Dia dihadapkan dengan kenyataan yang begitu pahit di usianya yang saat itu baru menginjak 13 tahun ia harus bisa menerima sebuah kenyataan bahwa ibunya telah tiada di sebabkan karna kecelakaan, dan ia sendiri pun tak tau harus berbuat apa,
Suatu hari ketika ia sedang meninggalkan rumah, seorang gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahun datang menghampiri nya dengan menjanjikan sebuah pernikahan,
namun siapa sangka setelah pertemuan untuk pertama kali nya saat itu, 15 tahun berlalu mereka telah terpisah dan hingga kini Ronald kecil sudah berusia 28 tahun dan diam-diam telah memimpin sebuah organisasi tersembunyi, dengan kekuatan yang ia miliki, ia telah melalui berbagai cara untuk menemukan gadis kecil itu hingga akhirnya pencarian pun telah membuahkan hasil, namun satu hal yang mengejutkan bagi Ronald, ia kembali dihadapkan dengan kenyataan yang mengejutkan bahwa gadis kecil yang dulu pernah ditemuinya kini tengah menjalin hubungan dengan lelaki lain....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Singkat cerita, malam hari pun telah tiba
kini Ronald bersama dengan kakek Robert dan bi Nirah juga ada Luna, Novi dan Arnold yang ikut menemani, sementara Lusy sudah lebih dulu di antar oleh David ke rumah sang ayah
Di kediaman tuan Danu
"Nak, apa kamu sudah yakin dengan keputusan mu ini?" tanya tuan Danu yang ingin memastikan perasaan putrinya
"Ayah, aku sangat yakin dengan keputusan ku, lagi pula ini bukan hanya tentang perasaan akan tetapi aku juga tidak ingin menimbulkan fitnah di kemudian hari jika orang-orang tau kalau aku dan Ronald telah tinggal satu atap namun tidak ada ikatan pernikahan"
"Nak ayah sangat mengerti maksud mu, ayah akan selalu mendukung apa yang menjadi keputusan mu, maafkan ayah yang tak bisa memberikan apa yang terbaik untuk mu, ayah hanya bisa mendoakan agar putri ayah satu-satunya bisa bahagia"
"Aamiin, ayah tenang aja, Ronald udah janji kalo dia bakal bahagiain aku, aku percaya sama Ronald, buktinya selama beberapa bulan ini aku tinggal satu atap dengan nya dan dia tidak pernah melakukan hal yang bisa menyakiti ku, ayah apa putrimu ini boleh minta sesuatu?" ucap Lusy yang di akhir kata tersemat sebuah ucapan permintaan
"Katakan nak, jika ayah bisa maka ayah akan kabulkan"
"Ayah, sekarang aku udah gede dan bentar lagi aku bakal menikah, udah lama juga aku gak pernah lagi ngerasain hangatnya pelukan ayah!" ucap Lusy dengan tatapan mata berbinar penuh harap menatap Sang ayah
Tuan Danu mengerti dengan maksud putri nya, ia tak bisa menahan rasa haru yang menyeruak dalam dirinya, air mata pun kini luruh tanpa permisi, di sisi satu ia merasa sedih karna kedepannya ia akan tinggal berjauhan lagi dengan putri semata wayangnya itu namun di sisi lain ia juga merasa terharu dan bahagia, bagai mana tidak, seorang bayi perempuan mungil yang dulunya terlihat sangat chubby dan menggemaskan bahkan masih teringat jelas di benaknya bagai mana bayi itu menangis dan berceloteh dengan sangat aktif
Namun kini bayi mungil itu dengan sekejap mata telah berubah menjadi gadis dewasa yang sangat cantik dan berbudi luhur, sebentar lagi ia juga akan segera memulai hidup baru dengan pasangan nya, tuan Danu tak mampu lagi untuk menahan diri nya, ia segera membawa Lusy kedalam pelukan nya dan dengan penuh kehangatan dan kasih sayang keduanya menumpahkan air mata haru secara bersamaan
...****************...
di sisi lain...
"Maa sekarang kita harus gimana, mata-mata papa bilang kalo Ka Ronald ke rumah nya papa nya Lusy buat lamaran, aku gak mau itu terjadi maka, pokok nya mama harus bantuin aku supaya bisa batalin pernikahan mereka" ucap Naina yang merengek pada sang mama yang tak lain adalah nyonya Melisa
"Sabar nai, mama juga lagi mikir ini gimana caranya, lagian mama juga gak mau kalo sampai Ronald menikahi gadis j*lang dan miskin itu, kalo sampai itu terjadi, amit-amit jabang bayi bisa-bisa keluarga kita hancur nantinya" ujar nyonya melisa
"Iihhh mama buruan dong ah, gimana ini apa harus aku ngomong sama papa sekarang kuat batalin acara lamaran nya" ucap Naina yang benar-benar tak bisa terima dengan kenyataan
"Dasar anak bodoh, kamu ini gimana sih, kalo kamu ngomong sama papa yang ada nantinya papa kamu malah marah dan makin menghalangi rencana kita" ucap Melisa yang marah karna Naina yang menurutnya berpikir sangat sempit dan hampir bisa di bilang sangat b*doh
Meski sebelumnya tuan Andi Anggara dan Ronald Wijaya telah membuat kesepakatan baru dengan membatalkan perjodohan antara Ronald dan Naina, namun nyonya Melisa sangat menentang keputusan itu terutama Naina yang memang benar-benar menyukai Ronald hingga membuat mereka terpaksa menyusun rencana secara diam-diam untuk bisa merebut kembali hati Ronald
"Naina, seperti nya mama punya ide!!" ucap Melisa tiba-tiba
"Pa itu ma?!" tanya Naina yang buru-buru mendekatkan telinganya pada Melisa yang akan membisikkan sebuah ide licik yang dia pikirkan
Setelah mendengarkan ide licik dari ibunya, Naina pun terlihat berfikir sejenak
"Mama yakin kalo Dika bakal mau di ajak kerja sama?!" tanya Naina
"Mama sangat yakin sekali, kamu tau sendiri kan kalau Dika sama Lusy pernah pacaran dan bahkan mereka pernah saling mencintai satu sama lain, tapi kemudian Ronald datang dan merebut Lusy dari Dika hingga membuat mereka berdua terpisah...-
"Terus...?" tanya Naina lagi
"Coba deh kamu pikir, mana mungkin Lusy bisa lupa begitu saja tentang masalalu nya bersama Dika dalam waktu beberapa bulan"
"Maksud mama, Lusy masih punya perasaan terhadap Dika?!"
"Fiks itu maksud mama" ucap Melisa dengan seringai jahat yang terpampang di wajah nya
Di kediaman tuan Danu
Acara lamaran secara tiba-tiba tanpa persiapan dan sangat mendadak itu pun kini tengah berlangsung dengan sangat sederhana dan hanya di hadiri keluarga inti saja, Lusy sangat bahagia saat menyaksikan dengan mata kepalanya bagai mana sang pujaan hati telah menepati janji nya dan kini keduanya telah resmi menjadi sepasang calon pengantin
"Tuan Danu, mohon maaf sebelumnya jika kedatangan kami agak tiba-tiba sehingga tak ada persiapan sama sekali sehingga kami hanya bisa memberikan hadiah ala kadarnya" ucap kakek Robert yang merasa tak enak hati kepada tuan Danu dan Lusy karna kedatangan mereka yang sangat mendadak
"Tuan Robert, saya sama sekali tak mempermasalahkan hal itu, yang penting anak-anak sama merasa senang dan bahagia maka saya pun juga ikut bahagia, lagi pula saya hanya hidup sebatang kara bersama dengan putri saya jadi tidak akan ada yang mempermasalahkan hal sepele itu, ada atau tidak nya Hadiah itu sama saja, tujuan nya tetap sama yaitu mengikat hubungan silaturahmi antara dua keluarga" ucap tuan Danu dengan sangat ramah dan sopan
"Kakek, benar yang ayah katakan, lagi pula aku tidak butuh Hadiah apapun dari kalian, yang aku butuhkan hanyalah restu dari kalian untuk ku dan Ronald" timpal Lusy dengan ekspresi wajah yang berbinar memancarkan kebahagiaan yang tak terlupakan
"Itu sudah pasti nak, kamu tidak perlu meragukan apapun lagi, restu kami adalah hal yang paling terdepan yang telah kami persiapkan untuk kalian berdua" ujar Kakek Robert yang benar-benar merasa bahagia
Kakek Robert tersenyum haru menyaksikan dua keluarga yang sebentar lagi akan melangsungkan ikatan suci dan silaturahmi yang panjang,
Ia benar-benar tak menyangka bahwa di usianya yang sudah senja kini ia bisa menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bahwa cucu yang dulu nya ia rawat dengan tangan nya kini tak lama lagi akan melepaskan masa lajang nya
.
.
.
BERSAMBUNG
