Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28 MALAM AGNES DAN TOMI
Mika masuk kedalam kamar dengan rasa kecewa di dadanya, mika pikir jika suaminya itu sudah berubah pikiran tapi ternyata sama saja.
Tidak ingin terus memikirkan kekecewaan terhadap suaminya, mika memilih memejamkan mata toh mereka masih asik menikmati malam bersama.
Di taman belakang vila dimas, agnes dan tomi memang masih asik ngobrol sambil menikmati minuman dan makanan yang di buat oleh pelayan.
" Mika mana, bukannya tadi ia yang ingin makan? " tanya dimas kepada tomi
Tomi mengusap pundaknya " Tadi mika bilang ingin langsung istirahat karena lelah " Elak tomi. Tidak mungkin tomi bilang yang sejujurnya kepada dimas apa lagi dimas adalah sahabat erik. Kakak ipar tomi.
Dimas mengangguk pelan " Kamu gak ikut tidur nes? Ini sudah malam sangat tidak baik untuk ibu hamil "
" Ah.. Gue masih kangen sama kakak, lagian gue juga sudah biasa tidur malam hehehe.. " Jawab agnes.
" Oh " Dimas ber oh ria " Yasudah kalo begitu kalian lanjut, aku mau istirahat dulu " Pamit dimas.
" Loh ko gitu sih kak, padahalkan gue masih rindu tau " Rajuk agnes.
Dimas berdiri " Sori tapi aku tidak pernah merindukan orang yang sudah mememiliki pasangan " Sindir dimas melirik agnes lalu tomi.
Agnes langsung terdiam melihat kepergian dimas kedalam kamarnya.
" Dasar cewek gatel, gak bisa liat cowok nganggur langsung kau templokin aja " Tomi langsung meninggalkan agnes seorang diri.
" Mas, kamu mau kemana? " panggil agnes
" Tidur dengan istriku " jawab tomi tanpa menoleh.
" sialan, lagi-lagi dia mengabaikan gue. Gue harus cari cara agar tomi menjadi milik gue seutuhnya " gumam agnes kesal.
Di dalam kamar tomi langsung membaringkan tumbuh di belakang mika, tomi mencoba merayu dan mencumbu mika " Sayang.. Aku sangat merindukan kamu " bisik tomi.
" Maaf mas, aku sedang datang bulan " jawab mika yang masih memejamkan kedua matanya
Tomi mendesah pelan mendapatkan penalakan dari mika padahal tomi sudah tidak tahan ingin menyalurkan hasratnya.
" Tapi mas ingin sekali sayang.. Kita sudah lama tidak melalukannya " bujuk tomi
" Maaf mas tapi aku tidak bisa.. Bagaimana kalo aku bantu mas? " Tawar mika membuka kedua matanya.
" Ck.. Tidak perlu mas bisa sendiri, kamu lanjut tidur saja " Tomi langsung turun dari tempat tidur lalu pergi keluar kamar.
Niat hati ingin membaringkan tubuh di atas sofa karena kesal mendapatkan penolakan dari mika, tomi baru ingat jika ia telah memiliki istri lain.
Efek dari minuman yang tomi minum membuat tomi lupa akan akal sehat, tomi langsung mencari kamar agnes untuk menyalurkan hasrat yang sudah di ujung tanduk.
Ketika membuka kamar agnes, tomi melihat tubuh mulus agnes yang siap di santap apa lagi saat ini agnes sedang menggunakan pakaian tidur yang cukup minim dan juga tipis.
" Agnes.. Aku butuh bantuanmu" bisik tomi yang langsung melahap bibir merah agnes.
Agnes yang mendapatkan serangan dari tomi langsung membalasnya. Tidak mungkin agnes menyia-nyiakan kesempatan ini apa lagi agnes juga membutuhkan kehangatan dari suaminya.
Permainan mereka berlangsung lama, agnes dan tomi benar-benar menghabiskan malam bersama dengan saling peluh kesah dan saling memuji permaianan mereka masing-masing.
Tomi merasa puas mendapatkan pelayan dari agnes, apa lagi agnes ternyata lebih pintar dari mika membuat tomi meminta lebih dari satu kali kepada agnes.
" Goyanganmu sangat nikmat " Puji tomi
" Kau juga sangat lihai dalam bermain " puji agnes.