitu intens sekali membuat Mikaila tidak bergerak bebas.
"Dave lepas aku mau turun." seru Mikaila mencoba melepaskan tangan nya dari cengkraman Dave namun sia-sia tenaga nya jauh berbeda dari Dave.
Bahkan Dave sekarang merengkuh tubuhnya hingga mereka benar-benar menempel dan Dave langsung melancarkan aksinya.
CUP
kecupan satu kali.
CUP
Dua kali.
CUP
Tiga kali.
Dave mengecup singkat bibir Mikaila yang begitu candu baginya.
"Siapa yang suruh buat tidur di paviliun hm?" tanya Dave yang begitu seksi sekali karena baru bangun tidur dengan suara serak nya.
"Aku berpikir tempat seperti itu akan cocok dengan ku, tidak seperti di sini yang sangat tidak cocok." ucap Mikaila pelan takut jika menyinggung Dave.
"Aku yang berhak menentukan cocok atau tidaknya, kamu hanya harus menurut." tegas Dave kemudian beranjak dari tidurnya dan menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih.
Sedangkan Mikaila mematung di tempat dengan ucapan pria itu, bolehkan dia berharap lebih tapi dia takut akan penolakan.
"Aku harus mencoba meluluhkan hati pria itu, semoga kamu kuat ya Mik." gumam Mikaila menyemangati dirinya sendiri.
Sekarang semua orang sudah berada di meja makan begitu pun dengan Dave dan Mikaila yang sudah berada di sana.
"Aku akan ke Jerman setelah ini." ucap Dave setelah selesai sarapan membuat Mikaila yang awalnya merasa santai pun langsung diam sambil melihat ke arah Dave.
"Apakah aku boleh ikut?" tanya Mikaila dengan pelan namun masih bisa di dengar Dave dan yang lainnya.
Dave yang mendengar itu hanya diam sambil melihat ke arah Mikaila, dan Mikaila sudah tahu apa jawabannya padahal Dave belum berbicara sama sekali.
"Tidak boleh ya? Padahal aku ingin sekali ke luar negeri." ucap Mikaila merasa sedih, namun dia juga sadar diri siapa dirinya.
"Aku bekerja di sana bukan untuk liburan." jelas Dave membuat yang lainnya menatap aneh ke arah bos nya karena baru pertama ini sang bos harus susah payah menjelaskan hal tersebut.
"Iya aku tahu, kamu boleh pergi kok tapi baliknya cepet ya." ucap Mikaila yang merasa berat untuk melepaskan Dave.
"Hm, Robi, Tara dan Wina akan berada di mansion untuk menjaga mu." ucap Dave yang memang sudah memberitahukan yang lainnya kalau mereka bertiga akan stay di mansion.
"Iya, kamu hati-hati ya." ucap Mikaila saat Dave ingin pergi.
"Kalau ada apa-apa segera kabari, dan buat kalian apapun kegiatan terus kasih informasi." ucap Dave dan di angguki yang lainnya.
CUP
"Aku pergi." pamit Dave sambil mengecup singkat bibir cherry milik Mikaila.
Setelah itu Dave pun pergi di ikuti oleh yang lainnya meninggalkan Mikaila yang terus melihat kepergian Dave.
"Mikaila lebih baik kita masuk." ajak Tara dan di angguki oleh Mikaila.
Baru saja di tinggal namun hampa sudah menerpa hati Mikaila.
"Gak usah sedih gitu, bos bakalan balik." jawab Robi dengan iseng nya menggoda Mikaila.
"Ih kamu mah, siapa juga yang sedih." seru Mikaila yang malah berjalan kebelakang membuat tiga orang tersebut saling pandang.
"Mau kemana?" tanya Wina.
"Mau ke paviliun, aku lebih nyaman di sana kan kebetulan juga Dave gak ada jadi aku mau ke sana." ucap Mikaila dengan santainya melangkahkan kakinya menuju ke arah paviliun.
"Kayaknya kita gak bakalan tenang selama bos di sini." ucap Robi dan di angguki oleh Tara dan Wina.
"Biarkan lah, bos kan juga sudah bilang kalau Mikaila mau ke paviliun biarkan tapi jangan sampai tidak mengawasi dan sampai kabur." ucap Tara dan di angguki yang lainnya.
"Non Mikaila, apakah ada yang dibutuhkan?" tanya bidan Siti.
"Gak ada bi, aku cuma mau ke sini aja." jawab Mikaila.
"Ya elah sok jadi nyonya banget sih padahal cuma pemuas nafsu tuan Dave aja bangga banget!" sindir Mela salah satu maid di sana yang memang tidak suka dengan kedatangan Mikaila di mansion ini.
Dia yang sudah lama mengincar tuan nya namun harus menelan pil pahit saat tuan nya sama sekali tidak pernah melihat ke arah dirinya, apa lagi saat tuan nya membawa seorang wanita untuk pertama kalinya ke mansion membuat Mela kesal dan marah.
Dia bersumpah akan membuat wanita tersebut membayar apa yang sudah dia rasakan karena perasaan tak terbalas kepada tuan nya.
"Kamu tuh kenapa sih Mel, kalau ngomong tuh di jaga." tegas ni Siti tidak suka dengan perkataan Mela yang pasti menyakiti hati Mikaila.
"Jangan di dengarkan ya nona." sahut bi Siti dan hanya di balas senyuman canggung oleh Mikaila.
Jangan di pikirkan? Jelas di pikirkan oleh Mikaila karena memang ucapan dari maid tersebut memang benar, dia hanya seorang pemuas saja.
Hubungan nya dengan Dave hanya hubungan timbal balik, Mikaila mendapatkan yang dan Dave mendapat kan kepuasan jadi tidak ada yang salah dari ucapan maid tersebut.
"Bi aku mau ke kamar dulu ya, aku ngantuk bi." ucap Mikaila dan di angguki oleh bi Siti.
"Apa perlu saya temani nona?" tawar bi Siti.
"Gak usah bi, aku pergi dulu ya." pamit Mikaila kemudian meninggalkan area paviliun.
Setelah kepergian Mikaila bi Siti langsung melihat ke arah Mela yang duduk santai tanpa merasa bersalah.
"Kamu kalau ngomong di jaga ya Mel, bibi udah berusaha buat pertahanin kamu waktu tuan ingin mengeluarkan mu, jika sampai tuan tahu perkataan mu tadi dan menyingkirkan mu maka bibi tidak akan ikut ikut." tutur bi Siti kemudian pergi dari sana di ikuti oleh Sasa dan beberapa maid lainnya.
"Akkhh sial, hanya karena j*lang satu itu doang aku harus mendapatkan nasihat dari bi Siti, tidak akan aku biarkan tunggu saja dasar j*lang sialan kau akan mendapatkan balasannya!" seru Mela yang tidak terima atas perlakuan bi Siti tadi.
"Hanya aku yang boleh menjadi nyonya besar di mansion keluarga Antonios." tegas nya dengan penuh keyakinan.
Di sisi lain Robi, Tara dan Wina yang sedang duduk santai di ruang tengah mansion tersebut dibuat bingung karena melihat Mikaila yang jangan dengan wajah murung, apa lagi dia baru saja keluar ke paviliun tapi kenapa sudah kembali lagi.
Mereka kira mungkin Mikaila akan menginap di sana lagi seperti kemarin, tapi ternyata prediksi nya salah.
"Kenapa?" tanya Tara yang merasa ada yang aneh dengan wajah murung Mikaila.
.
.
Bersambung.....
Jangan lupa follow akun author, favorit kan cerita ini, vote, like, komen dan gift nya juga boleh biar tambah semangat buat nulis nihhh....
Ditunggu ulasan dan bintang 5 nya yaaa
FOLLOW IG AUTHOR : @LALA_SYALALA13
