Dominic seorang pemimpin pasukan bayaran yang dijuluki 'Pasukan Penjagal' terpaksa harus mencari keberadaan seorang puteri kerajaan yang hilang. Awalnya Dominic dan pasukannya menyerah karena tidak berhasil menemukan puteri tersebut. Tapi di tengah petualangannya tanpa sengaja ia menemukan sesuatu diluar dugaannya.
Apakah yang terjadi?
Mampukan Dominic menemukan puteri yang hilang dan apa yang akan terjadi selanjutnya di perjalanan Dominic?
Yuk simak kisahnya....
Warning! Cuma buat yang Dewasa aja yah...yang masih bocil mending Skip ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurika23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
Kekalahan Makhluk Malam
Makhluk itu menyerang Dominic dari arah depan dengan kecepatan yang luar biasa, tapi dengan skill Dominic yang terlatih, Dominic berhasil menggapai dada atas makhluk tersebut, menahannya dengan kekuatan penuh kemudian membantingnya keras ke tanah.
BUUG!
Serta merta si makhluk jatuh dalam sekali bantingan Dominic. Dominic langsung menindih perutnya dengan kakinya yang berbalut sepatu kulit tebal lalu menghunuskan ujung pedang di pangkal lehernya agar makhluk di bawahnya tidak bergerak.
Kemudian Dominic turun berlutut dengan sebelah lutut terangkat dan sebelahnya menempel ke tanah. Ia menempatkan sisi mata pedangnya tepat di leher makhluk tadi. Dominic memperhatikannya sesaat, ‘Itu bukan kepalanya, serigala itu hanya topeng penutup kepala’ batin Dominic, yang kemudian langsung meraih kepala berbulu serigala tersebut.
Dominic membuka paksa topeng penutup kepala si makhluk, ia berhasil melihat penampakan manusia, kemudian ia mulai memperhatikan wajah asli pria di bawahnya itu.
Si pria yang sudah tak berkutik itu tampak pasrah dengan nafas tersengal dan mata terpejam menahan sakit.
Mata Dominic membulat, alisnya mengerut heran. Wajah Dominic agak di dekatkan pada pria itu sambil sebelah tangannya melempar topeng serigala ke tanah. ‘Apa-apaan wajah itu?. Wajah yang mengerikan’ gumam Dominic yang tercengang dengan wajah asli pria yang terbaring disana.
“Tu-Tuan, tolong biarkan aku hidup … “tiba-tiba ia mendengar suara dari si pria yang ternyata adalah seorang manusia biasa.
Dominic meraih lengan atas pria itu untuk membantunya bangkit dari berbaringnya, kini posisinya duduk di depan Dominic.
“Siapa namamu?!” tanya Dominic yang masih menghunuskan pedangnya di leher pria itu.
“Tuan, aku tidak akan menyerang mu lagi, tolong singkirkan pedang ini dulu”
“Kau berani macam-macam, kepala aslimu yang akan ku lempar ketanah!” ancam Dominic sambil menunjuk topeng kepala serigala yang berada di tanah dengan isyarat dagunya.
“Aku berjanji, aku tidak akan menyerang mu!” kata pria itu sambil meringis menahan sakit akibat luka sabetan pedang Dominic di perutnya.
Dominic menghela nafas kasar. Kemudian ia menuntun pria itu untuk duduk di dekat perapian agar mereka bisa berbicara.
Tapi Dominic hampir lupa dengan kondisi Luvi. Pria itu buru-buru menghampiri Luvi. Ia mengangkat kepala Luvi.
Dominic terus menatap wajah Luvi yang pucat, ia menepuk-nepuk pipinya. “Luppy!, Luppy, bangun!” panggilnya.
“Tuan, coba berikan ini padanya, dia akan sadar pagi nanti” pria tadi memberi sebuah air didalam bejana tembikar pada Dominic.
“Apa yang kau lakukan padanya?!” mata Dominic menandakan kemarahan pada pria tadi.
“Aku tidak melakukan apa-apa, dia hanya kaget kemudian tidak sadarkan diri” jelas pria yang tengah berdiri itu.
Wajah Dominic sesaat tidak lepas dari pria itu, Dominic melihat dua buah taring dari sela gigi putih si pria itu, nampak seperti serigala sungguhan.
Dengan terpaksa Dominic meraih wadah tembikar yang berisi air dari tangan pria itu, kemudian memasukan sedikit demi sedikit pada mulut Luvi.
“Biarkan dia istirahat dulu, ini selimut untuk menutupi tubuhnya” pria itu memberi Dominic selimut bulu beruang yang tebal untuk menyelimuti Luvi.
“Awas saja jika terjadi sesuatu padanya, aku tidak akan mengampuni mu!” Ancaman Dominic mampu membuat pria itu mengangguk seolah patuh.
Akhirnya mereka membiarkan Luvi tertidur berselimutkan bulu beruang tebal. Mereka duduk berhadapan di depan perapian.
“Ada apa dengan wajahmu?” tanya Dominic tanpa basa-basi sambil menatap tajam kearah pria itu.
Dominic penasaran dengan wajah si pria yang ternyata terdapat banyak jahitan di sekitaran wajahnya. Ada sekitar lima jahitan panjang menyilang yang tergambar di wajah pria itu. Dominic menyadari sejatinya pria itu terlihat tampan, namun jahitan itu seolah menutupi ketampanannya.
“Aku mendapatkannya ketika di siksa di penjara” jawab si pria menjelaskan.
“Kau pernah di penjara rupanya?. Lalu, siapa namamu?” tanya Dominic mengulang pertanyaan yang belum sempat terjawab.
“Anda bisa memanggilku Ardon, tapi masyarakat disini menjuluki-ku dengan sebutan Makhluk Malam”
“Hm. Begini Ardon. Kau tahu semua pemburu berlomba-lomba menangkap mu dan mereka mengharapkan imbalan yang besar untuk kepalamu. Aku telah menang dan menangkap mu, jadi bagaimana jika aku menyerahkan mu pada Guild dan mengambil hadiahku?” ujar Dominic yang membuat Ardon spontan melebarkan matanya yang tegas dan menatap wajah Dominic serius
“Tuan, tolong jangan serahkan lagi aku kepada mereka … “
Dominic menautkan alisnya.
“Aku bukan takut mati atau takut pada mereka, tapi aku telah bersumpah jika ada yang berhasil mengalahkan ku, aku akan berjanji untuk mengikutinya, dan bersedia setia pada perintahnya” tandas Ardon tegas.
“Tapi,- …”
Tiba-tiba Ardon bersimpuh dengan sebelah lututnya menyentuh tanah dan sebelah yang lain tegak, jemarinya juga menyentuh tanah. Ia sedikit menunduk di depan Dominic.
“Tolong bawa aku ikut serta dalam perjalanan anda, Tuan. Aku akan setia dan menuruti semua perintahmu!” tegas Ardon.
Dominic menghela nafas panjang dan kasar. Ia mengusap wajahnya.
“Sudah, duduklah dulu” pinta Dominic.
“Kalau aku boleh memberi saran, sebaiknya anda memberikan topeng serigalaku pada Guild, karena mereka sudah mengenalku dengan kepala serigala. Dengan begitu anda bisa mengambil hadiah anda tanpa menyerahkan tubuhku” saran Ardon.
“Lalu bagaimana jika mereka bertanya tentang jasadmu?, kenapa aku tidak membawakan jasadmu dan hanya menyerahkan topeng serigala-mu?” tanya Dominic kurang setuju dengan saran Ardon.
“Anda bisa jelaskan jika tubuhku jatuh ke jurang dan anda hanya mendapatkan topeng kepalaku, atau anda melempar ku dari tempat yang tinggi, atau alasan lain” tukas Ardon membuat Dominic memijit keningnya.
“Apa mereka akan percaya begitu saja?” tanya Dominic.
“Mereka sering melihat topeng serigala yang kupakai ketika aku menghadapi mereka, tapi mereka tidak pernah berhasil menyentuhku. Jika topeng ini diserahkan kepada Guild, maka itu sudah cukup membuktikan jika anda berhasil membunuhku”
Tiba-tiba saja Dominic menoleh kearah Luvi. ‘Dia pasti punya ide untuk masalah ini, dia adalah gadis cerdas’ gumamnya di batin Dominic.
“Yah, baiklah. Kau boleh ikut denganku besok setelah aku mengambil hadiahku” kata Dominic membuat mata Ardon terlihat berbinar.
“Terimakasih banyak, Tuan!” pekiknya semangat.
“Hey, bagaimana lukamu?” Dominic melihat luka sobekan di perut Ardon.
Ardon menunduk melihat lukanya sendiri. “Tidak apa-apa Tuan, ini tidak dalam. Aku biasa terkena luka seperti ini”. Ardon menekan luka dengan jubahnya.
“Lalu, kenapa kau memburu manusia disini, dan juga wanita malam?” tanya Dominic yang masih menyimpan puluhan pertanyaan untuk pria misterius itu.
“Awalnya aku hanya pria biasa yang sudah memiliki istri. Aku berusaha baik pada semua orang. Sampai aku menemukan kebusukan pada para pejabat kerajaan yang berimbas pada rakyat kecil seperti kami. Para pejabat dan pembesar kerajaan, juga walikota dan para bangsawan di atas sana memeras rakyat miskin, memberi pajak diluar nalar, dan menjual para gadis untuk kesenangan mereka juga menyiksa kami jika kami tidak mampu membayar upeti yang mereka tentukan. Aku mencoba mengungkap semua kebusukan mereka dengan mencoba melapor pada Raja dengan masuk kedalam kastil, tapi Raja tidak memperdulikan ku karena aku rakyat miskin, bahkan mereka para pejabat kerajaan melempari-ku dengan telur busuk dan buah busuk. Akhirnya aku mencoba mengumpulkan masa untuk memprotes ketidak- adilan ini, tapi justru aku dijebak”
Semangat berkarya.
Berkah&sukses selalu.