Naomi Tias Widuri menjalani hari-harinya sebagai seorang ibu rumah tangga biasa setelah menikah dengan laki-laki bernama Henda Malik Ahmad. Di persunting oleh Hendra satu tahun yang lalu, kini Naomi dan Hendra akan segera memiliki buah hati.
Naomi yang patuh kepada suami memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan nya sebagai seorang Direktur di perusahaan ayahnya, dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah untuk melayani sang suami.
Namun ternyata kepatuhan Naomi terhadap suami tidak membuat Hendra setia terhadapnya, justru Hendra mempunyai wanita lain di saat Naomi hamil di usia tujuh bulan.
Penderitaan yang Naomi alami semakin lengkap setelah mengetahui bahwa selingkuhan suaminya tersebut adalah orang yang sangat ia kenal.
Jika kalian Penasaran siapa selingkuhan Hendra, mari kita simak bersama-sama novel ini.
Happy Reading ❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi cahya rahma R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 17
"Saya bukan mengaku-ngaku sebagai istri mas Hendra.. melainkan saya memang istri sah dari mas Hendra. Bahkan yang saya kandung ini anaknya." ucap Naomi yang merasa kesal di tuduh mengaku-ngaku istri dari Hendra.
"Maaf mbak saya tidak percaya kalau tidak ada bukti. Secara banyak yang datang ke rumah ini tapi tidak bisa menunjukan bukti."
"Bagaimana mereka mau menunjukan bukti, suami kamu aja suka nyebar benih ke mana-mana tanpa adanya ikatan pernikahan."sahut Hilda yang juga ikut kesal.
Naomi pun membuka tas nya lalu meraih buku nikah berwarna merah dan hijau. Naomi langsung saja menyerahkan buku nikah tersebut kepada Maya.
"Kalau dengan bukti ini apakah kamu akan percaya?."
Maya meraih dua buku nikah tersebut lalu membuka nya. Di buku nikah tersebut terpampang jelas foto Naomi dan juga Hendra beserta tanggal mereka menikah.
Maya yang melihat buku tersebut antara percaya dan tidak percaya. Jika ia tidak ingin percaya tetapi Naomi mempunyai buku nikah tersebut. "Ini pasti palsu." Maya yang memberikan buku tersebut kepada Naomi lagi.
"Palsu bagaimana? mana ada buku nikah palsu mbak.. jelas-jelas itu asli." sahut Hilda lagi.
Naomi kembali mengeluarkan foto pernikahannya bersama Hendra dan memperlihatkan kepada Maya. "Saya menikah dengan mas Hendra satu tahun yang lalu.."
Maya yang melihat foto tersebut seketika diam. "Jadi benar mbaknya ini istri sah mas Hendra?."
"Iya.. kalau mbak masih tidak percaya dengan ucapan saya, saya juga bawa kartu keluarga."
"Masuk dulu mbak, kita bicara di dalam." Maya yang mempersilahkan masuk Naomi dan juga Hilda.
Mereka bertiga pun sudah duduk di sofa ruang tamu. "Sebentar saya buatkan minum dulu."
"Tidak perlu mbak, kami di sini hanya sebentar tidak akan lama. Hanya ingin berbicara dengan mbak Maya saja." ucap Naomi.
Maya yang mendengar ucapan Naomi kembali duduk. "Saya benar-benar tidak tahu jika mas Hendra memiliki istri lagi mbak."
"Apa lagi saya mbak.. saya bahkan tidak tahu kalau mas Hendra sudah memiliki istri dan anak di sini. Dulu dia bilang sama saya masih lajang. Andai saja saya tahu saya tidak akan mau menikah dengannya."
"Saya kira selama ini mas Hendra hanya setia dengan saya, karena dia tidak pernah meminta izin untuk poligami."
"Tidak hanya Naomi saja yang menjadi korban Hendra.. bahkan banyak wanita di luar sana yang menjadi budak nafsu laki-laki bejat itu. Tidak salah jika banyak wanita datang ke sini untuk minta tanggung jawab kepada Hendra, karena mungkin yang di kandung mereka memang benar itu anak Hendra." sahut Hilda.
Maya terus memperhatikan dan mendengarkan ucapan-ucapan Naomi dan Hilda.
"Saya datang ke sini tidak untuk meminta apa-apa mbak.. karena saya juga sedang memproses perceraian saya dengan mas Hendra. Saya hanya ingin memberi tahu bahwa mas Hendra bukanlah laki-laki dan bapak yang baik."
"Tapi bukankah kamu sedang mengandung?." Maya yang melihat perut Naomi.
"Iya.. mungkin anak saya tidak akan memiliki sosok ayah, tapi saya juga tidak tega melihat anak saya tumbuh besar dengan kasih sayang ayah yang suka bermain wanita. Banyak wanita yang menjadi korban mas Hendra mbak. Sekretaris saya di kantor dan sekarang menjadi sekretaris mas Hendra juga pernah hamil dengan mas Hendra, namun mas Hendra meminta untuk menggugurkan kandungan itu. Tidak hanya itu bahkan lusa kemarin mas Hendra ketahuan tidur dengan pembantu saya, hingga pembantu saya hamil." jelas Naomi.
Maya yang mendengar ucapan Naomi seketika terkejut, antara percaya dan tidak percaya jika suaminya berperilaku seperti itu.
"Itu yang ketahuan mbak, saya ngga tahu yang tidak ketahuan itu berapa.. saya kira selama ini mas Hendra itu laki-laki yang baik dan tanggung jawab. Tapi ternyata saya salah dia suka jajan di luar bahkan suka menabur benih di mana-mana hingga banyak wanita hamil karenanya."
Hilda meraih ponsel lalu memperlihatkan beberapa foto kepada Maya. Maya melihat foto Hendra sedang berada di sebuah club malam bersama seorang wanita. Bahkan di foto tersebut Hendra dan wanita seksi saling berpelukan.
"Astaghfirullah.. apa benar itu mas Hendra?." Maya yang tidak percaya lalu matanya pun mulai berkaca-kaca.
"Ini tidak seberapa mbak. Masih banyak bukti lagi tentang perselingkuhan Hendra." Hilda yang meraih ipad di tasnya lalu memperlihatkan foto-foto Hendra sedang tidur bersama wanita di sebuah hotel. Wanita yang Hendra tiduri pun beragam bentuk. Mulai dari yang kurus kerempeng sampai yang montok berisi, bahkan ada yang gemuk. Mulai dari kalangan orang Indonesia biasa dan ada beberapa bule.
"Susah untuk di hitung ada beberapa wanita yang sudah Hendra tiduri." Lanjut Hilda.
Maya yang melihat foto-foto mesum Hendra dengan beberapa Wanita seketika menitihkan air mata. "Ya allah mas.. ternyata itu yang kamu lakukan di kota? aku kira kamu benar-benar mencari nafkah untuk keluarga kita."
"Info yang saya dapat hanya ada dua wanita yang di nikahi Hendra secara sah, yaitu Naomi dan mbak Maya. Yang lainnya saya tidak tahu."
"Kita sama-sama korban mbak.. Tapi saya bersyukur karena semua kebusukan mas Hendra akhirnya terbongkar. Sudah banyak hal yang mas Hendra manfaatkan menikah dengan saya, mulai dari korupsi perusahaan milik keluarga saya, dan memoroti saya untuk bersenang-senang dengan wanita di luar sana."
"Jadi beberapa bulan yang lalu mas Hendra menjual sawah juga hanya untuk menghidupi para wanita hidung belang. Bahkan beberapa hari yang lalu minta lagi di jual kan sapi."
"Saya tidak ada niat sedikit pun untuk merusak rumah tangga mbak Maya, karena saya sendiri pun juga tidak ingin keluarga saya sendiri rusak. Tapi saya juga tidak bisa hidup bersama laki-laki yang gila akan wanita. Maka dari itu saya datang ke sini untuk menyelamatkan mbak Maya dari mas Hendra sebelum semua terlambat."
"Sudah terlambat mbak.. selama 8 tahun saya menikah dengan mas Hendra, banyak warisan ayah saya yang di jual olehnya." Maya yang terus menangis.
Di luar, Hendra baru saja tiba di kediaman istri pertamanya. Hendra yang masih di dalam mobil melihat ada mobil berwarna hitam. Hendra tahu betul bahwa mobil itu adalah mobil milik Naomi.
Hendra langsung turun dari dalam mobil kini perasaannya menjadi tidak enak. "Shit bagaimana Naomi bisa tahu alamat rumah tinggal ku bersama Maya." Hendra yang begitu panik terus melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.
"Naomi.." Hendra yang sudah berdiri di ambang pintu rumah menatap ke arah Naomi.
Naomi, Hilda, dan Maya secara bersamaan menoleh ke arah Hendra.
next Thor...