Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melati Hamil dan Kerinduan Fatma
Bu Fatma meraba potret sang suami yang sedang di genggamnya .
Setitik air mata lolos menetes membasahi potret tersebut .
"Mas Surya apa kabar ?".
"Mas lihat kan putri kita Melati sudah menemukan kebahagiaannya sekarang ".
"Mas jaga putri dan menantu kita di sana ya , ".
"Aku juga akan menjaga putri dan menantu kita di sini ".
Bu Fatma pun menghapus air mata yang menetes dengan cepat , masih memandangi potret sang suami yang ada di genggamannya .
" Sampaikan pada putri dan menantu kita di sana ".
"Jika Adelia tumbuh menjadi gadis kecil yang cantik dan lincah sekarang ".
"Dia benar benar menjadi anak yang menggemaskan ,semua orang menyayanginya ".ucap bu Fatma sambil membayangkan bagaimana lucu nya tingkah laku Adelia .
"Ohya mas ,"ucapnya lagi mengusap potret sang suami .
"Aku punya kabar gembira lagi ".
"Sebentar lagi kita akan mendapatkan cucu baru , sebab Melati sedang mengandung sekarang "lanjut bu Fatma tersenyum menatap kearah potret sang suami .
"Fatma siap mas , jika mas Surya ingin menjemputku sekarang ".
"Fatma benar benar merindukan mas Surya ucap Fatma memejamkan mata setitik air mata lolos dari kedua sudut netra nya.
.
.
.
.
..
.
"Jadi istri saya hamil , dokter ?"tanya Ander dengan nada tidak percaya, ketika dokter memberitahukan hasil pemeriksaannya tentang kehamilan Melati .
Dokter pun tersenyum lalu mengangguk .
"Selamat ya Pak, istri anda tengah mengandung sekarang ".
"Usia kehamilannya jalan lima minggu "beritahu dokter tersebut dengan ramah .
Sementara Ander pun tak henti hentinya mengucapkan terimakasih dan mengucap syukur .
"Lalu hal apa yang harus saya lakukan untuk menjaga selama istri saya hamil dokter ?".
Dokter itu pun tersenyum dan kemudian menjelaskan hal apa saja yang tidak boleh di lakukan dan hal yang boleh di kerjakan oleh perempuan selama masa kehamilannya .
"Terima kasih dokter "
"Kalau begitu kami permisi dulu , dokter ".pamit Ander dan Melati .
"Asalamualaikum "
"Waalaikum salam ".
.
.
.
.
.
"Sayang ".
"Kamu dengarkan apa kata dokter tadi "ujar Ander sambil menjalankan kemudi mobilnya membelah jalanan .
"Iya ".
"Pokoknya mulai sekarang ".
"Kamu harus banyak istirahat ,jangan kebanyakan gerak dan jangan terlalu capek ".
"Iya ".
"Ohya , sekarang kamu mau makan apa ?".
"Atau ada sesuatu yang ingin kamu beli ?" Ander berhenti sejenak sebab traffic light menyala merah sekarang .
Melati hanya menggelengkan kepala lalu melempar senyum pada Ander .
"Kita buruan pulang aja ay ,".
"Mel udah kangen sama Adel ".sahut Melati .
Ander pun tersenyum , mengangguk lalu bersiap melajukan mobilnya ketika lampu sudah mulai menyala hijau .
"Assalamualaikum "sapa Ander dan Melati begitu keduanya tiba di rumah .
"Waalaikumsalam "sahut bu Fatma yang sudah menunggu bersama Adel .
"Unda ".
"Yayah ".
celoteh Adelia merentangkan tangan pada Melati .
Melati pun tersenyum kearah Adelia .
"Sebentar ya sayang,".
"Bunda cuci tangan dan kaki dulu "ucap Melati gegas melangkah ke kamar mandi .
"Gimana hasilnya Nder ?"tanya bu Fatma menoleh pada sang menantu .
"Alhamdulillah bu ".
"Melati hamil "sahut Ander dengan wajah gembira .
"Alhamdulillah ,Del ".
"Kamu dengar itu "
"Bunda Mel sedang hamil sekarang ".
"Sebentar lagi Adel punya teman "ucap bu Fatma bicara pada Adelia .
"Sini bu Adel nya "pinta Melati setelah keluar dari dalam kamar mandi .
"Lalu bagaimana kata dokter Mel ?".
"Apa ada yang kamu keluhkan saat ini ?"tanya bu Fatma menyerahkan Adel dalam gendongan Melati .
"Dokter hanya menyuruhku untuk banyak istirahat dan perbanyak minum vitamin dan makan makanan bergizi "sahut Melati sambil meliling Adelia .
Batita itu tertawa tawa senang ketika Melati menggelitikinya dengan gemas .
"Alhamdulillah ".
"Mulai sekarang kamu harus menjaga kandungan kamu Mel ".
"Jangan terlalu lelah "nasehat ibunya .
"Iya bu ".
"Terimakasih "ucap Melati mengangguk dan memeluk Ibunya .
"Dasar bodoh ,sudah seharusnya orang tua mengingatkan untuk kebaikan anaknya "ucap bu Fatma memeluk tubuh sang putri .
"Melati benar benar bersyukur punya orang tua seperti ibu "sahut Melati .
"Ibu juga bersyukur punya kalian Mawar dan Melati dalam hidup ibu ".
"Kalianlah mutiara Ibu, meski kak Mawar harus pergi dan di temani ayah kalian ".ucap bu Fatma menghapus air mata yang menetes .
"Ayah dan kak Mawar pasti senang melihat kita bahagia di sini "sahut Melati di angguki oleh bu Fatma .
Jeda hening pun sejenak menyelimuti .
Ander pun hanya mengulas senyum saat ketiga wanita beda generasi tersebut saling berpelukan.
Adelia yang belum memahami apa apa hanya ber tepuk tangan senang saat diri nya di ajak berpelukan oleh nenek dan bunda nya.
.
.
.
.
.
"Ander !".
"Melati !".
"Apakah oma Sukma sudah di beritahu kabar gembira ini ?"tanya bu Fatma ketika mereka sedang berkumpul menikmati menu sajian mereka.
"Oma sudah Ander kabarin bu ".
"Nanti setelah Oma selesai terapi dan pengobatan ".
"Oma akan pulang ke sini "ucap Ander.
"Syukurlah "sahut bu Fatma .
Mereka pun kembali melanjutkan menu santapan mereka dengan nikmat .
Sesekali Melati menyuapi Adelia sebelum ia kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya .
aaaaa
Ucap Ander menyodorkan satu sendok nasi dengan lauk di depan mulut Melati .
"Ayo buka mulutnya "ucap Ander lembut .
"Tapi aku bisa makan sendiri mas "bisik Melati lirih .
"Tidak apa apa , kamu masih sibuk menyuapi Adel kan ".
"Aku tidak ingin ibu dan calon anakku kelaparan karena masih sibuk menyuapi putri sulung kami "ucap Ander dengan lembut .
Membuat Melati pun kemudian membuka mulutnya dan menerima suapan nasi dari sang suami .
Ander pun kemudian tersenyum ketika melihat Melati membuka mulutnya dan menerima nasi yang dia sodorkan padanya .
.
.
.
.
Bersambung
untung si Clarissa nolak.
lierrrr
ko di kmr